PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain merupakan keinginan dalam mengatasi konflik dari anak yang tidak
disadari serta dialami dengan suatu kepuasan . Bermain merupakan sarana bagi
anak–anak untuk belajar mengenal lingkungan kehidupannya. Pada saat bermain,
anak–anak mencobakan gagasan–gagasan mereka, bertanya serta
mempertanyakan berbagai persoalan, dan memperoleh jawaban atas persoalan –
persoalan mereka. Melalui permainan menyusun balok misalnya anak – anak
belajar menghubungkan ukuran suatu obyek dengan lainnya. Mereka belajar
memahami bagaimana balok yang besar menopang balok yang kecil. Mereka
belajar konsep bagaimana hal-hal yang lebih besar mampu menopang hal – hal
yang lebih kecil (Soetjiningsih 2010).
1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Mahasiswa dapat memahami tentang isi proposal ini yaitu terapi bermain
pada anak usia 6 tahun sampai 12 tahun.
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Deskripsi Kasus
a. Motorik
b. Sosial emosional
c. Pertumbuhan fisik
2. Tahapan perkembangan :
3
3. Sasaran Usia Sekolah ( 6-12 tahun )
Dalam usia sekolah tuntutan yang dihadapi oleh anak semakin banyak.
Tekanan sekolah, lingkungan sebaya (peer group), serta tuntutan belajar yang
semakin tinggi membuat anak harus lebih mampu menghadapi tuntutan sosial
masyarakat. Bahkan tidak jarang orang tua menuntut anak untuk berprestasi
tinggi, dan adakalanya harapan orang tua melebihi kapasitas anak untuk dapat
mencapainya. Berbagai kondisi sosial yang penuh tuntutan baik dari sekolah,
teman sebaya maupun orang tua dapat menimbulkan berbagai permasalahan
bagi anak salah satunya dalam proses belajar anak sulit berkonsentrasi,
perstasi anak menurun bahkan motivasi anak untuk belajar menurun. Berbagai
keluhan tersebut merupakan sebagian kecil keluhan rutin yang kerap
disampaikan oleh para orang tua pada konselor. Tidak jarang bahakan orang
tua justru menekankan keluhan bahwa anak-anak mereka terlalu senang
bermain, sehingga kurang belajar. Padahal justru melalui bermain, mereka bisa
belajar lebih banyak lagi. Usia sekolah adalah usia 6 sampai 12 tahun (Alimul
Hidayat, A.Aziz. 2009).
1. Pengertian Bermain
4
1. Bermain rekreasi atau bermain dengan tujuan bersenang-senang yaitu
bermain bemain spontan yang tidak terstruktur.
2. Metode Bermain
5
masuk sekolah, kebanyakan anak mengangap bermaian barang sebagai
“permaianan bayi”
6
BAB III
METODE BERMAIN
A. Deskripsi permainan
Usia 2-7 tahun, anak berada dalam fase perkembangan kognitif pra-
operasional yakni diusia penguasaan sempurna akan objek permanen yang
dimiliki. Artinya, si anak memiliki kesadaran akan eksisnya suatu benda yang
harus ada atau biasa ada. Juga mengembangkan peniruan yang tertunda seperti
ketika ia melihat perilaku orang lain seperti saat orang merespons barang,
keadaan, kejadian yang dihadapi pada masa lalu (Ulfiani R, 2009).
B. Tujuan permainan
D. Jenis permainan
Bermain peran menjadi seorang dokter dan bertata rias mengenal macam-
macam bentuk dan fungsi
E. Alat bermain
Berupa duplikasi dari peralatan medis berbahan dasar plastic yang sangat
aman digunakan
7
F. Proses bermain
Pasien dikenalkan berbagai macam alat kesehatan seperti stetoskope dan lain-
lain guna mengurangi efek hospitalisasi
2. Perkenalan
3. Kontrak waktu
3 5 menit Penutup: -
G. Waktu pelaksanaan
8
Hari : Selasa, 27 April 2021
Meluruskan pemahaman anak tentang fungsi alat kesehatan dan alat tata rias
yang sebenarnya supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjelaskan.
BAB IV
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11