43-Article Text-58-1-10-20180801
43-Article Text-58-1-10-20180801
Oleh
Adimas Respati Aji Herpriyadi, RS Trijana Kartoatmodjo, Maman Djumantara, Medianestrian
Universitas Trisakti Jakarta
ABSTRAK
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mencari metode pengembangan lapangan X, yang baru akan
dikembangkan. Untuk menentukan metode pengembangan itu perlu dilakukan perhitungan deliverability
lapangan dalam jangka waktu yang panjang. Petunjuk yang didapat dari satu hasil cara perhitungan
sering meragukan terutama pada lapangan yang baru akan dikembamgkan, disebabkan keterbatasan data.
Untuk itu perlu dilakukan perbandingan hasil dari satu cara perhitungan dengan cara perhitungan lain.
Hasil dari pemboran eksplorasi lapangan X dengan nama sumur X-1 pada tahun 1997 adalah
diketemukannya reservoir gas, pada lapisan Upper dan Middle Arang. Tiga DST dilakukan pada formasi
Middle Arang, data dari test ini akan dianalisa untuk mengetahui karakteristik dan deliverability sumur.
Hasil dari analisa ini dianggap mewakili dua sumur lain yang akan dilakukan pemboran kemudian.
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui karateristik sumur dari hasil Drill Stem
Test (DST) X-1. Hasil analisa tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan deliverability lapangan X
yang diwakili sumur X-2 dan X-3 sebagai dasar peramalan kinerja lapangan.
Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh deliverability lapangan X secara konvensional sebagai
pembanding dari metode perhitungan lainnya yang selaras dengan hasil perhitungan yang lainnya,
sehingga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mengembangkan lapangan X.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find an X field development method, which will be developed. To
determine the method, field deliverability calculation for the long term need to be done. Outcome that
obtained from the results of the calculation are often dubious, especially in the field that will be
developed, due to data limitations. Therefore it is necessary to have results comparison of one method of
calculation with another calculation method.
The results of exploration drilling X field with the name of X-1 wells in 1997 was the discovery of a gas
reservoir, in the Upper and Middle Arang layer. Three DST performed on Middle Arang formation, the
data from this test will be analyzed to determine the characteristics and well deliverability. Results of this
analysis are considered to represent two other wells drilling will be carried out later.
In this research analyzed of the results of Drill Stem Test (DST) X-1 will be conducted to determine the
characteristics of the well. The analysis results are used as the basis for calculation of deliverability field
X that will be represented with X-2 and-3 wells as the basis for forecasting the performance of the field.
The purpose of this research is to obtained conventionally X field deliverability as a comparison with
other calculation methods that aligned with the results of other calculations, so it can be one of the
considerations in developing of field X.
57
PENDAHULUAN Plot dari Δ(p2) versus log(tp+Δt)/Δt
pada grafik semilog akan menghasilkan
Dalam menentukan metode garis lurus dengan slope m,
pengembangan lapangan baru, perlu
dilakukan perhitungan potensi dan (1)
deliverability lapangan untuk waktu yang
panjang. Pada lapangan yang baru akan dimana :
dikembangkan, metode yang diperoleh dari k = permeabilitas (md)
satu hasil cara perhitungan perlu dilakukan
quality control dengan hasil perhitungan h = ketebalan formasi (ft)
lainnya. qsc = drawdown rata (MMScf/d)
58
menghasilkan nilai yang berbeda. Untuk itu kepala sumur melalui tubing. Dengan
diperlukan perbandingan pengunaan metode membuat kurva performa tubing yang
P2 dan ψ(p) dalam analisa buildup test. merupakan plot antara tekanan alir dasar
Adapun persamaan dalam menentukan sumur yang diperlukan untuk untuk
pseudopressure adalah sebagai berikut, memproduksikan berbagai nilai laju alir
pada suatu nilai tekanan di kepala sumur
yang konstan (Ikoku, 1992:367).
