Anda di halaman 1dari 20

BAB XI

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


TANGKI TIMBUN DI PT. AULIA TEKNIK MANDIRI

A. PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi industry saat ini pada proses produksi
serta tuntutan pasar dalam memenuhi nkebutuhan konsumen, seringkali pihak
produsen lebih memprioritaskan aspek kualitas barang dan jasa daripada aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Faktor timbulnya resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari
peralatan atau mesin-mesin dan fasilitas perlindungan kerja yang digunakan tidak
aman serta tidak memenuhi standar keselamatan sesuai peraturan yang berlaku
Terkait dengan penggunaan Tangki Timbun diketahui memiliki potensi
bahaya tinggi diantaranya peledakan, kebakaan dan pencemaran sebab sumber
daya manusianya tidak memiliki kompetensi dan tidak memenuhi syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), oleh karena itu perlu penerapan
pengendalian rsiko terhadap norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Upaya peningkatan dalam pengendalian resiko pada K3 bidang Pesawat
Uap dan Bejana Tekan, kami melakukan pemeriksaan, pengawwasan dan
pengujian ke beberapa perusahaan yakni PT. Aulia Teknik Mandiri mengikuti
prosedur dalam Dasar Hukum dan Standar yang berlaku.

A.2 Maksud Dan Tujuan


Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian di PT. Aulia Teknik
Mandiri maka Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan diharapkan mampu :
1. Menerapan peraturan perundangan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
sebagai Calon Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan

238
2. Melakukan Identifikasi, evaluasi dan pengendalian resiko dalam
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan tangki timbun.
3. Memberikan gambaran mengenai penerapan syarat-syarat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Tangki Timbun diperusahanaan.

A.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pemeriksaan dan pengujian K3 Bidang Pesawat Uap dan
Bejana Tekan meliputi pemeriksaan, pengawasan dan pengujiannya. Adapun
pokok pembahasan yaitu pemeriksaan dan pengujian baru untuk tangki timbun.
Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan dan pengujian ini dilaksanakan
pasa Senin, 18 Februari 2019 di PT. Aulia Teknik Mandiri dengan alamat Depok,
Jawa Barat Indonesia.

A.4 Prosedur Pemeriksaan Dan Pengujian Tangki Timbun


Prosedur Pemeriksaan dan Pengujian tangki timbun yaitu :
1. Pemeriksaan dan Pengujian tangki timbun
2. Pemeriksaan berkas Permohonan Formulir 1a dan Formulir 2
3. Pemeriksaan Visual
4. Pengukuran dimensi untuk Pengambilan Data Teknis
5. Perhitungan Data Konstruksi
6. Non-Destruction Test
7. Hydrostatic Test
8. Analisa Data

A.5 Dasar Hukum Atau Referensi


Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Surat Keputusan yang menjadi dasar
hukum pemeriksaan, pengawasan dan pengujian terhadap tangki timbun sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang “Keselamatan dan
Kesehatan Kerja”
2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”
239
3. Pemenaker Nomor Per-No.03 tahun 1978 tentang “Penunjukan dan
wewenang serta Kewajiban Pegawai Pengawas Spesialis K2 dan ahli
K3”
4. Pemenaker Nomor Per-No.02 tahun 1982 tentang “Kualifikasi Juru
Las”
5. Pemenaker Nomor 37 tahun 2016 tentang “Bejana Tekan dan Tangki
Timbun”
6. ASME Section II tentang “Pengetahuan Material”
7. ASME Section VIII tentang “Design dan Konstruksi Bejana Tekan”
8. ASME Section IX tentang “Pekerjaan Pengelasan”

A.6 Alat Ukur Dan Alat Uji Yang Digunakan


Dalam melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian dilapangan dilaksanakan
pengujian untuk mengetahui nilai aktual terhadap pesawat tersebut. Adapun alat
yang digunakan adalah sebagai berikut :

