Anda di halaman 1dari 3

Nama : TEFANIA BUNGA SUSTINA

NPM : 1814071024
TUGAS RESUME PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Judul METODE PRA DAN RRA


Jurnal Jurnal Prosiding untuk Pelatihan
Halaman 103-109
Penulis Ir. Siti Amanah M.Si
Resumer Tefania Bunga Sustina

Pendahuluan Dari sudut penamaannya, Participatory Rural Appraisal


(PRA) atau memahami Desa Secara Partiipatif
memberikan sebuah gambaran tentang adanya
perkembangan kelompok pendekatan metode yang
memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk
turut ambil bagian dalam menambah dan menganalisis
pengetahuan tentang kondisi kehidupannya dalam
rangka menyusun perencanaan dan aksi/tindakan. PRA
banyak memberikan kontribusi kepada penelitian
partisipatif radikal, analisis agroekosistem, antropologi
terapan, penelitian lapang tentang system usahatani dan
memahami desa secara cepat (Rapid Rural
Appraisal/RRA).

Latar Belakang RRA (Memahami Pertama adanya ketidak puasan terhadap bias, terutama
Desa Secara Cepat) bias anti kemiskinan yang diakibatkan wisata
pembangunan pedesaan. yang dimaksud adalah adanya
kunjungan singkat ke pedesaan oleh para profesional
(bias ruangg), yang dikunjungi hanya desa-desa yang
dekat kota, dekat jalan-jalan besar mengabaikan desa
pinggiran, adanya bias proyek, bias personal, bias
musim dm bias diplomatik. Kedua, adanya kekecewaan
terhadap proses survei-survei konvensional sebagaimana
telah dijelaskan di depan. Ketiga, mencari metode-
metode pemahaman yang lebih efektif.
Pengertian PRA dan RRA 1. Secara harfiah metode ini dapat diartikan
sebagai: ìpengkajian pedesaan dan atau pesisir
secara partisipatif
2. Menurut Robert Chambers (yang
mengembangkan metode ini) mengartikan
sebagai : sekumpulan pendekatan dan metode
yang mendorong masyarakat pedesaan dan atau
pesisir untuk turut serta meningkatkan dan
mengkaji pengetahuan mereka mengenai hidup
dan keadaan mereka sendiri agar meraka dapat
menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.
Prinsip-Prinsip PRA 1. Kegiatan Fasilitasi, yaitu penelliti memfasilitai
masyarakat desa untuk menyelidiki,
menganalisis, dan meningkatkan pemahaman
masyarakat desa itu tentang isu yang dihadapi.
2. Kesadaran dan tanggungjawan diri yang kritis,
yaitu fasilator secara terus menerus menguji
perilkunya sendiri dan mencoba melakukannya
dengan lebih baik.
3. Saling berbagi informasi dan gagasan antar
masyarakat desa.
Kelemahan PRA dan RRA 1. Fadisme, PRA dan RRA dapat dideskreditkan
akibat adanya penyalahgunaan serta adopsi yang
terlalu cepat dan memberikan label tanpa makna
yang jelas
2. Terlalu cepat mengambil kesimpulan (ketergesa-
gesaan).
3. Formalisme, adanya dorongan untuk
membakukan dan menyusun strategi dalam
penerapan RRA dan PRA membuat orang
mencari dan menyusun buku pedoman atau
manual.
4. Kebiasaan, para praktisi dan pelatih menjadi
jenuh karena rutinitas dan kebiasaan.
5. Penolakan.

Anda mungkin juga menyukai