berhubungan langsung dengan perkreditan. Contoh yang bisa kamu temui adalah dealer sepeda
motor atau mobil. Di sana kamu bisa mendapatkan produknya dengan sistem kredit angsuran.
Contoh lain adalah bank yang salah satu produknya berupa pinjaman kepada nasabah. Memang,
dalam perekonomian modern keberadaan kredit sudah lazim digunakan.
1. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang artinya kepercayaan. Dalam masyarakat,
pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya bila seseorang mendapat kredit
berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian, kredit dapat diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian
suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontra prestasi) di masa yang akan datang.
Dalam pemberian kredit, unsur kepercayaan tidak terbatas pada penerima kredit, tetapi
terjaganya kepercayaan akan kejujuran dan kemampuan dalam mengembalikan pinjaman itu
tepat pada waktunya. Dengan kata lain seseorang atau perusahaan yang akan menentukan kredit
harus mempunyai kredibilitas, atau kelayakan seseorang untuk memperoleh kredit. Kredibilitas
tersebut harus memenuhi lima syarat yang biasa dikenal dengan istilah 5C, yaitu sebagai berikut.
a. Character, yaitu sifat atau watak pribadi debitur untuk memperoleh kredit, misalnya kejujuran,
sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya.
b. Capital, adalah kemampuan modal yang dimiliki dalam rangka untuk memenuhi kewajiban
tepat pada waktunya, terutama dalam hal likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditasnya.
c. Capacity, adalah kemampuan debitur untuk melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan
dana/kredit dan mengembalikannya.
d. Collateral, adalah jaminan yang harus disediakan sebagai pertanggungjawaban bila debitur
tidak dapat melunasi utangnya.
e. Condition of economic, adalah keadaan ekonomi suatu Negara secara keseluruhan yang
memengaruhi kebijakan pemerintah di bidang moneter, khususnya berhubungan dengan kredit
perbankan.
2. Jenis-Jenis Kredit
Kredit yang masih diberlakukan sampai dengan saat ini di antaranya adalah sebagai berikut.
c. Kredit yang tidak ditunjang oleh kredit likuiditas Bank Indonesia, di antaranya:
1) Kredit Usaha Kecil (KUK),
2) kredit ekspor,
3) kredit kepada kontraktor nasional,
4) kredit produksi, impor dan penyaluran pupuk, serta obat hama untuk bimas,
5) kredit investasi kecil (kredit modal kerja permanen),
6) kredit investasi (kredit modal kerja sampai dengan Rp75.000.000,00),
7) kredit kepada guru,
8) kredit mahasiswa Indonesia,
9) kredit asrama mahasiswa.