OTOT RANGKA
Tim Penyusun :
Ketua :
Luthfi Cahya Nursayyidah (3311161101)
Anggota :
Rika Windati Edwin (3311161099)
Mevinda Afriza Thama (3311161102)
Kelompok : 3
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari anatomi, sumber pengetahuan yang langsung dapat digunakan adalah
tubuh kita sendiri. Tubuh tersusun dari rangka yang menjadi tempat melekatnya otot,
kesatuan dari beragam jenis rangka ini disebut sebagai sistem rangka. Fungsi dari sistem
rangka ini sebagai penopang tubuh agar kokoh, memberi bentuk pada tubuh, mengatur
pergerakan dan melindungi organ-organ yang ada dalam tubuh. Dalam melakukan
pergerakan, sistem otot rangka akan bekerja sinergis, untuk mencapai satu tujuan yaitu
adanya rangsangan dan respons yang cepat.
Pergerakan yang dihasilkan dari sistem otot rangka ini menciptakan gerakan-gerakan
pada angoota tubuh, seperti menengadahkan tangan, menundukkan kepala, dll. Ketika
terjadi pergerakan dari salah satu anggota tubuh, maka akan menimbulkan kontraksi,
kontraksi ini melibatkan otot dan terbagi menjadi kontraksi isotonik maupun kontraksi
isometrik.
B. Prinsip Percobaan
1. Berdasarkan pengamatan makroskopik pada rangka tubuh manusia
2. Berdasarkan terminologi sistem otot rangka
3. Berdasarkan pergerakan tubuh manusia
4. Berdasarkan fisiologi tubuh
C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui kerangka tubuh manusia
2. Untuk mengetahui mengenai anatomi sistem otot rangka
3. Untuk mempelajari gerakan-gerakan pada tubuh manusia
4. Untuk mengetahui kontraksi pada otot
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5. Isotonik Kontraksi
Hasil pengamatan :
Hasil Kontraksi Isotonis
Beban Kecepatan Twitch duration Jarak beban terangkat
(gram) (cm/sec) (msec) (cm)
0,5 0,100 78,00 4,00
1 0,057 49,00 2,00
1,5 0,022 30,00 0,5
2 0,000 0,00 0,0
Pembahasan :
1) Beban yang menyebabkan kontraksi otot paling cepat/muscle shortening
velocity adalah saat beban 1,5 gram.
2) Beban yang menyebabkan latent periode yang paling lama adalah saat beban
0,5 gram.
3) Beban yang pada proses kontraksi dapat terangkat dengan jarak yang paling
jauh adalah saat beban 0,5 gram.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem rangka terdiri berfungsi untuk pergerakan, penopang tubuh, mempertahankan postur,
serta untuk perlindungan tubuh. Rangka termasuk alat gerak paif, karena tempat melekatnya
otot. Terdiri dari rangka aksial, rangka apendikular dan persendian. Anatomi rangka aksial
tersusun dari tengkorak, vertebra, serta tulang sternum dan tulang iga. Rangka aksial ini
adalah rangka pada bagian wajah. Anatomi rangka apendikular tersusun dari girdel pektoral,
lengan atas, girdel pelvis dan tungkai bawah. Rangka apendikular berfungsi sebagai alat
pergerakan tubuh. Persendian yang memungkinkan terjadinya berbagai macam pergerakan
pada tubuh. Sehingga tubuh dapat melakukan aktivitas.
Lampiran :
Gambar 1.1 Skeleton manusia dari Gambar 2.1 dan Gambar 2.2
aspek anterior Otot-otot tubuh aspek posterior dan
Otot-otot tubuh aspek anterior
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane, Ethel. 1994. Anatomy and Physiology:An Easy Learning (terjemahan).
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
4. Guyton AC. (Alih Bahasa Tengadi KA dkk). Kontraksi Otot Rangka. Dalam:Buku
ajar fisiologi kedokteran (Textbook of medical phisiology) Edisi 7. Cetakan III.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1996 : 56 – 57