Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 3 Nomor.

1 Periode: Maret – Agustus 2017

RENCANA BIAYA REKLAMASI PROGRAM


PASCATAMBANG LAHAN BEKAS TAMBANG
PASIR KUARSA DI PT TRI PANORAMA SETIA
KECAMATAN KIJANG KABUPATEN BINTAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Oleh:
Mochammad Rifky Abadi, Eddy Winarno
Prodi Sarjana Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta

RINGKASAN

PT Tri Panorama Setia merupakan perusahaan tambang pasir kuarsa yang berlokasi di Desa Gunung Kijang,
Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan pertambangan di perusahaan yang
memproduksi pasir kuarsa dimulai pada tahun 2016 dan selesai pada tahun 2020. Berakhirnya kegiatan pertambangan
mengakibatkan dampak-dampak negatif khususnya kerusakan lingkungan sehingga diperlukan rencana biaya
reklamasi pascatambang. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan dalam upaya
mengurangi dampak negatif dari berakhirnya kegiatan pertambangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya pembongkaran, biaya penatagunaan lahan, biaya
penebaran tanah pucuk, dan biaya revegetasi dalam kegiatan reklamasi program pascatambang PT Tri Panorama
Setia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara umum terdiri dari studi literatur untuk mengetahui gambaran
umum dan menambah referensi tentang pascatambang, mengumpulkan data pendukung seperti pedoman penyusunan
rencana pascatambang berdasarkan undang-undang, pengumpulan data sekunder tentang tinjauan umum wilayah
penelitian, pengambilan data dilapangan untuk menentukan profil area yang akan dilakukan reklamasi program
pascatambang, dan perhitungan yang berisi tentang rencana dan biaya reklamasi program pascatambang.
Rencana biaya reklamasi program pascatambang lahan bekas tambang pasir kuarsa PT Tri Panorama Setia
dilakukan di 3 area yaitu tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan, dan fasilitas penunjang dimulai dari
pembongkaran bangunan, kemudian dilakukan penatagunaan lahan, dan penyebaran tanah pucuk. Setelah itu,
dilakukan penanaman tanaman penutup tanah dan penanaman tanaman perintis. Rencana anggaran total biaya
reklamasi program pascatambang adalah sebesar Rp 276.494.342,00.

I. PENDAHULUAN perubahan bentang alam daerah setempat dan


1.1 Latar Belakanng berubahnya estetika lingkungan, menganggu habitat
Kegiatan usaha pertambangan adalah suatu fauna, penurunan kualitas dan permukaan air tanah.
usaha untuk menggali dan mengolah sumber daya Berakhirnya kegiatan pertambangan pasir kuarsa akan
alam yang bersifat tidak dapat diperbaharui (non menimbulkan dampak khususnya terhadap lingkungan
renewable). Pasir kuarsa merupakan salah satu sekitar tambang. Dampak-dampak akibat kegiatan
sumber daya alam yang sekarang banyak diusahakan pertambangan dapat diminimalisir ataupun dicegah
oleh beberapa perusahaan, khususnya di Pulau dengan merencanakan kegiatan pascatambang.
Bintan. PT Tri Panorama Setia merupakan Rencana pascatambang dapat mengurangi dampak
perusahaan yang berlokasi di Desa Gunung Kijang, negatif terhadap lingkungan sekitar tambang sebelum
Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, kegiatan pertambangan berakhir yang telah diatur
Provinsi Kepulauan Riau. Perusahaan ini merupakan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya
salah satu perusahaan tambang di Pulau Bintan yang Mineral RI No. 07 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
memproduksi pasir kuarsa. Sistem penambangan Reklamasi dan Pascatambang. Salah satu aspek yang
yang diterapkan PT Tri Panorama Setia penting dalam rencana pascatambang untuk
adalah tambang terbuka. Kegiatan penambangan mengurangi dampak-dampak negatif akibat kegiatan
diawali dengan pembersihan lahan (land clearing), pertambangan terhadap lingkungan yaitu reklamasi.
pengupasan tanah pucuk, dan penggalian pasir Reklamasi program pascatambang adalah kegiatan
kuarsa. Kegiatan pertambangan di perusahaan ini reklamasi yang dilakukan pada kegiatan pascatambang
dimulai pada tahun 2016 dan selesai pada tahun 2020. untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas
Adapun kegiatan pertambangan yang dilakukan PT lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi
Tri Panorama Setia berpotensi menimbulkan kembali sesuai peruntukannya setelah kegiatan

