Anda di halaman 1dari 13

Siklus karbon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Untuk reaksi termonuklir yang melibatkan karbon yang memberikan tenaga bagi beberapa
bintang, lihat siklus CNO.

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang
hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran.
Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula
freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar)
antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer -
biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi
tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon
dioksida.

Karbon di atmosfer
Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak karbon
tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam miliar ton ("GtC" berarti Giga Ton Karbon). Angka
dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah antar reservoir setiap tahun.
Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan
karbonat dan kerogen

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2).
Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di
atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan),
namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang
mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini
merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang
konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam
pemanasan global.

Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:

 Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon


dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih
banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan
yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
 Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih
mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin
yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior
laut (lihat bagian solubility pump).
 Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,
organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini
akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
 Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion
bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut di mana selanjutnya dipakai untuk membuat
karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).

Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:

 Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi
eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik
lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
 Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai
senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi
karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
 Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar
fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan
melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal
inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
 Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida,
dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
 Di permukaan laut di mana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas
kembali ke atmosfer.
 Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas
tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang
dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang
hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling
berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak
berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang
kurang dari 100.000 tahun.

Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam
kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada
semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
 Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan
menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka
hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber
energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph menggunakan radiasi matahari untuk
memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai
fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut
kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan di
hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O →
C6H12O6 + 6O2
 Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrof pada organisme lain
atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material
organik yang mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
 Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernapasan atau respirasi. Ketika
tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara
atau air di sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa
oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan
sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
 Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku
penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam
jumlah yang banyak.
 Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu
dengan geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi
batu gamping melalui proses sedimentasi.
 Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan
terbaru bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai "sinkers") dibuat dalam
jumlah besar yang mana mampu membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang
terdeteksi oleh perangkap sedimen [1]. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini
jarang terbawa dalam perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis biokimia
melakukan kesalahan dengan mengabaikannya.

Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang
berbeda: sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon
dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah.
Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation) atau
melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara langsung
memengaruhi pemanasan global.

Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, di mana sebagian besar dalam bentuk ion
bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-
hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting
dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink)
karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah
upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2)
berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3

Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang
penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi
ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:

H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−

Model siklus karbon


Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global, sehingga reaksi interaktif
dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 pada masa depan dapat dimodelkan. Ada
ketidakpastian yang besar dalam model ini, baik dalam sub model fisika maupun biokimia
(khususnya pada sub model terakhir). Model-model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa ada
timbal balik yang positif antara temperatur dan CO2. Sebagai contoh, Zeng dkk. (GRL, 2004 [2])
menemukan dalam model mereka bahwa terdapat pemanasan ekstra sebesar 0,6 °C (yang
sebaliknya dapat menambah jumlah CO2 atmosferik yang lebih besar).

Pranala luar
 Carbon Cycle Science Program - an interagency partnership.
 NASA Earth Observatory site describing the carbon cycle
 NOAA's Carbon Cycle Greenhouse Gases Group
 UNEP - The present carbon cycle - Climate Change carbon levels and flows
 Appenzeller, T. (2004), ‘The case of the missing carbon’, National Geographic Magazine -
article about the missing carbon sin

 k

Pustaka
 SCOPE 13 The Global Carbon Cycle [3]
 Janzen, H. H. (2004). Carbon cycling in earth systems—a soil science perspective. In
Agriculture, ecosystems and environment, 104, 399 – 417.
 Houghton, R. A. (2005). The contemporary carbon cycle. Pages 473-513 in W. H.
Schlesinger, editor. Biogeochemistry. Elsevier Science.

Siklus Karbon : Pengertian, Macam Jenis


dan Proses Tahapan
By

Mendy Aisha

Pergerakan karbon dari satu area ke area lainnya merupakan dasar dari siklus karbon. Karbon
berperan penting bagi kehidupan di Bumi. Diketahui bahwa karbon juga terdapat pada semua
jenis makhluk hidup. Karbon dihasilkan oleh sumber alami dan juga buatan manusia
(antropogenik). Siklus karbon adalah aliran karbon melalui berbagai bagian sistem di Bumi
baik melalui Tumbuhan, Hewan, dan Manusia yang terjadi secara alami. Siklus Karbon
merupakan Daur biogeokimia yaitu salah satu siklus alam yang melibatkan aspek Bio
(Kehidupan), Geo (Bumi) dan Kimia dalam proses perputaran siklus.

