A. Defenisi
B. Etiologi
Etiologi tumor mandibula sampai saat ini belum diketahui dengan jelas,
tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa tumor mandibula dapat terjadi setelah
pencabutan gigi, pengangkatan kista dan atau iritasi lokal dalam rongga mulut.
tumor mandibula dapat terjadi pada segala usia, namun paling banyak dijumpai
pada usia dekade 4 dan 5. Tidak ada perbedaan jenis kelamin, tetapi prediksi
pada golongan penderita kulit berwarna.
Tumor ini tumbuh dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari
proses pembentukan tumor ini belum diketahui. Tumor ini dapat berasal dari:
Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur mikroskopis
dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat pada
perifer berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan ameloblast yang pada
bagian tengah mengalami degenerasi serta menyerupai retikulum stelata.
C. Patofisiologi
1. Tahap pertama merupakan inisiasi yatu kontak pertama sel normal dengan
zat karsinogen yang memancing sel normal tersebut menjadi ganas.
2. Tahap kedua yaitu promosi, sel yang terpancing tersebut membentuk klon
melalui pembelahan (poliferasi).
3. Tahap terakhir yaitu progresi, sel yang telah mengalami poliferasi
mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik dalam tahap awal jarang menunjukkan keluhan,
oleh karena itu tumor ini jarang terdiagnosa secara dini, umumnya
diketahui setelah 4 sampai dengan 6 tahun. Adapun gambaran klinis tumor
mandibula, yaitu sebagai berikut:
E. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang untuk tumor mandibula yaitu
sebagi berikut:
F. Penatalaksanaan
A. Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
Data Subyektif: Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas.
2. Sirkulasi
Data Obyektif: kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola napas (hipoventilasi,
hiperventilasi, dll).
3. Integritas ego
Data Subyektif: Perubahan tingkah laku/ kepribadian (tenang atau
dramatis)
4. Eliminasi
Data Subyektif: Inkontinensia kandung kemih/usus atau mengalami
gangguan fungsi.
6. Neurosensori.
Data Subyektif: Kehilangan kesadaran sementara, vertigo.
Data Obyektif: Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status
mental, Kesulitan dalam menentukan posisi tubuh.
8. Pernafasan
Data Subyektif: Perubahan pola nafas.
9. Keamanan
Data Subyektif: Trauma baru akibat gelisah.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri
2. Resiko infeksi
3. Hambatan komunikasi verbal
C. Penyimpangan KDM
D. Intervensi Keperawatan
terbatas, sedang, sering, selalu): b. Anjurkan pasien untuk cuci terinfeksi bakteri
tangan dengan tepat b. Mencuci tangan dapat akan
1) Menerangkan cara-cara penyebaran
c. Gunakan sabun antimikrobial dapat mengurangi resiko infeksi
infeksi
untuk cuci tangan c. Penggunaan sabun antimikrobal
2) Menerangkan factor-faktor yang
d. Gunakan sarung tangan steril dapat mencegah infeksi bakteri
berkontribusi dengan penyebaran
e. Lakukan teknik perawatan luka d. Penggunaan sarung tangan steril
3) Menjelaskan tanda-tanda dan
yang tepat ketika kontak dengan pasien
gejala
f. Tingkatkan asupan nutrisi akan mengurangi resiko
4) Menjelaskan aktivitas yang
g. Berikan terapi antibiotik terinfeksi
dapat meningkatkan resistensi
terhadap infeksi h. Ajarkan pasien dan anggota e. Perawatan luka yang tepat akan
keluarga bagaimana mencegah mengurangi resiko infeksi
infeksi f. Asupan nutrisi yang cukup akan
memperkuat sistem imun dalam
tubuh untuk mencegah infeksi
g. Terapi antibiotik akan
membantu menyembuhan dari
infeksi
h. Pemberian edukasi kepada
pasien dan keluarga agar dapat
membantu mencegah resiko
terjadinya infeksi
DX.III a. Menunjukkan komuniasi yang a. Kaji dan dokumentasikan a. Untuk mengetahui batasan
dibuktikan oleh indikator gangguan bahasa utama, kemampuan kemampuan berbicara pada
sebagai berikut (sebutkan 1-5: untuk berbicara/melaukan pasien
gangguan ekstrem, berat, sedang, b. Dorongan komunikasi
komuniasi dengan keluarga dan
ringan, atau tidak mengalami secara perlahan untuk
staf
gangguan): memperjelas komunikasi
b. Dorong pasien untuk
pasien.
1. Tertulis, lisan atau non verbal berkomunikasi secara perlahan c. Dengan memberikan
2. Menggunakan bahasa isyarat dan untuk mengulangi penguatah positif pada
3. Bertukar pesan secara akurat permintaan pasien akan mendorong
dengan orang lain pasien untuk lebih berupaya
c. Berikan penguatan positif
dalam berkomunikasi
dengan sering atas upaya
d. Penggunaaan ekspresi diri
pasien utnuk berkomunikasi
dapat mengganti
d. Anjurkan ekspresi diri dengan komunikasi secara verbal
cara lain dalam menyampaikan
informasi kepada keluarga dan
staf.
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 2.
EGC: Jakarta.
Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Jakarta:
EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
“TUMOR MANDIBULA”
Oleh:
Arsyil Dwi Anugrah
18183026
CI Lahan CI Institusi
(__________________) (___________________)