150
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

pertambangan berakhir. Peruntukan dari reklamasi dengan data yang diperoleh di lapangan. Pelaksanaan
khususnya reklamasi program pascatambang dapat penelitian dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut
bervariasi, mulai dari mengubah suatu area ke kondisi :
yang aman dan stabil sampai memulihkannya untuk 1. Studi Literatur
sedekat mungkin mencapai kondisi seperti sebelum Dilakukan dengan cara mempelajari literatur,
ditambang atau kondisi lain yang disepakati. peraturan perundangan, data hasil penelitian-
Salah satu aspek penting dalam rencana penelitian sebelumnya, sumber dari buku dan
reklamasi program pascatambang adalah rencana arsip perusahaan.
biaya reklamasi program pascatambang yang 2. Pengumpulan Data
bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang Penelitian ini sebagian besar bersumber dari data
dibutuhkan dalam kegiatan pembongkaran, sekunder yang diperoleh dari perusahaan antara
penatagunaan lahan, penebaran tanah pucuk dan lain data iklim dan curah hujan, kondisi geologi,
revegetasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan profil lingkungan daerah sekitar dan rencana
upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan yang kegiatan penambangan yang diambil dari laporan
terkena dampak kegiatan pertambangan. Dalam Studi Kelayakan dan Upaya Kelola Lingkungan
penelitian ini akan dibahas berkaitan dengan rencana (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
biaya reklamasi program pascatambang di PT Tri (UPL).
Panorama Setia. 3. Penelitian di Lapangan
Pemelitian yang dilaksanakan di lapangan antara
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum lain:
ada perencanaan biaya untuk mengurangi dampak a. Observasi lapangan di site PT Tri Panorama
negatif dari berakhirnya kegiatan pertambangan Setia yang terletak di Desa Kijang,
terhadap lingkungan disekitar tambang. Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten
Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau
1.3 Tujuan Penelitian dengan tujuan mengetahui kondisi umum
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : daerah penelitian.
1. Menghitung biaya pembongkaran fasilitas b. Penentuan wilayah yang akan diteliti untuk
pengolahan dan fasilitas penunjang dilakukan rencana reklamasi program
penatagunaan lahan, biaya penebaran tanah pascatambang.
pucuk, biaya revegetasi, dan total biaya dalam c. Pengambilan data yang dibutuhkan sesuai
kegiatan reklamasi program pascatambang PT dengan topik penelitian.
Tri Panorama Setia. 4. Pembuatan Laporan Penelitian
2. Merencanakan kegiatan reklamasi program Pembuatan rencana reklamasi pascatambang
pascatambang PT Tri Panorama Setia meliputi ditempuh dengan tahapan:
pembongkaran fasilitas pengolahan dan fasilitas a. Perencanaan reklamasi program
penunjang, penatagunaan lahan, penebaran pascatambang sesuai dengan kondisi wilayah.
tanah pucuk, dan revegetasi. b. Perhitungan biaya-biaya pascatambang.
3. Menganalisis biaya-biaya kegiatan reklamasi c. Penarikan kesimpulan dan saran dari
program pascatambang lahan bekas tambang penelitian.
pasir kuarsa di PT Tri Panorama Setia.
1.6. Manfaat Penelitian
1.4 Batasan Masalah 1. Menjadi masukan bagi perusahaan sebagai
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai dokumen yang diajukan kepada pemerintah
berikut: dalam rencana biaya reklamasi program
1. Penelitian tidak membahas reklamasi secara pascatambang dan mempersiapkan kegiatan
teknis. reklamasi pada lahan bekas tambang.
2. Penelitian tidak membahas tentang air asam 2. Sebagai bahan studi perbandingan untuk
tambang maupun sistem penyaliran dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
rencana reklamasi. kegiatan reklamasi.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah
penggabungan antara teori yang telah dipelajari

