1007 1944 1 SM
1007 1944 1 SM
Oleh :
Henny Yunita
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
henny_0506@yahoo.co.id
Anton Soekiman
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
antonsoekiman@yahoo.com
ABSTRAK : Industri jasa konstruksi Indonesia harus tetap berupaya menjaga dan meningkatkan mutu
produk dan jasa konstruksi bagi pengguna jasanya. Perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk mampu
selalu menghasilkan produk yang bermutu sehingga mampu menciptakan kepuasan dan tidak
ditinggalkan pengguna jasanya. Proyek konstruksi dikatakan bermutu apabila diantaranya terdapat
jaminan ketepatan waktu, kesesuaian spesifikasi serta adanya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
dari kontraktor. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut dan untuk menjamin konsistensi dari
pelaksanaan proyeknya, pemilik proyek mewajibkan kontraktor yang terpilih memiliki suatu sistem
yang mampu menjamin setiap tahapan aktivitas proyeknya dilaksanakan sesuai rencana mutu proyek,
sistem itulah yang disebut dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 dan kepercayaan
serta kepuasan pengguna jasa konstruksi menjadi salah satu manfaaat yang dapat dirasakan.
Berdasarkan perhitungan Customers Satisfaction Index (CSI) menunjukkan bahwa pengguna jasa
konstruksi pada lingkup pekerjaan bidang Bina Marga sudah merasa puas terhadap SMM ISO 9001:2008
yang sudah diterapkan oleh perusahaan jasa konstruksinya dibuktikan dengan indeks kepuasan sebesar
68.15%. Sementara itu, berdasarkan diagram Kartesius Importance Performance Analysis (IPA),
ketepatan waktu penyelesaian proyek, tingkat kebersihan dan ketertiban selama masa proyek,
kecepatan menyelesaikan kekurangan pada saat pemeriksaan serah terima hasil pekerjaan, kecepatan
dalam merespon permintaan pemilik proyek, struktur organisasi pengelola proyek dan kemudahan
pelayanan yang diberikan (kooperatif) menjadi indikator prioritas yang perlu ditingkatkan demi
mencapai kepuasan pengguna jasa yang lebih baik lagi.
ABSTRACT : ndonesian construction industry must keep attempt to maintain and improve the quality of
products and construction services for users of its services. Construction company is demanded to always
produce a quality product that can create user satisfaction and not abandoned its service. The construction
project of which there are said to be qualified if the guarantee timeliness, suitability specifications as well
as the guarantee of health and safety of contractors. Therefore, to achieve this goal and to guarantee the
consistency of the implementation of the project, the project owner require the contractor selected to have
a system capable of guaranteeing every stage of project activities implemented according to plan project
quality, a system that is called the Quality Management System (QMS) ISO 9001: 2008 and the trust and
satisfaction of users of construction services to be one of the benefit that can be perceived. Based on the
calculation Customers Satisfaction Index (CSI) indicating that the user of construction services in the scope
of work the fields of Highways are satisfied with the QMS ISO 9001: 2008 which has been implemented by a
construction services company evidenced by the satisfaction index of 68.15%. Meanwhile, based on the
diagram Cartesian Importance Performance Analysis (IPA), timeliness of completion of the project, the
35 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
level of cleanliness and order during the project period, the speed resolve the deficiencies during the
examination of handing over the job, the speed in responding to the request of the owner of the project, the
organizational structure of the project manager and convenience services provided (cooperative) became a
priority indicator that needs to be improved in order to achieve the satisfaction of service users better yet.
36 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP MANAJEMEN ISO 9001:2008 (Henny - Anton)
37 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
kualitas dalam konstruksi sangat sulit dan Gunaydin (1997), yang mendefinisikan
ditentukan karena terdapat keunikan mutu dalam industri konstruksi pada Tabel
metode konstruksi, produk dan tenaga 1 sebagai proses:
kerja yang terlibat di dalamnya. Salah satu
konsep mutu yang sering digunakan dalam
dunia konstruksi disampaikan oleh Arditi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO penerapan SMM ISO 9001:2008 yang salah
9001:2008 satunya adalah mampu meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan pelanggan
ISO 9001:2008 muncul sebagai salah satu
melalui jaminan kualitas yang terorganisasi
standar yang paling dikenal dari seri ISO
dan sistematik melalui proses pemenuhan
9000 yang mensyaratkan sebuah organisasi
persyaratan SMM ISO 9001:2008 yang
agar memiliki standar antara lain standar
tertuang dalam 8 bentuk klausul meliputi:
pengelolaan sumber daya, realisasi produk,
1. Klausul 1, mengenai ruang lingkup
pengukuran dan evaluasi serta sistem
2. Klausul 2, mengenai acuan normatif
dokumentasi.