Daftar Isi Artikel Siklus/Daur Karbon Lengkap :

o Pengertian Siklus Karbon
o Sumber Penyumbang Siklus Karbon
1. Aktivitas Organisme
=> Siklus Karbon Singkat dan Sederhana
o – Fotosintesis
o – Respirasi
2. Aktivitas Alam
o Keberadaan Karbon
o Siklus Karbon / Daur Biogeokimia Lengkap
Karbondioksida adalah senyawa berbentuk cair ketika berada di bawah tekanan 5,1 atm. Akan
tetapi, akan segera padat ketika berada dibawah -78 °C. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
siklus dari karbon ini bisa kita lihat pada uraian lengkap berikut.

Pengertian Siklus Karbon


Siklus Karbon berperan penting dalam proses pemanfaatan CO2 yang berada di udara untuk
beberapa keperluan fotosintesis tumbuhan serta pembentukan CO2 kembali. CO2 atau
karbondioksida adalah gabungan dari 1 molekul karbon serta 2 molekul oksigen. Gas yang
digunakan untuk menyusun yaitu ditemukan dalam sejumlah sedikit kurang lebih 0,03%. CO2
yang berada di atmosfer berbanding terbalik dengan banyaknya tumbuhan hijau yang berada di
sekitar wilayah tersebut. Bagaimanapun juga CO2 adalah komponen utama dalam proses
fotosintesis tumbuhan.

Sumber Penyumbang Karbon


Siklus karbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) di udara. CO2 bisa terbentuk karena 2
hal, Yaitu :

1. Karena Aktivitas Organisme

Contohnya: Respirasi mahluk hidup, dekomposisi makhluk hidup yang sudah mati. Sumber
karbon ternyata sangat melimpah di bumi. Respirasi yang terjadi pada makhluk hidup akan
menghasilkan senyawa karbon atau CO2. Penggunaan bahan bakar fosil juga bisa menghasilkan
karbon. Selain itu CO2 di udara juga dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis. Adapun hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya amilum serta oksigen.
Oksigen merupakan zat yang dihasilkan kemudian digunakan untuk bernafas bagi manusia serta
hewan. Proses pernapasan pada manusia serta hewan akan menghasilkan H2 serta CO2.
Selanjutnya CO2 akan dimanfaatkan oleh tumbuhan lagi, kemudian berulang kembali begitupun
seterusnya.

Baik fotosintesis atau respirasi serta makhluk hidup merupakan salah satu sumber terbentuknya
karbondioksida atau CO2. Sedangkan tinggi rendahnya kadar CO2 serta O2 di atmosfer
dipengaruhi oleh beberapa aktivitas fotosintetik. Semakin banyak populasi manusia serta hewan,
maka jumlah karbon di udara juga semakin meningkat. Menanam tumbuh-tumbuhan penghasil
oksigen merupakan salah satu cara untuk menjaga karbondioksida di udara.

Siklus Karbon Sederhana dan Singkat Pada Mahluk Hidup

Siklus ini pada dasarnya merupakan proses dari 2 langkah yang melibatkan fotosintesis serta
respirasi. Di mana tanaman hijau mengalami fotosintesis pada siang hari dengan menghirup CO2
(Karbondioksida) selanjutnya melepaskan Oksigen (O2) dan Zat Gula. Kemudian Hewan dan
Manusia akan menghirup Oksigen dan mengeluarkan CO2 Karbondioksida ke atmosfer yang
selanjutnya kembali lagi ke tumbuhan.
Perlu diketahui Tumbuhan pada saat malam hari melakukan hal sebaliknya yaitu dengan
menyerap Oksigen kurang dari 1/2 Oksigen dan mengeluarkan Karbondiokasida. Berikut ini
penjelasan lengkap siklus karbon yang terjadi karena organisme.

a. Fotosintesis

Selama terjadinya fotosintesis, maka tumbuhan hijau akan menggunakan energi radiasi Matahari
untuk mengubah air serta karbondioksida menjadi karbohidrat. Photosynthetic Acid Radiation
(PAR) merupakan sebuah proses fotosintesis tanaman yang memanfaatkan radiasi cahaya
matahari. Dalam proses Fotosintesis Tumbuhan atau Pohon mengubah energi radiasi dari sinar
matahari menjadi energi kimia yang ditanggap oleh ikatan molekul karbon yang didapatkan dari
gas CO2 (Karbondioksida) di Udara dan di Air. Proses fotosintsis pada Tanaman menghasilkan
Senyawa Glukosa yang dikatahui mengandung C6H12O6 (6 Atom Carbon, 12 Atom Hydrogen, 6
Atom Oxygen). Pohon menggunakan sumber energi pada molekul karbon untuk bisa tumbuh
berkembang, bertahan hidup serta berkembang biak.

b. Respirasi

Respirasi pada tumbuhan merupakan kebalikan dari Fotosintesis yaitu proses penguraian bahan
makanan untuk menghasilkan energi. Proses ini terjadi di stomata atau mulut daun. Melalui
stomata tumbuhan akan menyerap O2 (oksigen) dan mengeluarkan atau menghasilkan CO2
(karbondioksida). Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi, Respirasi sendiri terdapat pada
tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi.