151
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

II. TINJAUAN UMUM konservasi kegiatan pembersihan lahan ini baru


2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah dilaksanakan pada lahan yang benar – benar segera
PT Tri Panorama Setia merupakan pemegang akan ditambang. Pekerjaan ini umum dikenal dengan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi seluas nama land clearing. Proses land clearing
21,34 ha, berdasarkan Surat Keputusan (SK) menggunakan bulldozer untuk memastikan lahan
Gubernur Kepulauan Riau dengan Nomor: 1774 bersih dari vegetasi penutup hingga siap untuk
Tahun 2015 tentang Persetujuan Izin Usaha dilakukan pengupasan lapisan tanah pucuk.
Pertambangan Eksplorasi Mineral Bukan Logam Penggunaan bulldozer ini dianggap efektif untuk
Bahan Galian Pasir Kuarsa. Secara administratif, menyingkirkan semak belukar yang dominan menutupi
lokasi IUP Eksplorasi PT Tri Panorama Setia berada lahan. Setelah lahan terbuka dan bersih dari vegetasi
dalam wilayah Desa Gunung Kijang, Kecamatan penutup, kegiatan dilanjutkan dengan pengupasan
Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi lapisan penutup. Lapisan penutup ini merupakan tanah
Kepulauan Riau. pucuk dengan ketebalan sekitar 10 cm, merupakan
Secara geografis, lokasi IUP terletak di Pulau bagian tanah yang kaya akan unsur hara. Tanah pucuk
Bintan bagian timur dengan jarak sekitar 30 km di yang telah dikupas kemudian ditumpuk pada lokasi
sebelah timur laut Kota Tanjung Pinang. Lokasi yang telah ditentukan agar dapat dipergunakan kembali
tersebut dapat dicapai dari kota Tanjung Pinang pada proses reklamasi.
dengan menggunakan kendaraan roda empat selama
Proses penambangan dapat dimulai setelah
sekitar 1 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi yang
endapan pasir telah diketahui baik lokasi dan besar
terletak di Kecamatan Gunung Kijang. Kecamatan
cadangan, bebas dari vegetasi dan lapisan tanah pucuk.
Gunung Kijang secara geografis terletak antara
Proses penambangan dapat menggunakan alat berat
0°59’18”- 1°10’20” Lintang Utara dan 104°36’6”-
berupa excavator. Pasir yang telah ditambang lalu
104°43’17” Bujur Timur. Batas-batas wilayah
kemudian diangkut ke lokasi pengolahan untuk
administrasi Kecamatan Gunung Kijang adalah:
dipisahkan dari pengotornya. Tanah pucuk (top soil)
1. Utara : Kecamatan Teluk Sebong
merupakan jenis tanah yang kaya akan unsur hara yang
2. Selatan : Kecamatan Bintang Timur
dibutuhkan tanaman selain fungsinya sebagai media
3. Barat : Kecamatan Toapaya
tanam dan tumbuh. Dalam penambangan pasir, tanah
4. Timur : Kecamatan Bintan Timur dan Laut
pucuk merupakan tanah atau lapisan penutup karena
ketebalan rata-rata lapisan tanah penutup adalah 10 cm.
III. HASIL PENELITIAN
Pada ketebalan tersebut, tanah masih mengandung atau
3.1. Kondisi Daerah Penelitian
kaya akan unsur hara dan mikroorganisme yang
PT Tri Panorama Setia menggunakan sistem
berguna bagi tanaman. Tanah pucuk akan dikupas
tambang terbuka (surface mining). Surface mining
dengan menggunakan wheel loader dan selanjutnya
adalah sistem penambangan yang segala kegiatan
didorong atau diangkut ke tempat penimbunan.
atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau
Pada kegiatan penambangan PT Tri
relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat
Panorama Setia, penimbunan tanah pucuk berada di
kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar.
dekat bukaan tambang. Pada saat reklamasi, top soil
Pengangkutan material, baik tanah penutup maupun
ini akan diambil dan disebar kembali di area yang akan
pasir menggunakan dump truck sedangkan alat gali
direklamasi untuk selanjutnya direvegetasi.
muat yang digunakan adalah excavator. Penanganan
tanah penutup dilakukan dengan penimbunan pada Ada kalanya top soil tidak perlu diangkut ke top
lahan yang telah disediakan (topsoil dump). soil dump, tetapi langsung disebar di lahan yang telah
siap direklamasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
, PT Tri Panorama Setia akan membebaskan
kehilangan selama pengangkutan dan penyimpanan.
lahan masyarakat untuk lahan tambang dengan
membelinya dari masyarakat. Setelah pembebasan Setelah kegiatan penambangan berakhir, maka
lahan, kegiatan selanjutnya dalam persiapan operasi akan dilakukan kegiatan pascatambang. Dalam
penambangan adalah pembukaan lahan. Pembukaan pascatambang, terdapat kegiatan penting untuk
lahan diperlukan untuk area bukaan tambang, mengurangi dampak-dampak negatif akibat kegiatan
timbunan tanah penutup (topsoil dump), jalan pertambangan terhadap lingkungan yaitu reklamasi.
tambang, stockpile, kolam pengendapan, dan fasilitas Reklamasi akan dilakukan disetiap lahan bekas
penunjang tambang. Pembersihan lahan dilakukan tambang dan sarana penunjang. Dari IUP seluas 21,34
terhadap vegetasi yang ada di daerah rencana bukaan ha hanya sebesar 16,01 ha yang dibuka untuk tambang.
tambang dan fasilitas tambang. Untuk kepentingan Dari 16,01 ha, lahan seluas 3,34 ha direklamasi saat

152
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

operasi tambang, sedangkan sisanya direklamasi saat Tabel 3.3


pascatambang yaitu seluas 12,66 ha. Rincian Biaya Pembongkaran
3.2. Area Bekas Tambang No. Bangunan Biaya

Reklamasi program pascatambang meliputi kegiatan- 1 Fasilitas Pengolahan Rp 37.500.000,00


kegiatan pembongkaran dan reklamasi pada lahan- 2 Kantor dan Mess Rp 1.800.000,00
lahan bekas tambang, fasilitas pengolahan, dan 3 Bengkel dan Gudang Rp 1.800.000,00
fasilitas penunjang. Rincian area yang akan
4 Kantor Satpam Rp 300.000,00
direklamasi saat pascatambang dapat dilihat pada
Tabel 3.1. 5 Stasiun BBM Rp 300.000,00
Tabel 3.1 6 Instalasi Listrik dan Air Rp 300.000,00
Area yang Direklamasi Saat Pascatambang Total Rp 42.000.000,00

3.4. Penatagunaan Lahan


Pada bekas bukaan tambang akan dilakukan
penatagunaan lahan untuk meratakan material pada
lubang bukaan tersebut. Penatagunaan lahan akan
dilakukan dengan cara yaitu material timbunan ditata
menggunakan bulldozer untuk meratakan material
sebelum disebar tanah pucuk dan direvegetasi disetiap
area yang akan direklamasi. Rincian biaya
penatagunaan lahan per hektar dapat dilihat pada tabel
3.4.

