Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CEDERA KEPALA
Disusun Oleh:
Kelompok 7
TAHUN 2021
STUDI KASUS CEDERA KEPALA
Tn. M, usia 17 tahun masuk ke IGD RS diantar polisi dengan kecelakaan lalu lintas. Saat dikaji
Tn.M membuka mata dan tangannya melokalisasi sumber nyeri serta terdengar suara merintih. Tn.
M gelisah, sakit kepala dan muntah nyemprot. Menurut polisi yang mengantar, Tn.M sempat tidak
sadar sekitar 15 menit dan sempat kejang. Hasil pemeriksaan fisik : pupil anisokor Ø 6 mm/4mm,
tensi : 110/30 mm Hg, Nadi 90 x/menit, suhu 37°C, RR 24 x/mnt. Terpasang infus infus NaCl 0,9%
dan O2 RM 8 ltr/menit
Terapi:: IVFD NaCL 0,9 % : Aminovel 1000 (2:1)/ 24 Jam, Manitol 20 4 x 125, O2 RM 8 ltr/mnt,
Ketorolac 3 x 1 ampul IV, Extrace 1 x 400 gr IV, Nimotop 4 x 60 mg PO, Fenitoin 3 x 100 mg
PO, Citicolin 2 x 500 mg PO, PCT 3 x 500 mg PO, Diazepam 1 ampul k/p.
Pertanyaan 1 :
Berdasarkan kasus di atas berapa nilai GCS Tn.M dan jelaskan alasannya?
Jawab :
Eye (respon membuka mata) = Spontan (nilai 4)
Verbal ( respon verbal ) = Suara mengerang / merintih (nilai 2)
Motorik (gerakan) = Melokalisir nyeri ( nilai 5)
GCS: E4V2M5 : 11 (Derilium)
Pertanyaan 2 :
Berdasarkan penilaian GCS di atas, maka cedera kepala Tn. M termasuk kategori apa?
Jawab :
Cidera Kepala Sedang (CKS)
GCS:11
Sempat tidak sadar selama 15 menit
Pemeriksaan CT Scan : contusio serebri lobus frontoparietal kanan,sub arachnoid hematoma,
subdural hematoma di lobus frontalis kanan kiri, edema cerebri dan cerebellum dengan herniasi
sub falcii, fraktur diastasis sutura coronaria.
Pertanyaan 3 :
Jelaskan implikasi keperawatan dari terapi yang diberikan !
Jawab :
2. Aminovel
Indikasi:
Kekurangan nutrisi pada sindroma usus pendek, anoreksia (kehilangan nafsu makan) dan
ketika diperlukan istirahat kerja saluran pencernaan.
Meningkatkan kebutuhan metabolisme
Kasus kritis lain yang memerlukan nutrisi eksogen
3. Manitol
Indikasi :
Infus Manitol 4x125 cc (1), 3x125 cc (2), 2x125 cc (3), dan 1x125 cc (4). Pertimbangan
keperawatan untuk mengurangi sakit kepala akibat benturan. Menurunkan tekanan intrakranial
yang tinggi karena edema serebral. Pada pasien dengan cedera kepala dengan hipotensi berfungsi
sebagai resusitasi cairan. Adanya tanda-tanda herniasi transtentorial/perburukan keadaan
neurologis.
4. O2 RM
Indikasi :
Diberikan jika pada pasien sesak napas (dispnea), kekurangan oksigen dalam jaringan (Hipoksia),
frekuensi pernapasan lebih cepat dari normal (takipnea), dalam keadaan gawat (misal : koma atau
kejang), trauma paru, syok, penurunan kadar PaO2, dll.
5. Ketorolac
Indikasi :
Ketorolac adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Indikasi penggunaan
ketorolac adalah untuk inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan maksimal selama
5 hari. Ketorolac selain digunakan sebagai anti inflamasi juga memiliki efek anelgesik
yang bisa digunakan sebagai pengganti morfin pada keadaan pasca operasi ringan dan
sedang.
6. Extrace
Indikasi :
Pemberian dilakukan pada pasien yang kekurangan vitamin C
7. OMZ
Indikasi :
Terapi jangka pendek ulkus duodenal dan lambung, refluks esofagitis, sindroma
zolinger-ellison.
8. Nimotop PO
Indikasi:
Profilaksis dan pengobatan defisit neurologik iskemik yang disebabkan vasospasme
serebral akibat pendarahan subarakhnoid karena aneurisma. Jika selama pemberian
Nimotop® dilakukan operasi untuk mengatasi perdarahan, pemberian Nimotop®
intravena diteruskan sampai 5 hari setelah operasi.
9. Fenitoin PO
Indikasi :
Terapi pada semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus (IONI p.153).
Fenitoin menghambat zat - zat yang bersifat antiaritmia. Walaupun obat ini memiliki
efek yang kecil terhadap perangsangan elektrik pada otot jantung, tetapi dapat
menurunkan kekuatan kontraksi, menekan pacemaker action, meningkatkan konduksi
antrioventrikular, terutama setelah ditekan oleh glikosida digitalis. Obat ini dapat
menimbulkan hipotensi jika diberikan secara intravena. Fenitoin memiliki aktivitas
hipnotik yang kecil. (AHFS p.2132). Menstabilisasi membran saraf dan menurunkan
aktivitas kejang dengan meningkatkan eflux atau menurunkan effux dari ion natrium
yang melewati membran sel pada kortek motorik dari implus saraf.
10. Citicholin PO
Indikasi :
Gangguan kesadaran yang menyertai kerusakan atau cedera serebral, trauma serebral,
operasi otak, dan infark serebral. menaikkan konsumsi O2 dari otak dan memperbaiki
metabolism otak. meningkatkan kerja formatio reticularis dari batang otak, terutama
system pengaktifan formatio reticularis ascendens yang berhubungan dengan
kesadaran.
11. Paracetamol
PO
Indikasi :
Menghilangkan rasa sakit dan penurun panas. Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk
bagi pasien yang tidak tahan asetosal. Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi
rasa nyeri. Sedangkan sebagai antipiretik, misalnya mencegah infeksi.
12. Diazepam
Indikasi:
Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk
meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot
(kelaTrian motorik serebral, paraplegia). Digunakan juga untuk meringankan gejala-
gejala pada penghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi.
Pertanyaan 4 :
Susunlah diagnosa keperawatan & rencana keperawatan pada kasus Tn. M
1. Ds : Pasien mengatakan kepalanya sakit
Do : Hasil CT Scan : sub arachnoid hematom, edema cerebri dan cerebellum dengan
herniasi sub falcii
Diagnosa keperawatan : Perubahan perfusi jaringan serebral/peningkatan tekanan
intrakranial berhubungan dengan: edema serebral
2. Ds : -
Do : Rr : 24 x /menit, terpasang O2 RM 8 L/Menit
Diagnosa keperawatan : Pola Napas tidak efektif berhubungan dengan Adanya obstruksi
trakeobronkial
3. Ds : -
Do : Pasien mengalami muntah, kesadaran soporokoma
Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan intake tidak adekuat : penurunan kesadaran (Derilium).
Perencanaan Keperawatan