NIM : 041108478
PRODI : MANAJEMEN
Berfungsi melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan memakai uang dan
instrumen kredit. Berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian. Saat konsumen dan
produsen harus melakukan pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, mereka akan
menggunakan bank guna menyediakan fasilitas cek atau kartu kredit.
Saat seseorang memiliki kelebihan uang, mereka dapat menyimpan uang di bank dan kemudian
bank membagikan uang itu kepada orang-orang yang membutuhkannya. Ketika mereka
membutuhkan informasi keuangan dan perencanaan keuangan, bank dapat menjadi penasihat dan
konsultannya.
Fungsi bank umum yang dijelaskan di bawah ini menunjukkan betapa pentingnya
keberadaan bank dalam perekonomian modern, yaitu:
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan oleh bank adalah giro, yang merupakan alat pembayaran melalui
mekanisme kliring.
Kemampuan bank umum untuk membuat giro menyebabkan posisi dan fungsinya dalam
menerapkan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang
yang beredar dengan memengaruhi kemampuan bank umum untuk menciptakan giro.
Fungsi lain dari bank yang tidak kalah penting adalah mendukung kelancaran mekanisme
pembayaran. Ini dimungkinkan karena salah satu layanan yang ditawarkan oleh bank umum
adalah layanan yang terkait dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa layanan terkenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran, penyediaan fasilitas
pembayaran tunai, kredit, fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik
dan sistem pembayaran elektronik.
Dana yang paling banyak dikumpulkan oleh bank adalah dana tabungan. Di Indonesia,
dana simpanan terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan / atau
bentuk lain yang dapat disamakan. Kemampuan bank umum untuk mengumpulkan dana jauh
lebih besar daripada lembaga keuangan lainnya. Dana tabungan yang telah dikumpulkan akan
disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, terutama melalui kredit.
Bank juga sangat diperlukan untuk memfasilitasi dan atau memfasilitasi transaksi
internasional, baik transaksi barang / jasa maupun transaksi modal. Kesulitan dalam transaksi
antara dua negara yang berbeda selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan
sistem moneter masing-masing negara.
Kehadiran bank komersial yang beroperasi pada skala internasional akan memfasilitasi
penyelesaian transaksi ini. Dengan adanya bank komersial, kepentingan mereka yang melakukan
transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5. Penyimpanan Barang-barang Berharga
Penyimpanan barang berharga adalah salah satu layanan paling awal yang ditawarkan
oleh bank. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang mereka miliki seperti
perhiasan, uang, dan diploma dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk
disewa (kotak pengaman atau brankas). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat
menyebabkan bank memperluas layanan dengan menyimpan surat berharga atau surat berharga.
Di Indonesia, penyediaan layanan lain oleh bank umum juga meningkat dan tersebar luas.
Saat ini kami dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang
melalui ATM, membayar gaji karyawan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini sangat
memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang menggunakannya.
2.) Jelaskan perbedaan Lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan bukan bank?
Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan wewenang untuk
menerima dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang, serta menerbitkan promes atau
banknote.
Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral yang berfungsi untuk menjaga
kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh Bank Indonesia, Bank Umum yang
memberikan layanan jasa keuangan serta transaksi, dan Bank Perkreditan Rakyat yang menerima
simpanan dalam bentuk deposito berjangka.
Sementara itu, lembaga non-Bank memberikan berbagai jasa keuangan dan menarik dana dari
masyarakat secara depository atau tidak langsung. Beberapa contoh lembaga keuangan yang
bukan bank antara lain adalah perusahaan leasing, perusahaan asuransi, perusahaan dana
pensiun, bursa efek, pegadaian, reksadana, dan lain-lain.
3.) Jelaskan faktor apa saja yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi
rentan terhadap gejolak ekonomi yang terjadi tahun 1997?
Ada 5 faktor yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi rentan terhadap
Pertama, adanya jaminan terselubung (implicit guarantee) dari bank sentral atas
kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan sistemik dalam industri
bank. Jaminan yang ada praktis menggeser risiko yang dihadapi perbankan ke bank
sentral serta mendorong perbankan untuk mengambil utang yang berlebihan dan
Kedua, sistem pengawasan oleh bank sentral kurang efektif karena belum
Ketiga, besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun tidak
lending) telah mendorong tingginya risiko kemacetan kredit yang dihadapi bank.
penurunan kualitas aset produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank.
