Anda di halaman 1dari 39

GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD DAN KEJADIAN

OBESITAS SENTRAL PADA TNI-AD DI KODIM 0320/KOTA DUMAI

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III


Jurusan Gizi Politeknik Kementerian Kesehatan Riau

Oleh :

MISARQOH SISKA ASWAF


NIM : P031813411057

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
PEKANBARU
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Misarqoh Siska Aswaf
NIM : P031813411057
Program Studi : Diploma III Gizi
Judul Tugas Akhir : Gambaran Kebiasaan Konsumsi Junk Food dan Kejadian
Obesitas Sentral di Kodim 0320/Kota Dumai

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji sebagai bagian


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Gizi pada
Program Studi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Riau.

DOSEN PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Yessi Marlina, MPH.Dietisien Dra. Lily Restusari, M.Farm, Apt


NIP 198603212008122002 NIP 196608131994022001

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Misarqoh Siska Aswaf

Tempat/Tanggal Lahir : Dumai, 24 Juli 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Gunung Bromo, Bumi Ayu, Kota Dumai

Ayah : Asril (alm)

Ibu : Erawati

Riwayat Pendidikan :

Jenis Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun

1 TK Lancang Kuning Dumai 2005-2006

2 SDN 008 Bumi Ayu Dumai 2006-2012

3 SMPN 03 Dumai Dumai 2012-2015

4 SMAS YKPP Dumai Dumai 2015-2018

5 Poltekkes Kemenkes Riau Pekanbaru 2018-sekarang

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat dan
rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Proposal Penelitian ini, yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
Jurusan Gizi dengan Judul “Gambaran Kebiasaan Konsumsi Junk Food dan
Kejadian Obesitas Sentral Pada TNI-AD di Kodim 0320/Kota Dumai”.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, secara khusus penulis mengucapkan


terimakasih yang teramat dalam atas segala doa Ibunda Erawati dan Almarhum
Papa Asril yang memberikan banyak pelajaran berarti dalam hidup serta
memberikan dukungan secara mental dan memberikan banyak kasih sayang
kepada penulis.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan


motivasi yang telah diberikan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Husnan, S.Kp, MKM, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Riau.
2. Fitri, SP, MKM, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Riau.
3. Yessi Marlina, MPH.Dietisien selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran telah
membimbing penulis.
4. Dra. Lily Restusari, M.Farm, Apt selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran telah
membimbing penulis.
5. Sri Mulyani, S.TP, M.Si selaku Dosen Penguji pada penelitian ini yang
telah banyak memberi arahan, kritik dan saran demi perbaikan penulisan
penelitian ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau yang
telah banyak memberikan ilmu dan mendidik penulis selama mengikuti
perkuliahan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.

iii
7. Kedua kakak saya dan teman-teman saya yang selalu memberikan do’a,
dukungan, dan semangat kepada penulis selama masa perkuliahan dan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang ada


dalam penyusunan penelitian ini, namun bila terdapat kekurangan mohon kritik
dan saran demi kesempurnaan penelitian ini.

Pekanbaru, Januari 2021

Penulis

iv
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

PROPOSAL TUGAS AKHIR, 2021

MISARQOH SISKA ASWAF

GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD DAN KEJADIAN


OBESITAS SENTRAL DI KODIM 0320/KOTA DUMAI

xi + 12 Halaman + 2 Tabel + 2 Gambar + 4 Lampiran

RINGKASAN

Junk Food merupakan makanan yang sedang trend di kalangan masyarakat. Pada kondisi
tertentu, seseorang bisa begitu menginginkan junk food salah satunya karena bekerja
hingga larut atau jam kerja yang sangat panjang dan juga didukung dengan adanya
aplikasi memesan makanan secara online membuat para pengguna smartphone keasyikan
memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memesan makanan secara instant yaitu secara
online. Hampir semua usaha makanan menyedikan junk food di menu restorannya.

Obesitas sentral salah satunya dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang sehat. Salah
satunya seperti keseringan mengkonsumsi junk food. Obesitas sentral merupakan suatu
keadaan dimna penimbunan lemak terjadi secara berlebihan dan jauh melebihi normal di
daerah abdomen (perut). Data riskesdas 2018 menunjukkan bahwa kejadian obesitas
sentral tertinggi terjadi pada PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD yaitu sebanyak 33,7%.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini
adalah TNI-AD sebanyak 51 orang. Penelitian ini dilakukan di Kodim 0320/Kota Dumai
dan mulai dilakukan penelitian dari desember 2020 hingga april 2021. Analisa data yang
digunakan pada penelitian ini dengan cara analisa univariat dengan tujuan untuk
mengetahui karakteristik data pada tiap variabel yang diteiti. Variabel yang diteliti antara
lain kebiasaan konsumsi junk food dan obesitas sentral pada TNI-AD di Kodim 0320.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi junk food
dan kejadian obesitas sentral di kodim 0320/Kota Dumai. Penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling yaitu mengambil sampel
berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Daftar Pustaka: 24 (2003-2020)

Kata Kunci : Junk food, Obesitas sentral

v
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA

POLYTECHNIC OF HEALTH RIAU

DIPLOMA III NUTRITION STUDY PROGRAM

FINAL PROJECT PROPOSAL, 2021

MISARQOH SISKA ASWAF

DESCRIPTION OF JUNK FOOD CONSUMPTION HABITS AND


CENTRAL OBESITY EVENTS IN KODIM 0320 / KOTA DUMAI
xi + 12 Pages + 2 Tables + 2 Picture + 4 Appendices

SUMMARY

Junk Food is a food that is a trend in the community. In certain conditions, someone can
really want junk food, one of which is because of working late or very long working
hours and also supported by the existence of an online food ordering application making
smartphone users preoccupied with the application to order food instantly online. Almost
all food businesses provide junk food on their restaurant menus.

