DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 2
2.1. Pengertian Pelabuhan dan Dermaga ......................................................... 2
2.2. Pemecah Gelombang ................................................................................ 2
2.3. Fender dan Bolder .................................................................................... 2
2.4. Analisa Gelombang dalam Kolam ........................................................... 3
2.4.1. Difraksi Gelombang .......................................................................... 3
2.4.2. Hitungan Difraksi Gelombang .......................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
3.1. Kriteria Desain Struktur Dermaga ............................................................ 7
3.1.1. Data Perencanaan .............................................................................. 7
3.1.2. Karakteristik Kapal ........................................................................... 7
3.1.3. Dimensi Dermaga.............................................................................. 8
3.2. Alur Pelayaran ........................................................................................ 10
3.2.1. Kedalaman Alur Pelayaran ............................................................. 10
3.2.2. Lebar Alur ....................................................................................... 10
3.3. Kolam Pelabuhan ................................................................................... 11
3.3.1. Kolam Putar .................................................................................... 11
3.3.2. Kedalaman Kolam Pelabuhan ......................................................... 11
3.3.3. Ketenangan Kolam Pelabuhan ........................................................ 12
3.3.4. Tinggi Gelombang dalam Kolam Pelabuhan .................................. 12
3.3.5. Lebar Mulut Pelabuhan ................................................................... 13
3.4. Fender dan Bolder .................................................................................. 14
3.4.1. Gaya Sandar .................................................................................... 14
ii
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
iii
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Difraksi Gelombang .............................................................................. 4
Gambar 2. Potongan Melintang Pelabuhan ............................................................. 8
Gambar 3. Dermaga Tipe Wharf ............................................................................. 8
Gambar 4. Dermaga Tipe Wharf Sistem Terbuka .................................................. 8
Gambar 5. Potongan Melintang Dermaga ............................................................... 9
Gambar 6. Kedalaman Alur Pelayaran.................................................................. 10
Gambar 7. Lebar Alur Pelayaran .......................................................................... 11
Gambar 8. Kolam Pelabuhan ................................................................................ 12
Gambar 9. Kurva Koefisien Blok.......................................................................... 15
Gambar 10. Grafik Parameter Hb’ ........................................................................ 18
Gambar 11. Parameter db ...................................................................................... 19
Gambar 12. Kurva Ru ........................................................................................... 20
Gambar 13. Bentuk Umum Bidang Geser Terlemah Breakwater......................... 23
Gambar 14. Tampilan Material pada Program Plaxis ........................................... 23
Gambar 15. Hasil Otput dari Data yang diinput pada Plaxis ................................ 24
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Parameter Difraksi Gelombang ................................................................. 5
Tabel 2. Parameter Difraksi Gelombang ................................................................. 6
Tabel 3. Tinggi Gelombang Kritis ........................................................................ 12
Tabel 4. Kecepatan Merapat ................................................................................. 15
Tabel 5. Tipe Fender ............................................................................................. 16
Tabel 6. Jarak Tambatan Kapal ............................................................................. 16
Tabel 7. Koefisien Lapis Batu Pelindng ............................................................... 21
iv
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung perairan, sungai atau
danau untuk menerima kapal, memindahkan barang ataupun menaik turunkan
penumpang. Perkembangan pelabuhan sangat ditentukan dengan
berkembangnya aktivitas perdagangan, semakin ramai aktivitas perdagangan
di pelabuhan tersebut maka semakin besar pelabuhan tersebut. Perkembangan
pelabuhan menentukan jenis kapal dan lalu lintas kapal yang akan melintasi
maupun bersandar di pelabuhan tersebut. Dengan berkembangnya lalu lintas
laut, teknologi bongkar muat serta meningkatnya perdagangan ekspor
maupun impor, maka pelabuhan akan meningkatkan peran dan fungsinya.
Oleh karena itu, setiap negara berlomba membuat pelabuhan sesuai dengan
peran dan fungsinya untuk menunjang perdagangan yang ditampungnya.
Dengan hal tersebut perkembangan pelabuhan akan berbanding lurus dengan
perkembangan ekonomi suatu negara.
Dengan demikian, berdasarkan tugas besar yang telah diberikan oleh
dosen mata kuliah terkait, maka penullis akan membahas perencanaan
pelabuhan barang yang bermuatan curah kering.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam tugas besar ini adalah :
1. Bagaimana cara merencanakan penempatan lokasi, ukuran serta
perhitungan dimensi pada dermaga?
