Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Bahan Galian Industri

A.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai kekayaan tambang yang paling
besar' hal ini dapat kita ketahui dari daerah-daerah penghasil tambang di Indonesiayang beraneka
ragam. Tidak hanya itu dapat kita pelajari dari sejarah proses pembentukan permukaan bumi
Negara Indonesia memiliki potensi penghasil bahan tambang karena dahulunya saat
pembentukan permukaan bumi terjadi proses sedimentasi' serta beberapa daerah terdapat bekas
bentukan pegunungan yang mungkin pada zaman ini telah menjadi lautan ataupun ada yang
menjadi daratan. Batuan dan bahan tambang itu dimaanfaatkan dalam berbagai industri yang
mana memenuhi kebutuhan manusia secara primer,sekunder,maupun tersier. Berbagai klasifikasi
bahan galian industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini masih terus
didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya, mengelompokkan Bahan Galian Industri berdasarkan
pemanfaatannya, misalnya Noetsaller (1988) "

Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat ditambang untuk
keperluan manusia. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, seperti
kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari
larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan sebagainya (Katili, R.J. 1966).

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Tentang Penggolongan


Bahan Galian (PP No 27/1980), yang menyatakan sebagai berikut:

a. Golongan bahan galian yang strategis adalah:

- minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;


- bitumen padat, aspal;
- antrasit, batubara, batubara muda;
- uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;
- nikel, kobalt;
- timah
b. Golongan bahan galian yang vital adalah:
- besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;
- bauksit, tembaga, timbal, seng;
- emas, platina, perak, air raksa, intan;
- arsin, antimon, bismut;
- yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;
- berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
- kriolit, fluorpar, barit;
- yodium, brom, khlor, belerang;

c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau B adalah:


- nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);
- asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
- yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
- batu permata, batu setengah permata;
- pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;
- batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);
- marmer, batu tulis;
- batu kapur, dolomit, kalsit;
- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur
mineral golongan a maupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi
pertambangan.
Sementara itu, dalam bagian Penjelasan, dicantumkan bawa arti penggolongan bahan-bahan
galian adalah :

1.Bahan galian Strategis berarti strategis untuk Pertahanan dan Keamanan serta Perekonomian
Negara;

2.Bahan galian Vital berarti dapat menjamin hajat hidup orang banyak;
3.Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian Strategis dan Vital berarti karena sifatnya tidak
langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional.

Dari penggolongan bahan galian di atas, terlihat bahwa bahan galian industri sebagian
besar termasuk ke dalam bahan galian golongan C, walaupun beberapa jenis termasuk dalam
bahan galian golongan yang lain. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi
dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam
Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

a. Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, kelompok ini dapat dibagi menjadi
:

Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping, dolomit, kalsit,
marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.

Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan
bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar.

b. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras,
belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan
breksi pumice.

c. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit
dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes

d. Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan :
lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan
sirtu

e. Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses perubahan hidrotermal : barit, gipsum,
kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

f. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer, batusabak,
kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.

B.

Bahan galian di dalam kerak bumi itu beraneka ragam jenisnya. Akan tetapi jika ditinjau
menurut cara terjadinya maka bahan galian dapat dibedakan menjadi 4 golongan ialah :
• Bahan galian primer

• Bahan galian sekunder

• Bahan galian malihan

• Bahan galian sedimenter

1.1 Bahan galian primer terjadi dari hasil pembekuan magma. Magma adalah sejenis leburan
silikat panas, alamiah, terdapat di dalam bumi; dan merupakan sumber dari semua unsur kimia
dalam mineral. Proses pembekuan berlangsung apabila magma tersebut mengalami penurunan
suhu, misalnya ketika menerobos ke dalam lapisan kulit bumi atau bersentuhan dengan atmosfer.
Akibatnya terjadilah tubuh batuan beku, yang membentuk di dalam kerak bumi. Demikian pula
proses terjadinya bahan galian ,tergantung mineral- mineral apa yang banyak dikandung oleh
magma yang membeku tersebut. Jika banyak mineral-mineral mengandung emas dan perak maka
terjadilah endapan bahan galian emas dan perak, jika banyak mineral-mineral mengandung nikel
maka terjadilah endapan bahan galian nikel, jika banyak mineral-mineral mengandung tembaga
maka terjadilah endapan bahan galian tembaga; jika banyak timah terjadi endapan bahan galian
timah dan sebagainya.

1.2 Bahan galian sekunder (Secondary ore Deposits) terbentuk karena adanya perombakan
(pelapukan dan erosi) singkapan dari batuan yang telah ada karena berhubungan langsung
dengan atmosfera, hidrosfera dan biosfera. Biasanya untuk pembentukan endapan bahan galian
sekunder ini diperlukan batuan sumber (source rock) di daerah daratan. Batuan sumbernya dapat
berupa batuan beku, malihan dan batuan sedimen. Proses perombakan terjadi karena proses
fisika, kimia dank arena hasil kerja jasad hidup.Hasil perombakannya berbentuk padat dan lepas-
lepas seterusnya akan mengalami proses pengangkutan ke tempat lain; biasanya di tempat
cekungan yang lebih rendah letaknya akan terendapkan, misalnya di dasar sungai, danau dan
pantai. Endapan bahan galian jenis ini terkenal pula disebut dengan endapat letakan (placer) atau
endapan alluvial. Misalnya endapan timah putih di pulau Bangka dan Belitung dan Singkep;
intan di Martapura dan lain-lain.

1.3 Bahan galian malihan ialah bahan galian yang terjadi karena perubahan bentuk, akibatnya
adanya perubahan suhu, dan tekanan. Faktor ini dapat bekerja sendiri-sendiri atau gabungan.
Misalnya karbon dapat berubah menjadi grafit atau intan; batu gamping berubah menjadi
marmer; dan contoh bahan galian malihan yang lain, kwarsit, batu sabak, mika, talk, asbes dan
lain-lain.

1.4 Bahan galian sedimenter ini adalah bahan galian yang terjadi benar-benar ada pengertian
pengendapan dari atas ke bawah di dalam larutan. Misalnya batu bara, oil shale, minyak bumi,
garam-garam dan sebagainya.
Klasifikasi bahan galian industry dapat ditentukan berdasarkan asal bahan galian yang diperoleh.
Berdasarkan sumber diperolehnya bahan galian industry tersebut, maka bahan galian industry
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1.Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen

2.Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan gunung berapi

3.Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan basa

4.Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan

5.Bahan galian industry yang berkaitan dengan proses perubahan hydrothermal

6.Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan malihan

Anda mungkin juga menyukai