3. Klausul 3, mengenai istilah dan definisi
Gaspersz (2002) dalam Santosa (2013)
menjelaskan beberapa manfaat dari
38 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP MANAJEMEN ISO 9001:2008 (Henny - Anton)
39 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
Variabel Kode
Indikator
(Klausul) Indikator
(Klausul 6) Kompetensi sumber daya manusia (pekerja,
D6.2
pengawas dan supplier) dalam bekerja
Keahlian pekerja proyek dalam menggunakan
D6.3
peralatan di lapangan
D6.4 Ketepatan metode kerja konstruksi yang digunakan
D6.5 Ketepatan waktu penyelesaian proyek
Kedisiplinan dan kepatuhan terhadap jadwal proyek
D6.6
yang telah disepakati
D6.7 Ketersediaan peralatan kerja selama masa proyek
Penanganan keamanan/masalah sosial yang
D6.8
mungkin terjadi di lingkungan proyek
E7.1 Rencana pekerjaan (penjadwalan) yang realistis
E7.2 Shop drawing diajukan sebelum pelaksanaan proyek
E7.3 Cara pengangkutan material yang dilakukan
E7.4 Penyimpanan material yang dilakukan
Ketepatan dalam memilih supplier dan
E7.5
subkontraktor
Kemampuan manajer proyek dalam berkomunikasi
E7.6
baik secara verbal maupun tulisan
Realisasi
Keterbukaan dalam menginformasikan risiko yang
Produk E7.7
mungkin terjadi selama masa proyek
(Klausul 7)
E7.8 Frekuensi pelaksanaan rapat dengan pemilik proyek
Integrasi komunikasi antara kontraktor,
E7.9
subkontraktor dan supplier
Kecepatan menangani masalah (biaya, mutu, waktu,
E7.10
konflik, dsb) yang terjadi di lapangan
Kecepatan dalam merespon permintaan pemilik
E7.11
proyek
E7.12 Kemudahan pelayanan yang diberikan (kooperatif)
Kecepatan menyelesaikan
F8.1 kekurangan/kerusakan/cacat yang ditemui pada
saat pemeriksaan serah terima hasil pekerjaan
Pelaksanaan serah terima setelah dipenuhinya
F8.2
Pengukuran, prosedur pemeriksaan
analisis dan Jaminan pemeliharaan dan jaminan mutu material
F8.3
perbaikan yang digunakan
(Klausul 8) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian mutu
F8.4
proyek secara terjadwal
Tingkat kebersihan dan ketertiban selama masa
F8.5
pelaksanaan proyek
F8.6 Kesesuaian lingkup proyek dengan kontrak
40 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP MANAJEMEN ISO 9001:2008 (Henny - Anton)
41 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
meningkatkan tingkat kepuasan pengguna sebesar 68.15%. Nilai ini berada pada
jasanya. rentang nilai CSI antara 68% < CSI ≤ 83%,
yang mana kondisi ini menyatakan bahwa
Hasil Dan Pembahasan pengguna jasa konstruksi sudah merasa
Hasil perhitungan pada Tabel 6 puas terhadap kinerja perusahaan jasa
menunjukkan CSI penerapan SMM ISO konstruksi dalam menerapkan SMM ISO
9001:2008 di perusahaan jasa konstruksi 9001:2008.
pada lingkup pekerjaan Bina Marga adalah
42 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP MANAJEMEN ISO 9001:2008 (Henny - Anton)
Perhitungan CSI juga dilakukan terhadap kinerja setiap klausulnya yang secara lebih
setiap klausul sehingga dapat diketahui jelas dapat dilihat pada Gambar 1.
indeks kepuasan secara detail terhadap
72.00%
71.00%
70.00%
69.00%
68.00%
67.00%
66.00%
65.00%
64.00%
Klausul Klausul Klausul Klausul Klausul
4 5 6 7 8
CSI sebesar 68.15% sebagai angka yang sebagai mekanisme untuk memastikan
sangat diperlukan dalam mencapai perusahaan jasa konstruksi telah
perbaikan yang berkesinambungan, karena menerapkan sistem standar mutu guna
di dalam metode CSI pengukuran tingkat mencapai keunggulan kompetitif.
kepuasan adalah sebuah proses yang Berdasarkan perhitungan yang dijelaskan
bersifat kontinu. pada Gambar 1, klausul 4 (sistem
Hal ini sejalan dengan persyaratan SMM ISO manajemen mutu) adalah klausul dengan
9001:2008 klausul 8 yang menyatakan kinerja yang paling memuaskan. Kondisi ini
bahwa perusahaan harus tetap memantau sejalan dengan hasil perhitungan metode
informasi yang berkaitan dengan persepsi IPA berupa sebaran indikator dari setiap
pengguna jasa apakah perusahaan telah variabel yang tertuang dalam diagram
memenuhi persyaratan atau belum, karena Kartesius seperti yang ada pada Gambar 2.
prinsipnya SMM ISO 9001:2008 hanyalah
43 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
Gambar 2. Diagram Kartesius Kinerja Penerapan SMM ISO 9001:2008 di Perusahaan Jasa
Konstruksi Lingkup Pekerjaan Bina Marga
Sumber: Data Primer yang diolah
44 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP MANAJEMEN ISO 9001:2008 (Henny - Anton)
45 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
46 | K o n s t r u k s i a