∫ (3) Hubungan data pipa terhadap laju
alir secara matematis dapat dinyatakan
dimana : sebagai
dimana :
Gas Flow Performance
T =
Yang dimaksud dengan gas flow
performance adalah performa aliran gas B =
melalui media berpori dan pipa produksi.
Jadi akan terdiri dari dua jenis performa
Reservoir Performance
yaitu performa inflow dan performa tubing.
Hubungan antara laju alir gas dan
Hubungan antara produksi gas Gp
tekanan dasar sumur secara empiris oleh
dalam SCF dengan p/z merupakan garis
Fetkovich dapat dinyatakan sebagai :
lurus dengan kemiringan m. Untuk membuat
gambar ini dapat dilakukan dengan dua
(4) acara yaitu pertama bila telah ada data
dimana : produksi dan tekanan maka dapat dibuat
C = koefisien kestabilan dengan mudah grafik hubungan antara GP
grafik (Mcf/d/psia2) dengan p/z yang merupakan garis lurus. Jika
n = kebalikan dari slope data data p/z dan produksi kumulatif tidak
tersedia, maka dapat dilakukan suatu
Nilai n ada diantara 0.5 hingga 1, perkiraan yang teliti dengan syarat tidak ada
dimana jika n = 1 laminar dan n = 0.5 water influx.
adalah turbulent. Pada laju aliran yang lebih
besar dimana aliran gas memasuki daerah
transisi antara laminar dan turbulen nilai n OPTIMASI RESERVOIR LAPANGAN
akan kurang dari 1 yang menunjukan aliran X
gas telah menjadi turbulen. Apabila 0.5 ≤ n
≤ 1 tidak terpenuhi test harus diulang. Sebelum melakukan perhitungan
Tubing flow performance adalah deliverability lapangan X, analisa data
performa aliran gas dari dasar sumur ke buildup test dan back pressure test perlu
59
dilakukan, untuk mendapatkan parameter Gambar 1. Plot Pressure terhadap waktu dan
parameter sumur. Analisa uji sumur Plot laju alir terhadap waktu
dilakukan dengan metode konvensional dan 5200
Pws^2 Vs Horner Time Ratio
dengan bantuan perangkat lunak saphir. 5000
y = -18238ln(x) + 5E+06
Kedua hasil dari metode tersebut dipilih 4800
p^2,psia^2
R² = 0.9931
Thousands
4600
mana yang akan digunakan untuk
4400
perhitungan deliverability lapangan pada 4200
penelitian ini. 4000
Metode perhitungan deliverability 1 10 100 1000
Horner Time Ratio
lapangan X dilakukan dengan menghitung 2
Gambar 2. Plot tekanan P terhadap Horner
deliverability sumur X-1 yang kemudian
Time Ratio
menjadi korelasi bagi sumur lainnya, yaitu
1200
dengan mencari suatu laju produksi yang 1000 y = -5E-09x3 + 8E-05x2 - 0.0031x + 0.7444
m(p),MMpsia^2/cp
dipenuhi oleh kondisi reservoir dan tubing. 800
R² = 1
60
Gambar 5. Log log plot pressure derivative Back Pressure Test
1000000
Pr^2-Pwf^2
y = 51704x0.764
R² = 0.9773
100000
1 10 100
q,MMSCFd
Gambar 8. Grafik back pressure test
Gambar 6. Semi Log Plot DST#2A konvensional
Inflow Performance
Tubing Flow Performance
Dalam menghitung inflow
Hasil dari inflow performance yang
performance didapatkan dari back pressure
sudah dianalisa akan dibuat perpotongan
test di tiap tiap DST yang dilakukan di X-1. dengan tubing flow performance.