Central obesity is one of them by an unhealthy lifestyle. One such as the only frequent
eating junk food. Central obesity is a condition where the accumulation of fat occurs
excessively and far more than normal in the abdominal area. Riskesdas 2018 data shows
that the highest incidence of central obesity is in PNS / TNI / POLRI / BUMN / BUMD,
amounting to 33.7%.

This type of research is descriptive quantitative. The sample in this study was the TNI-
AD as many as 51 people. This research was conducted at Kodim 0320 / Kota Dumai and
the research began from December 2020 to April 2021. Analysis of the data used in this
study was by means of univariate analysis with the aim of seeing the effectiveness of the
data on each determined variable. The variables studied included consumption of junk
food and central obesity in the Indonesian Army at Kodim 0320.

The purpose of this study was to see a picture of consumption of junk food consumption
and central events in Kodim 0320 / Dumai City. Determination of the sample in this study
is by purposive sampling method, namely taking samples based on the specified criteria.

Bibliography: 24 (2003-2020)

Keywords: Junk food, Central Obesity

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PE

KATA PENGANTAR

xi

xii

BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

2.1 Junk Food...........................................................................................................5

2.2 Obesitas Sentral...............................................................................................10

2.3 Kecukupan Gizi Usia Dewasa.........................................................................14


2.4 Kerangka Teori................................................................................................15

BAB IIIKERANG KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL....................16

3.1 Kerangka Konsep.............................................................................................16

3.2 Definisi Operasional........................................................................................16

BAB IVMETODE PENELITIAN......................................................................18

4.1 Jenis Dan Desain Penelitian.............................................................................18

vii
4.2Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................18

4.3 Populasi dan Sampel........................................................................................18

4.4 Jenis Datadan Cara Pengumpulan Data...........................................................19

4.5Pengolahan dan Analisis Data..........................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ukuran Lingkar Pinggang berdasarkan Etnis..................................12

Tabel 2 Definisi Operasional........................................................................16

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Obesitas........................................................................................11

Gambar 2 Kerangka Teori............................................................................15

Gambar 3 Kerangka Konsep.........................................................................16

x
DAFTAR LAMPIRAN

Form Wawancara..........................................................................................24

Form Pengambilan Data...............................................................................25

Kuesioner Penelitian.....................................................................................26

Informed Consent.........................................................................................28