240
No Dokumentasi Alat Nama Alat Spesifikasi Keterangan
. Alat
1. Dye Penetrant Spot Check
Test

2 Hydrostatic Kapasitas
Test Pump 3000psi

3 Wall Ultrasonic
Thickness Thickness
Gauge

4 Jangka Merk
Sorong Denko
Range 0-
150mm

241
No Dokumentasi Alat Nama Alat Spesifikasi Keterangan
. Alat
5. Senter

6. Meteran Panjang
±15meter

7. Sikat Kawat

B. PEMERIKSAAN TANGKI TIMBUN


Prosedur dalam pemeriksaan dan pekerjaan tangki timbun sesuai dengan
referensi Permenaker Nomor 37 Tahun 2016 dan UU nomor 1 tahun 1970 antara
lain :
1. Pemeriksaan dan Pengujian tangki timbun
2. Pemeriksaan berkas Permohonan Formulir 1a dan Formulir 2
3. Pemeriksaan Visual
4. Pengukuran dimensi untuk Pengambilan Data Teknis
5. Perhitungan Data Konstruksi

242
6. Non-Destruction Test
7. Hydrostatic Test
8. Analisa Data

B.1 Pemeriksaan Berkas Permohonan Formulir 1a Dan Formulir 2


Pada saat review dokumen dilakukan pemeriksaan terhadap Berkas
Permohonan penggunaan tangki timbun, dari data tersebut didapat keterangan
sebagai berikut
Nama Pemohon : Yoyo Sunaryo
Jabatan / kedudukan : Design Manager
Jenis Bejana : Tangki Timbun
Pengesahan gambar rencana :-
No. Pengesahan pemakaian :-
Pabrik Pembuat : PT. Aulia Teknik Mandiri
Alamat : Depok, Jawa Barat Indonesia
Tekanan Kerja yang diperlukan :-
Temperatur :-
Material Tangki : Head ASTM SA 283 Gr D
Shell ASTM SA 283 Gr D
Nozzle -
Nomor Seri :-
Kegunaan : Penyimpan Solar
Kapasitas Volume : 16 Ton
Liquid Density :-
Perlengkapan pengaman yang dipasang pada Tangki timbun :
a. Plat nama : -
b. Pipa pengaman : -
c. Indikator Volume atau berat : -
d. Pengukur temperature : -
e. Katup pengisian dan pengeluaran : ada
f. Perlengkapan untuk pemeriksaan dan pemeliharaan : -
Berkas permohonan tersebut dilampirkan dokumen teknis sebagai berikut :
243
a. Laporan hasil Hydrosatic Test
b. Daftar Sertifikat Bahan dan Material
c. Daftar konstruksi Tangki timbun
d. Daftar metode las-lasan
e. Gambar teknis ( General Arrangement dan Welding Detail)

B.2 Pemeriksaan Visual


Dari hasil pemeriksaan didapat hal-hal sebagai berikut :

PEMERIKSAAN          
Kondisi
No. Bagian-Bagian Memenuhi Keterangan
Tidak
syarat
Visual          
1 Komponen Bejana terdiri atas:      
  a. Shell/badan     
  b. Head / tutup ujung     
  c. Jacket / selubung     
  d. Pipa-pipa / channel     
  e. Nozzle / nosel     
Kelengkapan
2        
bejana:
  a. Pedoman tekanan   -  
Pengukur
  b.   -  
temperature
  c. Pelat nama   -  
Keran pembuang /
  d.   
drain

  e. Keran ventilasi     

Katup pengaman/
  f. -  
safety valve
  g. Katup pelampung   -  
  h. Katup vacuum   -  
Kondisi
No. Bagian-Bagian Keterangan
Memenuhi Tidak
244
syarat
Visual          
  i. Filter   -  
  j. Steam Trap   -  
3 Support     
4 Instalasi pipa      
  a. Katup-katup   -  
b. Support -
5  Man Hole   

C. PENGUJIAN TANGKI TIMBUN


C.1 Dimensi Untuk Pengambilan Data Teknis
Setelah pemeriksaan visual dilaksanakan, selanjutnya dilakukan
pengukuran data actual dilapangan. Alat yang dipergunakan untuk pengukuran
data actual tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sket Match / jangka sorong
b. Lampu senter
c. Wall Thickness Meter
d. Rol Meter
e. Alat Geometri
Dari hasil pemeriksaan maka didapatkan data sebagai berikut :

DATA          
Shell/ Jumlah Roundshell  3
Badan Cara penyambungan      Welding
Material/bahan      ASTM SA 283 Gr D
Diameter dalam (ID)      1904,6 mm
Ketebalan (t)      5,5 mm
Shell/
Panjang Badan      4200 mm
Badan
Jenis    -
Penguat Jumlah    -
Ukuran/ Dimensi  -