Situasi ini diperburuk pula oleh lemahnya pengawasan dan sistem informasi
keuangan suatu bank juga telah melemahkan upaya untuk melakukan kontrol sosial dan
menciptakan disiplin pasar (market discipline).
4.) Jelaskan pengelompokan bank menurut kegiatan usaha, bentuk badan usaha, dan
pendriran dan kepemilikannya serta target pasar? berikan contoh
Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang pengertian Bank Indonesia, kedudukan Bank Indonesia
sebagai lembaga negara yang independen berada diluar pemerintahan. Independen ini
membawa konsekuensi yuridis logis bahwa Bank Indonesia juga mempunyai kewenangan.
Berbeda dengan peran Bank Indonesia sebelumnya, sebagaimana diatur dalam UU No. 13 Tahun
1968 dimana Bank Indonesia merupakan lembaga yang tugasnya membantu pemerintah dan
dalam tugasnya tersebut berada dibawah koordinasi dewan Moneter sebagai otoritas moneter
tertinggi dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan moneter dan
perbankan.
Dengan dikeluarkannya UU No. 23 Tahun 1999, maka Bank Indonesia menjadi lembaga
independen yang berada diluar pemerintah, dan hubunganya dengan pemerintah Bank Indonesia
bertindak hanya sebagai pemegang kas pemerintah.
Bank Umum
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro
dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
Contoh : BCA, Bank Danamon, Bank Lippo, Bank Mandiri dan lain-lain.
Bank Tabungan
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan,
dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga.
Bank Pembangunan
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito
dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang.
Contoh : BPD
Dari sudut kepemilikannya, terdapat Bank milik Negara, milik swasta nasional dan asing, hingga
campuran yang kepemilikannya 2, pihak asing dan swasta nasional. Dijelaskan sebagai berikut :
Bank Pemerintahan / Bank Negara, yaitu Bank yang seluruh sahamnya dimiliki
pemerintahan/negara. Contoh: BRI (Bank Rakyat Indonesia), BNI’46,dan lain- Masing-masing
bank pemerintah ini didirikan dengan Undang-undang tersendiri dan mengemban misi tertentu.
Bank Swasta Nasional, yaitu Bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak swasta. Bank
swasta nasional ini dapat dibagi menjadi dua golongan lagi berdasarkan kemampuannya
melakukan transaksi internasional dan transaksi valas, yaitu:
a. Bank Devisa yaitu bank yang dapat melakukan transaksi internasional seperti ekspor-
impor, jual beli valas dan lain-lain. Contoh: BCA, Bank Permata ,Lippo dan lain-lain.
b. Bank Non-devisa yaitu bank yang tidak dapat mengadakan transaksi internasional.
Contoh: Bank Artos Indonesia. Bank Non devisa dapat ditingkatkan statusnya sebagai
devisa setelah syarat-syarat untuk itu dipenuhi.
Bank Asing
Bank asing yaitu bank yang sahamnya dimiliki pihak asing. Untuk jenis ini, mereka hanya
membuka cabang di Indonesia, kantor pusatnya terdapat di luar negeri. Contoh: City Bank,
Chase Manhattan, Standard Cartered dan lain-lain.
Semenjak pakto 27 tahun 1988, bank asing ini boleh membuka cabang pembantunya di 7 kota
besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Senarang, Surabaya, Dempasar dan Ujung
Pandang. Setiap cabang tersebut, selambat-lambatnya setelah 12 bulan dibuka, posisi kredit
ekspor dari cabang pembantu tersebut harus mencapai minimal 50% dari kredit yang
diberikannya.
Bank Campuran
Bank Campuran yaitu Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian
lagi oleh pihak swasta nasional. Contoh: Sanwa Indonesia Bank. Dalam pakto 27 ditentukan
bahwa penyertaan modal pihak nasional adalah sebesar 15% dari modal sendiri (equity)bank.
Sama seperti pihak asing, dalam jangka waktu 12 bulan sejak izin usaha diterbitkan, posisi kredit
ekspornya harus mencapai minimal 50% dari total kredit yang diberikan. Bank Campuran ini
dapat memberikan satu kantor cabang dimasing-masing kota Jakarta, Surabaya, Semarang,
Bandung, Denpasar, dan Ujung Padang.
TERIMAKASIH