Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL SIGNAL

PROCESSING

NAMA : FIRA FADILAH


KELAS : TRKJ 2-A
NIM : 1990343056

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER


JARINGAN

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2021
HALAMAN PENGESAHAN
NO. 06/04/TRKJ/2021

Judul Praktikum : Proses Sampling


Praktikan : Fira Fadilah
Nim : 1990343056
Tanggal Praktikum : 30 Maret 2021
Tanggal Penyerahan : 6 April 2021
Dosen Pembimbing : Nanda Saputri, SST, MT
Keterangan :
Nilai :

Buketrata, 6 April 2021


Penyusun

FIRA FADILAH
Nim. 1990343056
PRAKTIKUM DIGITAL SIGNAL PROCESSING

1. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mahasiswa mampu memahami pengaruh pemilihan jumlah sample dan
pengaruhnya pada process recovery sinyal

2. DASAR TEORI
A. Analog to Digital Conversion
Dalam proses pengolahan sinyal analog, sinyal input masuk ke Analog
Signal Processing (ASP), diberi berbagai perlakukan (misalnya pemfilteran,
penguatan, dsb.) dan outputnya berupa sinyal analog.

Proses pengolahan sinyal secara digital memiliki bentuk sedikit berbeda.


Komponen utama system ini berupa sebuah processor digital yang mampu
bekerja apabila inputnya berupa sinyal digital. Untuk sebuah input berupa sinyal
analog perlu proses awal yang bernama digitalisasi melalui perangkat yang bernama
analog-to-digital conversion (ADC), dimana sinyal analog harus melalui proses
sampling, quantizing dan coding. Demikian juga output dari processor digital harus
melalui perangkat digital-to-analog conversion (DAC) agar outputnya kembali
menjadi bentuk analog. Ini bisa kita amati pada perangkat seperti PC, digital
sound system, dsb. Secara sederhana bentuk diagram bloknya adalah seperti
Gambar 6.2.
B. Proses Sampling

Berdasarkan pada penjelasan diatas kita tahu betapa pentingnya satu proses
yang bernama sampling. Setelah sinyal waktu kontinyu atau yang juga popoler kita
kenal sebagai sinyal analog . Disampel, akan didapatkan bentuk sinyal waktu diskrit.
Untuk mendapatkan sinyal waktu diskrit yang mampu mewakili sifat sinyal aslinya,
proses sampling harus memenuhi syarat Nyquist.
fs > 2 fi

dimana:

fs = frekuensi sinyal sampling

fi = frekuensi sinyal informasi yanga kan disampel

3. ALAT DAN BAHAN


 Pc/Laptop yang dilengkapi dengan alat multimedia (sound card,
microphone, speaker aktif atau headset)
 System operasi Windows atau perangkat lunak Matlab yang
dilengkapi dengan tool box DSP
4. LANGKAH KERJA
4.1 Time Shifting
- Langkah pertama yaitu membuat sebuah program operasi pergeseran sinyal
(time shifting) sederhana seperti berikut.

- Kemudian melakukan perubahan pada nilai Fs, pada sinyal s1 sehingga


bernilai 10, 12, 14, 16, 20, dan 30.
- Fs = 10
- Fs = 12

- Fs = 14

- Fs = 16
- Fs = 20

- Fs = 30

4.2 Pengamatan Pengaruh Pemilihan Frekuensi Sampling pada Efek


Audio
- Selanjutnya mengamati bagaimana pengaruh frekuensi sampling melalui
sinyal audio, dengan program seperti berikut
- Kemudian merubah nilai f menjadi 200, 250, 300, 350, 400,, dan 850
- F = 200

- F = 250
- F = 300

- F = 350

- F = 400
- F = 450

4.3 Pengamatan Efek Aliasing pada Audio


- Selanjutnya mengetikkan program untuk mengetahui efek aliasing pada audio

- Kemudian melakukan perubahan pada nilai frekuensi sampling menjadi


10000, 2000, dan 800.
- Fs = 10000
- Fs = 2000
4. ANALISA
Dari hasil praktikum di atas dapat dianalisa bahwa :

- Pada praktikum 4.1 pengaruh fs terhadap jumlah sample yaitu pada fs 8,


frekuensi sampling nya terdapat 1 dengan frekuensinya 2 gelombang dan
sekuennya 1, ketika fs samplingnya diganti menjadi 12 sekuennya akan
menjadi 2. Begitulah seterusnya sampai fs 30. Kemudian nilai Fs (Frekuensi
Sampling) diubah – ubah. Hasil dari merubah nilai Fs adalah jumlah sample
dalam grafik yang ditampilkan berbeda-beda.  Semakin besar nilai frekuensi
sampling maka jumlah sample dalam sinyal semakin banyak.
- Pada praktikum 4.2 pengaruh frekuensi sampling melalui sinyal audio
yaitu jika frekuensinya semakin besar sekuennya akan bertambah dan
bunyi audionya melambat. begitu sebaliknya jika frekuensinya semakin
kecil maka sekuennya berkurang dan bunyi audionya semakin cepat.
Perubahan nilai frekuensi  menyebabkan sinyal memilikikerapatanyang
berbeda. Semakin besar nilai frekuensi yang  diberikan, maka sinyal yang
dihasilkan semakin rapat.
- Pada langkah 4.3 yaitu Pengamatan Efek Aliasing pada Audio.Pada program
yang  dibuat,dihasilkan nada nada yang disusun dari matrik. Nilai Fs
(Frekuensi Sampling diubah – ubah, yang kemudian menghasilkan suara yang
berbeda keras dan pelannya. Semakin kecil  nilai Fs, suara yang dihasilkan
semakin pelan. Pada frekuensi dsampling 800 suara yang  dihasilkan cukup
berbeda dari frekuensi yang lebih besar sebelumnya. Suara yang dihasilkan 
tersendat dan pelan. Semakin tinggi nilai frekuensinya maka suara yang
dihasilkan lebih cepat.
5. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa :

 Semakin besar nilai Frekuensi Sampling maka sampel pada suatu sinyal akan
lebih  banyak dan semakin mirip dengan sinyal asli 
 Semakin besar nilai frekuensi maka sinyal yang dihasilkan akan semakin rapat
 Apabila frekensi sampling terlalu besar maka akan terjadi efek aliasing
 Frekuensi sampling pada suara berpengaruh pada suara yang dihasilkan
 Proses pengolahan sinyal secara digital memiliki bentuk sedikit berbeda.
Komponen utama system ini berupa sebuah processor digital yang mampu
bekerja apabila inputnya berupa sinyal digital.
 Dalam proses pengolahan sinyal analog, sinyal input masuk ke Analog
Signal Processing (ASP), diberi berbagai perlakukan (misalnya
pemfilteran, penguatan) dan outputnya berupa sinyal analog.
 Frekuensi dalam sinyal waktu diskrit memiliki satuan radian per indek
sample, dan memiliki ekuivalensi dengan 2πf

Anda mungkin juga menyukai