Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Azizatul ilma 1119160

Kelas :G

Semester : IV

Metode penelitian kuantitatif

data kuantitatif terdiri

@ data diskrit

1. Banyaknya siswa SMKN 1 Malang 600 orang dan banyaknya gedung ada 12

2. Satu kilogram telur berisi 16 butir. Dan satu perempat telur berisi 6 butir

@ Data kontinum

1. Ukuran lingkar pinggang adalah 45 cm, 40cm , 50cm

2. Jarak tempuh tiap tempat berbeda ada yang 12 km, 18 km, 6km

@ Data Nominal

1. Misalnya agama, kita bisa mengkode 1 = Islam, 2 = Kristen, 3 = Hindu, 4 = Budha, dst. Kita

bisa menukar angka-angka tersebut, selama suatu karakteristik memiliki angka yang berbeda

dengan karakteristik lainnya. Karena tidak memiliki nilai intrinsik, maka angka-angka (kode-kode)

yang kita berikan tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada umumnya.
2. Contohnya kode pos daerah kayen 59171 , sukolilo 59172 dan gabus 59173 angkanya beda

tetapi sama- sama kedudukannya desanya setara ( Jawaban sendiri)

3. contoh, setiap pemain bola memiliki nomor punggung yang berbeda-beda. Selain

sebagai identitas, pada level kelompok angka juga bisa sebagai klasifikasi atau

kategorisasi. Sebagai contoh, laki-laki diberi angka 1 dan perempuan 0. Karena fungsinya

hanya sebagai identifikasi, maka angka dapat diganti-ganti, asal tidak ada yang sama.

Oleh karena tidak makna kuantitatif pada angka ini, mengakibatkan angka nominal tidak

bisa dikenakan operasi hitung.

https://www.semestapsikometrika.com/2017/07/jenis-data-kuantitatif_26.html?m=1

@ Ordinal

Misalnya

1. tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5 = sangat puas,

4 = puas, 3 = kurang puas, 2 = tidak puas, dan 1 = sangat tidak puas. Atau misalnya dalam

suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1, 2, 3, dst. Dalam skala ordinal, tidak seperti

skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara berurut

dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1 = sangat puas, 2 =

tidak puas, 3 = puas, dst. Yang boleh adalah 1 = sangat puas, 2 = puas, 3 = kurang puas,

https://fatkhan.web.id/skala-pengukuran-data-dalam-penelitian/

2. Mengukur gaji karyawan di Garment baju.

Diibaratkan 1. Supervisor 2. Karyawan jahit 3. Klining Service


Dari ketiganya itu sama- sama karyawan tetapi misalkan gaji dalam satu bulan berbeda

walaupun pulangnya sama-sama jam 4 sore tetapi gaji nya berbeda.

angka 1 gajinya 3 juta, angka yang kedua gajinya 2 juta dan angka yang ketiga gajinnya 1

juta . Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain

menunjukkan pembedaan juga menunjukkan tingkatan Gaji yang diukur menurut

karakteristik tertentu. ( Contoh sendiri)

@ Data Interval

1. Nilai ujian seperti SAT. Skor dalam tes SAT berada di kisaran 200-800. Angka-angka

dari 0 hingga 200 tidak digunakan ketika mereka menskalakan skor mentah (jumlah

pertanyaan yang dijawab dengan benar) ke skor bagian. Titik referensi bukanlah nol

mutlak, sehingga memenuhi syarat untuk menjadi data interval.

2. IPK merupakan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa dalam studinya selama periode

tertentu, misalnya satu semester. Rata-rata IPK digunakan untuk mengetahui Indeks

Prestasi (IP) mahasiswa dalam periode yang lebih lama, misalnya selama dua semeter.

Interval dalam IPK berjarak sama, sehingga merupakan contoh data interval, misalnya

≥85 dengan skor huruf A dan skor nilai 4; 80-84 dengan skor huruf A- dan skor nilai

3,7; 75-79 dengan skor huruf B+ dan skor nilai 3,3, dan seterusnya.

https://penelitianilmiah.com/contoh-data-nominal-ordinal-interval-rasio/

@ Rasio

Misalnya

1. berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg, maka dapat dikatakan

bahwa benda B lebih berat dua kali dibandingkan benda A.


https://fatkhan.web.id/skala-pengukuran-data-dalam-penelitian/

2. Jarak tempuh

Ani dan Nurul sedang ingin bertemu di suatu tempat, ani bertempat tinggal di kudus

dan Nurul bertempat tinggal di kayen. Dan mereka memutuskaan untuk bertemu di

satu titik yaitu alun- alun pati . Ani 43 menit/25, 4 km sama- sama menggunakan

sepeda montor dengan kecepatan yang sama, sedangkan Nurul menempuh jarak 29

menit / 18.0 km sehingga bisa dikatakan

Selisih jarak tempuhnya adalah 7.4 km. ( Contoh Sendiri)

Anda mungkin juga menyukai