PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Ibu : Erawati
Riwayat Pendidikan :
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat dan
rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Proposal Penelitian ini, yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
Jurusan Gizi dengan Judul “Gambaran Kebiasaan Konsumsi Junk Food dan
Kejadian Obesitas Sentral Pada TNI-AD di Kodim 0320/Kota Dumai”.
iii
7. Kedua kakak saya dan teman-teman saya yang selalu memberikan do’a,
dukungan, dan semangat kepada penulis selama masa perkuliahan dan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis
iv
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RINGKASAN
Junk Food merupakan makanan yang sedang trend di kalangan masyarakat. Pada kondisi
tertentu, seseorang bisa begitu menginginkan junk food salah satunya karena bekerja
hingga larut atau jam kerja yang sangat panjang dan juga didukung dengan adanya
aplikasi memesan makanan secara online membuat para pengguna smartphone keasyikan
memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memesan makanan secara instant yaitu secara
online. Hampir semua usaha makanan menyedikan junk food di menu restorannya.
Obesitas sentral salah satunya dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang sehat. Salah
satunya seperti keseringan mengkonsumsi junk food. Obesitas sentral merupakan suatu
keadaan dimna penimbunan lemak terjadi secara berlebihan dan jauh melebihi normal di
daerah abdomen (perut). Data riskesdas 2018 menunjukkan bahwa kejadian obesitas
sentral tertinggi terjadi pada PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD yaitu sebanyak 33,7%.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini
adalah TNI-AD sebanyak 51 orang. Penelitian ini dilakukan di Kodim 0320/Kota Dumai
dan mulai dilakukan penelitian dari desember 2020 hingga april 2021. Analisa data yang
digunakan pada penelitian ini dengan cara analisa univariat dengan tujuan untuk
mengetahui karakteristik data pada tiap variabel yang diteiti. Variabel yang diteliti antara
lain kebiasaan konsumsi junk food dan obesitas sentral pada TNI-AD di Kodim 0320.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi junk food
dan kejadian obesitas sentral di kodim 0320/Kota Dumai. Penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling yaitu mengambil sampel
berdasarkan kriteria yang ditentukan.
v
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA
SUMMARY
Junk Food is a food that is a trend in the community. In certain conditions, someone can
really want junk food, one of which is because of working late or very long working
hours and also supported by the existence of an online food ordering application making
smartphone users preoccupied with the application to order food instantly online. Almost
all food businesses provide junk food on their restaurant menus.
Central obesity is one of them by an unhealthy lifestyle. One such as the only frequent
eating junk food. Central obesity is a condition where the accumulation of fat occurs
excessively and far more than normal in the abdominal area. Riskesdas 2018 data shows
that the highest incidence of central obesity is in PNS / TNI / POLRI / BUMN / BUMD,
amounting to 33.7%.
This type of research is descriptive quantitative. The sample in this study was the TNI-
AD as many as 51 people. This research was conducted at Kodim 0320 / Kota Dumai and
the research began from December 2020 to April 2021. Analysis of the data used in this
study was by means of univariate analysis with the aim of seeing the effectiveness of the
data on each determined variable. The variables studied included consumption of junk
food and central obesity in the Indonesian Army at Kodim 0320.
The purpose of this study was to see a picture of consumption of junk food consumption
and central events in Kodim 0320 / Dumai City. Determination of the sample in this study
is by purposive sampling method, namely taking samples based on the specified criteria.
Bibliography: 24 (2003-2020)
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PE
KATA PENGANTAR
xi
xii
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1
vii
4.2Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Obesitas........................................................................................11
x
DAFTAR LAMPIRAN
Form Wawancara..........................................................................................24
Kuesioner Penelitian.....................................................................................26
Informed Consent.........................................................................................28
xi
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
Gr : Gram
Cm : Centimeter
Kg : Kilogram
xii
BAB I
PENDAHULUAN
2
kalori serta minyak yang tinggi sedangkan daging olahan dikatakan junk food
karena mengandung garam rendah nutrisi, pengawet dan pewarna. Lalu,
makanan kalengan dikatakan junk food karena kandungan gizi dan vitaminnya
sudah ada yang rusak dan kandungan protein juga sudah berubah sifat dan
nilai gizinya berkurang.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa judul yang akan diteliti
adalah “Gambaran Konsumsi Junk Food dan Kejadian Obesitas Sentral di
Kodim 0320 Kota Dumai.”.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsumsi junk food pada TNI-AD di Kodim
0320/Dumai.
2. Untuk mengetahui kejadian obesitas pada TNI-AD di Kodim
0320/Dumai.
3. Untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi junk food dan
kejadian obesitas di Kodim 0320 Kota Dumai.