2. Bagaimana cara merencanakan fender, bolder dan pemecah gelombang?
3. Bagaimana cara menghitung stabilitas pemecah gelombang?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam pengerjaan tugas besar ini adalah
1. Agar dapat merencanakan penempatan lokasi, ukuran serta perhitungan
dimensi pada dermaga.
2. Agar dapat merencanakan fender, bolder dan pemecah gelombang.
3. Agar dapat menghitng stabilitas pemecah gelombang.
1.4. Manfaat
Manfaat dalam pengerjaan tugas besar ini adalah
1. Memahami penempatan lokasi, ukuran serta perhitungan dimensi pada
dermaga.
2. Memahami perhitungan fender, bolder dan pemecah gelombang.
3. Menghasilkan gambar desain.
1
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Pelabuhan dan Dermaga
Pelabuhan (port) afalah daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, gudang laut
(transito) dan tempat-tempat penyimpanan di mana kapal membongkar
muatannya, dan gudang-gudang di mana barang-barang dapat disimpan
dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan
atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api dan/atau
jalan raya.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah
atau negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau atau
bahkan antar negara, benua, dan bangsa. Dengan fungsinya tersebut maka
pembangunan pelabuhan harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara
sosial ekonomis maupun teknis.
Dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu jetty atau pier atau
jembatan wharf atau quai. Jetty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke
laut. Jetty ini biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan
oleh jembatan yang biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty,
sehingga pier dapat berbentuk T atau L. Wharf adalah dermaga yang paralel
dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Adapun pemilihan
tipe dermaga didasarkan pada tinjauan-tinjauan sebagai berikut :
1. Topografi di daerah pantai.
2. Jenis kapal yang dilayani.
3. Daya dukung tanah.
2.2. Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini
memisahkan daerah perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan
tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut. Daerah perairan
dihubungkan dengan laut oleh mulut pelabuhan dengan lebar tertentu, dan
kapal ke luar/masuk pelabuhan melalui celah tersebut. Dengan adanya
pemecah gelombang ini daerah perairan pelabuhan menjadi tenang dan kapal
bisa melakukan bongkar muat barang dengan mudah.
2.3. Fender dan Bolder
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga.
Fender akan menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga dan
meneruskan gaya ke struktur dermaga. Gaya ayang diteruskan ke dermaga
tergantung pada tipe fender dan defleksi fender yang diijinkan. Fender juga
2
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
dapat melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal dan
dermaga yang disebabkan oleh gerak karena gelombang, arus dan angin.
Fender harus dipasang di sepanjang dermaga dan letaknya harus sedemikian
rupa sehingga dapat mengenai kapal. Oleh karena kapal mempunyai ukuran
yang berlainan maka fender harus dibuat agak tinggi pada sisi dermaga.
Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan
berikut ini :
1. Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau
gerak kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin.
2. Menolong berputarnya kapal.
3. Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air.
Menurut macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi
tiga macam berikut ini :
1. Bolder pengikat
2. Pelampung penambat
3. Dolphin.
2.4. Analisa Gelombang dalam Kolam
2.4.1. Difraksi Gelombang
Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan seperti
pemecah gelombang atau pulau, maka gelombang tersebut akan
membelok di sekitar ujung rintangan dan masuk di daerah terlindung di
belakangnya. Fenomena ini dikenal dengan difraksi gelombang. Dalam
difraksi gelombang ini terjadi transfer energi dalam arah tegak lurus
penjalaran gelombang menuju daerah terlindung. Seperti terlihat dalam
Gambar 1, apabila tidak terjadi difraksi gelombang, daerah di belakang
rintangan akan tenang. Tetapi karena adanya proses difraksi maka daerah
tersebut terpengaruh oleh gelombang datang. Transfer energi ke daerah
tersebut, meskipun tidak sebesar gelombang diluar daerah terlindung.
Garis puncak gelombang di belakang rintangan mempunyai bentuk busur
lingkaran. Dianggap bahwa kedalaman air adalah konstan. Apabila tidak
maka selain difraksi juga terjadi refraksi gelombang. Tinggi gelombang
berkurang disepanjang puncak gelombang di daerah terlindung. Difraksi
gelombang ini penting di dalam perencanaan pelabuhan dan pemecah
gelombang.
