Kelompok 3 Kepemimpinan Pendidikan.
Kelompok 3 Kepemimpinan Pendidikan.
Kelompok 3 Kepemimpinan Pendidikan.
Kepemimpinan Pendidikan
Makalah Ini Bertujuan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi
Pendidikan
Dosen Pengampu: Drs. Mohktaridi Sudin, M.Pd
Di Susun Oleh :
Kelompok 3
Bagus Prasetyo (1901011034)
Miftha Ihjana (1901011101)
Muhammad Ikhwan Bahari (1901011160)
Ristiana Dewi (1901011142)
PAI B/Semester 3
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan...........................................................................................3
1. Dimensi Kepemimpinan.......................................................................3
2. Unsur-Unsur Kepemimpinan................................................................4
3. Peran Kepemimpinan............................................................................5
B. Kepemimpinan Pendidikan.......................................................................6
1. Arti Kepemimpinan Pendidikan...........................................................6
2. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan.......................................................6
3. Tipe Kepemimpinan Pendidikan .........................................................7
4. Syarat Kepemimpinan Pendidikan ......................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam menjalankan
kepemimpinannya, seorang pemimpin memiliki gaya-gaya tersendiri. Gaya adalah
suatu cara berperilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap para anggota
kelompoknya. Institusi pendidikan merupakan institusi yang bersifat kompleks
dan unik. Bersifat kompleks karena institusi pendidikan merupakan organisasi
yang di dalamnya terdapat keterkaitan berbagai dimensi untuk menuju pencapaian
komitmen pendidikan. Keunikan institusi pendidikan didasarkan pada
karakteristik tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Walaupun banyak
faktor yang turut mempengaruhi dalam keberhasilan institusi pendidikan, tetapi
kepemimpinan menempati posisi yang sangat vital bagi jalannya sistem ataupun
subsistem yang terdapat dalam organisasi. Adapun faktor-faktor lain yang turut
berpengaruh pada pencapaian tujuan antara lain sumber permodalan yang
mencukupi, struktur organisasi yang akurat, dan adanya tenaga profesional yang
cukup memadai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kepemimpinan?
a. Bagaimanakah Penjeasan Dimensi Kepemimpinan?
b. Apa Saja Unsur-Unsur Kepemimpinan?
c. Apa Peran Kepemimpinan?
2. Apa Pengertian Kepemimpinan Pendidikan?
a. Apa Arti Kepemimpinan Pendidikan?
b. Apa Saja Fungsi Kepemimpinan Pendidikan?
c. Apa Tipe Kepemimpinan Pendidikan?
d. Apa Saja Syarat Kepemimpinan Pendidikan?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kepemimpinan
a. Mengetahui Penjelasan Dimensi Kepemimpinan
b. Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Kepemimpinan
c. Mengetahui Apa Peran Kepemimpinan
2. Mengetahui Apa Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
a. Mengetahui Apa Arti Kepemimpinan Pendidikan
b. Mengetahui Apa Saja Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
c. Mengetahui Tipe Kepemimpinan Pendidikan
d. Mengetahui Syarat Kepemimpinan Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki kata dasar yakni pimpin yang memilikiarti
“bimbing”, “tuntun”. Dari kata tersebut dapat dipahami bahwa pemimpin
artinya adalah panutan dan pembimbing. Kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk memengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu
tindakan pada diri individu atau kelompok untuk meraih tujuan tertentu pada
situasi dan kondisi tertentu.
Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang menentukan aspek
kesuksesan dalam sebuah manajemen pendidikan. Pemimpin diperlukan
sedikitnya terdapat empat macam alasan, yaitu pertama karena banyak orang
yang memerlukan figur pemimpin. Kedua, dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili kelompoknya. Ketiga, sebagai tempat
pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap kelompoknya. Keempat,
sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.1
John Pfiffner mengemukakan “kepemimpinan merupakan kemampuan
mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki”. Pendapat tersebut sesuai dengan
pendapat Koonts dan O’donnel yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai
proses memengaruhi kelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh
– sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.2
1. Dimensi Kepemimpinan
Dimensi kepemimpinan disebutkan oleh David G. Bowers dan
Stanley E. Seashore sebagai berikut:
a. Bantuan (support) yaitu tingkah laku yang membesar perasaan
berharga seseorang dan merasa dianggap penting.
1
Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011), hlm. 99.
2
Ibid, Hal. 100.