Tabel 3.4
Rincian Biaya Penatagunaaan Lahan per Hektar pada
Kegiatan Reklamasi Program Pascatambang
Komponen Nilai
- Luas Lahan 10.000 m2
3.3. Pembongkaran Bangunan - Tebal 0,5 m
3
- Volume yang ditata
Pembongkaran bangunan dilakukan dengan 5000 m
- Peralatan yang dipakai
membongkar bangunan-bangunan yang terdapat pada Bulldozer D155A-5 Semi U-Tiltdozer
3
area- area bekas tambang sehingga memudahkan - Produktivitas Bulldozer 555,43 m /jam
- Jam Kerja Volume yang ditata/ Produktivitas
dilakukan reklamasi program pascatambang.
Pembongkaran dilakukan pada lahan yang terdapat
- Harga per jam Rp467.000,00
bangunan. Rincian bangunan yang dibongkar dapat - Biaya Jam Kerja x Biaya per Jam
dilihat pada tabel 3.2. 9,00 jam x Rp467.000,00/jam
Total Rp4.203.961,00
Tabel 3.2
Pembongkaran Fasilitas dan Bangunan 3.5. Penataan Tanah Pucuk
No. Bangunan Luas (m2)
3.5.1. Kebutuhan Tanah Pucuk
1 Fasilitas Pengolahan 4000
Kebutuhan tanah pucuk dihitung dengan
2 Kantor dan Mess 187
metode pot. Kebutuhan tanah pucuk untuk metode pot
3 Bengkel dan Gudang 173
bergantung pada dimensi pot. Pada penelitian ini
4 Kantor Satpam 11
dimensi pot yang digunakan adalah :
5 Stasiun BBM 12
1. 1 x 1 x 0,4 m dengan jarak antar pot 4 m.
6 Instalasi Listrik dan Air 4
Total Luas Bangunan: 4.387 2. 1 x 1 x 0,3 m dengan jarak antar pot 4 m.
3. 1 x 1 x 0,2 m dengan jarak antar pot 4 m.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan dihitung
berdasarkan upah pekerja untuk membongkar 3.5.2. Biaya Penebaran Tanah Pucuk
fasilitas pengolahan dan fasilitas penunjang. Biaya penebaran tanah pucuk, didapat dengan
berdasarkan Standar Satuan Harga Kabupaten Bintan. cara mengalikan jam kerja alat dengan biaya sewa alat
Rincian biaya pembongkaran dapat dilihat pada tabel per jam ataupun upah pekerja per hari. Alat yang
3.3. digunakan adalah backhoe Komatsu tipe PC 300 dan
dump truck Hino FM 260JD untuk pemuatan dan

153
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

pengangkutan material tanah pucuk serta 7.268bibit. Rincian biaya revegetasi tanaman perintis
menggunakan tenaga kerja lokal untuk pembuatan dapat dilihat pada tabel 3.7.
pot. Rincian biaya penebaran tanah pucuk per hektar Tabel 3.7
dapat dilihat pada Tabel 3.5. Rincian Biaya Revegetasi Sengon per hektar
Tabel 3.5
Rincian Biaya Penebaran Tanah Pucuk Per
Hektar
No. Komponen Biaya

Penebaran Tanah Pucuk


1. Rp 1.795.055 ,00
per hektar ( tebal 0,4 m ) IV. PEMBAHASAN
4.1. Biaya Reklamasi Program Pascatambang
Penebaran Tanah Pucuk Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui
2. Rp1.346.291,00
per hektar ( tebal 0,3 m ) bahwa kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT
Tri Panorama Setia berpotensi memberikan dampak
Penebaran Tanah Pucuk
3.
per hektar ( tebal 0,2 m )
Rp 897.528,00 lingkungan terhadap daerah sekitarnya. Untuk
meminimalisir dampak lingkungan setelah kegiatan
3.6. Revegetasi pertambangan berakhir, diperlukan rencana reklamasi
Kegiatan revegetasi akan dilakukan program pascatambang. Reklamasi program
pascatambang berhubungan dengan reklamasi saat
menggunakan dua tanaman yaitu Tanaman Penutup
operasi tambang. Data reklamasi saat operasi tambang
Tanah Leguminoceae Cover Crop(LCC) dan tanaman dapat dijadikan sebagai referensi untuk memudahkan
perintis yaitu sengon. perencanaan reklamasi program pascatambang.
Kegiatan reklamasi program pascatambang terdiri dari
3.6.1. Penanaman Tanaman Penutup Tanah pembongkaran fasilitas tambang, penatagunaan lahan,
Pencegahan erosi pada permukaan lahan yang penyebaran tanah pucuk, dan revegetasi.
telah ditata dilakukan dengan cara menanami
tanaman penutup tanah. Penanaman tersebut Pembongkaran fasilitas bertujuan untuk
memudahkan penataan lahan dengan cara
bertujuan untuk memperkecil kecepatan air limpasan
membongkar dan memindahkan material bekas
dan meningkatkan infiltrasi. Selain itu Leguminoceae
bangunan ketempat tertentu. Penataan bentuk lahan
Cover Crop(LCC) juga berfungsi untuk
dimaksudkan untuk mengurangi kecepatan air
mengembalikan kondisi fisik tanah dengan mengikat
unsur hara Nitrogen dari udara. Rincian biaya limpasan, dan memudahkan kegiatan reklamasi.
Pengelolaan tanah pucuk merupakan hal penting
penanaman tanaman penutup tanah dapat dilihat pada
dikarenakan tanah pucuk merupakan media tumbuh
Tabel 3.6.
bagi tanaman dan salah satu faktor penentu
pertumbuhan tanaman. Untuk mengurangi erosi dan
Tabel 3.6
menambah nutrisi tanaman perintis dilakukan
Rincian Biaya Revegetasi LCC per hektar penanaman tanaman penutup (Leguminoceae Cover
No. Komponen Kuantitas per
Satuan
pohon Kebutuhan(pohon)
Harga Unit Satuan Jumlah Biaya
Crop). Tanaman perintis yang akan digunakan dalam
1 a. LCC revegetasi di wilayah IUP PT Tri Panorama Setia
Bibit Puera javanica 6 Kg 574 10.800 per kg Rp 64.800,00
Bibit Kacangan Centrocema pubescens 3 Kg 574 10.800 per kg Rp 32.400,00 adalah tanaman sengon. Biaya - biaya reklamasi
Bibit Kacangan Calopogonium mucunoides
b. Pupuk
0,5 Kg 574 10.800 per kg Rp 5.400,00 program pascatambang yang dihitung meliputi biaya
400 Kg 574 3.000 per kg Rp 1.200.000,00
Subtotal : Rp 1.302.600,00 kegiatan-kegiatan reklamasi tapak bekas tambang,
2 Penanaman 2 orang 574 1.500 per orang per pohon Rp 1.722.000,00
3 Pemupukan 2 orang 574 1.000 per orang per pohon Rp 1.148.000,00 fasilitas pengolahan, dan fasilitas penunjang.
Biaya pengendalian erosi per hektar Rp 4.172.600,00
4.1.1. Pembongkaran Fasilitas Tambang
3.6.2. Penanaman Tanaman Perintis Kegiatan pembongkaran dilakukan pada
Penanaman tanaman perintis (sengon) fasilitas pengolahan dan fasilitas penunjang setelah
dilakukan dengan jarak antar tanaman 4m. Sehingga kegiatan operasi tambang berakhir. Hal ini bertujuan
dalam 1 ha lahan dibutuhkan 574bibit. Dalam untuk memudahkan kegiatan selanjutnya yaitu
reklamasi program pascatambang PT Tri Panorama kegiatan reklamasi program pascatambang. Sebelum
Setia, total bibit sengon yang dibutuhkan adalah direvegetasi, fasilitas-fasilitas, dan bangunan-
bangunan dibongkar secara manual sehingga nantinya

