Anda di halaman 1dari 3

Beton adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam struktur, yang bahan utamanya

adalah semen, air, agregat halus, dan agregat kasar dengan perbandingan tertentu, kadang-
kadang ditambahkan baha campuran lain (bahan additive)

Beton = filler + binder

Bahan filler adalah agregat halus dan agreat kasar.

Bahan binder adalah air dan semen.

Bahan pasta adalah semen dan air.

Bahan mortar adalah agregat halus dan pasta.

SEMEN

Semen adalah bahan jadi yang mengeras dengan adanya air (semen hidrolis) yang memiliki
sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi
suatu massa yang padat.

Semen yag biasa dipakai untuk beton dinamakan semen Portland (PC), karena setelah
mengeras mirip batu portland yang ada di Inggris. Komponen utama semen Portland :

 Batu kapur yang mengandung CaO (kapur, lime)


 Lempungyang mengandung komponen SiO2 (silica), Al2O3 (oksida alumina), Fe2O3
(oksida besi)

Jenis-jenis Portland menurut ASTM (American Society for Testing and Materials) adalah
sebagai berikut :

o Semen type I : untuk konstruksi biasa, dimana tidak diperlukan sifat khusus.
o Semen type II : untuk konstruksi biasa, dimana diinginkan perlawanan terhadap sulfat
atau panas hidrasi sedang.
o Seme type III : untuk konstruksi dimana diinginkan cepat mengeras dan kekuatan
awal tinggi.
o Semen type IV : untuk konstruksi dimana diinginkan panas hidrasi rendah.
o Semen type V : untuk konstruksi dimana diinginkan daya tahan yang tinggi terhadap
sulfat.

Pada reaksi antara semen dan air, kita bedakan menjadi 2 periode yang berlainan, yaitu :

- Periode pengikatan, yaitu peralihan dari keadaan plastis kedalam keadaan mengeras.
- Periode pengerasan, yaitu penambahan kekuatan setelah pengikatan selesai

Yang penting adalah awal pengikatan, yaitu saat mulainya semen menjadi kaku, yang tidak
boleh terjadi kurang dari satu jam. Semen yang dipakai untuk campuran beton harus dalam
kondisi baik, yaitu tidak menggumpal.

AIR
Air diperlukan pada pembuatan beton agar terjadi reaksi kimiawi dengan semen untuk
membasahi agregat dan untuk melumas campuran agar mudah pengerjaannya. Pada
umumnya air minum dapat dipakai untuk campuran beton.

Karena pasta semen merupakan hasil reaksi kimiawi antara semen dengan air, maka yang
menentukan adalah perbandingan antarair dan semen. Air yang berlebihan akan
menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang
terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak seluruhnya selesai. Sebagai akibatnya
beton yang dihasilkan akan kurang kekuatannya.

Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau tulangannya.

AGREGAT

Agregat biasanya menempati sekitar 60%-80% dari volume total beton, maka sifat-sifat
agregat mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku beton yang sudah mengeras.

Agregat ini harus bergradasi sedemikian rupa sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi
sebagai benda yang utuh, homogen, dan rapat, dimana agregat yang berukuran kecil
berfungsi sebagai pengisi celah yang ada diantara agregat berukuran besar.

Ada 2 jenis agregat, yaitu :

 Agregat kasar, meliputi kerikil, batu pecah, atau pecahan-pecahan dari blast furnace.
 Agregat halus, meliputi pasir alami dan pasir buatan.

Agregat halus adalah bahan yang lolos dari ayakan no. 4 (yaitu lebih kecil dari 3/16 inci atau
5 mm). Sedangkan agregat kasar adalah bahan yang ukurannya lebih besar dari agregat halus.
Agregat berbutir bulat memerlukan lebih sedikit mortar daripada agregat yang bersudut.

Anda mungkin juga menyukai