3
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
5
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
6
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kriteria Desain Struktur Dermaga
Kriteria desain struktur dermaga berdasakan data perencanaan yang telah
ditentukan adalah sebagai berikut :
3.1.1. Data Perencanaan
1. Tinggi pasang surut :
- LWS = 0.0 m
- HWS = +2,5 m LWS
2. Arah angin dominan = 10° dari arah utara
3. Tinggi gelombang = 0,3 m
4. Jumlah kapal tambat = 1 kapal
5. Cara bongkar muat = Lo/Lo
3.1.2. Karakteristik Kapal
Perencanaan pelabuhan harus meninjau pengembangan pelabuhan
di masa mendatang, dengan memperhatikan daerah perairan dan daratan.
Daerah perairan harus cukup luas yang diperlukan untuk alur pelayaran,
kolam putar, penambatan, dan dermaga. Daerah daratan harus
mencukupi untuk fasilitas gudang, lapangan penumpukan, perkantoran,
jalan dan fasilitas di darat lainnya. Dimensi berbagai fasilitas pelabuhan
tersebut tergantung karakteristik kapal. Sebagai contoh kedalaman dan
lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesar yang menggunakan
pelabuhan. Panjang dermaga ditentukan berdasarkan panjang kapal
rerata yang berlabuh di pelabuhan.
Pelabuhan yang direncanakan akan melayani kapal 4000 DWT dan
merupakan jenis Kapal Curah Kering ( Bulk Carrier). Berikut merupakan
data kapal yang didapatkan dari tabel karakteristik jenis kapal :
1. Bobot kapal (W) = 4000 DWT
Sumber :
2. LOA = 113 m
“Tabel
3. LPP = 105 m karakteristik kapal
4. Lebar (B) = 16,3 m barang”
5. Tinggi (H) = 8,8 m (Triatmodjo, 2010 :
6. Draft (d) = 6,5 m 37)
Dimana :
o DWT = Deadweight Tonnage (total berat dari kapasitas kapal
(ton))
o LOA = Length Overall (m)
o LPP = Length Between Perpensiculars (m)
7
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
8
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
9
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
10
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
11
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
12
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
𝑑 8
= = 𝟎, 𝟎𝟖𝟎𝟏
𝐿0 99,84
Di mana:
-T = Periode gelombang
-d = Kedalaman air di belakang pemecah gelombang
-L = Panjang gelombang
Dari nilai d/Lo dapat diketahui nilai d/L dengan menggunakan Tabel
2.1. :
13
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
= 0,36
Keterangan :
Cb = Koefisien blok
γ0 = Masa jenis air laut (1,025 t/m3)
LPP = Lenght between prependicular (m)
B = Lebar kapal (m)
d = Draft kapal (m)
c. Koefisien Massa
𝝅 𝒅
Cm = 1 + 𝟐𝑪
𝒃 𝑩
𝜋 6,5 𝑚
= 1 + 2. 0,36 . 16,3 𝑚
= 2,74
Keterangan :
Cm = Koefisien massa
d. Koefisien Eksentrisitas
Dengan koefisien blok = 0,306 maka dari Gambar 3.6.
didapatkan rasio r/L = 0,20. Sehingga :
𝟏
R = 0,20 . 𝟒 Loa
= 0,2 x 0,25 x 114 m
= 5,65 m.
𝟏
Ce = 𝟎,𝟐𝟓 𝑳𝒐𝒂 𝟐
𝟏+( 𝒓 )
1
= 28,3
1+ (5,65)2
= 0,03
14
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
15
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
16
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
17
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
= 0,0009
18
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
= 7,26
Digunakan jenis batu pelindung batu pecah : Quarry Stone
19
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
= 2,65
Cot θ = 2 (Dari tabel)
𝜸 𝒓 𝑯𝟑
W =𝑲 𝟑
𝑫 (𝑺𝒓 −𝟏) 𝒄𝒐𝒕𝜽
= 0,0034 ton
Dikarenakan gaya yang terjadi sangatlah kecil, maka disimpulkan
untuk Tidak Menggunakan Pemecah Gelombang.
