Anda di halaman 1dari 4

Presentasi berjudul: "Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi,

Teori atom dan Struktur atom"— Transcript presentasi:


1 Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Oleh : Tim Dosen Kimia Dasar FTP 2012

2 ilmu kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi
mereka untuk membentuk materi. Kimia Analitik Kimia Lingkungan Kimia Fisik Kimia Material
Kimia Kimia Organik Kimia Nuklir Kimia Anorganik Kimia Pangan Biokimia

3 MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat
berupa benda padat, cair, maupun gas.

4 Unsur Unsur tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa. Unsur terdiri
dari logam dan non-logam. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Hal yang membedakan
unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan
dalam inti atom tersebut”. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah,
sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom
dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z). Sifat unsur bergantung pada
golongan unsur dalam sistim periodik unsur, termasuk logam dan non logam.

5 Sistim Periodik Unsur

6 Senyawa Senyawa kimia adalah zat kimia yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat
dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia. Sifat senyawa
berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.

7 Campuran Campuran terbentuk dari dua atau lebih zat yang masih mempunyai sifat asalnya.
Ketika gula dicampurkan dengan air, akan terbentuk larutan gula (campuran gula dan air).
Campuran ini masih mempunyai sifat gula (yaitu manis) dan sifat air. Tingkat kemanisan
campuran gula dan air ini bermacam-macam tergantung dari jumlah gula yang ditambahkan ke
dalam air. Senyawa mempunyai komposisi yang tetap, sedang campuran tidak memiliki
komposisi yang tetap. Campuran dapat berupa larutan, suspensi atau koloid.

8 Larutan Larutan adalah campuran homogen. Ciri campuran homogen:


- tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya - komposisi di seluruh bagian adalah sama
Komponen larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Komponen yang jumlahnya terbanyak
dianggap sebagai pelarut. Tapi jika larutan adalah campuran dari zat padat dan cair, maka cairan
dianggap sebagai pelarut.

9 Suspensi Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Batas antar komponen dapat
dibedakan tanpa perlu menggunakan mikroskop. Suspensi tampak keruh dan zat yang tersuspensi
lambat laun terpisah karena gravitasi. Contoh: campuran kapur dan air
10 Koloid Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Secara
makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak
heterogen. Contoh: santan, air susu, cat.

11 Kadar zat dalam campuran


Komposisi campuran tidak tetap, oleh karena itu susunan zat dalam campuran dinyatakan dalam
kadar zat yang membentuk campuran. Kadar biasanya dinyatakan dalam:

12 Reaksi kimia Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan
senyawa kimia Macam-macam reaksi kimia 1. menghasilkan gas: gas H2magnesium + lar HCl
2. menghasilkan endapan: endapan kuninglar Timbal(II) nitrat + lar kalium iodida 3.
mengalami kenaikan suhu: kenaikan suhu (eksotermis)lar NaOH + lar HCl 4. mengalami
perubahan warna: perubahan warna menjadi jinggalar kalium kromat (kuning) + lar H2SO4

13 Hukum kekekalan massa Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent
Lavoisier ( ) yang berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya
selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang

14 massa CaCO3 = massa CaO + massa CO2


Hukum Kekekalan Massa C2H5OH O2 → CO H2O massa C2H5OH + massa O2 = massa CO2
+ massa H2O CaCO3 → CaO + CO2 massa CaCO3 = massa CaO + massa CO2 Fe S → FeS2
massa Fe + massa S = massa FeS2

15 Hukum perbandingan tetap


Hukum perbandingan tetap ditemukan oleh Joseph Proust, seorang ahli kimia Perancis. Hukum
perbandingan tetap menyatakan, seperti namanya, perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tertentu dan tetap. Jadi, senyawa apapun dimanapun pasti terdiri dari
perbandingan massa yang pasti.

16 Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Proust)


Dalam senyawa FeS massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa S 56 32 7 : 4 28 16 14 8 massa
Fe : massa S = selalu tetap (1 x Ar Fe) + (1 x Ar S) = (1 x 56) : (1 x 32) = 7 : 4

17 Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Proust)


Dalam senyawa FeS2 massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa S 56 64 7 : 8 28 32 14 16
massa Fe : massa S = selalu tetap (1 x Ar Fe) + (2 x Ar S) = (1 x 56) : (2 x 32) = 7 : 8

18 Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)


Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa salah satu unsur
tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus
kimianya Dalam senyawa FeS dan FeS2 massa S dalam FeS : massa S dalam FeS2 = 1 : 2 massa
Fe dalam FeS : massa Fe dalam FeS2 = 1 : 1
19 Definisi atom Atom adalah suatu satuan dasar materi (partikel materi) atau bagian terkecil dr
unsur, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya
Partikel penyusun atom: - proton - neutron - elektron

20 Perkembangan teori atom


Dalton Thompson Rutherford Bohr

21 Model atom Dalton Atom merupakan bagian terkecil dari unsur yang sudah tidak dapat dibagi
lagi. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda. Atom-atom bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan
atom-atom oksigen. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Kelemahan:
tidak dapat menerangkan adanya proton, neutron dan elektron

22 Model atom Thompson Atom merupakan bola yang bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatif tersebar di permukaannya Atom bersifat netral sehingga muatan (+) sama
dengan muatan (–) Kelemahan: tidak dapat menerangkan peredaran elektron di dalam atom

23 Model atom Rutherford Atom merupakan bola berongga yang terdiri atas inti atom yang
bermuatan (+) dan merupakan pusat massa atom Elektron yang bermuatan (-) beredar
mengelilingi inti atom Kelemahan: tidak dapat menerangkan mengapa elektron yang bermuatan
(-) tidak dapat jatuh ke dalam inti atom yang bermuatan (+)

24 Model atom N. Bohr Teori Bohr menyebutkan elektron hanya dapat berpindah
orbit/lintasan/kulit dengan melibatkan energi Sehingga disempurnakan dalam teori atom
mekanika kuantum terdapat daerah kebolehjadian lintasan elektron (kulit K,L,M…) di sekitar
inti. Kulit elektron ini masih memiliki subtingkat energi yang berbeda yang disebut sebagai
orbital (s,p,d,f). orbital menentukan konfigurasi elektron setiap atom dan menentukan elektron
valensi tiap atom.

26 Nomor atom, nomor massa A X Z A = massa atom / nomor massa = p+n Z = nomor atom
(p=e) X = lambang unsur n = A-Z

27 Isotop, isobar, isoton Isotop adalah atom dengan nomor atom sama tetapi massanya berbeda
contoh: 12 6C , 13 6C Isobar adalah atom dengan nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama
contoh: 24 11Na, 24 12Mg Isoton adalah atom dengan jumlah neutron sama contoh: 39 19K, 40
20Ca

28 Konfigurasi elektron Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.
Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.
Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron valensinya. Unsur yang mempunyai
elektron valensi sama, ternyata mempunyai sifat yang mirip. Susunan elektron yang stabil
mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (konfigurasi oktet). (Kecuali Helium) konfigurasi
elektron suatu atom setiap orbital terisi elektron sesuai aturan aufbau sehingga orbital dengan
tingkat energi yg rendah akan terisi elektron terlebih dahulu. Aturan Hund tentang multiplisitas
berlaku untuk orbital p,d dan f Larangan Pauli menyatakan tidak ada 2 atau lebih elektron yang
memiliki energi sama. Sehingga satu orbital hanya dapat ditempati oleh dua elektron dengan spin
yang berlawanan

29 elektron valensi = 3CONTOH 13Al = (10Ne)3s2 3p1


26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 ev = 8 26Fe2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 ev = 6

Anda mungkin juga menyukai