3
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasan tentang ilmu gizi masyarakat yang
berhubungan dengan kejadian obesitas.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan yang kurang baik bagi tubuh apabila sering dikonsumsi karena
mengandung gizi yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak penyakit
disebut dengan Junk Food. Secara harfiah, Junk (sampah) Food (makanan) bisa
diartikan sebagai makanan tidak berguna. Jumlah lemak yang besar, rendah serat,
banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi,
rendah vitamin, dan rendah mineral terdapat pada junk food sehingga dapat
memicu segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker
(Mentari, 2019).
Junk food juga mengandung sebagian besar lemak dan sebagian besar
lemak tersebut terakumulasi dalam tubuh. Orang-orang yang gemar
mengkonsumsi junk food akan mengalami penambahan berat badan dan dapat
mengalami obesitas. Salah satu jenis junk food yaitu minuman bersoda. Minuman
bersoda mengandung paling banyak gula sementara kebutuhan gula dalam tubuh
tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari (Griffindors, 2013).
1. Gorengan karena mengandung kalori minyak dan lemak tinggi, terlebih jika
memakan gorengan yang digoreng menggunakan minyak yang telah dipakai
berkali-kali hingga warnanya menjadi hitam. Makanan gorengan juga
6
mengakibatkan kegemukan dan jantung koroner. Pada proses menggoreng
muncul zat karsiogenik yang memicu kanker.
2. Makanan kalengan, yaitu makanan yang dikemas dalam kaleng, bisa berupa
buah-buahan atau daging. Makanan kaleng tidak sehat karena biasanya
mengandung bahan pengawet, mengakibatkan menurunnya kandungan gizi
dan nutrisi.
3. Makanan daging yang diproses seperti sosis, ham, corned dan lain- lain,
mengandung bahan pewarna dan pengawet yang membahayakan organ hati.
Selain itu, kadar natrium yang tinggi menyebabkan hipertensi dan gangguan
ginjal, hingga bisa memicu kanker.
4. Mie instant mengandung bahan pengawet serta kadar garam di dalam mie
instant menyebabkan kerja ginjal menjadi berat. Mie instant juga mengandung
trans lipid yang berisiko buruk pada pembuluh darah jantung.
5. Makanan yang dibakar atau dipanggang dapat mengakibatkan makanan
menjadi gosong sehingga muncul zat yang memicu penyakit kanker.
6. Keju olahan dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan gula darah.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi seperti ini sering
menyebabkan penumpukan lemak dan gula sehingga dapat terkena diabetes.
7. Makanan asinan kering mengandung garam nitrat yang memicu munculnya
zat karsiogenik di dalam tubuh, mengakibatkan tingginya risiko gangguan
pada fungsi hati, serta memberatkan kerja ginjal.
8. Makanan manisan beku seperti es krim, cake beku, dan lain-lain. Umumnya
mengandung mentega tinggi yang dapat mengakibatkan obesitas dan kadar
gula tinggi.
9. Makanan yang banyak mengandung gula. Mengandung banyak gula,
misalnya, minuman bersoda. Gula, tertutama gula buatan, sangat tidak baik
bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan penyakit diabetes, kerusakan
pada gigi, dan menyebabkan obesitas.
10. Makanan daging berlemak dan jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol
yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kanker usus besar, dan
kanker payudara (Mentari, 2019).
7
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa Menurut Badan
kesehatan dunia (WHO) terdapat banyak jenis-jenis junk food, jika di konsumsi
secara berlebih dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, yang
membahayakan tubuh. ternyata dibalik makanan lezat nan gurih itu mengintai
bahaya penyakit.
Junk Food dibalik rasanya yang nikmat dan penampilannya yang menarik
memiliki segudang kandungan yang cukup berbahaya bagi tubuh, diantaranya
sebagai berikut :
a. Zat aditif, Zat yang sangat sering di gunakan di dalam makanan- makanan
tersebut adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), dan pengawet. Zat
aditif yang biasa terkandung dalam pengawet maupun pewarna makanan jika
dikonsumsi secara terus menerus bisa mengakibatkan kerusakan hati, sirosis
hingga kanker hati.
b. Lemak jenuh berbahaya buat tubuh karena zat ini merangsang hati dan
memproduksi banyak kolesterol. Tingginya jumlah lemak jenuh dalam
mengkonsumsi junk food akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus
dan kanker payudara.
c. Sodium adalah bagian dari garam yang banyak terdapat pada french fries,
ayam goreng, burger, cheese burger, pizza. Sodium tidak boleh terlalu
banyak dalam tubuh. Bila sodium terlalu banyak dapat meningkatkan aliran
darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi yang akan berpengaruh
munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung dan stroke.
d. Selain itu,beberapa junk food juga mengandung banyak gula terutama gula
buatan, tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit
diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, eskrim, dan cake
mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya
(Mentari, 2019).