DATA          
Tutup/ Head Depan/ Atas Jenis/bentuk  Elipshoidal

245
Lengkungan (R) -
Lekukan (r) -
Kemiringan -
Diameter    1920 mm
Ketebala
    7,7 mm
n
Material/Bahan  ASTM SA 283 GR D
Jenis/bentuk  Elipshoidal
Lengkungan (R) -
Lekukan (r) -
Tutup/ Head Belakang/ Bawah Kemiringan -
Diameter   1920 mm
Ketebalan   7,6
Material/Bahan   ASTM SA 283 GR D
Jenis/bentuk          
  Diameter Ketebalan Panjang Jumlah
Pipa-pipa/
Dimensi - - - -
Channel
Material - - - -
Cara Pemasangan - - - -
Diameter - - - -

Ketebalan - - - -
Instalasi pipa
Jenis katup - - - -

Jumlah - - - -

Pengukur Pengaman - - - -

Perlengkapa Katup Inlet & outlet - - - -

n pengaman Penyalur petir - - - -

APAR - - - -

    - - - - -

246
Gambar Bejana Tekan

247
C.2 Perhitungan Data Konstruksi
Perhitungan Kekuatan konstruksi Tangki Timbun menggunakan ASME
Section VIII Divisi 1 sebagaimana terlampir :
a) Perhitungan Head
a. Thickness for Head Elipsoidal
P = 65,243 psi
L = 4200 mm = 165”
S = 22000 PSI
E = 0,7
D = 1920 mm = 75”

P.D
t=
(2 . S . E−0,2. P)

65,243 x 75
t=
¿¿

248
4893,225
t=
30800−13,048

4893,225
t= =0,158
30786,952

b) Perhitungan Shell
 Data Circumferential Stress (Longitudinal Joints)

P.R
t=
S . E−0,6 P

65,243 x 37,5
t=
(22000.0,7)−(0,6 x 65,243)

2446,612
t=
15400−39,145

2446,612
t= =0,159
15360,855

 Longitudinal Stress (Circumferential Joints)

P. R
t=
2. S . E+0,4 P

65,243 x 37,5
t=
2 x 22000 x 0,7+0,4 x 65,243

2446,612
t=
30800−26,097

2446,612
t= =0,079
30773,903

C.3 Non-Destructive Test ( NDT)


Setelah dilakukan pemeriksaan perhitungan kekuatan konstruksi terhadap
kemampuan bejana tekan, maka selanjutnya adalah dilakukan Pengujian Tidak
Merusak (NDT) untuk mengetahui cacat yang tidak Nampak pada badan tangki
timbun. Jenis Non Destructive Test yang dilakukan adalah Dye Penetrant Test
dengan tujuan untuk mengetahui cacat las dipermukaan diantaranya Laminasi,
249
Rongga Udara (Porosity), Pencampuran terak ( slag), retak ( crack) dan penetrasi
kurang ( lack of penetration)
Adapun tahapan dalam pengujian dengan Dye Penetrant Test ini adalah
sebagai berikut :
a. Daerah las-lasan yang akan dilakukan pengujian dilakukan pembersihan
menggunakan scrub karena apabila terhalang dengan cat menyebbkan
hasil pengujian tidak sempurna
b. Permukaan cat dibersihkan dengan menggunakan Cleaner
c. Setelah digunakan cairan cleaner, pastikan permukaan las dalam
keadaan kering
d. Lalu cairan penetrant ( yang berwarna merah) disemprotkan kebagian
permukaan las yang akan diuji dan diamkan selama 10 menit sampai 15
menit.
e. Lalu dibersihkan dembali dengan cara dilap secara searah dan perlahan
f. Setelah itu semprotkan cairan develover dan tahan selama beberapa
menit.
Hasil pengujian NDT Dye Penetrant Test pada tangki timbun di PT.
AULIA TEKNIK MANDIRI dilakukan beberapa titik dengan hasil sebagai
berikut :

Cacat
No Bagian yang NDT Lokasi Keterangan
Ada Tidak ada
1. Joint Shell 
2. Joint Head 
Keterangan : Hasil uji Dye Penetrant Test menunjukkan bahwa tidak ada
garis merah yang menunjukkan cacat pada bagian permukaan las / badan
tangki.