Analisa dilakukan secara konvensional dan Perhitungan tubing flow performance
juga dengan bantuan piranti lunak saphir. dilakukan dengan memasukan data pipa X-1
Dari hasil perhitungan ini akan didapatkan yaitu OD 4.5 inch dan fluida DST#2A ke
kemampuan laju alir maksimal dari tiap tiap dalam persamaan (5). Data tiap tiap q pada
lapisan yang dilakukan back pressure test. IPR dan TPR dicari perpotongannya seperti
pada contoh DST#2A sumur X-1 pada
Nilai n dan C yang didapat dari perhitungan
gambar 10.
ini akan digunakan untuk membangun
inflow performance setiap saat, ketika terjadi 5000
61
memproduksikan MA Ca 3 dan MA
Skenario Peramalan Kinerja Reservoir Ca 4 hingga tahun ke 4 dengan rate
Pada penelitian ini skenario optimasi tetap 15 MMScf/d, tahun ke 5 dan ke
lapangan yang digunakan dalam peramalan 6 dengan laju alir 10 dan 5
kinerja reservoir adalah sebagai berikut : MMScf/d, kemudian
memproduksikan lapisan MA Ca 5
1. Satu sumur diproduksikan dengan hingga tahun ke 12 sebesar 5
menganggap lapisan MA Ca 3 , MA MMScf/d kemudian mengalami
Ca4 dan MA Ca 5 sebagai satu depeletion. Sumur X-2 dan X-3
reservoir dengan sifat aliran dari memproduksikan lapisan MA Ca 5
DST#2A. dari tahun ke 5 dengan laju alir 2.5
MMScf/d kemudian tahun ke 6
2. Tiga sumur diproduksikan dengan
hingga 12 5 MMScf/d hingga
menganggap lapisan MA Ca 3 , MA
mengalami depletion.
Ca4 dan MA Ca 5 sebagai satu
reservoir dengan sifat aliran dari Peramalan Kinerja Reservoir
DST#2A. Konvensional
3. Tiga sumur diproduksikan dengan Data tiap tiap q pada IPR setiap
menganggap lapisan MA Ca 3 dan tahun hingga tahun ke lima belas dan TPR
MA Ca 4 sebagai satu lapisan dicari perpotongannya untuk mendapatkan
dengan sifat aliran dari DST#2A deliverability lapangan dengan
sedangkan lapisan MA Ca 5 sebagai pertimbangan penurunan tekanan setiap
satu lapisan dengan sifat aliran dari diproduksikan dengan menggunakan grafik
DST#2. Adapun Sumur X-1 p/z (gambar 11 dan 12) vs GP dan p vs p/z
memproduksikan MA Ca 3 dan MA (gambar 13 dan 14) dari tiap tiap reservoir.
Ca 4 hingga tahun ke 5, kemudian Gambar 15, 16 dan 17 menunjukan
tahun ke 6 hingga ke 15 peramalan kinerja reservoir konvensional
memproduksikan lapisan MA Ca 5. dengan contoh skenario tiga.
Sumur X-2 dan X-3
memproduksikan lapisan MA Ca 5 3000
MA CA3 & MA CA4
dari tahun pertama hingga tahun ke 2500
15. 2000 y = -0.0646x + 2454.8
p/z
1500
4. Tiga sumur diproduksikan untuk 1000
dengan sifat aliran dari DST#2A Gambar 11. Grafik p/z vs GP reservoir
sedangkan lapisan MA Ca 5 sebagai MaCa3 dan MaCa4
satu lapisan dengan sifat aliran dari
DST#2. Adapun Sumur X-1
62
3000 MA CA5 X-1 MA CA3 & MA CA4
3000 TPR
2500 2500 IPR
2000 Tahun 5
2000 IPR
y = -0.0226x + 2439.4
p,psia
p/z
1500 Tahun 4
1500 IPR
1000 Tahun 3
1000 IPR
500 Tahun 2
500 IPR
0 0 Tahun 1
Gambar 12. Grafik p/z vs GP reservoir Gambar 15. Grafik tubing performance
MaCa5 sumur X-1 lapisan MA Ca3 dan MA Ca4
p,psia
1500
p
IPR Tahun 3
1000 1000
IPR Tahun 4
500 500 IPR Tahun 5
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0
0 5000 10000 15000
p/z Q,MMScf/d
Gambar 13. Grafik P/z vs P reservoir Gambar 16. Grafik tubing performance
MaCa3 dan MaCa4 sumur X-2 dan X-3 lapisan MA Ca5
1000
p
IPR Tahun
1000 800 10
IPR Tahun