Respirasi pada Manusia dan Hewan yaitu suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran sisa berupa karbondioksida serta uap air. Untuk menghasilkan beberapa energi
Adenosin Tri Phosphat (ATP) dalam reaksi kimia Oksigen diperlukan oleh semua sel sel
tubuh. Menusia dan Hewan bernapas menghirup O2 (oksigen) dalam udara bebas dan membuang
CO2 (karbondioksida) ke lingkungan.

2. Aktivitas Alam

Sedangkan contoh aktivitas alam terdiri dari Kebakaran hutan dan erupsi vulkanik karena
aktivitas dari gunung berapi yang akan mengeluarkan Larva juga menjadi salah satu sumber
karbon bumi.

Segala aktivitas di atas adalah salah satu contoh sumber CO2 di alam dan banyaknya CO2 di
udara bisa menyebabkan efek rumah kaca. Gas karbon yang melimpah dapat mengakibatkan
polusi serta suhu udara yang panas. Perlu diketahui kegiatan manusia berupa aktifitas industri
dan transportasi yang menghasilkan emisi kendaraan bermotor menyebabkan konsentrasi
Karbondiokasida (CO2) di atmosfer meningkat drastis sehingga malampaui kemampuan
tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Hal tersebut merupakan salah satu penyumbang
polusi karbon terbesar di bumi.

Keberadaan Karbon
Lalu dimana karbon tersebut tersimpan? Perlu diketahui karbon yang tersimpan di bumi
memiliki berbagai bentuk. Di bawah tanah, akan disimpan sebagai bahan bakar fosil, kemudian
dapat digunakan sebagai sumber energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai
keperluan.

Terdapat lebih dari 1500 miliar Metrik ton karbon yang disimpan dalam berbagai tingkatan.
Kurang lebih ada 41 lebih miliar Metrik ton Karbon yang tersimpan di bawah permukaan laut.
Selain itu juga ada berbagai tingkat karbon yang ditemukan di udara. Sebagian besar karbon-
karbon tersebut dapat ditemukan secara alami.

Siklus Karbon / Daur Biogeokimia Lengkap


1. CO2 (Karbondiokasida) yang berada di atmosfer berasal dari berbagai macam sumber salah
satunya dari erupsi gunung berapi, kebakaran hutan, respirasi makhluk hidup dan bahan bakar
fosil. Aktifitas manusia saat ini seperti dalam kegiatan industri juga menjadi penyumbang
terbesar CO2 (karbondioksida) ke atmosfer.

2. Karbon yang ada di atmosfer akan diikat oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Karbon merupakan salah satu sumber utama yang digunakan tumbuhan untuk menyusun bahan
makanan. Bahan makanan pada tumbuhan yang dimaksudkan merupakan senyawa karbon
organik yang disebut juga dengan nama glukosa. Setelah itu akan disusun menjadi amilum serta
senyawa lain seperti protein, vitamin dan lemak yang disimpan di dalam tubuh tumbuhan seperti
buah, daun, batang dan akar.

3. Hewan mendapatkan kebutuhan karbon yang berasal dari tumbuhan melalui rantai makanan.
Di mulai dari Herbivora yang memakan tanaman, kemudian karnivora akan memangsa
herbivora, seterusnya.

4. Jasad hewan yang sudah mati atau urine fesesnya akan hancur menjadi detritus. Kemudian
detritus akan dimakan oleh Detritivor sehingga memperoleh kebutuhan karbon. Selain itu
Dekomposer yaitu bakteri pengurai akan menguraikan karbon organik jasad mati sehingga
menjadi karbon anorganik.

Bahan anorganik akan kembali lagi ke dalam karbon organik yang sudah terurai dari jasad mati
kemudian tertimbun secara terus-menerus hingga membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil ini merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi dalam
aktivitas Industri, Kendaraan bermotor, dll. Dalam pengoperasiannya saat ini, beberapa aktivitas
tersebut masih menggunakan bahan fosil sebagai salah satu bahan bakar utamanya yang akan
kembali lagi menghasilkan karbon.

