Rencana
Di PT TELKOM Rencana ketenagakerjaan disusun dengan mengidentifikasi
kebutuhan karyawan, yang mengacu pada Human Capital Plan atau Rolling Human
Capital Plan Telkom Group. Fokus dari rencana ketenagakerjaan adalah pada
peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan merujuk pada acuan yang kompetitif.
Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah tenaga kerja
yang ada di samping tetap melakukan rekrutmen sekitar 20% dari jumlah karyawan yang
keluar. Rencana ketenagakerjaan mencakup penjelasan mengenai profil sumber daya
yang dihitung berdasarkan aktivitas bisnis dari tiap perusahaan di jajaran Telkom Group,
serta penjelasan berdasarkan pekerjaan, posisi, umur dan latar belakang pendidikan.
2. Pengadaan
3. Seleksi
Seleksi tahap II
Pendaftaran
Wawancara umum
Wawancara bidang
Tes kesehatan
Seleksi Administrasi
Keputusan Penerimaan
Pelamar
Seleksi Tahap I
Psikotes
Diskusi Kelompok
TOEFL
a. Pendaftaran
Untuk kampus rekrutmen seperti ITB, UI, ITT, UGM memiliki Career
Development Center (CDC) yang merupakan suatu organisasi di bawah universitas yang
menampung semua perusahaanperusahaan yang ingin membuka lowongan pekerjaan
khusus untuk alumni mereka, tetapi mereka juga tidak menutup alumni-alumni di luar
universitas tersebut yang ingin mendaftarkan diri.
b. Seleksi Administrasi Pendaftaran Seleksi Administrasi
Apabila calon karyawan yang mendaftar melebihi jumlah yang dibutuhkan
perusahaan maka perlu dilakukan seleksi administrasi dengan meningkatkan standar
IPK yang terdapat di papan pengumuman menjadi tidak berlaku.
c. Tahapan Seleksi
Proses seleksi Tahap I tes dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, tergantung
dari banyaknya peserta dan kapasitas peserta dalam ruangan. Beberapa jenis tes yang
diberikan diantaranya :
1. Psikotes
Perusahaan melakukan psikotes agar mampu mengetahui kecerdasan dan
stabilitas emosi, penyesuaian sosial, dan sikap kerja yang terdapat dalam diri calon
karyawan, yang berhak dalam melakukan pengetesan adalah psikolog dari Human
Resources Center.
2. TOEFL
Perusahaan melakukan tes TOEFL dengan tujuan melihat kecakapan calon
karyawan dalam berbahasa inggris secara tertulis (listening, writing, dan reading)
dengan persyaratan skor ya ng berbeda untuk setiap jurusan dan rencana
penempatan.
3. Diskusi kelompok
Perusahaan melakukan diskusi kelompok dengan tujuan agar perusahaan
dapat melihat kemampuan komunikasi, hubungan interpersonal seseorang, inisiatif,
dan cara seseorang dalam menghadapi stress kerja. Setiap kelompok terdiri dari
enam sampai tujuh peserta, dan dalam pelaksanaannya membutuhkan observer
yang berasal dari pihak perusahaan dan dari pihak di luar perusahaan untuk
mengamati jalannya diskusi.
Pada proses seleksi Tahap II dilakukan dengan beberapa jenis tes yaitu :
1. Wawancara
Wawancara digunakan perusahaan sebagai alat seleksi untuk semua jenis
pekerjaan, seperti pekerjaan yang tidak terlatih (unskilled), manajerial, dan
profesional. Wawancara yang dilakukan perusahaan dilakukan oleh dua orang
pewawancara dengan seorang calon karyawan dalam bentuk tatap muka.
2. Tes kesehatan
Perusahaan melakukan tes kesehatan kepada calon karyawan baru untuk
menguji derajat kesehatan dan mengidentifikasi potensi penyakit dengan
melakukan general check up pada peserta seleksi. Kesehatan dapat mempengaruhi
produktivitas seseorang juga berkaitan dengan biaya yang nantinya akan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemeliharaan kesehatan.
Dalam proses seleksi perusahaan memastikan karyawan yang diterima
merupakan karyawan yang terbaik dari seluruh pelamar yang ada. Pelamar yang
lulus pada seleksi tahap II harus mengikuti beberapa tahapan kegiatan seperti :
1. Orientasi
2. Penempatan
3. Masa Percobaan
4. Karyawan tetap
4. Pengenalan
Sebelum manajer mengangkat pegawai, sebaiknya harus disusun terlebih dahulu
yaitu standar kepegawaian untuk menguji para pelamar. Standar ini diharapkan akan
menghasilkan kualitas minimum yang dapat diterima agar mampu melaksanakan tugas
jabatan serta tanggungjawab sehingga bisa dipilih kemampuan manusia yang dibutuhkan
untuk dapat melaksanakannya.
1. Posisi (position)
Posisi adalah adalah kumpulan tugas yang ditugaskan kepada seseorang dalam
perusahaan. Biasanya terdapat jumlah yang sama banyaknya antara posisi dengan jumlah
pegawai.
2. Pekerjaan (job)
Pekerjaan adalah suatu kelompok posisi yang memiliki jenis dan tingkat kerja
yang sama. Didalam beberapa hal, kemungkinan hanya satu posisi yang dicakup, karena
tidak ada posisi lain yang sama.