3
b. Kemudahan interaksi yaitu tingkah laku yang memberanikan anggota-
anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan-hubungan yang
saling menyenangkan.
c. Pengutamaan tujuan yaitu tingkah laku yang merangsang antusiasme
bagi penemu tujuan kelompok mengenai pencapaian prestasi yang
baik.
d. Kemudahan bekerja yaitu tingkah laku yang membantu pencapaian
tujuan dengan kegiatan-kegiatan seperti penepatan waktu,
pengorganisasian, perencanaan dan penyediaan sumber-sumber seperti
alat-alat, bahan-bahan, dan pengetahuan teknis.3
3
Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan (Bandung : ALFABETA, 2011), hlm. 103.
4
Ahmad Mukhlasin, “Kepemimpinan Pendidikan Di Era Revolusi Industri 4.0,” Jurnal
Tawadhu 3, No. 1 (July 10, 2019): 676–677.
5
Samsul Nizar Dan Zainal Efendi, “Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Hadis”,
(Jakarta Timur: Kencana), Hal. 2-3
6
Eka Prihatin, Op.Cit, Hal. 106
4
dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka. Wexley dan Yuki
(1977).7
2. Unsur-Unsur Kepemimpinan
Kepemimpinan berlangsung di dalam sebuah organisasi yang
dalam arti statis merupakan wadah dalam bentuk suatu struktur organisasi.
di dalam struktur itu terdapat unit-unit kerja sebagai hasil kegiatan
pengorganisasian berupa pembidangan dan pembagian pekerjaan tugas-
tugas sejenis ataupun serumpun ke dalam satu unit kerja.
Hasil kegiatan pengorganisasian berupa unit-unit kerja ditempatkan
pada posisi bertingkat sesuai dengan berat ringannya beban kerja dan
tanggung jawabnya. dengan demikian tersusun unit kerja secara berjenjang
atau bersifat vertikal yang setiap unitnya dipimpin seorang pemimpin.
sedangkan secara keseluruhan dipimpin seorang pimpinan puncak yang
posisinya berada paling atas.
Pemimpin yang bersifat inspirasional mampu memberikan arti
yang jelas terhadap tindakan yang direncanakan, bersikap tenang dalam
menghadapi krisis, memberi penghargaan terhadap tindakan bawahan
yang berprestasi, menekankan pada persaingan yang sehat, memberikan
gambaran mengenai masa depan yang menarik dan dapat dicapai dan
menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus ditempu untuk
mencapai tujuan tersebut.8
Proses kepemimpinan mengandung 5 unsur mencakup:
a. Pemimpin adalah orang yang mengarahkan pengikut melahirkan
kinerja atau aktivitas
b. Pengikut adalah orang yang bekerja di bawah pengaruh pimpinan
c. Konteks adalah situasi formal atau tidak formal sosial atau kerja
dinamis atau statis darurat atau rutin rumit atau sederhana sesuai
hubungan pemimpin dan pengikut
7
Ibid, Hal.107.
8
Ibid, Hal. 108-109.
5
d. Proses adalah tindakan kepemimpinan perpaduan memimpin
mengikuti bimbingan menuju pencapaian tujuan pertukaran
membangun hubungan dan hasil adalah yang muncul dari hubungan
pemimpin pengikut dan situasi rasa hormat kepuasan dan kualitas
produk.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa unsur yang
terkandung dalam proses kepemimpinan organisasi adalah unsur
pemimpin yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaruh ada anggota
atau kelompok orang yang menerima pengaruh sehingga melakukan
kegiatan dan ada situasi lingkungan yang mengitari orang untuk
melakukan kegiatan.9
3. Peran Kepemimpinan
Peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan berkaitan
dengan tugas seseorang dalam kedudukan pada suatu unit sosial. Peran
dapat juga diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari
orang dalam posisi tertentu.
Pemimpin di dalam organisasi mempunyai peranan setiap
pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran
berperilaku. Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai seperangkat
perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan
kedudukannya sebagai pemimpin. dalam aplikasinya peran kepemimpinan
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Servant pelayan, memberikan pelayanan pada anak buahnya untuk
mencari kebahagiaan dan membimbing mereka menuju kebaikan
b. Guardian penjaga, menjaga komunitas Islam dari tirani dan tekanan
seperti diungkapkan pada shahih Muslim no. 45 42, yaitu: pemimpin
bagi muslim adalah perisai bagi mereka.
9
Wahyudin Nur Nasution, “Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah,” Jurnal Tarbiyah 22,
No. 1 (March 2, 2016): 69–70, Accessed October 9, 2020,
Http://Jurnaltarbiyah.Uinsu.Ac.Id/Index.Php/Tarbiyah/Article/View/6.
6
Agar kepemimpinan tersebut dapat berperan perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut.
a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan seseorang
bukan pengangkatan atau penunjukan nya selaku kepala akan tetapi
penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk
tumbuh dan berkembang
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk membaca situasi
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja melainkan melalui
proses pertumbuhan dan perkembangan
e. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berpikir dan bertindak nya untuk
mencapai tujuan organisasi.