xi
DAFTAR SINGKATAN

IMT : Indeks Massa Tubuh

BB : Berat Badan

TB : Tinggi Badan

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

WHO : World Health Organization

TNI-AD : Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat

Kodim : Komando Distrik Militer

PNS : Pegawai Negri Sipil

Polri : Kepolisian Negara Republik Indonesia

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

WIB : Waktu Indonesia Barat

DLL : dan lain-lain

URT : Ukuran Rumah Tangga

Gr : Gram

Cm : Centimeter

Kg : Kilogram

Kg/m2 : Kilogram Per Meter Persegi

Kodim : Komando Distrik Militer

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaruh globalisasi dan tingkat pendapatan sangat berdampak bagi gaya
hidup seluruh masyarakat. Perkembangan zaman yang tiap hari semakin
berkembang membuat seluruh masyarakat berpacu dengan kemajuan
teknologi. Kini teknologi semakin marak dan digunakan hampir di seluruh
dunia. Perkembangan zaman ini membawa pengaruh yang sangat besar, baik
pengaruh secara positif maupun negatif. Salah satunya adalah kemajuan
teknologi yang mempengaruhi pola hidup manusia. Teknologi membuat
manusia mudah mencari tahu pola hidup orang lain sehingga saling
terpengaruh antara satu dan yang lainnya.
Perkembangan teknologi salah satunya berpengaruh kepada pola hidup
manusia sehari-harinya. Manusia cenderung berlomba-lomba mengikuti
perkembangan trend yang sedang jaman. Perkembangan tren tersebut
berdampak pada berbagai aspek, baik dari aspek berpenampilan, aspek
berkomunikasi atau berinteraksi dan aspek dari segi makanan. Dari aspek
makanan dapat berupa jenis makanan dan waktu makan seseorang. Semakin
banyaknya aktivitas seseorang maka cenderung semakin sulit mereka
mengatur jadwal makannya.
Junk food merupakan salah satu makanan yang menjadi trend dikalangan
masyarakat. Junk Food adalah makanan dan minuman yang rendah nutrisi
tetapi tinggi lemak sehingga tidak baik bagi kesehatan. Junk food digemari
oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak hingga usia dewasa. Menurut
World Health Organization (WHO) jika mengkonsumsi junk food secara
berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang
membahayakan bagi tubuh. Contoh makanan junk food adalah mie instant,
coklat, gorengan, daging olahan, dan lain-lain. Dampak negatif dari junk food
bagi tubuh diantaranya obesitas, kenaikan berat badan, gangguan ginjal,
gangguan hati, serangan jantung hingga menyebabkan kanker.
Salah satu dampak negatif dari Junk Food adalah obesitas. Obesitas terdiri
dari obesitas sentral dan obesitas perifer. Obesitas merupakan salah satu
permasalahan yang terjadi pada orang dewasa. Permasalahan gizi pada orang
dewasa cenderung mengarah pada lingkar pinggang atau obesitas sentral.
Biasanya banyak terjadi pada pria. Menurut IDF (International Diabetes
Federation) untuk warga Asia Selatan dikatakan obesitas apabila pada wanita
lingkar pinggangnya ≥80 cm dan pada pria ≥90 cm. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 status gizi berdasarkan kategori IMT
pada penduduk dewasa (umur >18 tahun) kejadian Obesitas Sentral di Riau
sebanyak 24,1%. Lalu, berdasarkan data Proporsi Status Gizi Kategori IMT
pada penduduk dewasa (>18 tahun) menurut Karakteristik, Riskesdas 2018
pada jenis pekerjaan yang mengalami kejadian Obesitas Sentral tertinggi
adalah PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD yaitu sebanyak 33,7% (Obesitas
sentral).
Dalam kondisi tertentu, seseorang bisa begitu menginginkan junk food
salah satunya karena bekerja hingga larut atau jam kerja yang sangat panjang.
Kemudian juga didukung dengan adanya aplikasi memesan makanan secara
online membuat para pengguna smartphone keasyikan memanfaatkan aplikasi
tersebut dengan situasi dan kondisi yang dialaminya. Junk food sudah menjadi
trend dikalangan masyarakat bahkan hampir semua usaha makanan
menyediakan junk food di menu restorannya. Aktivitas pekerja yang padat
membuat mereka kewalahan mengatur waktu sehingga cenderung menerapkan
pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan junk food.
Aktivitas TNI-AD setiap harinya dimulai dengan apel pagi jam 06.30 WIB
kemudian dilanjutkan dengan lari pagi selama beberapa menit. Setelah itu,
mereka kembali ke bidang staffnya masing-masing. Berdasarkan wawancara
yang sudah dilakukan di Kodim 0320/Dumai pada tanggal 28 desember 2020
kepada sebagian TNI-AD sebanyak 29 orang kemudian didapatkan hasil
sebanyak 20 orang gemar mengkonsumsi junk food. Adapun junk food yang
hampir tiap hari mereka konsumsi adalah gorengan, daging olahan seperti
nugget dan sosis serta makanan kalengan. Menurut World Health
Organization (WHO) gorengan dikatakan junk food karena mengandung

2
kalori serta minyak yang tinggi sedangkan daging olahan dikatakan junk food
karena mengandung garam rendah nutrisi, pengawet dan pewarna. Lalu,
makanan kalengan dikatakan junk food karena kandungan gizi dan vitaminnya
sudah ada yang rusak dan kandungan protein juga sudah berubah sifat dan
nilai gizinya berkurang.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa judul yang akan diteliti
adalah “Gambaran Konsumsi Junk Food dan Kejadian Obesitas Sentral di
Kodim 0320 Kota Dumai.”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Konsumsi Junk
Food dan Kejadian Obesitas Sentral Pada TNI-AD di Kodim 0320 Kota
Dumai?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Konsumsi Junk Food dan Kejadian Obesitas
di Kodim 0320 Kota Dumai.

2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsumsi junk food pada TNI-AD di Kodim
0320/Dumai.
2. Untuk mengetahui kejadian obesitas pada TNI-AD di Kodim
0320/Dumai.
3. Untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi junk food dan
kejadian obesitas di Kodim 0320 Kota Dumai.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Bagi Peneliti

3
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasan tentang ilmu gizi masyarakat yang
berhubungan dengan kejadian obesitas.

2. Manfaat Bagi Kodim 0320/Dumai


Untuk menambah pengetahuan dan informasi kepada TNI-AD tentang
obesitas sentral dan junkfood.

3. Manfaat Bagi Institusi Gizi


Bagi institusi gizi, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
pengembangan ilmu gizi masyarakat, khususnya tentang obesitas pada
pekerja.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Dalam menyusun Proposal Penelitian ini, penulis menitikberatkan
pembahasan mengenai kebiasaan konsumsi junk food dan kejadian obesitas
sentral pada TNI-AD 0320/Dumai.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Junk Food

2.1.1 Pengertian Junk Food

Makanan yang kurang baik bagi tubuh apabila sering dikonsumsi karena
mengandung gizi yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak penyakit
disebut dengan Junk Food. Secara harfiah, Junk (sampah) Food (makanan) bisa
diartikan sebagai makanan tidak berguna. Jumlah lemak yang besar, rendah serat,
banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi,
rendah vitamin, dan rendah mineral terdapat pada junk food sehingga dapat
memicu segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker
(Mentari, 2019).

Junk food termasuk dalam golongan yang mengandung garam, lemak,


gula dan kalori yang tinggi tetapi kandungan gizinya sangat sedikit. Keripik
kentang adalah makanan yang masuk dalam jenis makanan yang banyak
mengandung garam. Permen, dessert manis, makanan yang digoreng dan
minuman soda atau minuman berkarbonasi juga masuk ke dalam golongan junk
food. Makanan yang mempunyai label junk food biasanya mengandung vitamin,
protein,dan mineral yang sangat sedikit. Makanan yang mengandung sodium,
saturated fat dan kolesterol yang tinggi adalah junk food. (Kustin, 2018).