154
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

lahan akan siap untuk ditata menggunakan alat PC-300, dan Dump Truck Hino FM 260 JD. Hasil bagi
mekanis. Pembongkaran dilakukan dengan cara antara volume yang ditata dengan masing-masing
manual agar dapat melibatkan masyarakat sekitar produktivitas alat adalah jam kerja.
dalam kegiatan pascatambang. Besar kecilnya biaya Total biaya penebaran tanah pucuk dihitung
pembongkaran sangat tergantung pada luasan area dari jam kerja dikalikan dengan biaya per jam masing-
yang akan dibongkar. Biaya pembongkaran pada masing alat yang yang terdiri dari biaya sewa dan biaya
reklamasi program pascatambang yang terdiri dari operasi. Biaya sewa dan biaya operasi(biaya bbm) alat
biaya pembongkaran fasilitas pengolahan, fasilitas yang dipakai dalam penebaran tanah pucuk adalah
penunjang seperti kantor, mess, bengkel dan gudang, biaya yang sesuai dengan Standar Satuan Harga
kantor satpam dan stasiun bbm dengan luas total Kabupaten Bintan Tahun 2016. Biaya penebaran tanah
4.387 m3 adalah sebesar Rp pucuk dalam 1 hektar dengan tiga ukuran pot yang
42.000.000,00. berbeda dapat dihitung dari perkalian banyaknya
jumlah pot (dalam ukuran tertentu) dengan biaya
4.1.2. Penatagunaan Bentuk Lahan penebaran tanah pucuk per hektar. dengan tiga ukuran
Penatagunaan lahan akan dilakukan terhadap pot yang berbeda pada lahan seluas 12,66ha dalam
lahan-lahan yang akan direklamasi, terutama apabila kegiatan reklamasi program pascatambang meliputi
kondisi lahan memerlukan penataan terkebih dahulu penatagunaan lahan tapak bekas tambang, fasilitas
sebelum proses revegetasi. Kegiatan penatagunaan pengolahan, dan fasilitas penunjang adalah sebesar Rp
lahan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan 21.647.513,00.
menata material timbunan dengan menggunakan alat
mekanis yaitu bulldozer untuk meratakan material 4.1.4. Penanaman Tanaman Penutup Tanah
sebelum disebar tanah pucuk dan direvegetasi Tanaman penutup tanah harus segera ditanam
disetiap area yang akan direklamasi. Bulldozer akan setelah lahan selesai ditata menggunakan tanah pucuk.
bekerja untuk membentuk permukaan lahan rata. Tanaman penutup ditanam dengan cara ditabur sejajar
Perhitungan biaya penatagunaan lahan dihitung per dengan barisan tanaman perintis. Tiga bulan setelah
hektar untuk memudahkan perhitungan biaya total. penaburan benih, tanaman penutup tanah diharapkan
Perhitungan biaya penatagunaan lahan dapat dimulai sudah menutupi seluruh areal secara merata.
dengan mengetahui volume lahan yang akan ditata. Komposisi Tanaman penutup tanah yang digunakan
Setelah mengetahui volume yang ditata, dilakukan untuk setiap hektar adalah Pueraria javanica (PJ),
perhitungan produktivitas alat yang akan digunakan Centrocema pubescens(CP), Calopogonium
dalam penatagunaan lahan yang dalam penelitian ini mucunoides (CM).
adalah produktivitas alat untuk menata lahan yaitu Perhitungan biaya penanaman tanaman penutup
bulldozer. Hasil bagi antara volume yang ditata tanah dihitung per komponen per hektar untuk
dengan produktivitas alat adalah jam kerja. Total memudahkan perhitungan biaya total. Komponen-
biaya penatagunaan lahan dihitung dari jam kerja komponen dalam perhitungan biaya penanaman tanah
dikalikan dengan biaya per jam yang yang terdiri dari penutup tanah meliputi Biaya pengadaan bibit LCC,
biaya sewa dan biaya operasi. Biaya sewa dan biaya biaya pengadaan pupuk, biaya penanaman, dan biaya
operasi(biaya bbm) yang dipakai adalah biaya yang pemupukan. Perhitungan kebutuhan LCC dapat
sesuai dengan Standar Satuan Harga Kabupaten dilakukan dengan cara mengalikan kebutuhan LCC per
Bintan Tahun 2016. Total biaya penatagunaan lahan hektar dengan jumlah pot. Biaya per komponen
seluas 12,66 ha pada kegiatan reklamasi program dihitung dengan mengalikan kebutuhan komponen
pascatambang meliputi penatagunaan lahan tapak dengan harga per komponen. Harga bibit, pupuk dan
bekas tambang, fasilitas pengolahan, dan fasilitas upah pekerja dapat diambil dari Standar Satuan Harga
penunjang adalah sebesar Rp 53.233.496,00. Kabupaten Bintan Tahun 2016. Total biaya
penanaman LCC dalam luas 12,66 ha dalam area
4.1.3. Penataan Tanah Pucuk reklamasi program pascatambang meliputi tapak bekas
Perhitungan biaya penebaran tanah pucuk tambang, fasilitas pengolahan, dan fasilitas penunjang
dapat dimulai dengan mengetahui volume tanah adalah sebesar Rp52.836.382,00.
pucuk per hektar yang didapat dari perkalian jumlah
pot dengan dimensi pot. Setelah mengetahui volume 4.1.5. Penanaman Tanaman Perintis
tanah pucuk, dilakukan perhitungan produktivitas alat Sengon, ditanam untuk tujuan rehabilitasi
yang akan digunakan dalam penatagunaan lahan yang lahan-lahan. Tanaman tersebut juga memiliki
dalam penelitian ini adalah produktivitas 3 alat yaitu: keunggulan-keunggulan lain seperti :
Bulldozer D155A-5 Semi U-Tiltdozer, Excavator