B. Kepemimpinan Pendidikan
1. Arti Kepemimpinan Pendidikan
Setelah membahas mengenai kepemimpinan yang telah diuraikan
diatas tersebut, pembahasan selanjutnya adalah mengenai kepemimpinan
pendidikan. Secara umum tidak ada perbedaan dengan pokok bahasan
diatas, hanya saja pada kepemimpinan pendidikan ruang lingkupnya lebih
jelas yakni pada bidang pendidikan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
pendidikan adalah kesiapan dan kemampuan seseorang (guru/kepala
sekolah) khususnya di sekolah untuk memengaruhi, membimbing, dan
mengarahkan untuk melakukan kegiatan/pekerjaan kea rah tujuan yang
telah ditetapkan.10
2. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Sesuai fungsinya, kepemimpinan pendidikan dibagi menjadi dua
yakni yang pertama dilakukan oleh kepala sekolah dan yang kedua
dilakukan oleh guru.
10
Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,
2019), Hal. 73
7
a. Kepala Sekolah
1) Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.
2) Sebagai komunikator dan koordinator yang baik.
3) Sebagai pengembang profesionalisme guru dalam peningkatan
keterampilan mengajar.
4) Sebagai pengembang kelembagaan atau sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah.
5) Sebagai evaluator.
b. Guru
1) Sebagai penentu arah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan fasilitator dalam
pembelajaran.
3) Sebagai penyelenggara proses pembelajaran.
4) Sebagai motivator dan pembimbing peserta didik.
5) Sebagai kreator strategi atau metode pembelajaran.
6) Sebagai Evaluator.
7) Sebagai suri tauladan bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran.11
11
Ibid, hal. 82
8
ikut berperan untuk mencapai tujuan. Guru dan kepala sekolah
menempatkan dirinya sebagai bagian dari kelompok maksudnya adalah
ikut membaur dan bekerjasama bukan hanya memberi aturan sebagai
penguasa.
c. Tipe Pseudo-Demokratis
Pseudo memiliki arti berpura-pura atau palsu. Pemimpin jenis ini
berusaha menampilkan sikap demokratis tetapi sebenarnya dirinya
memiliki sifat otokratis yang artinya bersikap otoriter tetapi secara halus.
Dalam penerapannya adalah dengan berpura-pura meminta saran
atau pendapat agar dianggap menghargai orang lain, tetapi bila tidak
sepaham dengan mereka maka mereka akan mencari alasan dengan cerdik
agar tetap menguntungkan diri mereka sendiri.
d. Tipe Laissez-Faire
Arti dari kata laissez-faire adalah “biarkan saja”. Pemimpin jenis
ini bersikap “masa bodo” terhadap anggotanya. Awalnya memberikan
sikap demokrasi tetapi kemudian berjalan tanpa kendali maksudnya adalah
ia membiarkan anggotan berbuat semaunya dan ia akan muncul sebagai
penengah ketika terjadi pertentangan diantara anggotanya.12
12
Ibid, Hal. 88
9
pengalaman dalam mengabdi pada pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan
mengikuti pendidikan serta pelatihan kepemimpinan.
Sedangkan bagi guru, ia bukanlah pemimpin secara formal yang
artinya memiliki kendali penuh di sekolah tetapi ia memiliki kendali dan
menjadi pemimpin pada saat proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu
guru juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: memiliki
kualifikasi akademik keguruan, sehat jasmani dan rohani, dan memiliki
kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa untuk menjadi
pemimpin yang baik dalam menyukseskan tujuan organisasi atau lembaga
pendidikan khususnya di sekolah, maka seseorang yakni kepala sekolah,
atau guru sebagai pemimpin di kelas, maka dibutuhkan persyaratan untuk
memperoleh jabatan tertentu.13
13
Ibid, Hal. 89
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan seseorang
untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengkoordinasikan individu atau
kelompok agar terwujud hubungan kerjasama dalam upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. kepemimpinan pendidikan merupakan proses mempengaruhi,
menggerakkan dan mengkoordinasikan individu-individu dalam
organisasi/lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Departemen
Pendidikan Nasional membagi fungsi kepemimpinan pendidikan menjadi tujuh
yaitu; sebagai pendidik; manajer; administrator; supervisor; leader; inovator; dan
motivator. Dalam ruang lingkup kajian kepemimpinan, ada tipe dan gaya
kepemimpinan, antara lain: kepemimpinan otoriter , kepemimpinan demokratis ,
dan kepemimpinan bebas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12