20
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
= 0,33 m
3.5.7. Tebal Lapis Pelindung
Jumlah butir batu (n) =2
Sehingga :
𝑾 𝟏⁄𝟑
t = n kΔ (𝜸 )
𝒓
= 0,22 m
3.5.8. Jumlah Batu Pelindung
Jumlah butir batu pelindung tiap satuan luas (10m2)
A = 10 m2
Porositas Rerata (P) = 38%
Sehingga :
𝑷 𝜸 𝟐⁄𝟑
N = A n kΔ (𝟏 − 𝟏𝟎𝟎) ( 𝑾𝒓)
= 1714,83
3.5.9. Rekapitulasi Perhitungan Dimensi
H. Pemecah Gelombang = 13,38 m
B (Lebar Lapisan) = 0,33 m
t (Tebal Lapisan) = 0,22 m
21
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lapisan
Kedalaman
Ht Ф (◦) γ
(m) (ton/m3)
1 1 sd 2 1 2.1 1.794
3 sd 6 3 4 1.796
2
7 sd 9 2 5 1.765
3
9 sd 13 4 4.7 1.861
4
Ф (◦) Nc Nq Nγ
2.1 6.2 1.1 0
Untuk dasar pondasi segi empat (LxB) besar daya dukung tanah
dasar menurut Terzaghi adalah menggunakan rumus :
qu = 𝟏. 𝟑 𝒄 𝑵𝒄 + 𝒒 𝑵𝒒 + 𝟎. 𝟒 𝜸 𝑩 𝑵𝜸
= 1.3 x 0.337 x 6.2 + (1.794 x 10-3 x 50) x 1.1 + 0.4 x 1.794
x 10-3 x 7200 x 0
= 2.806 kg/cm2
= 28.06 t/m2
Qult = qu x B
= 28.06 t/m2 x 72 m
= 2020.26 t/m
W = A x 𝜸r
= 349 m2 x 2,65 t/m3
= 924.85 t/m
SF = Qult/W >3
= 2020.26 / 924.85
= 2.1 < 3 (Tidak OK)
22
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
23
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Gambar 15. Hasil Otput dari Data yang diinput pada Plaxis
Berdasarkan hasil keluaran dari program plaxis, dapat diambil
kesimpulan bahwa bangunan pemecah gelombang rencana akan
mengalami perpidahan pergeseran atau sliding terekstrim sebesar 1,45 m.
3.7. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang
24
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Lokasi dermaga membutuhkan kedalaman minimum 8,55 meter agar
kapal bisa bertambat dengan muatan penuh.
2. Tipe dermaga yang digunakan dalam perencanaan adalah tipe Wharf.
3. Dimensi dermaga direncanakan :
o Panjang dermaga (L) = 136 meter
o Lebar dermaga (B) = 18 meter
o Elevasi dermaga = + 3,5 meter LWS
4. Perencanaan alur pelayaran meliputi :
o Kedalaman alur sebesar 8,55 meter.
o Lebar alur untuk satu jalur pelayaran adalah 78 meter.
5. Tinggi gelombang dalam kolam pelabuhan dari titik yang ditinjau
adalah sebesar 0,2 meter.
6. Lebar mulut pelabuhan direncanakan minimal selebar panjang kapan
(Loa) yaitu 113 meter.
7. Kebutuhan tiap Fender dengan jarak 10 m dengan spesifikasi KVF 200
H dan Bolder dipasang dengan jarak 10 m.
8. Perencanaan dimensi pemecah gelombang (breakwater) dengan sisi
miring pada kedalaman – 10.00 m diperoleh tebal lapis lindung 0,22
m, lebar puncak 0,33 m dan elevasi puncak sebesar 13,8 m.
9. Perhitungan stabilitas daya dukung tanah menunjukkan bahwa
bangunan akan mengalami penurunan melinihi penurunan yang
diijinkan dan stabilitas terhadap geser berdasarkan hasil dari program
plaxis menunjukkan bahwa pergeseran maksimum akan terjadi sebesar
1.45 meter.
4.2. Saran
1. Sebaiknya kebutuhan fender dan boulder bisa digunakan spesifikasi
yang lain supaya lebih ekonomis.
2. Perlu dilakukan adanya perbaikan perkuatan tanah agar tanah kuat
menahan beban di atasnya dan tidak terjadi penurunan melebihi
penurunan yang diijinkan.
25
POGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR PUSTAKA
Kramadibrata, S. 2002. Perencanaan Pelabuhan. ITB, Edisi Kedua, Bandung
Triatmodjo, B. 2010. Perencanaan Pelabuhan. Beta Offset, Edisi Pertama,
Yogyakarta.
.
26