500 600 11
IPR Tahun
400
0 12
200 IPR Tahun
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 13
0 IPR Tahun
p/z 0 2000 4000 6000 8000 14
IPR Tahun
15
q,MMScf/d
Gambar 14. Grafik P/z vs P reservoir
MaCa5 Gambar 17. Grafik tubing performance
sumur X-1,2 dan 3 lapisan MA Ca5 tahun 6
hingga 15
63
Deliverability X Kumulatif Produksi X
60 150000
GP,MMCF
Q,MMScf/d
40 100000
20 50000
0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tahun
Tahun
Kumulatif Produksi X
150000 Q Pelikan
GP ,MMcf
100000 80
50000 60
Q,MMScf/d
0 40
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20
0
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Year
Gambar 19. Kumulatif produksi lapangan X
skenario 1 Gambar 22. Deliverability lapangan X
skenario 3
Deliverability X
80 GP X
60
Q,MMScf/d
40 100000
GP (MMCF)
20
0 50000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Year 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Year
Gambar 20. Deliverability lapangan X
skenario 2 Gambar 23. Kumulatif produksi lapangan X
skenario 3
64
Deliverability X
20
Q(MMScf/d)
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Year
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Year
65
Gambar 30. Deliverability lapangan X
skenario 1
66
Gambar 36. Deliverability lapangan X
skenario 4
67
dikarenakan sifatnya yang berupa asumsi Tabel 1
dan penuh ucertainty maka dalam Perbandingan kumulatif produksi lapangan
perhitungan di penulisan ini lapisan lapisan X konvensional dan piranti lunak
tersebut dianggap sebagai satu reservoir saja GP Metode
GP Piranti Lunak % Diff
Konvensional
yaitu gabungan MA Ca-3 dan MA Ca-4
Skenario 1 99845.02 99892.157 0.04719
yang diwakili dari hasil DST#2A dengan
Skenario 2 100621.74 101101.001 0.47404
single layer dengan mengabaikan MA Ca-5
Skenario 3 87618.25 88119.425 0.56875
dikarenakan permebalitasnya yang kecil.
Skenario 4 77197.5 77438.249 0.31089
Pada proses DST#2B diketahui
terdapat zona GWC dari terporduksinya air
walaupun tidak diketahui secara spesifik di Dengan tingkat keselarasan yang
kedalaman berapa, untuk itu model diatas 99 persen kedua metode perhitungan
pengembangan lapangan X ini hanya sampai potensi lapangan X yang dilakukan pada
layer yang di uji pada DST#2A. penelitian ini dapat dijadikan tools untuk
Untuk itu pada lapangan X akan perhitungan deliverability lapangan X.
dianggap terdapat dua reservoir yaitu MA Pada skenario 3 dan 4 potensi yang
Ca5 diwakili oleh DST#2 dan gabungan MA dipunyai oleh lapangan X memang lebih
Ca3 dengan MA Ca4 yang diwakili oleh kecil dibandingkan skenario lainnya, akan
DST#2A. tetapi skenario tiga dan empat dianggap
Hasil back pressure test pada lebih mewakili kondisi real dari lapangan
DST#2A menghasilkan nilai n > 1 karena dilakukan pemisahan reservoir dan
dikarenakan keterbatasan data dan hasil kemampuan alirannya. Berdasakan hal
analisa dari DST#2A memegang peranan tersebut pengembangan lapangan X
penting dalam peramalan kinerja lapangan dilakukan dengan asumsi pemisahan seperti
dalam penelitian ini, maka untuk sfiat aliran pada skenario tiga dengan menambahkan
dari DST#2A dibuat n ≤ 1 untuk dilakukan constraint gas rate sehingga dihasilkan
perhitungan deliverability di penelitian ini. produksi yang plateau.