155
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

1. Budidaya relatif mudah dan cepat meliputi tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan,
pertumbuhannya. dan fasilitas penunjang adalah sebesar
2. Persyaratan tumbuh tidak rumit. Rp106.776.951,00
3. Kayunya serbaguna.
4. Memperbaiki lingkungan dengan 4.2. Total Biaya Reklamasi
menyuburkan tanah. Total biaya reklamasi dihitung berdasarkan
5. Sengon memiliki akar tunggang yang cukup jumlah biaya komponen-komponen kegiatan reklamasi
kuat menembus kedalam tanah, akar saat pascatambang. Komponen-komponen tersebut
rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun meliputi kegiatan pembongkaran, penatagunaan lahan,
dan tidak menonjol kepermukaan tanah, dan revegetasi. Kegiatan reklamasi program
sehingga sangat baik untuk membantu pascatambang dilakukan pada 3 area yang berbeda
mencegah erosi. Akar rambutnya berfungsi yaitu tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan, dan
untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu fasilitas penunjang. Total biaya reklamasi didapatkan
tanah disekitar pohon sengon menjadi subur. dari jumlah biaya kegiatan reklamasi di 3 area yang
Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, berbeda adalah sebesar Rp276.494.342,00. Rincian
maka tanaman sengon sangat penting untuk total biaya reklamasi program pascatambang dapat
membantu proses restorasi kesuburan tanah bekas dilihat pada Tabel 4.1.
lahan penambangan serta membantu upaya stabilisasi
Tabel 4.1
lahan bekas tambang dari proses erosi terus menerus
Total Rincian Biaya Reklamasi Program
sehingga dapat menjadi tanaman perintis pada
Pascatambang
revegetasi areal bekas pit. Tahapan kegiatan
penanaman tanam perintis meliputi : No. Komponen Biaya
1 Biaya pembongkaran Rp 42.000.000, 00
1. Persiapan lahan
Biaya penatagunaan lahan terdiri
Lahan harus dipastikan bersih dari tanaman 2
atas biaya:
pengganggu dan struktur tanah harus gembur, a. Penatagunaan lahan Rp 53.233.496, 00
agar perakaran tanaman dapat menembus b. Penebaran tanah pucuk Rp 21.647.513, 00
dengan tanah dengan mudah dan mendapatkan Biaya revegetasi terdiri atas
biaya:
unsur hara. 3
2. Penanaman a. Pengendalian Erosi dengan
Penanaman LCC Rp 52.836.382, 00
Penanaman tanaman perintis dilakukan dengan
jarak tanam 4 x 4 m. b. Revegetasi Tanaman Inti Rp 106.776.951, 00
3. Pemeliharaan
Total Biaya Rp 276.494.342, 00
Pemeliharaan dilakukan untuk menjamin
tumbuhnya bibit tanaman yang ditanam di lapangan.
Pemeliharaan meliputi pemantauan dan pengendalian
4.3. Kegiatan Reklamasi Program Pascatambang
hama, penyiraman tanaman serta pemupukan susulan
4.3.1. Reklamasi Tapak Bekas Tambang
yang termasuk dalam rencana pascatambang.
Reklamasi tapak bekas tambang akan
biaya pengadaan pupuk, biaya penanaman,
dilakukan dilahan bekas penambangan pasir kuarsa.
biaya pemupukan, dan biaya pemeliharaan.
Luas akumulatif lahan yang dibuka untuk tambang
Perhitungan kebutuhan sengon dapat dilakukan
hingga akhir tahun 2020 diperkirakan mencapai 16,01
dengan cara mengalikan kebutuhan sengon per
ha. Kegiatan reklamasi pada lahan bekas tambang
hektar dengan jumlah pot. Jumlah pot dalam 1 hektar
menurut rencana baru dapat dilaksanakan pada tahun
dalam penelitian ini didapatkan 574 pot sama dengan
2020. Hal tersebut dikarenakan lahan bekas tambang
jumlah sengon yang akan ditanam per hektar. Biaya
tahun ke-2 dan seterusnya digunakan sebagai kolam
per komponen dihitung dengan mengalikan
pengendapan tailing hasil penambangan pasir kuarsa.
kebutuhan komponen dengan harga per komponen.
Setelah kering, proses revegetasi yang akan dilakukan
Sedangkan untuk perhitungan biaya penanaman
meliputi pengaturan permukaan lahan selaras dengan
didapatkan dari perkalian antara luas area yang akan
bentang lahan sekitarnya, penyebaran tanah pucuk, dan
direklamasi dengan biaya penanaman sengon
revegetasi.
perhektar. Harga bibit, pupuk, dan upah pekerja dapat
diambil dari Standar Satuan Harga Kabupaten Bintan 4.3.2. Reklamasi Fasilitas Pengolahan dan / atau
Tahun 2016. Total biaya penanaman sengon dalam Pemurnian
luas 12,66 ha dengan jumlah bibit sebanyak 7.268 Reklamasi Fasilitas Pengolahan meliputi:
dalam area reklamasi program pascatambang

