I. TUJUAN
1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis saklar, pemakaian saklar cara kerja saklar.
2. Praktikan dapat memahami ketentuanketentuan instalasi listrik perumahan yang terdapat
pada buku PUIL.
3. Praktikan dapat membaca gambar-gambar pelaksanaan instalasi listrik perumahan satu
fase.
3. Almari instalasi
Almari instalasi dapat diperoleh untuk satu kelompok atau lebih. Alat ini melalui suatu
pengamanan penghubung kutub tunggal atau penghubung kutub berganda untuk mencegah
adanya hubung singkat dari hantaran-hantaran pemasukan ke seluruh alat-alat pemakaian
dan lampu-lampu penerangan.
Sebagai titik awal instalasi, bulusan kabel (moof), peti sekering, dan KWH meter dipasang
oleh PLN. Sedangkan papan pembagi, biasanya terbuat dari pualam atau bahan isolasi lain,
dipasang oleh juru instalasi (instalateur).
Peralatan yang digunakan dalam instalasi listrik banyak sekali ragamnya. Jenis peralatan
yang digunakan tergantung dari sifat dan ruangan dan keadaan lingkungan dimana instalasi akan
dipasang. Dari sekian banyak peralatan instalasi yang ada, maka dalam praktikum kali ini
dipelajari beberapa bagian saja.
A. Benda Isolasi
Benda isolasi atau isolator digunakan untuk menunjang hantaran listrik dimanapun
diperlukan. Isolator ini digunakan sebagai penyekat atau pemisah antara satu hantaran
dengan hantaran lain. Sesusi dengan ketentuan PUIL 1977, isolator harus dibuat dari
porselen atau bahan lain yang sederajat (ayat 730 C1). Permukaannya harus licin dan sudut-
sudut serta lekukannya harus tidak tajam (ayat 730 C2 sub a). Pemasangan isolator harus
cukup kuat dan harus sedemikian rupa sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran
yang ditunjang (ayat 730 E4).
B. Sakelar
Sakelar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik baik dalam
keadaan berbeban ataupun tidak (ayat 110 P3). Sakelar harus memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain :
a. Harus dapat dilayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
b. Jumlahnya harus sedemikian sehingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan dan
perbaikan pada instalasi dapat dilakukan dengan aman.
c. Dalam keadaan terbuka, bagian-bagian sakelar yang bergerak harus tidak bertegangan
(ayat 206 B1)
d. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya karena pengaruh gaya berat (ayat
630 B2)
e. Kemampuan sakelar sekurang-kurangnya harus sesuai dengan daya alat yang
dihubungkan, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6)
C. Kotak Hubung Bagi
Kotak hubung bagi dipasang didekat alat ukur PLN. Kotak hubung bagi harus dibuat dari
bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kuat (ayat 610 A1).
D. Kabel rumah dan kabel instalasi
Jenis hantaran yang paling banyak dipakai untuk instalasi rumah tinggal ialah kabel NYA
(dahulu NGA) dan kabel instalasi NYM. Tentang penggunaan kabel NYA berlaku
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, NYA dan NGA harus dilindungi
dengan pipa instalasi
- di ruang lembab, NYA dan NGA harus dipasang dalam pipa PVC (ayat 742 A9)
- NYA dan NGA tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, atau
ditanam langsung di dalam plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa
instalasi (ayat 742 A1)
- kalau dipasang diluar jangkauan tangan, NYA dan NGA boleh dipasang terbuka dengan
menggunakan isolator jepit atau isolator rol; cara pemasangannya harus sedemikian rupa
hingga ada jarak bebas minimum 1 cm dari dinding dan terhadap bagian lain dari
bangunan atau konstruksi (ayat 742 A2)
- NYA dan NGA boleh digunakan dalam alat listrik, perlengkapan hubung bagi dan lain
sebagainya
- NYA dan NGA tidak boleh digunakan diruang basah, dialam terbuka atau ditempat kerja
atau gudang dengan bahaya ledakan atau kebakaran
Sedangkan penggunaan kabel NYM harus mengikuti aturan sebagai berikut (ayat 742 B1) :
- NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu atau ditanam
langsung dalam plesteran, juga diruang lembab atau basah, bahkan ditempat kerja dengan
bahaya ledakan atau kebakaran.
- NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari bangunan, konstruksi,
rangka dan sebagainya, asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabel.
- NYM tidak boleh dipasang didalam tanah.
