Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE -1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Nama : Erida Widya Charismawati
NIM : 042126107
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Tahun : 2021.1

1. Jika anda merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin memberikan dana
tersebut sebagai investor, sebutkan dan jelaskan aset yang dapat anda kelola ?

Jawaban :
Seseorang yang memiliki dana lebih atau kelebihan dana disebut dengan surplus.
Sedangkan orang atau pihak yang mengalami kekurangan dana disebut deposit. Apabila
saya sebagai seseorang yang memiliki dana lebih (surplus) dan saya ingin menjadi investor
maka berikut asset-aset yang dapat saya kelola, yaitu :
• Obligasi (Bonds)
Obligasi merupakan asset keuangan yang berisi perjanjian antara perusahaan emiten
sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana. Penerbit obligasi wajib
membayarkan bunga (coupon) secara rutin serta melunasi pokok pinjaman saat jatuh
tempo. Aset ini berfungsi sebagai media untuk memindahkan dana dari pihak yang
kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana.
• Saham
saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas asset perusahaan dan klaim
atas keuntungan yang di hasilkan perusahaan atau deviden. Dividen diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal/investor ingin mendapatkan dividen, maka pemodal/investor tersebut harus
memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga
kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang
saham yang berhak mendapatkan dividen.

2. Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,


uraikanlah pengertian dari perusahaan asuransi dan usaha-usaha dari perusahaan asuransi
Jawaban :
Didalam operasionalnya Lembaga keuangan asuransi diatur dengan UU No.2 Tahun 1992
tentang Usaha perasuransian. Dapat dijelaskan pengertian perusahaan asuransi yaitu usaha
jasa keungan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi
asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi
terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau
terhadap hidup atau meninggalnya seseorang, dan usaha penunjang usaha jasa asuransi
yang menyelenggarakan jasa ke perantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa
keaktuariaan.
Usaha- usaha dari perusahaan asuransi :
a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
c. Usaha asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang
dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan/ atau perusahaan asuransi jiwa.
Sedangkan usaha penunjang asuransi terdiri dari :
a. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam penutupan
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
b. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam penempatan
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
c. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian
pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.
d. Usaha konsultan aktuaria yang memberikan jasa konsultasi aktuaria.
e. Usaha agen asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam rangka pemasaran
jasa asuransi untuk dan atas nama penganggung.

3. Sesuai dengan situasi saat ini, inovasi sangat diperlukan untuk memunculkan ide-ide baru
terutama dalam hal inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari silahkan uraikan
pemicu terjadinya invoasi keuangan dan factor-faktor utama yang mendorong munculnya
inovasi keuangan.

Jawaban :
Terdapat dua kelompok besar pemicu terjadinya inovasi keuangan yaitu dari sisi
internal dan dari sisi eksternal.
Faktor internal : sering disebut dengan factor permintaan (demand driven innovation),
faktor ini muncul dari kebutuhan dan tujuan pengelola usaha, baik usaha di bidang
keuangan, maupun entitas bisnis lainnya.

Faktor eksternal : sering disebut faktor suplai ( supply driven innovation ), faktor ini
muncul karena adanya pasar yang tidak sempurna, perubahan lingkungan bisnis, dan
adanya tantangan perkembangan ekonomi baru.

Faktor- faktor keuangan yang mendorong munculnya inovasi keuangan :


a. Meningkatnya ketidak stabilan tingkat bunga, inflasi, harga ekuitas, dan nilai tukar.
Meningkatnya ketidak stabilan ini mendorong para pelaku pasar untuk meningkatkan
perlindungan sehingga memacu munculnya inovasi keuangan, terutama perlindungan
risiko.
b. Kemajuan teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi komputer.
Kemajuan teknologi ini memungkinkan melakukan inovasi kuangan untuk
menciptakan produk-produk keuangan yang hanya bisa dijalankan dan dipantau
dengan bantuan teknologi.
c. Meningkatkan kapasitas pelaku pasar profesional karena meningkatnya Pendidikan,
pelatihan, dan keterampilan. Beberapa produk keuangan sangat rumit, namun kartena
pelaku pasar kapasitasnya sudah sangat tinggi maka memungkinkan mereka dengan
cepat menerima dan menguasai produk tersebut. Oleh karena itu, kapasiatas pelaku
keuangan memungkinkan diciptakannya produk-produk canggih meskipun dengan
matematika yang rumit.
d. Ketatnya persaingan antar Lembaga perantara keuangan. Semakin ketat persaingan
dalam pasar akan menjadikan pelaku pasar tersebut semakin inovatif. Demikian pula
dalam pasar keuangan, semakin ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan
maka inovasi keuangan akan meningkat.
e. Insentif untuk menghadapi peraturan-peraturan dan pajak. Dalam menghadi peraturan
akan dicari peluang atau celah dimana mereka masih bisa mendapatkan keuntungan
tanpa melanggar peraturan.
f. Perubahan pola global kekayaan keungan. Perkembangan pendapatan dan
kemakmuran masyarakat, menjadikan diverifikasi permintaan atas produk-produk
keuangan agar mereka memiliki banyak pilihan dalam menyimpan kekayaannya.

4. Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian Indonesia
khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan jelaskan tugas Bank
Indonesia yang dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi
dampak kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha!

Jawaban :

Menanggapi kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran


COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari aspek
kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan
dunia usaha. Selain itu disampaikan pula perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik.
Terdapat empat aspek yang disepakati sebagai berikut:

a. Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek kemanusiaan khususnya


aspek kesehatan.
b. Koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan secara bersama
dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing negara.
c. Peran Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan pendanaan
dalam upaya mengatasi ketetatan likuidtas USD secara global.
d. Joint collective action untuk mengatasi dampak COVID-19 merupakan langkah bersama
secara global dari masing-masing aspek yaitu kemanusiaan khususnya kesehatan,
koordinasi kebijakan, dan peran lembaga internasional.

BI telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga kebijakan,


stabilisasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar baik likuiditas
rupiah maupun valas, mempermudah bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik
maupun luar negeri, relaksasi ketentuan bagi investor asing terkait lindung nilai dan posisi
devisa neto, pelonggaran makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir,
importir dan UMKM. Selanjutnya di Sistem Pembayaran, BI menjamin ketersediaan uang
layak edar yang higienis, dan mendorong penggunaan pembayaran non-tunai.
Bank Indonesia bersama otoritas terkait dan industri berkomitmen untuk menjaga
kelancaran layanan sistem pembayaran dan transaksi keuangan untuk mendukung berbagai
kegiatan ekonomi. Memperhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam
memitigasi penyebaran COVID-19 dan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan,
antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan, dan penyelenggara jasa
sistem pembayaran, BI menetapkan penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan layanan
public

SUMBER : BMP EKSI4205 dan http://www.bi.go.id

Anda mungkin juga menyukai