156
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

1. Pembongkaran Fasilitas Pengolahan dan / atau pelumas akan dibongkar dan diangkut keluar
Pemurnian. dari lokasi bekas tambang.
Fasilitas pengolahan akan dibongkar setelah 3. Reklamasi Lahan Bekas Bangunan, Transmisi
bahan baku untuk diproses telah habis. Listrik, dan Pipa.
Barang-barang yang masih berharga akan Lahan bekas bangunan yang terdiri dari lahan
dibawa keluar. Struktur bangunan yang tersisa disekitar bangunan tambang dan lahan bekas
akan dihancurkan. Puing-puing hasil bangunan tambang seluas 0,15 ha akan
penghancuran akan dibawa keluar dari lokasi dilakukan pengaturan permukaan tanah,
tambang. pencegahan erosi dengan tanaman penutup
2. Reklamasi Lahan Bekas Fasilitas Pengolahan tanah, dan direvegetasi dengan ditanami
dan / atau Pemurnian. sengon.
Luas lahan bekas fasilitas pengolahan yang 4. Reklamasi Lahan Bekas Sarana Transportasi.
siap direklamasi yaitu 0,40ha. Proses Sarana transportasi jalan di area penunjang akan
reklamasi yang akan dilakukan meliputi tetap dipertahankan untuk jalan yang akan
pengaturan permukaan lahan selaras dengan dipergunakan oleh masyarakat Jalan tambang
bentang lahan sekitarnya, penyebaran tanah ha akan tetap dipelihara dan direvegetasi di
pucuk, dan revegetasi. bagian tepi kanan kiri seluas 0,76 ha dan
3. Reklamasi Lahan Bekas Timbunan Komoditas kemudian dialihfungsikan sebagai jalan akses
Tambang. untuk keperluan kegiatan pascatambang.
Proses reklamasi dilahan bekas timbunan
4.4. Analisis Biaya Reklamasi Program
komoditas tambang seluas 0,55ha yang akan
Pascatambang
dilakukan meliputi pengaturan permukaan
Perhitungan biaya dilakukan untuk
lahan selaras dengan bentang lahan sekitarnya,
merencanakan berapa anggaran yang harus dibutuhkan
penyebaran tanah pucuk, dan revegetasi.
dalam kegiatan reklamasi program pascatambang. Dari
4.3.3. Reklamasi Fasilitas Penunjang hasil perhitungan biaya-biaya yang dilakukan dalam
Reklamasi Fasilitas Penunjang meliputi: kegiatan reklamasi program pascatambang diketahui
1. Reklamasi Lahan Bekas Timbunan Tanah bahwa komponen reklamasi program pascatambang
Pucuk. yang memiliki biaya terbesar adalah revegetasi
Permukaan lahan bekas timbunan tanah pucuk tanaman inti. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan bibit
seluas 2,04 ha diselaraskan dengan bentang yang banyak dan harga bibit yang disesuaikan dengan
lahan sekitarnya, kemudian direvegetasi Standar Satuan Harga Kabupaten Bintan. Sedangkan
dengan tanaman penutup tanah dan tanaman komponen reklamasi program pascatambang yang
sengon. paling kecil biayanya adalah penebaran tanah pucuk.
2. Pembongkaran Sisa-Sisa Bangunan, Rendahnya komponen biaya penebaran tanah pucuk
Transmisi Listrik, dan Pipa Peralatan, Mesin, dibandingkan dengan komponen biaya yang lain
Tangki Bahan Bakar Minyak dan Pelumas. dikarenakan jumlah tanah pucuk yang dipindah sangat
Sebagian struktur/bangunan penunjang sedikit mengingat tebal tanah penutup dilokasi
tambang akan dibongkar di akhir usia tambang sangat tipis yaitu berkisar 15 cm. Perencanaan
tambang, yaitu kantor instalasi listrik dan air, biaya ini dapat dijadikan salah tolak ukur keberhasilan
pos keamanan (satpam). Luas bangunan yang pascatambang khususnya ketika beberapa tahun
akan dibongkar adalah 427m2. Seluruh kedepan tanaman perintis yang ditanam pada kegiatan
bangunan akan dibongkar, begitu juga dengan revegetasi dipanen yang mana keuntungan ataupun
fasilitas di atas permukaan seperti saluran kerugian tergantung dari inflasi dan kondisi ekonomi
listrik bangunan juga akan dibongkar. beberapa tahun kedepan.
Demikian pula dengan fasilitas di bawah
permukaan seperti pipa saluran air. Puing- V. PENUTUP
puing beton akan ditimbun dilubang bekas
5.1. Kesimpulan
tambang, sedangkan sisa-sisa pipa/kabel akan
Dari hasil penelitian rencana biaya reklamasi
diangkut keluar. Semua peralatan, mesin,
program pascatambang lahan bekas penambangan
tangki bahan bakar minyak, dan pelumas
pasir kuarsa di PT Tri Panorama Setia dapat diambil
termasuk peralatan yang ada di bengkel, akan
kesimpulan sebagai berikut :
diangkut keluar dari lokasi bekas tambang.
Mesin dan tangki bahan bakar minyak dan

