Menurut (Hasibuan, 2010: 118), kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan kepada perusahaan.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja mereka.(Handoko, 2012: 155).
Menurut Andrew E. sikula dalam buku (Mangkunegara, 2009:83)
mengemukakan bahwa proses administrasi upah atau gaji (kadang-kadang disebut
kompensasi) melibatkan pertimbangan atau keseimbangan perhitungan.
Fungsi Kompensasi
Pemberian kompensasi memiliki fungsi dan tujuan. berdasarkan pernyataan Susilo Martoyo
(1990: 100), fungsi-fungsi pemberian kompensasi ialah:
3 Tujuan Kompensasi
Banyak kasus di mana sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas keluar setelah diperoleh dengan
susah payah akibat sistem kompensasi yang tidak menarik, sehingga kompensasi bertujuan bukan
hanya untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, tetapi juga untuk
mempertahankan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tersebut.
Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) menurut (Hasibuan, 2010:121) antara lain yaitu:
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan
egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c. Pengadaan Efektif
jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
e. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atau prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif
maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin maka karyawan semakin baik. Mereka
akan menyadari serta menaati peraturanperaturan yang berlaku.
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan
akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuan yang berlaku (seperti batas upah
minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Organisasi saling bersaing dipasar tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
memenuhi standar yang diminta organisasi.
Dengan adanya kompensasi yang kompetitif, organisasi dapat mempertahankan karyawan yang
potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja.
C. Adanya keadilan.
Adanya administrasi kompensasi menjamin terpenuhnya rasa keadilan pada hubungan antara
manajemen dan karyawan.
Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan dan
perilaku yang tidak menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja.
E. Efisiensi biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan
sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak.
F. Administrasi legalitas
Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur dalam sebuah undang-
undang.
5 Jenis-jenis Kompensasi
1) Kompensasi Finansial.
Kompensasi langsung berupa pembayaran upah (pembayaran atas dasar jam kerja), gaji
(pembayaran secara tetap/bulanan), dan insentif atau bonus.Pemberian gaji tetap setiap bulannya
umumnya didasarkan pada nilai pekerjaan yang diembannya. Semakin tinggi nilai pekerjaan atau
jabatannya akan semakin tinggi pula gaji yang diterimanya tanpa mempertimbangkan kinerja yang
dihasilkannya. Penentuan nilai sebuah pekerjaan dilakukan melalui evaluasi pekerjaan.Sebaliknya,
besar kecilnya gaji insentif atu bonus dikaitkan dengan kinerja seseorang atau kinerja organisasi. Jika
seseorang menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rekan kerjanya, maka dia
berhak mendapatkan insentif lebih besar walaupun mereka menduduki jabatan yang sama.
Kompensasi tidak langsung berupapemberian pelayanan dan fasilitas kepada karyawan
seperti program beasiswa pendidikan, perumahan, program rekreasi, libur dan cuti, konseling
finansial, dan lain-lain.
Kepuasan dari pekerjaan itu sendiri berupa tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab,
pengakuan, dan rasa pencapaian. Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan kerja karyawan berupa
kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan
kerja yang nyaman.
6 Metode Kompensasi
Pelaksanaan kompensasi mempunyai metode kompensasi yang dibagi menjadi dua, yaitu:
1 Metode Tunggal
Metode tunggal adalah suatu metode yang menetapkan gaji pokok hanya berdasarkan atas ijazah
terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Berdasarkan ini, tingkat gaji pokok dan
golongan seseorang ditetapkan atas ijasah yang dijadikan standarnya.
2 Metode Jamak
Metode jamak adalah suatu metode yang dalam menetapkan gaji pokok berdasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti ijasah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut
menentukan gaji pokok seseorang.
4 Asas Kompensasi
Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus sesuai dengan prestasi
kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dan memenuhi internal
konsistensi
Asas Layak dan Wajar
Besarnya kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhan pada tingkat
normatif yang ideal, berdasarkan batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi
yang berlaku
Penentuan kompenssi yang pasti, tidak hanya memberikan rasa aman bagi karyawan saja, tetapi
juga bagi perusahaan. Dimana perusahaan dapat menetapkan berapa besar anggaran biaya pegawai
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan secara periodik. Untuk menentukan kompensasi tersebut,
ada beberapa langkah
9 KOMPENSASI PELENGKAP
Jenis kompensasi yang berbentuk upah atau gajih seperti telah dibicarakan diatas adalah
kompensasi langsung. Artinya kompensasi langsung dikaitkan dengan prestasi dan hasil kerja para
karyawan.disamping kompensasi langsung, beberapa organisasi mengembangkan program-program
kompensasi tidak langsung. Yang dimaksudkan kompensasi tidak langsung adalah pemberian
kompensasi yang tidak dikaitkan langsung dengan prestasi kerja para karyawan. Kompensasi ini juga
disebut kompensasi pelengkap, karena berfungsi untuk melengkapi kompensasi yang telah diterima
karyawan melalui gajih atau upah.
Alas an-alasan pentingnya pengembengan kompensasi pelengkap ini antara lain:
a. Adanya organisasi karyawan yang semakin kritis untuk menuntun hak mereka sebagai pekerja
atau karyawan.
b. Persaingan yang ketat diantara para organisasi, sehingga untuk mempertahankan karyawan yang
berperestasi menuntut adanya kompensasi pelengkap ini.
c. Kenaikan biaya hidup sebagai akibat dari perkembangan lingkungan ekonomi akan menuntut
adanya pemberian kompensasi pelengkap.
d. Dikeluarkannya pearaturan-peraturan atau perundang-undangan oleh pemerintah yang mengatur
kesejahteraan buruh atau karyawan akan menuntut organisasi itu untuk menyesuaikan diri.
Kompensasi pelengkap ini bukan saja bermanpaat bagi karyawan akan tetapi juga memepunyai
pengaruh positif secara tidak langsung kepada organisasi yang bersangkutan. Keuntungan-
keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan terhadap organisasi.
b. Menurunkan jumlah obsesi para karyawan dan menurunkan perputaran kerja.
c. Mengurangi pengaruh organisasi karyawan terhadap kegiatan organisasi.
d. Meminimalkan biaya-biaya kerja lembur, yang berarti mengefektifkan prestasi kerja karyawan.
e. Mengurangi adanya intervensi pemerintah dalam rangka penyelenggarakan kesejahtaraan
karyawan.
Bentuk kompensasi pelengakp berbeda-beda, demikian juga istilahnya pun tiap organisasi berbeda-
beda, misalnya, yang menyebut program pelayan, pembayaran diluar gaji/upah, benefit
(keuntungan) karyawan, dan ada yang menyebutnya pemberian tunjangan, tetapi juga masih
tepatnya pemberian gaji/upah maksimum karyawan yang bersangkutan tidak bekerja.