250
C.4 Hydrostatic Test
Setelah dilakukan pemeriksaan Dye Penetrant Test selanjutnya dilakukan
Hydrostatic Test pada tangki timbun. Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Selang
2. Pompa listrik dari supply air perusahaan dan menggunakan medi
berupa air.
Sesuai dengan Permenker Nomor 37 tahun 2016 Pasal 72 Ayat 11 yaitu
untuk tangki timbun dilakukan pengetesan kebocoran dengan pengisian air secara
penuh didiamkan selama 2x24 jam.
Tujuan dilakukan Hydrostatic Test adalah untuk mengetahui apakah ada
indikasi kebocoran, rembesan maupun perubahan bentuk menetap pada bagian
bejana.
Adapun tahapan-tahapan Hydrostatic Test adalah sebagai berikut
1. Pipa pengaman dibiarkan terbuka
2. Seluruh keran inlet dan outlet ditutup
3. Air diisi sampai dengan penuh menggunakan pompa melalui saluran
pipa pengaman setelah penuh maka diamkan selama 2x24 jam
4. Dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian badan tangki
timbun dari kecurigaan adanya kebocoran, rembesan atau perubahan
bentuk

251
Force (barG)

Full Water Capacity Holding & Inspection Time


2 Days

drained

Day 1 Day 2

Time (Days)

Dari hasil pengujian tersebut tidak ditemukan adanya kebocoran,


rembesan atau perubahan bentuk, sehingga untuk pengujian Hydrostatic Test
dinyatakan baik.

D. ANALISA
Dari hasil keseluruhan rangkaian Pemeriksaan dan Pengujian Tangki
Timbun di PT. AULIA TEKNIK MANDIRI didapatkan analisa sebagai berikut :
1. Dari hasil analisa Dokumen Formulir 1a dan lampirannya, bahwa
perusahaan melampirkan dokumen tangki timbun
2. Dari hasil pemeriksaan visual tangki timbun, tidak terdapat hal-hal
yang memberatkan.
3. Dari hasil pengukuran dimensi dan uji kekerasan didapat data-data
sebagai bahan perhitungan kekuatan konstruksi tangki timbun.
4. Dari hasil perhitungan Kekuatan Konstruksi tangki timbun dengan
hasil sebagai berikut

252
Standar yang Bagian yang T
No. T aktual T hitung Hasil
digunakan dihitung nominal
Tebal Pelat F & Memenuhi
7,6 mm 0,166” 8 mm
ASME Sec. VIII D Head Syarat K3
1.
div. 1 Memenuhi
Tebal Pelat Shell 5,5 mm 0,079” 6 mm
Syarat K3

5. Dari hasil pengujian NDT pada bagian joint antara shell, tidak
terdapat keretakan pada permukaan las-lasan, hasil baik
6. Dari hasil Hydrostatic Test, tidak terdapat kebocoran, rembesan
atau perubahan bentuk yang menetap pada tangki timbun, Hasil
Baik.

253
E. KESIMPULAN DAN SARAN
E.1 KESIMPULAN
Selama melakukan pemeriksaan dan pengujian, ada beberapa point yang
penting yang dapat kami simpulkan bahwa PT. PT. AULIA TEKNIK MANDIRI
mempergunakan tangki timbun, sesuai dengan hasil pemeriksaan dan pengujian
yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

E.2 SARAN
Terhadap hal yang sudah dilaksanakan dengan baik hendaknya dapat
dipertahankan dan ditingkatkan kemudia, sedangkan untuk hal-hal yang sifatnya
perlu perbaikan hendaknya dapat dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi yang
dibuat,. Agar tujuan K3 dapat dilaksanakan secara terintegrasi dan mengurangi
resiko terjadinya kecelakaan maka ada beberapa hal yang disarankan dengan
perundangan yag berlaku.

254
GENERAL DATA DOKUMENTASI
PT. AULIA TEKNIK
PEMILIK : KAPASITAS : 16 TON
MANDIRI
NAMA ALAT : TANGKI TIMBUN NEGARA : INDONESIA
MERK : - NO SERI : -
TAHUN
LOKASI : WORKSHOP : 2019
PEMBUATAN

Tampak Visual Tangki Timbun

Ketebelan Badan Tangki Timbun

255
Ketebelan Badan Tangki Timbun

Ketebelan Head Kiri Tangki Timbun

Ketebelan Head Kiri Tangki Timbun

256
Ketebelan Head Kiri Tangki Timbun

Ketebelan Head Kanan Tangki Timbun

Ketebelan Head Kanan Tangki Timbun

257

Anda mungkin juga menyukai