Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : EKONOMI MONETER


Kode Mata Kuliah : ESPA4227
Jumlah sks : 3 (tiga) sks
Nama Pengembang : Esa Kukuh Imana, M.M
Nama Penelaah : Rini Febrianti, S.E., M.E.
Status : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Pengembangan

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan ruang lingkup ekonomi moneter! 20

2 Jelaskan aspek pengembangan pasar keuangan syariah! 20

3 Jelaskan cetak biru pengembangan perbankan syariah di Indonesia! 30

4 Jelaskan perbedaan teori Irving Fisher dengan teori Cambridge! 30

* coret yang tidak sesuai

Haqiqi Hurdiyanto

Ekonomi Syariah

Jawaban Tugas 1
1.

Ruang lingkup ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang khusus yang
memperlajari tentang sifat,fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi, yang terdiri dari
beberapa persoalan

a. Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian


b. Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit
c. Struktur dan fungsi bank sentral
d. Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
e. Pembayaran serta system moneter international

Masyarakat Mata uang Kekuatan


kekuan non
Mata uang
moneter

Teori
Ekonomi
Pemberian Moneter

Bank Sentral Pinjaman Penyediaan Uang Kegiatan Ekonomi


dan
investasi

Cadangan
Kekuatan
Bank Bank dan kekuatan
non
Lembaga Deposito Bank
moneter
keuangan lain

Secara sederhana cakupan ilmu tentang ekonomi moneter dapat dijabarkan pada diagram di atas.

Bank Sentral merupakan bank yang diberi kewenangan untuk mencetak uang dan mendistribusikan
pada masyarakat.Biasanya jenis uang yang beredar di masyarakat terdiri dari uang kartal yang
berupa yang kertas dan uang logam serta uang giral yang berbentuk cek.

Uang kartal yang beredar di masyarakat sebagian untuk di tabung di bank atau investasi di Lembaga
keuangan bukan bank. Bank berfungsi menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan kepada
pihak ketiga.

Uang yang beredar di masyarakat juga perlu di atur jumlahnya agar dapat mempengaruhi
perekonomian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah yaitu stabilisasi ekonomi
melalui stabilitas nilai tukar, berkurangnya ketimpangan distibusi pendapatan serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.

2. Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia cukup menjanjikan. Berdasarkan


Aspek Laporan Islamic Financial Services Board (IFSB), aset perbankan syariah Indonesia
berada di peringkat ke-9 terbesar secara global mencapai USD28,08 miliar. Berdasarkan
Global Islamic Finance Report 2017, aset keuangan syariah menempati peringkat ke-10
secara global, mencapai USD66 miliar, dan Islamic Finance Country Index meningkat menjadi
6 pada 2018, dari 7 pada 2017. Sementara itu, pada Juni 2018 pangsa perbankan Indonesia
dalam hal aset mencapai sekitar 6% dari semua bank di Indonesia. Sedangkan total pangsa
aset dalam industri keuangan syariah di Indonesia adalah sekitar 8,5% dari seluruh aset
industri keuangan di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia,
Bank Indonesia telah mengembangkan cetak biru strategi. Cetak Biru ekonomi dan keuangan syariah
dirumuskan dalam 3 pilar strategis utama, yaitu: (i) pemberdayaan dan penguatan ekonomi syariah
melalui pengembangan rantai nilai halal; (ii) pendalaman pasar keuangan syariah untuk mendukung
pembiayaan syariah; dan (iii) memperkuat penelitian, penilaian dan pendidikan ekonomi dan
keuangan syariah untuk meningkatkan literasi publik mengenai ekonomi dan keuangan syariah.

Terkait pilar pertama, pemberdayaan dan penguatan ekonomi syariah dicapai melalui penguatan
rantai nilai halal dengan mengembangkan ekosistem dari berbagai tingkat bisnis syariah, termasuk
pesantren, UKM, dan perusahaan dalam rantai hubungan bisnis untuk memperkuat struktur
ekonomi yang inklusif. Program ini dilaksanakan di 4 sektor utama, yaitu industri makanan halal dan
halal, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor energi terbarukan.

Dalam pilar kedua, Bank Indonesia mendukung distribusi pembiayaan syariah untuk pengembangan
rantai nilai halal melalui pendalaman pasar keuangan syariah untuk meningkatkan efisiensi
manajemen likuiditas pasar keuangan syariah.

3.

Upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, tidak dapat dijalankan secara parsial. Sektor
keuangan tidak dapat berkembang optimal tanpa pertumbuhan yang baik di sektor ekonomi. Di era
saat ini, peran riset, asesmen dan edukasi menjadi bagian integral yang tidak dapat dipisahkan.
Demikian juga, kerjasama yang erat antar institusi semakin dibutuhkan dalam menjalankan strategi
dan program sehingga lebih efektif. Karena itu, cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan
syariah dibangun dalam 3 (tiga) pilar yang meliputi:
Pilar 1 – Pemberdayaan Ekonomi Syariah

Pilar 2 – Pendalaman Pasar Keuangan Syariah

Pilar 3 – Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi

Saat ini telah berjalan proses penyerapan kerangka dasar pengembangan ekonomi dan keuangan
syariah ke dalam platform kebijakan ekonomi nasional. Salah satunya melalui forum Komite Nasional
Keuangan Syariah. Komite yang telah terbentuk pada tanggal 3 November 2016 berdasarkan
Peraturan Presiden No. 91 tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah. KNKS ini diketuai
oleh Presiden Republik Indonesia dan beranggotakan 10 kementerian dan instansi terkait yaitu Bank
Indonesia, Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan
UMKM, Kementerian Negara BUMN, Kementerian Agama, LPS, OJK, MUI. Dalam perkembangannya,
kerangka dasar cetak biru Ekonomi dan Keuangan Syariah yang disusun oleh Bank Indonesia diatas
telah diusulkan untuk menjadi kerangka dasar strategi nasional dengan beberapa penyesuaian
sejalan dengan ruang lingkup dan kewenangan dari seluruh institusi yang tergabung sebagai anggota
dalam forum KNKS.

4. Teori Irving Fisher dan Cambridge memiliki perbedaan sebagai berikut :


Teori Irving Fisher
(Marshall – Pigou)Permintaan akan uang semata –mata merupakan proporsi dari volume
transaksiyang di pengaruhi oleh faktor – factor kelembagaan, Menekankan pada perputaran
uang (velocity)

Teori Cambridge
Permintaan uang bukan hanya dipegaruhivolume transaksi dan faktor kelembagaan,tetapi
juga dipengaruhi oleh tingkat bunga,besar kekayaan masyarakat dan harapan mengenai
masa dating Menekankan pada bagian dari pendapatan(GNP) yang di wujudkan dalam
bentuk uang kas

Sumber Refrensi :
Modul 1 Ekonomi Moneter Kegiatan Belajar 1
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Pengembangan-Ekonomi-
Keuangan-Syariah-untuk-Mendukung-Pertumbuhan-Ekonomi-Berkelanjutan.aspx
https://www.coursehero.com/file/p3rvaej/D-Perbedaan-dan-Persamaan-Teori-Irving-Fisher-
dengan-Teori-Cambridge-Teori/
https://www.bi.go.id/id/ekonomi-dan-keuangan-syariah/Cetak-Biru/Contents/default.aspx

Anda mungkin juga menyukai