157
Rencana Biaya Reklamasi Program Pascatambang….Mochammad Rifky Abadi, dkk

1. Rincian biaya-biaya reklamasi program 3. Anonim, 2016. Laporan Percobaan Revegetasi


pascatambang adalah sebagai berikut: Lahan Bekas Tambang Pasir Kuarsa di Pulau
a. Biaya pembongkaran sebesar Rp Bintan. PT Tri Panorama Setia.
42.000.000,00.
4. Anonim, 2016. Laporan Studi Kelayakan PT Tri
b. Biaya penatagunaan lahan sebesar
Panorama Setia.
Rp53.233.496,00.
c. Biaya penebaran tanah pucuk sebesar 5. Anonim, 2014.Peraturan Menteri Energi dan
Rp21.647.513,00. Sumber Daya Mineral No. 7 Tahun 2014 tentang
d. Biaya revegetasi terdiri dari biaya Reklamasi dan Penutupan Tambang, Jakarta.
penanaman LCC sebesar
6. Anonim, 2009.Undang-Undang RI No. 4 Tahun
Rp52.836.382,00 dan biaya
2009 tentang Pertambangan Mineral dan
penanaman tanaman perintis(sengon)
Batubara, Jakarta.
sebesar Rp106.776.951,00
e. Total biaya reklamasi program 7. Anonim, 2004. Undang-Undang Nomor 32
pascatambang PT Tri Panorama Setia Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
dengan luas 12,66 ha adalah sebesar Jakarta
Rp276.494.342,00.
8. Anonim, 2004. Undang-Undang Nomor 33
2. Rencana reklamasi program pascatambang
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
dilakukan di 3 area yaitu tapak bekas
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
tambang, fasilitas pengolahan, dan fasilitas
Daerah
penunjang dimulai dari pembongkaran
bangunan, penatagunaan lahan, dan 9. Anonim, 2009. Undang-Undang RI No. 4 Tahun
penyebaran tanah pucuk, dan revegetasi. 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
3. Tinggi rendahnya biaya reklamasi program Batubara, Jakarta.
pascatambang dipengaruhi oleh kondisi
10. Brinker, Curtis. (1991). Lake creation and
lapangan dan Standar Satuan Harga di wilayah
development at an Alberta foothills coal mine,
pertambangan.
Proceedings of the 15th Annual British Columbia
Mine Reclamation Symposium in Kamloops, BC,
5.2. Saran
1991.
Rincian biaya reklamasi pascatambang dapat
diperbarui seiring berjalannya waktu apabila terjadi 11. Prismandaru, Gemah .2013. Studi Penataan
perubahan nilai terhadap variabel-variabel yang Lahan Untuk Revegetasi Pada Areal Disposal
berpengaruh dalam perhitungan biaya reklamasi OB-1 di PT Duta Nurcahya Kecamatan Lahei
program pascatambang. Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah. UPN ”Veteran” Yogyakarta, Yogyakarta
VI. DAFTAR PUSTAKA
12. Robertson, A. Devenny, D. Shaw, S.C., Post
1. Anonim, 2011.Peraturan Menteri Kehutanan
Mining Sustainable Use Plans vs. Closure Plans,
Republik Indonesia No : P.4/Menhut-II/2011
1998.
tentang Pedoman Reklamasi Hutan, Jakarta
. 13. Waterman, Sulistyana. 2015. Perencanaan
2. Anonim, 2016. Laporan UKL dan UPL PT
Tambang, Yogyakata.
Tri Panorama Setia.

158

Anda mungkin juga menyukai