Dengan membandingkan hasil Pengembangan lapangan X dengan
metode konvensional dan dengan sumbangan 15 MMScf/d secara plateau
menggunakan piranti lunak GAP (tabel 1), terhadap kontrak GSA-1, bisa bertahan
tingkat keselarasan ada di atas 99 persen. selama 12 tahun kemudian mengalam
depletion. Untuk menutupi penurunan
produksi sejak tahun ke 12 maka diperlukan
sumbangan dari lapangan lain untuk
menutupi depletion produksi lapagan X.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan perhitungan dan
analisa dalam menentukan parameter
reservoir dan juga peramalan kinerja
reservoir lapangan X dengan konvensional
68
dan juga dengan piranti lunak didapatkan kumulatif produksi yang lebih
beberapa kesimpulan sebagai berikut : kecil akan tetapi hal ini lebih
1. Diperlukan uji sumur ulang applicable.
terutama di tiap tiap lapisan 6. Secara umum lapangan X dapat
untuk mendapatkan nilai yang memberikan kontribusi terhadap
lebih akurat mengenai lapisan kontrak GSA-1 secara plateau
Ma Ca5, Ma Ca 4, dan Ma Ca3. untuk jangka cukup panjang.
2. Hasil uji sumur DST#2A
mengindikasikan perlu dilakukan
back pressure test ulang
dikarenakan nilai n yang
diperoleh lebih dari satu.
3. Lapisan MA Ca-5 mempunyai
permeabilitas yang kecil,
pertimbangan fracturing bisa
sebagai solusi untuk
menigkatkan laju alirnya. Akan
tetapi perlu dipertimbangkan
masalah ekonomisnya.
4. Sejalan dengan semakin
banyaknya data yang bisa
diperoleh, maka input parameter
metode perhitungan di tulisan ini
perlu diperbaharui dan hasil
hasil dari perhitungan ini perlu di
quality control dengan data real
untuk meningkatkan keakuratan
hasilnya.
5. Skenario menjadikan lapisan MA
Ca 5 sebagai lapisan terpisah
dengan lapisan MA Ca 4 dan MA
Ca 3, mendapatkan hasil
69
REFERENSI
70
Tabel 2. Perbandingan parameter reservoir dan sumur dari metode konvensional dan saphir
2236 -
DST#3 5349-5369 20 MaCa-2 2.71 5.2 - 5.8 2.51 1.7 - 1.9 2307 4.76 4.98
2308
71
Pelikan-1 MA CA3 & MA CA4
3000
TPR
2500
IPR Tahun
5
2000
p,psia
IPR Tahun
1500 4
IPR Tahun
1000 3
IPR Tahun
500 2
IPR Tahun
0 1
0 50000 100000
Q,MScf/d
Inflow dan tubing performance skenario 1 Grafik tubing performance sumur Pelikan-1
lapisan MA Ca3 dan MA Ca4 skenario 3
2
IPR Tahun
1000 3
IPR Tahun
4
500 IPR Tahun
5
0
0 5000 10000 15000
Q,MMScf/d
Inflow dan tubing performance skenario 2 Grafik tubing performance sumur Pelikan-2
dan Pelikan-3 lapisan MA Ca5 skenario 3
72
Pelikan-1,2&3 MA CA5
1800
TPR
1600
IPR Tahun 6
IPR Tahun 9
1000
IPR Tahun 10
800
IPR Tahun 11
600
IPR Tahun 12
IPR Tahun 15
0
0 2000 4000 6000 8000
q,MMScf/d
Grafik tubing performance sumur Pelikan- Grafik tubing performance sumur Pelikan-2
1,2 dan 3 lapisan MA Ca5 tahun 6 hingga dan 3 lapisan MA Ca5 tahun 5 dan tahun 6
15 Skenario 3 skenario 4
IPR
2500 Tahun 3
2000 IPR
Tahun 4
1500
IPR
1000 Tahun 5
IPR
500
Tahun 6
0
0 100000 200000
Q,MScf/d
73