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas, maka junk food


dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan
gizi. Pada umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin, dan mineral
tetapi tinggi kalori yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori
mencerminkan sedikit nutrisi pada junk food. Junk food muncul dipengaruhi oleh
pengaruh dari globalisasi dan modernisasi sehingga menjadi gaya hidup bagi
masyarakat. Namun junk food tidak memiliki nilai nutrisi yang baik untuk
kesehatan tubuh kita (Widyastuti, 2018).
Perubahan pola kebiasaan hidup sebagai dampak perbaikan tingkat hidup
dan kemajuan teknologi juga mendorong terjadinya perubahan pola makan dan
kebiasaan makan. Seperti kenaikan penghasilan keluarga secara bertahap dapat
mempengaruhi pola makan dan kebiasaan makan. Kemampuan daya beli yang
lebih mendorong untuk dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang
diinginkan. Disisi lain, iklan-iklan yang ditayangkan melalui televisi dan media
cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat karena
melalaui iklan tersebut junk food dipromosikan kepada masyarakat luas. (Kustin,
2018).

Junk Food merupakan makanan yang lebih mengutamakan cita rasa


daripada kandungan gizi. Misalnya keripik kentang yang mengandung garam.
Beberapa junk food juga mengandung banyak gula misalnya, minuman bersoda,
permen dan kue tar. Gula terutama gula buatan sangat tidak baik bagi kesehatan
tubuh kita karena dapat menyebabkan penyakit diabetes, kerusakan pada gigi kita
dan menyebabkan obesitas.Junk food berkontribusi terhadap kinerja buruk dan
obesitas.

Junk food juga mengandung sebagian besar lemak dan sebagian besar
lemak tersebut terakumulasi dalam tubuh. Orang-orang yang gemar
mengkonsumsi junk food akan mengalami penambahan berat badan dan dapat
mengalami obesitas. Salah satu jenis junk food yaitu minuman bersoda. Minuman
bersoda mengandung paling banyak gula sementara kebutuhan gula dalam tubuh
tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari (Griffindors, 2013).

2.1.2 Jenis-Jenis Junk Food

Menurut Badan kesehatan dunia (WHO) Terdapat beberapa jenis makanan


yang populer di Indonesia dan dikategorikan sebagai makanan Junk Food, antara
lain:

1. Gorengan karena mengandung kalori minyak dan lemak tinggi, terlebih jika
memakan gorengan yang digoreng menggunakan minyak yang telah dipakai
berkali-kali hingga warnanya menjadi hitam. Makanan gorengan juga

6
mengakibatkan kegemukan dan jantung koroner. Pada proses menggoreng
muncul zat karsiogenik yang memicu kanker.
2. Makanan kalengan, yaitu makanan yang dikemas dalam kaleng, bisa berupa
buah-buahan atau daging. Makanan kaleng tidak sehat karena biasanya
mengandung bahan pengawet, mengakibatkan menurunnya kandungan gizi
dan nutrisi.
3. Makanan daging yang diproses seperti sosis, ham, corned dan lain- lain,
mengandung bahan pewarna dan pengawet yang membahayakan organ hati.
Selain itu, kadar natrium yang tinggi menyebabkan hipertensi dan gangguan
ginjal, hingga bisa memicu kanker.
4. Mie instant mengandung bahan pengawet serta kadar garam di dalam mie
instant menyebabkan kerja ginjal menjadi berat. Mie instant juga mengandung
trans lipid yang berisiko buruk pada pembuluh darah jantung.
5. Makanan yang dibakar atau dipanggang dapat mengakibatkan makanan
menjadi gosong sehingga muncul zat yang memicu penyakit kanker.
6. Keju olahan dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan gula darah.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi seperti ini sering
menyebabkan penumpukan lemak dan gula sehingga dapat terkena diabetes.
7. Makanan asinan kering mengandung garam nitrat yang memicu munculnya
zat karsiogenik di dalam tubuh, mengakibatkan tingginya risiko gangguan
pada fungsi hati, serta memberatkan kerja ginjal.
8. Makanan manisan beku seperti es krim, cake beku, dan lain-lain. Umumnya
mengandung mentega tinggi yang dapat mengakibatkan obesitas dan kadar
gula tinggi.
9. Makanan yang banyak mengandung gula. Mengandung banyak gula,
misalnya, minuman bersoda. Gula, tertutama gula buatan, sangat tidak baik
bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan penyakit diabetes, kerusakan
pada gigi, dan menyebabkan obesitas.
10. Makanan daging berlemak dan jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol
yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kanker usus besar, dan
kanker payudara (Mentari, 2019).

7
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa Menurut Badan
kesehatan dunia (WHO) terdapat banyak jenis-jenis junk food, jika di konsumsi
secara berlebih dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, yang
membahayakan tubuh. ternyata dibalik makanan lezat nan gurih itu mengintai
bahaya penyakit.