8
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa dibalik rasanya yang
nikmat junk food memiliki segudang kandungan berbahaya yang
menyebabkan berbagai penyakit antara lain zat aditif yang terdapat
pengawet yang mengakibatkan kerusakan hati serta kanker, lemak jenuh
tinggi yang banyak memperoduksi kolesterol menyebabkan kanker usus dan
payudara, sodium yang tinggi yang berpengaruh munculnya gangguan
ginjal, penyakit jantung dan stroke, serta gula berlebihan yang menyebabkan
diabetes, obesitas dan lain-lain (Mentari, 2019).
Makanan junk food rasanya sangat lezat dan orang yang melihatnya pasti
ingin mengingitnya. Sulit rasanya menolak selera untuk menikmati makanan
junk food tetapi mengonsumsi junk food dalam waktu yang harus dihentikan
karena makanan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh (Kustin, 2018).
Berikut adalah beberapa alasan mengapa konsumsi junk food perlu
dikurangi :
9
tinggi ditemukan di jenis makanan tersebut.
e. Junk food mengandung pengawet dan pewarna, baik yang
mengandung zat karsinogenik atau tidak.
f. Dalam jangka panjang sebenarnya junk food mempercepat efek
penuaan. Orang yang sering mengkonsumsi junk food menunjukkan
tand-tanda usia tua lebih cepat. Hal ini karena memakan junk food
dalam waktu lama mengakibatkan tubuh mengkonsumsi gizi buruk.
Hasilnya adalah pelepasan radikal bebas yang merupakan faktor utama
yang bertanggung jawab atas efek penuaan (Vinsensia, 2011).
10
Gambar 1 Obesitas
B. Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang adalah indikator untuk menentukan obesitas
abdominal yang diperoleh melalui hasil pengukuran panjang pinggang di
antara crista dan costa XII pada lingkar terkecil, diukur dengan pita
meteran non elastic (ketelitian 1 mm). ukuran lingkar pinggang yang besar
berhubungan dengan peningkatan faktor risiko terhadap penyakit
kardiovaskular karena lingkar pinggang dapat menggambarkan akumulasi
dari lemak intraabdominal atau lemak visceral.
Pengukuran lingkar pinggang dapat digunakan untuk menghitung
atau memprediksi seberapa besar timbunan lemak pada abdomen. Cara
pengukuran lingkar pinggang yang tepat, dapat dilakukan pada titik tengah
antara tulang rusuk terakhir dengan iliac crest. Pita pengukuran harus
menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Pengukuran lingkar
pinggang sebaiknya dilakukan ketika akhir respirasi.
11
IDF (International Diabetes Federation) mengeluarkan kriteria
ukuran lingkar pinggang untuk memudahkan klasifikasi berdasarkan etnis.
2) Faktor Lingkungan
Lingkungan juga memegang peran yang cukup berarti. Lingkungan
ini termasuk perilaku/pola gaya hidup seperti apa yang dikonsumsi dan
berapa kali seseorang makan dalam sehari serta bagaiman aktivitasnya.
3) Faktor Psikis
Apa yang ada difikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya
dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri
yang negatif.
12
4) Faktor Perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita
obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak dapat
memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang
yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak dapat dikurangi,
sehingga penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara
mengurangi jumlah lemak di dalam sel.
5) Faktor Obat-Obatan
Obata-obatan merupakan sumber penyebab signifikan dari
terjadinya overweight dan obesitas iatrogenic. Obat-obat yang dapat
menyebabkan obesitas diantaranya adalah golongan steroid, antidiabetik
(insulin, sulfonilure), antihistamin, antihipertensi (alpha dan beta-bloker),
dan protease inhibitor (Shilss, 2006).\
6) Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu
penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah
masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih
sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya
lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang akan mengalami
obesitas.
13
tepi atas tulang punggul. Pengukuran dilakukan horizontal melingkar perut
sejajar tepi atas tulang panggul dan parallel dengan lantai. Pada saat
pembacaan, pita pengukur tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam
kondisi ekspirasi normal.
Lingkar pinggang terbukti dapat mendeteksi obesitas sentral dan
sindroma metabolik dengan ketepatan yang cukup tinggi dibandingkan
indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pnggul. Penumpukan lemak di
sekitar perut (obesitas sentrak) dapat meningkatkan risiko gangguan
kardiovaskular sebanyak 4 kali lipat menurut Profesor Anthony Barnett
dari University of Birmingham.
Zat gizi dapat diartikan sebagai zat yang diperoleh dari makanan yang
digunakan untuk menghasilkan energi dalam melakukan berbagai proses dalam
tubuh, memacu pertumbuhan, pertahanan dan perbaikan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam tubuh akan berpengaruh terhadap baik dan tidaknya
kesehatan seseorang. Untuk tetap hidup sehat, asupan gizi yang dikonsumsi harus
seimbang, tidak boleh berlebihan tetapi mengandung semua zat gizi.