- Kalau dipasang diruang lembab harus digunakan kotak sambung yang kedap air dan
kedap lembab (ayat 742 B3)
Selain jenis-jenis kabel, pembacaan diagram, dan lain-lain, pembacaan warna untuk
hantaran juga harus diperhatikan agar dapat memudahkan perawatan. Mengenai penggunaan
warna untuk identifikasi hantaran, berlaku ketentuan-ketentuan dibawah ini (pasal 720) :
a. untuk hantaran pentanahan hanya boleh digunakan warana majemuk hijau-kuning. Warna
ini tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
b. pada instalasi dengan hantaran netral atau kawat tengah, hantaran netral atau kawat
tengahnya harus digunakan warna biru. Hanya pada instalasi tanpa hantaran netral atau
kawat tengah, warna biru boleh digunakan untuk maksud lain, kecuali untuk menandai
hantaran pentanahan.
c. pada instalasi tiga fasa, warna-warna yang harus digunakan untuk menandai masing-masing
hantaran adalah sebagai berikut :
- Fasa 1 (Fasa R) : merah
- Fasa 2 (Fasa S) : kuning
- Fasa 3 (Fasa T) : hitam
d. ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap ataupun sementara,
termasuk dalam perlengkapan hubung bagi. Untuk pengawatan didalam peralatan listrik
dianjurkan untuk menggunakan satu macam warna, khususnya hitam, kecuali untuk hantaran
pentanahan dan netral. Bila dipandang perlu, penggunaan warna dan warna majemuk lain
didalam peralatan listrik tidak dilarang.
e. kabel berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral ataupun
pentanahan, asalkan isolasinya yang terlihat dikedua ujung kabel (yaitu bagian yang
dikelupas selubungnya), dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna kabel
tersebut (ayat 720 F1).
ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk hantaran berisolasi tunggal seperti NYA dan NGA,
maupun untuk kabel berurat banyak seperti NYM, NYY dan sebagainya.
MCB
F
N balast
G S
Lp1 Lp2 Lp3
Saklar seri
TL
Saklar Saklar Saklar
tukar 1 tunggal tukar 2
Stop kontak
Percobaan 1
1. Amati daerah yang diarsir garis putus-putus pada diagram pengawatan di bawah ini !
FUSE
KWH
MCB
F
N balast
G S
Lp1 Lp2 Lp3
A B
Stop kontak
2. Pastikan MCB dan Fuse dalam keadaan OFF. Hubungkan titik-titik pada modul percobaan
di sakelar tunggal, lampu pijar ke-3 dan stop kontak. Pasang lampu pijar dengan daya 15
Watt. (Periksakan pekerjaan anda kepada assisten Lab.)
3. Ukur tahanan isolasi pada rangkaian dilihat dari titik A (untuk fasa) dan B (untuk netral).
Gunakan Megger Tester dan tanyakan pada asisten yang bertugas mengenai prosedurnya.
Tahanan Isolasi rangkaian : MΩ
Jelaskan kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran tersebut !
4. Ukurlah tegangan dan arus yang jatuh pada masing-masing beban lampu. Lengkapi tabel
dibawah ini !
Daya Lampu Tegangan pada lampu Arus yang mengalir Perhitungan Daya
(Volt) (Ampere) (V.I)
15 W
60 W
75 W
100 W
Percobaan 2
1. Amati daerah yang diarsir garis putus-putus pada diagram pengawatan di bawah ini !
FUSE
KWH
MCB
F
N balast
G S
Lp1 Lp2 Lp3
Saklar seri
TL
Saklar Saklar Saklar
tukar 1 tunggal tukar 2
Stop kontak
2. Pastikan MCB dan Fuse dalam keadaan OFF. Hubungkan titik-titik pada modul percobaan
di sakelar tunggal, lampu pijar ke-3 dan stop kontak. Pasang lampu pijar dengan daya yang
tidak ditentukan. (Periksa pekerjaan anda kepada assisten Lab.)
3. Hubungkan rangkaian dengan tegangan sumber 220 V. Pastikan MCB dan fuse masih dalam
keadaan OFF. Posisikan saklar dua kutub ke posisi 0 (tengah).
4. MCB dan FUSE masih dalam keadaan OFF. Tarik saklar seri ke posisi 1. Ukur tahanan
isolasi pada rangkaian dilihat dari titik A (untuk fasa) dan B (untuk netral). Gunakan Megger
Tester dan tanyakan pada asisten yang bertugas mengenai prosedurnya. Ulangi untuk hal
yang sama pada saat saklar seri diposisi 2.
Tahanan Isolasi rangkaian pada saat saklar diposisi 1 : MΩ
Tahanan Isolasi rangkaian pada saat saklar diposisi 0 : MΩ
Tahanan Isolasi rangkaian pada saat saklar diposisi 2 : MΩ
Jelaskan kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran tersebut !
Percobaan 3
1. Amati daerah yang diarsir garis putus-putus pada diagram pengawatan di bawah ini !
FUSE
KWH
MCB
F
N balast
G S
Lp1 Lp2 Lp3
Saklar seri
TL
Saklar Saklar Saklar
tukar 1 tunggal tukar 2
Stop kontak
2. Pastikan MCB dan Fuse dalam keadaan OFF. Hubungkan titik-titik pada modul percobaan
di sakelar tunggal, lampu pijar ke-3 dan stop kontak. Pasang lampu TL dengan daya 20
Watt. (Periksa pekerjaan anda kepada assisten Lab.).
3. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan tegangan 220 V. MCB dan Fuse dalam
keadaan ON. Lengkapi data pada tabel percobaan dibawah ini.