2.1.3 Kandungan Junk Food

Junk Food dibalik rasanya yang nikmat dan penampilannya yang menarik
memiliki segudang kandungan yang cukup berbahaya bagi tubuh, diantaranya
sebagai berikut :
a. Zat aditif, Zat yang sangat sering di gunakan di dalam makanan- makanan
tersebut adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), dan pengawet. Zat
aditif yang biasa terkandung dalam pengawet maupun pewarna makanan jika
dikonsumsi secara terus menerus bisa mengakibatkan kerusakan hati, sirosis
hingga kanker hati.
b. Lemak jenuh berbahaya buat tubuh karena zat ini merangsang hati dan
memproduksi banyak kolesterol. Tingginya jumlah lemak jenuh dalam
mengkonsumsi junk food akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus
dan kanker payudara.
c. Sodium adalah bagian dari garam yang banyak terdapat pada french fries,
ayam goreng, burger, cheese burger, pizza. Sodium tidak boleh terlalu
banyak dalam tubuh. Bila sodium terlalu banyak dapat meningkatkan aliran
darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi yang akan berpengaruh
munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung dan stroke.
d. Selain itu,beberapa junk food juga mengandung banyak gula terutama gula
buatan, tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit
diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, eskrim, dan cake
mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya
(Mentari, 2019).

8
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa dibalik rasanya yang
nikmat junk food memiliki segudang kandungan berbahaya yang
menyebabkan berbagai penyakit antara lain zat aditif yang terdapat
pengawet yang mengakibatkan kerusakan hati serta kanker, lemak jenuh
tinggi yang banyak memperoduksi kolesterol menyebabkan kanker usus dan
payudara, sodium yang tinggi yang berpengaruh munculnya gangguan
ginjal, penyakit jantung dan stroke, serta gula berlebihan yang menyebabkan
diabetes, obesitas dan lain-lain (Mentari, 2019).

2.1.4 Bahaya Junk Food

Makanan junk food rasanya sangat lezat dan orang yang melihatnya pasti
ingin mengingitnya. Sulit rasanya menolak selera untuk menikmati makanan
junk food tetapi mengonsumsi junk food dalam waktu yang harus dihentikan
karena makanan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh (Kustin, 2018).
Berikut adalah beberapa alasan mengapa konsumsi junk food perlu
dikurangi :

a. Junk food dibuat menggunakan banyak lemak jenuh. Lemak tersebut


tidak sehat dan pada pencernaan dapat melepaskan banyak racun ke
dalam tubuh.Tubuh kita mendapatkan makanan makanan tetapi
tidaksehat.
b. Junk food kadang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang
tidak begitu bersih. Dalam jangka panjang, ini bisa merusak perut,
hati, dan usus kita. Akibatnya, itu membuat orang yang sering
mengkonsumsi junk food tersebut sangat rentan terhadap penyakit.
c. Junk food beresiko menambah berat badan. Umumnya, orang yang
memiliki obesitas adalah mereka yang memiliki preferensi ngemil
yang kuat terhadap junk food.
d. Makan junk food dapat membuat rentan terhadap diabetes karena
terlalu banyak mengandung gula. Dapat juga mengakibatkan rentan
terhadap penyakit jantung dan tekanan darah karena garam dan lemak

9
tinggi ditemukan di jenis makanan tersebut.
e. Junk food mengandung pengawet dan pewarna, baik yang
mengandung zat karsinogenik atau tidak.
f. Dalam jangka panjang sebenarnya junk food mempercepat efek
penuaan. Orang yang sering mengkonsumsi junk food menunjukkan
tand-tanda usia tua lebih cepat. Hal ini karena memakan junk food
dalam waktu lama mengakibatkan tubuh mengkonsumsi gizi buruk.
Hasilnya adalah pelepasan radikal bebas yang merupakan faktor utama
yang bertanggung jawab atas efek penuaan (Vinsensia, 2011).

2.2 Obesitas Sentral


2.2.1 Definisi Obesitas Sentral

Menurut World Health Organitation (WHO) tahun 2013


mendefenisikan obesitas adalah akumulasi abnormal lemak tubuh yang
dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan. Obesitas merupakan suatu
penyakit multifaktor, terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan,
sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas merupakan keadaan
patologis, yaitu terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang
diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Obesitas biasanya dinyatakan
dengan adanya 25% lemak tubuh total pada pria dan sebanyak 35% atau
lebih pada wanita (Suji, 2019).
Obesitas sentral merupakan obesitas dengan distribusi jaringan
lemak lebih banyak dibagian atas (upper body obesity) yaitu pinggang dan
rongga perut, sehingga tubuh cenderung menyerupai buah apel. Kelebihan
berat badan atau obesitas merupakan risiko terbesar kelima untuk kematian
global. Setiap tahunnya 2,8 juta orang meninggal akibat kelebihan berat
badan atau obesitas (WHO, 2013). Menangani permasalah tersebut
dilakukan dengan cara menjaga pola makan sehari-hari agar didapatkan
berat badan yang ideal (Kulie, dkk, 2011). Obesitas sentral dapat diketahui
melalui indikator lingkar pinggang.

10
Gambar 1 Obesitas

A. Jenis- Jenis Obesitas


Berdasarkan letak timbunan lemak, obesitas dibagi menjadi dua
(WHO, 2000), yakni :
a. Obesitas Android Tipe Sentral
Kelebihan lemak yang terpusat pada daerah perut (intra
abdominal fat). Pada umumnya tipe ini dialami pria.
b. Obesitas Tipe Ginekoid atau Tipe Perifer
Bila lemak tertimbun di setengah bagian bawah tubuh (pinggul dan
paha). Kegemukan tipe ini biasanya banyak dialami oleh wanita).

B. Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang adalah indikator untuk menentukan obesitas
abdominal yang diperoleh melalui hasil pengukuran panjang pinggang di
antara crista dan costa XII pada lingkar terkecil, diukur dengan pita
meteran non elastic (ketelitian 1 mm). ukuran lingkar pinggang yang besar
berhubungan dengan peningkatan faktor risiko terhadap penyakit
kardiovaskular karena lingkar pinggang dapat menggambarkan akumulasi
dari lemak intraabdominal atau lemak visceral.
Pengukuran lingkar pinggang dapat digunakan untuk menghitung
atau memprediksi seberapa besar timbunan lemak pada abdomen. Cara
pengukuran lingkar pinggang yang tepat, dapat dilakukan pada titik tengah
antara tulang rusuk terakhir dengan iliac crest. Pita pengukuran harus
menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Pengukuran lingkar
pinggang sebaiknya dilakukan ketika akhir respirasi.

11
IDF (International Diabetes Federation) mengeluarkan kriteria
ukuran lingkar pinggang untuk memudahkan klasifikasi berdasarkan etnis.

Negara/grup etnis Lingkar pinggang (cm) pada obesitas


Eropa Pria >90
Wanita >80
Asia Selatan Pria ≥90
Populasi China, Melayu, dan Asia Wanita ≥80
Jepang Pria >85
Wanita >90
Amerika Tengah dan Selatan Gunakan rekomendasi Asia Selatan hingga
tersedia data spesifik
Sub-Sahara Afrika Gunakan rekomendasi Eropa hingga
tersedia data spesifik
Timur Tengah Gunakan rekomendasi Eropa hingga
tersedia data spesifik
Sumber: (Tjokroprawiro, 2006)

2.2.2. Faktor Penyebab Obesitas Sentral


1) Faktor Genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki
penyebab genetik. Akan tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen,
tetapi juga makanan dan gaya hidup yang dapat mendorong terjadinya
obesitas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik
memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
(Farida, 2009).

2) Faktor Lingkungan
Lingkungan juga memegang peran yang cukup berarti. Lingkungan
ini termasuk perilaku/pola gaya hidup seperti apa yang dikonsumsi dan
berapa kali seseorang makan dalam sehari serta bagaiman aktivitasnya.

3) Faktor Psikis
Apa yang ada difikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya
dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri
yang negatif.

12
4) Faktor Perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita
obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak dapat
memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang
yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak dapat dikurangi,
sehingga penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara
mengurangi jumlah lemak di dalam sel.

5) Faktor Obat-Obatan
Obata-obatan merupakan sumber penyebab signifikan dari
terjadinya overweight dan obesitas iatrogenic. Obat-obat yang dapat
menyebabkan obesitas diantaranya adalah golongan steroid, antidiabetik
(insulin, sulfonilure), antihistamin, antihipertensi (alpha dan beta-bloker),
dan protease inhibitor (Shilss, 2006).\

6) Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu
penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah
masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih
sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya
lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang akan mengalami
obesitas.

2.2.3 Tinjauan Mengenai Lingkar Pinggang


Lingkar pinggang adalah ukuran antropometri yang dapat
digunakan untuk menentukan obesitas sentral dan kriteria untuk Asia
Pasifik yaitu ≥90 cm untuk pria dan ≥80 cm untuk wanita. Lingkar
pinggang merupakan salah satu cara pengukuran kegemukan dengan
mengukur lingkar pinggang menggunakan pita pengukur antropometri.
Lokasi pengukuran terletak diantara tulang rusuk paling bawah dengan

13
tepi atas tulang punggul. Pengukuran dilakukan horizontal melingkar perut
sejajar tepi atas tulang panggul dan parallel dengan lantai. Pada saat
pembacaan, pita pengukur tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam
kondisi ekspirasi normal.
Lingkar pinggang terbukti dapat mendeteksi obesitas sentral dan
sindroma metabolik dengan ketepatan yang cukup tinggi dibandingkan
indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pnggul. Penumpukan lemak di
sekitar perut (obesitas sentrak) dapat meningkatkan risiko gangguan
kardiovaskular sebanyak 4 kali lipat menurut Profesor Anthony Barnett
dari University of Birmingham.

2.3 Kecukupan Gizi untuk Orang Dewasa

Dalam keadaan normal, tubuh akan mengatur keseimbangan antara energi


yang diperoleh dari makanan dengan energi yang diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan fungsi tubuh bagi manusia. Pada orang dewasa, di
mana pertumbuhan sudah tidak terjadi, kebutuhan akan zat-zat gizi tergantung
pada aktivitas fisiknya. Daripada perempuan, umumnya laki-laki lebih
memerlukan energi karena secara fisik lebih banyak bergerak. Kebutuhan energi
juga perlu ditambahkan jika semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang.
Energi pada tubuh manusia digunakan untuk melakukan aktivitas di kehidupan
manusia dalam sehari-harinya.

Zat gizi dapat diartikan sebagai zat yang diperoleh dari makanan yang
digunakan untuk menghasilkan energi dalam melakukan berbagai proses dalam
tubuh, memacu pertumbuhan, pertahanan dan perbaikan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam tubuh akan berpengaruh terhadap baik dan tidaknya
kesehatan seseorang. Untuk tetap hidup sehat, asupan gizi yang dikonsumsi harus
seimbang, tidak boleh berlebihan tetapi mengandung semua zat gizi.