3. Jabatan (occupation)
Jabatan adalah suatu kategori kerja yang ditemukan di banyak
organisasi/perusahaan. Seseorang baik karyawan/bukan karyawan selalu harus memiliki
posisi dan pekerjaan, namun tidak harus mempunyai jabatan (occupation) karena jenis
pekerjaannya tidak ditemukan secara umum pada suatu industri/organisasi.
Ketiga hal di atas perlu dijelaskan dengan baik kepada para calon karyawan, agar
PT Telkom sendiri mampu menentukan dengan tepat siapa saja yang bisa menempati
posisi kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. pelatihan dan pengembangan
Selama 2013, fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang kami
selenggarakan meliputi di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen telekomunikasi,
informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi
Telkom menjadi market leader dalam penyelenggaraan TIMES. Pelatihan ini
diselenggarakan di Telkom Corporate University serta di berbagai lembaga
pendidikan/pelatihan eksternal terkemuka. Untuk meningkatkan kerja sama unit bisnis
Telkom Group dan untuk efisiensi biaya dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi
kerja sama program, kerja sama partisipan, maupun kerja sama di bidang fasilitas.
paling rendah.
Ini adalah gambaran SKI existing yang digunakan untuk menilai kinerja para
karyawan selama satu tahun. SKI ini akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan
menurut target dan juga realisasinya.
7. Penghargaan
Remunerasi Karyawan
Kami memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan harga
pasar, yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan, benefit serta insentif dan bonus
yang dikaitkan dengan kinerja dan berbagai fasilitas termasuk fasilitas kesehatan bagi
karyawan dan keluarganya. Kami juga menyediakan program pensiun dan program
kesehatan paska kerja. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar pergerakan
gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, kami telah melakukan pencatatan (accrued) dalam
tahun berjalan namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir, kami telah membayarkan bonus tahunan berkisar
antara Rp326,9 miliar sampai Rp513,9 miliar. Terkait pemberian bonus tahun 2013,
kami akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2013 serta
persetujuan dari RUPS. Entitas anak juga memberikan paket remunerasi yang
kompetitif bagi karyawannya.
Penghargaan Karyawan
Setiap tahun, secara simultan kami memberikan beberapa bentuk
penghargaan sebagai apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi dalam
mendukung pencapaian target bisnis. Pemberian penghargaan diatur dalam kebijakan
Telkom Employee Reward yang diberikan secara individual dan kelompok dalam
berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan tingkat kepentingan Perusahaan yang
meliputi pemberian apresiasi berupa kesempatan melaksanakan ziarah/ibadah
keagamaan, benchmarking ke industri telekomunikasi dan perusahaan berskala
global, serta kesempatan mengikuti seminar internasional, dan pemberian insentif
khusus. Program penghargaan juga dilakukan oleh perusahaan di jajaran Telkom
Group dalam rangka memotivasi karyawan mereka.
8. Tahap akhir
Pada prinsipnya kami telah menerapkan “Go Green”, yaitu administrasi SDM
telah digantikan oleh aplikasi ESS (Employee Self Service), sehingga bisa
dikategorikan Paperless Office.
Program Pensiun
Usia pensiun untuk seluruh karyawan kami adalah 56 tahun. Kami memiliki
dua program pensiun, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang
ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002, dan
Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap lainnya.
Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) Perhitungan pensiun bagi peserta
PPMP didasarkan atas masa kerja, dan besaran gaji dasar pada saat pensiun. Manfaat
Pensiun dibayarkan kepada karyawan setelah mereka berhenti bekerja dan dapat
dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun
Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama pendanaan. Dana Pensiun
Telkom berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam
program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat
kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan memberikan
kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan yang pensiun
sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi kami kepada Dana Pensiun Telkom
mencapai Rp187 miliar, Rp186 miliar dan Rp182 miliar masing-masing untuk tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember, 2011, 2012 dan 2013.
Telkomsel juga melaksanakan PPMP bagi karyawannya. Dengan program ini,
karyawan berhak mendapatkan manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan gaji dasar
atau gaji bersih terakhir yang diterima, dan masa bakti karyawan. PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) mengelola program ini berdasarkan kontrak asuransi tahunan.
Hingga tahun 2004, kontribusi karyawan kepada program ini adalah sebesar 5% dari
gaji yang dibayarkan bulanan sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang
ditetapkan. Sejak tahun 2005, kontribusi terhadap program dilakukan sepenuhnya
oleh Telkomsel. Infomedia juga menyelenggarakan PPMP bagi karyawannya.
Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”)
Kami menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi karyawan tetap
yang direkrut sejak tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (“DPLK”), dimana karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK
yang menyelenggarakan program ini. Kontribusi tahunan kami terhadap PPIP
ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan peserta, yaitu
mencapai Rp5 miliar, Rp5 miliar dan Rp6 miliar masing-masing untuk tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2011, 2012 dan 2013.
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami
juga memiliki program Pensiun Dini (“Pendi”). Program ini sejalan dengan
pelaksanaan Human Capital Master Plan 2013-2017 yang diperkirakan akan
mengurangi jumlah karyawan Telkom sebanyak 1.548 karyawan. Program ini
ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi
persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja. Sejak tahun 2002
hingga 31 Desember 2013, kami telah mengeluarkan dana sebesar Rp7,3 triliun
sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang mengikuti program ini. Pada tahun
2013, kami tidak melaksanakan program pensiun dini.