14
2.4 Kerangka Teori
Frekuensi Konsumsi
Junk Food
Aktivitas Fisik
Usia
15
BAB III
Kebiasaan Konsumsi
Obesitas
Junk Food
Sentral
16
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai dengan
bulan April 2021. Penelitian ini bertempat di Kodim 0320/Dumai.
1. Populasi
2. Sampel
1. Kriteria Sampel
a. TNI-AD yang aktif dan masih bekerja di lingkungan Kodim
0320/Dumai
b. Memiliki lingkar pinggang ≥90 cm
c. Bersedia diikutkan dalam penelitian
17
d. Mengkonsumsi junk food > 2 kali/minggu
N
N = 1+ N e2
Keterangan :
103
n: 1+ 103(0,1 x 0,1)
103
n: 1+ 103(0,01)
103
n: 2,03
= 55
1. Data Primer
a. Data karakteristik diperoleh dari hasil wawancara bersama responden
yang meliputi nama, jenis kelamin, umur, BB dan TB.
b. Data kebiasaan frekuensi konsumsi junk food diperoleh melalui kuosiner.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari staff admin yang meliputi gambaran aktivitas
dan jumlah TNI-AD di Kodim 0320/Dumai .
18
b. Data Kebiasaan Konsumsi Junk Food
Data kebiasaan konsumsi junk food diperoleh dengan cara melakukan
wawancara kepada responden dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada
pada kuosiner. Setelah semua responden selesai diwawancara kemudian
kuosiner tersebut dikategorikan berdasarkan definisi operasional yaitu
sering sekali dikonsumsi, sering dikonsumsi, biasa dikonsumsi, kadang-
kadang dikonsumsi, jarang dikonsumsi dan tidak pernah dikonsumsi.
2. Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan pada masing-masing variabel yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik data pada tiap variabel yang di teliti.
Variabel yang diteliti antara lain yaitu kebiasaan konsumsi junk food dan
obesitas sentral pada TNI-AD di Kodim 0320 Kota Dumai. Data hasil
analisis ini berupa distribusi data dan persentase data.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Fridawanti, A. P. (2016). Hubungan antara Asupan Energi, Karbohidrat,
Protein, dan Lemak terhadap Obesitas Sentral pada Orang Dewasa di Desa
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta. Univeristas Sanata
Dharma.
IMT, H. I. M. T., Fisik, A., & Angraini, R. D. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta.
Kustin. (2018). Efek Konsumsi Junk Food Terhadap Pubertas Dini Pada
Remaja Putri SMP di Kabupaten Jember. Tesis, 1–155.
21
Pritasari. 2006. HidupSehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta : Primadia Pustaka IKAPI
Widiantini, W., & Tafal, Z. (2014). Aktivitas fisik, stres, dan obesitas pada
pegawai negeri sipil. Kesmas: National Public Health Journal, 325-329.
22
LAMPIRAN I
WAWANCARA SURVEY PENDAHULUAN TERHADAP
FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD
A. Data responden
Nama :
Umur :
B. Pertanyaan Frekuensi Konsumsi Junk Food. Sebelum memberikan
pertanyaan penulis menjelaskan secara umum mengenai pengertian
junk food.
*Junk food yang dimaksud termasuk ke dalam waktu
mengkonsumsinya seperti menjadi menu sarapan, makan siang dan
makan malam. Junk food adalah makanan rendah nutrisi tetapi
tinggi lemak dan contoh makanannya seperti daging olahan (sosis,
nugget, burger, dan lain-lain), makanan kalengan, gorengan, ayam
kfc dsb.
1. Apakah makanan junk food yang biasa anda konsumsi?
2. Berapa kali dalam seminggu anda mengkonsumsi junk food?
3. Menurut anda mengapa makanan tersebut dikatakan junk food?
23
LAMPIRAN II
24
LAMPIRAN III
FORMULIR FOOD FREKUENSI QUESTIONNAIRE (FFQ)
SEMI KUANTITAIF
1 Mie Instant
2 Kentang goreng
3 Gorengan
4 Donat
5 Hamburger
6 Sandwich
7 Pizza
8 Nugget
9 Sosis
10 KFC
11 Richeese
12 Coca cola
13 Sprite
14 Pepsi
15 Fanta
16 Snack ringan
17 Sarden/makanan
kalengan
18 Ice cream/makanan
beku
19 Spaghetti
20 Bakso bakar
21 Sosis bakar
22 Olahan keju
25
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Dengan ini saya bersedia secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian setelah
mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami peneltian
yang dilakukan dengan judul “Gambaran Kebiasaan Konsumsi Junk Food dan
Kejadian Obesitas Sentral di Kodim 0320/Kota Dumai”. Saya akan
memberikan informasi yang benar sejauh yang saya ketahui dan yang saya ingat.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.
( _______________________)
26