14
2.4 Kerangka Teori

Frekuensi Konsumsi
Junk Food

Jenis Junk Food yang - Lingkar Pinggang


dikonsumsi - IMT (Indeks Massa
Tubuh)

Aktivitas Fisik

Usia

Gambar 2. Kerangka Teori

15
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini dapat dilihat berdasarkan:

Kebiasaan Konsumsi
Obesitas
Junk Food
Sentral

Gambar 2. Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Dependen dan Independen


No Variabel Defenisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
1. Kebiasaan Perilaku Wawanc Kuosioner FFQ 1. Sering = >
Konsumsi mengkonsu ara 2 kali/minggu
Junk msi Junk 2. Tidak
Food food secara sering = < 2
berulang- kali/minggu
ulang.
2. Obesitas Kelebihan Ordinal
Lingkar Pita LILA Obesitas, jika
sentral lemak yang
pinggang Asia Pasifik:
terpusat
pada daerah Pria ≥90 cm
perut (intra Wanita ≥80
abdominal cm
fat). (Tjokroprawir
o, 2006).

16
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif


kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan,
menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau
berbagai variabel penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat
digambarkan, diwawancara serta dapat didokumentasikan. Penelitian deskriptif
dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara realita dan obyektif terhadap suatu
kondisi tertentu yang sedang terjadi dalam kelompok masyarakat (Imron, 2014).

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai dengan
bulan April 2021. Penelitian ini bertempat di Kodim 0320/Dumai.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah TNI-AD di Kodim 0320/Kota Dumai.


Populasi seluruh TNI-AD di Kodim 0320/Kota Dumai berjumlah sebanyak 103
orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive


sampling yang mana tidak semua sampel yang akan dipilih tetapi beberapa sampel
yang telah memenuhi kriteria.

1. Kriteria Sampel
a. TNI-AD yang aktif dan masih bekerja di lingkungan Kodim
0320/Dumai
b. Memiliki lingkar pinggang ≥90 cm
c. Bersedia diikutkan dalam penelitian

17
d. Mengkonsumsi junk food > 2 kali/minggu

2. Teknik Purposive Sampling

Penentuan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin yaitu :

N
N = 1+ N e2
Keterangan :

103
n: 1+ 103(0,1 x 0,1)

103
n: 1+ 103(0,01)

103
n: 2,03
= 55

Jadi, jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 55 orang.

4.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer
a. Data karakteristik diperoleh dari hasil wawancara bersama responden
yang meliputi nama, jenis kelamin, umur, BB dan TB.
b. Data kebiasaan frekuensi konsumsi junk food diperoleh melalui kuosiner.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari staff admin yang meliputi gambaran aktivitas
dan jumlah TNI-AD di Kodim 0320/Dumai .

4.5 Pengolahan Data dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
a. Data antropometri memperoleh informasi tentang berat badan dan tinggi
badan responden kemudian dikonversikan ke dalam rumus Indeks Massa
Tubuh. Selanjutnya dilakukan pengukuran lingkar pinggang dan
dikonversikan sesuai dengan nilai linggkar pinggang menurut IDF.

18
b. Data Kebiasaan Konsumsi Junk Food
Data kebiasaan konsumsi junk food diperoleh dengan cara melakukan
wawancara kepada responden dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada
pada kuosiner. Setelah semua responden selesai diwawancara kemudian
kuosiner tersebut dikategorikan berdasarkan definisi operasional yaitu
sering sekali dikonsumsi, sering dikonsumsi, biasa dikonsumsi, kadang-
kadang dikonsumsi, jarang dikonsumsi dan tidak pernah dikonsumsi.

Penelitian ini berlangsung dengan proses perencanaan sebagai


berikut :

Memperoleh informasi berat Penetapan sampel yang


badan dan tinggi badan sering konsumsi junk food
dan tidak

Penetapan sampel obesitas Pengukuran lingkar pinggang


sentral dan tidak

2. Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan pada masing-masing variabel yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik data pada tiap variabel yang di teliti.
Variabel yang diteliti antara lain yaitu kebiasaan konsumsi junk food dan
obesitas sentral pada TNI-AD di Kodim 0320 Kota Dumai. Data hasil
analisis ini berupa distribusi data dan persentase data.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama.

Angraini, R. D. (2014). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Aktivitas


Fisik, Rokok, Konsumsi Buah, Sayur Dan Kejadian Hipertensi Pada
Lansia Di Pulau Kalimantan (Analisis Data Riskesdas 2007). Hubungan
indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, rokok, konsumsi buah, sayur
dan kejadian hipertensi pada lansia di pulau kalimantan (Analisis Data
Riskesdas 2007).

Arisman, 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Cyrilla, V., Winaktu, G. J., & Winata, S. D. (2018). Hubungan Kebiasaan


Mengonsumsi Makanan Cepat Saji dengan Indeks Massa Tubuh pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Angkatan 2016 Periode
September 2017. Jurnal Kedokteran Meditek.

Damayanti, R. E., Sumarmi, S., & Mundiastuti, L. (2019). Hubungan Durasi


Tidur dengan Kejadian Overweight dan Obesitas pada Tenaga
Kependidikan di Lingkungan Kampus C Universitas Airlangga. Amerta
Nutrition, 3(2), 89-93.ISO 690

Djala, P. N. V. (2016). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Terhadap


Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Sehat di Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma
[Skripsi].