5. Diketahui pada siklus karbon daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan
pelepasan oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat. Namun di daerah perairan, peran ini
dilakukan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan contohnya seperti
fitoplankton, ganggang dan lain-lain.
Dalam ekosistem akuatik karbon dioksida dapat disimpan dalam batuan dan sedimen. Diperlukan
waktu lama sebelum karbon dioksida ini dilepaskan, melalui pelapukan batuan atau proses
geologis yang membawa sedimen ke permukaan air. Karbon dioksida yang disimpan dalam air
akan hadir baik sebagai ion karbonat atau bikarbonat. Ion-ion ini adalah bagian penting dari
buffer alami yang mencegah air menjadi terlalu asam atau terlalu basa. Ketika matahari
menghangatkan karbonat air dan ion bikarbonat maka akan dikembalikan ke atmosfer sebagai
karbon dioksida.

6. Ketika proses fotosintesis dan respirasi maka akan membentuk dasar unsur siklus karbon.
Mereka tidak akan mendapatkan zat yang dibutuhkan. Untuk memahami hal ini maka sangat
penting ketika melihat apa yang terjadi saat karbondioksida dilepaskan serta bagaimana bahan
bakar fosil ini terbentuk.

– Seiklus karbon juga bisa terjadi melalui tahapan singkat ketika tanaman hijau mati, biasanya
karbohidrat akan diuraikan oleh jamur atau bakteri. Jamur serta bakteri akan menjalani respirasi
kemudian akan memungkinkan mereka untuk melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai
karbon dioksida.

7. Sebagian besar batubara terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu dari sisa-sisa pohon dan
vegetasi lainnya. Sisa-sisa ini terperangkap di dasar rawa yang merupakan salah satu lingkungan
yang sangat asam, hangat serta sedikit oksigen sehingga tertumpuk lapisan demi lapis dan
menciptakan material padat yang disebut gambut. Karena gambut ini semakin terkubur di bawah
tanah, suhu dan tekanan tinggi mengubahnya menjadi batubara.

8. Batubara merupakan bahan bakar fosil yang mengandung karbon paling banyak. Saat ini lebih
dari sepertiga listrik yang ada dibumi dibangkitkan dari batubara. Hal ini menjadi sumber
penyumbang sekitar 37% dari emisi Karbondioaksida CO2 yang dihasilkan oleh manusia.
Pemanfaatan batubara sebagai pembangkit listrik menghasilkan gas karbondioksida yang
dilepaskan ke Atmosfer. Beberapa karbon tersebut kembali mengalami siklus karbon yang
mana akan dimanfaatkan alam sehingga siklus ini akan terjadi lagi berulang ulang. Sebagian
karbon yang berada di atmosfer menjadi penyebab Pemanasan Global dan sebagian lain menjadi
penyebab Polusi Udara sekaligus Polusi air yang mana hujan asam disebabkan karena banyaknya
karbondioksida di udara yang dapat larut dengan air hujan.

Siklus Karbon (C) Dalam Ekosistem


By Budi Setiawan Last updated Apr 23, 2018

Share

Siklus karbon (C) dalam ekosistem adalah proses pemanfaatan CO2 di udara untuk keperluan
fotosintesis tumbuhan dan pembentukan CO2 kembali sebagai hasil dari proses respirasi
makhluk hidup. CO2 atau karbon dioksida merupakan gabungan dari satu molekul karbon dan 2
molekul oksigen. CO2 merupakan gas penyusun atmosfer yang ditemukan dalam jumlah sedikit
yaitu sekitar 0.03%. Kadar CO2 di atmosfer berbanding terbalik dengan banyaknya tumbuhan
hijau yang ada disekitarnya. Hal ini disebabkan karena CO2 merupakan komponen utama dalam
proses fotosintesis tumbuhan.

Kroger Gift Card Promotion Getting Its Peak, Win Today!

Pengertian lain dari siklus karbon yaitu siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara
biosfer (pada makhluk hidup), geosfer (di dalam bumi), hidrosfer (di air), dan atmosfer bumi (di
udara). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk
pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), serta sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi
karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Siklus karbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) di udara. CO2 dapat terbentuk karena
2 hal yaitu aktivitas organisme dan aktivitas alam. Aktivitas organisme termasuk respirasi,
dekomposisi makhluk hidup yang mati, pembakaran batu bara, asap pabrik dll. serta aktivitas
alam seperti erupsi vulkanis. Semua aktivitas tersebut merupakan sumber CO2 di alam ini.
Terlalu banyak CO2 di udara akan menyebabkan efek rumah kaca.

CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir
proses fotosintesis adalah senyawa organik berupa oksigen dan glukosa. Oksigen yang dihasilkan
kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Proses pernafasan manusia dan
hewan menghasilkan H2O dan CO2. CO2 tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan
kembali dan begitu seterusnya. Sedangkan glukosa hasil dari fotosintesis merupakan sumber
energi bagi tumbuhan untuk pertumbuhannya. Kemudian, senyawa organik dari tumbuhan ini
digunakan oleh organisme lainnya (manusia, hewan) melalui rantai makanan. Selain sebagai
sumber energi, senyawa organik tersebut sebagian disimpan dalam tubuh organisme. Senyawa
organik pada tumbuhan banyak terkandung dalam batang. Adapun pada manusia dan hewan,
bahan organik banyak terdapat pada bagian tulang. Jika organisme mati, senyawa karbon akan
diuraikan dan diendapkan menjadi batuan karbonat dan kapur. Jika tersimpan dalam perut bumi
dalam jangka waktu yang sangat lama, senyawa karbon sisa organisme mati dapat menghasilkan
bahan bakar fosil (minyak bumi). Akhirnya oleh kegiatan manusia bahan bakar fosil tersebut
kembali membebaskan CO2 ke udara.

Pada ekosistem air, pertukaran CO2 di air dengan di atmosfer berjalan secara tidak langsung.
CO2 berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka
sendiri dan organisme heterotrof lain. Begitu pula sebaliknya, saat organisme air berespirasi CO2
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.

Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi makhluk hidup merupakan sumber utama CO2.
Tinggi rendahnya kadar CO2 dan O2 di atmosfer secara berkala disebabkan oleh penurunan
aktivitas fotosintesis. Semakin banyak populasi manusia dan hewan, maka kadar CO2 dalam
udara semakin meningkat. Untuk menjaga keseimbangan kadar CO2 dan O2 maka harus
diimbangi dengan penanaman tumbuh-tumbuhan sebagai penghasil O2.

Sumber:
http://sciencelearn.org.nz/Contexts/The-Ocean-in-Action/Sci-Media/Interactive/Carbon-cycle

Gambar 1 Siklus karbon

Siklus Karbon | Daur Carbon dalam Biogeokimia


Share :

Tweet

Pengertian dan definisi siklus Karbon. Siklus karbon adalah proses pemanfaatan CO2 diudara untuk
keperluan fotosintesis tumbuhan dan pembentukan CO2 kembali sebagai hasil dari proses respirasi
makhluk hidup. CO2 atau karbondiokasida merupakangabungan dari satu molekul karbon dan 2 molekul
oksigen. CO2 merupakan gas penyusun atmosfer yang ditemukan dalam jumlah sedikit yaitu sekitar
0,03%. Kadar CO2 di atmosfer berbanding terbalik dengan banyaknya tumbuhan hijau yang ada di
sekitarnya. Hal ini disebabkan karena CO2 merupakan komponen utama dalam proses fotosintesi
tumbuhan.

Siklus karbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) diudara. CO2


dapat terbentuk karena 2 hal, aktivitas organisme dan aktivitas alam.
Aktivitas organisme termasuk respirasi, dekomposisi makhluk hidup yang mati, pembakaran batubara,
asap pabrik, dll. Aktivitas alam meliputi erupsi vulkanik. Semua aktivitas diatas merupakan sumber CO2
di alam ini. Terlalu banyak CO2 di udara akan menyebabkan efek rumah kaca.

CO2 diudara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir proses
fotosintesis adalah amilum dan Oksigen. Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan
hewan untuk bernafas. Proses pernafasan manusia dan hewan menghasilkan H2O dan CO2. CO2
tersebut kemudian di manfaatkan oleh tumbuhan lagi.. begitu seterusnya.

Check This Out

Dalam ekosistem air, pertukaran CO2 di air dengan diatmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan
organisme heterotrof lain. Begitu pula sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat.

Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi makhluk hidup merupakan sumber utama karbondiokasida.
Tinggi rendahnya kadar CO2 dan O2 diatsmosfer secara berkala disebabkan oleh penurunan aktivitas
Fotosintetik. Semakin banyak populasi manusia dan hewan, maka kadar karbon dalam udara semakin
meningkat. Untuk menjada keseimbangan kadar karbon dan oksigen maka harus diimbangi dengan
penanaman tumbuh-tumbuhan sebagai penghasil oksigen.

Promoted Content

Anda mungkin juga menyukai