Fatmasari, D. (2016). Hubungan Antara Obesitas Sentral Dengan Derajat


Hernia Nucleus Pulposus Di Klinik Fisioterapi Kota Makassar.
Universitas Hasanuddin.

20
Fridawanti, A. P. (2016). Hubungan antara Asupan Energi, Karbohidrat,
Protein, dan Lemak terhadap Obesitas Sentral pada Orang Dewasa di Desa
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta. Univeristas Sanata
Dharma.

Hamidin, A.S. 2011. Kebaikan Air Putih. Yogyakarta : Media Pressindo.

Imron, Moch. TA. Metodelogi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta: CV.


SagungSETO. 2014

IMT, H. I. M. T., Fisik, A., & Angraini, R. D. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS. Jakarta. Balitbang


Kemenkes RI.

Kustin. (2018). Efek Konsumsi Junk Food Terhadap Pubertas Dini Pada
Remaja Putri SMP di Kabupaten Jember. Tesis, 1–155.

Mentari, S. (2020). Perilaku Masyarakat dalam Mengkonsumsi Junk Food


Perspektif Konsumsi Islam (Studi Kasus Desa Sumbergede, Kec.
Sekampung, Kab. Lampung Timur) (Doctoral dissertation, IAIN Metro).

Munawir, A., & Ningtyias, F. W. Efek Konsumsi Junk Food terhadap


Pubertas Dini pada Remaja Putri SMP di Kabupaten Jember.

Nandar, R. C. M., Pradigdo, S. F., & Suyatno, S. (2019).Hubungan


Tingkat Kecukupan Energi, Aktivitas Fisik, dan Persentase Lemak Tubuh
dengan Kejadian Obesitas pada Pekerja Wanita (Studi pada Perusahaan
Makanan Ringan di Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 7(1), 314-321.

21
Pritasari. 2006. HidupSehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta : Primadia Pustaka IKAPI

Purwati, Susi. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta


: Penebar Swadaya

Salim, A. N. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


obesitas pada karyawati sekretariat daerah kabupaten wonosobo. Fakultas I
lmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Semarang.

Sikalak, W., Widajanti, L., & Aruben, R. (2017). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Karyawati Perusahaan Di
Bidang Telekomunikasi Jakarta Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(e-Journal), 5(3), 193-201.

Suji Ainda Mardatila, S. (2019). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food,


Sarapan Pagi Dan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Obesitas
Pada Remaja Di Sma 13 Kota Padang Tahun 2019 (Doctoral dissertation,
Stikes Perintis Padang).

Susanti, T. (2016). Hubungan Pola Konsumsi Fast Food dengan Kejadian


Obesitas pada Remaja di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Alma Ata).

Widajanti, L. 2009. Survei Konsumsi Gizi. UNDIP: Semarang

Widiantini, W., & Tafal, Z. (2014). Aktivitas fisik, stres, dan obesitas pada
pegawai negeri sipil. Kesmas: National Public Health Journal, 325-329.

22
LAMPIRAN I
WAWANCARA SURVEY PENDAHULUAN TERHADAP
FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD
A. Data responden
Nama :
Umur :
B. Pertanyaan Frekuensi Konsumsi Junk Food. Sebelum memberikan
pertanyaan penulis menjelaskan secara umum mengenai pengertian
junk food.
*Junk food yang dimaksud termasuk ke dalam waktu
mengkonsumsinya seperti menjadi menu sarapan, makan siang dan
makan malam. Junk food adalah makanan rendah nutrisi tetapi
tinggi lemak dan contoh makanannya seperti daging olahan (sosis,
nugget, burger, dan lain-lain), makanan kalengan, gorengan, ayam
kfc dsb.
1. Apakah makanan junk food yang biasa anda konsumsi?
2. Berapa kali dalam seminggu anda mengkonsumsi junk food?
3. Menurut anda mengapa makanan tersebut dikatakan junk food?

23
LAMPIRAN II

FORMULIR PENGAMBILAN DATA

A. Hasil Pemeriksaan Sampel


1. Berat Badan : kg
2. Tinggi Badan : cm
3. Lingkar Pinggang : cm

24
LAMPIRAN III
FORMULIR FOOD FREKUENSI QUESTIONNAIRE (FFQ)
SEMI KUANTITAIF

N Jenis Makanan Frekuensi makan


o
x/h x/mgg Tidak
r pernah

1 Mie Instant
2 Kentang goreng
3 Gorengan
4 Donat
5 Hamburger
6 Sandwich
7 Pizza
8 Nugget
9 Sosis
10 KFC
11 Richeese
12 Coca cola
13 Sprite
14 Pepsi
15 Fanta
16 Snack ringan
17 Sarden/makanan
kalengan
18 Ice cream/makanan
beku
19 Spaghetti
20 Bakso bakar
21 Sosis bakar
22 Olahan keju

25
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :
No. Hp :

Dengan ini saya bersedia secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian setelah
mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami peneltian
yang dilakukan dengan judul “Gambaran Kebiasaan Konsumsi Junk Food dan
Kejadian Obesitas Sentral di Kodim 0320/Kota Dumai”. Saya akan
memberikan informasi yang benar sejauh yang saya ketahui dan yang saya ingat.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Dumai, _______________ 2021


Yang membuat pernyataan,

( _______________________)

26

Anda mungkin juga menyukai