Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andi Ema Damayani

NIM : 1710111174

Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus
menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis dan membuka Rekening
Efek atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan order yang diminta
nasabah. Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan transaksi pembelian dan
penjualan saham atas nama mereka sebagai bagian dari portofolio perusahaan.

Proses perdagangan saham di Pasar Modal melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah:
1. SRO Pasar Modal: BEI, KSEI dan KPEI sebagai regulator perdagangan efek di
Indonesia
2. Perusahaan Efek Anggota Bursa yang telah memperoleh izin usaha dari OJK
sebagai Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM) dan telah
memperoleh persetujuan Keanggotaan Bursa untuk mempergunakan sistem dan
atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa
sesuai dengan Peraturan Bursa
3. Nasabah
4. Biro Administrasi Efek
5. Lembaga Kustodian dan/atau Bank Kustodian

Tugas dan Tanggung-jawab para Pihak

Bagi Perusahaan Efek atau Anggota Bursa


1. Bagian pemasaran PE AB bertanggung jawab untuk membuat kontrak
dengan nasabahmengenai pembukaan rekening Efek dan menerima
pesanan nasabah untuk membeli atau menjual Efek, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.Transaksi Efek untuk kepentingan nasabah tidak dapat dilaksanakan
sebelum rekening Efek dibuka atas nama nasabah yang bersangkutan,
kecuali untuk:
i. Membeli atau menjual saham atau unit penyertaan Reksa Dana terbuka;
ii. Memesan Efek dalam rangka Penawaran Umum; dan
iii. Membeli atau menjual Efek untuk kepentingan Perusahaan Efek lain,
Pihak terafiliasidengan Perusahaan Efek dimaksud, Bank, Perusahaan
Asuransi, Dana Pensiun, atau Lembaga Keuangan lain;

b. Kontrak harus memuat:


i. Efek dan dana dalam Rekening Efek tersebut dapat digunakan
sebagai jaminanpenyelesaian kewajiban nasabah tersebut terhadap
Perusahaan Efek;
ii. Perusahaan Efek mempunyai hak untuk membeli Efek untuk
Rekening Efek,dengantujuan untuk menutup saldo negatif Efek
(short position);
iii. Perusahaan Efek dapat meminta dana atau Efek dari pemegang
Rekening tersebut,sebelum pelaksanaan Transaksi Efek;
iv. Dana dan Efek dalam Rekening Efek atas nama nasabah dapat
disimpan dalam Rekening Efek pada Bank Kustodian atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Perusahaan Efek untuk
kepentingan nasabah bersangkutan, sepanjangterdapat catatan dalam
Rekening Efek pada Bank Kustodian atau Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut bahwa dana dan Efek dimaksud dimiliki
oleh nasabah Perusahaan Efek; dan
v. Dalam hal dana menunjukan saldo negatif dalam Rekening Efek
nasabah, PerusahaanEfek dapat menggunakan Efek dalam Rekening
Efek nasabah tersebut sebagaijaminan atas kredit bank atau lembaga
keuangan lainnya.

c. Kontrak harus disimpan dalam arsip pada bagian pemasaran, dilengkapi


dengan dokumen :
i. Identitas nasabah termasuk nama, alamat, nomor telepon, nomor
faksimili dan NPWP.
ii. Surat kuasa dari nasabah yang berbentuk badan hukum yang
memberikan wewenang kepada pejabat tertentu dari badan hukum
tersebut untuk memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek
sehubungan dengan rekening Efek nasabah tersebut;
iii. Dokumen yang diperlukan dalam rangka pemindahan Efek;
iv. Surat kuasa dari nasabah yang memberikan wewenang kepada Pihak
ketiga untuk memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek
sehubungan dengan rekening Efek nasabah;
v. Kontrak pengelolaan Reksa Dana yang memberikan kewenangan
kepada ManajerInvestasiuntuk memberikan instruksi yang
berhubungan dengan Rekening Efek Reksa Dana; dan
vi. Formulir untuk nasabah orang perseorangan sekurang-kurangnya
memuat
:
1. pekerjaan;
2. status perkawinan;
3. tujuan investasi; dan
4. keadaan keuangannya
2. Verifikasi Data Nasabah (pembahasan lebih rinci terdapat pada modul
Hukum dan Etika Bagian C poin g; peraturan Bapepam-LK nomor V.D.10
atau POJK NO. 22 Tahun 2014)
a. Sebelum menerima suatu Pihak menjadi Nasabah yang berinvestasi
di Pasar Modal, baik melalui atau tanpa melalui pembukaan rekening
Efek, Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal wajib
melakukan pertemuan langsung (face to face) dengan calon Nasabah
dan meminta beberapa informasi.
b. Informasi calon Nasabah harus dapat dibuktikan dengan keberadaan
dokumen-dokumen pendukung.
c. Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal wajib melakukan
identifikasi dan verifikasi atas informasi dan dokumen pendukung
mengenai calon Nasabah (customer due diligence).
d. Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal wajib melakukan
verifikasi yang lebih ketat (enhanced due diligence) terhadap calon
Nasabah dan pengendali calon Nasabah yang dianggap dan/atau
diklasifikasikan mempunyai risiko tinggi terhadap praktik pencucian
uang dan/atau risiko tinggi terkait dengan Pendanaan Kegiatan
Terorisme.
e. Persetujuan pembukaan rekening Efek dapat diberikan setelah
meyakini kebenaran identitas dan kelengkapan dokumen calon
Nasabah serta mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
memungkinkan Nasabah melakukan kegiatan pencucian uang
dan/atau Pendanaan Kegiatan Terorisme.
f. Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal dilarang untuk
membuka atau memelihara rekening Efek anonim atau rekening Efek
yang menggunakan nama fiktif.
g. Pembukaan rekening Efek atau hubungan usaha dengan calon
Nasabah yang dianggap dan/atau diklasifikasikan mempunyai risiko
tinggi wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari anggota
direksi atau manajemen senior Penyedia Jasa Keuangan di bidang
Pasar Modal.

3. Setelah Melakukan Verifikasi data Sesuai dengan Peraturan OJK N0. 22


Tahun 2014 Perihal Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa
Keuangan
a. Sekuritas berkewajiban untuk membuatkan Sub-rek efek dan SID atas
nama nasabah tersebut.
b. pemberian kuasa oleh Nasabah kepada Partisipan untuk membuka Sub
Rekening Efek dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal
(single investor identification) untuk Nasabah.
c. kewajiban Partisipan untuk melaksanakan kuasa pembukaan Sub
Rekening Efek dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal
(single investor identification) peraturan KSEI nomer 3.C.7

Bagi Investor
1. Sebelum melakukan transaksi, investor terlebih dahulu harus menjadi
nasabah perusahaan efek atau kantor broker (anggota bursa).
2. Untuk dapat melakukan perdagangan melalui BEI adalah perusahaan efek
harus melakukan pembukaan rekening. Investor dapat melakukan order
jual atau beli setelah investor disetuji menjadi nasabah di perusahaan efek
yang bersangkutan.

Bagi Bursa Efek Indonesia


1. Disetiap akhir sesi perdangan baik sesi 1 maupun 2, BEI akan megirim data
transaksi bursa (DTB) kepada KPEI.

Bagi Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)


1. nantinya Hak dan kewajiban dari setiap Anggota Bursa Efek yang
berkaitan dengan Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai sebagaimana dimuat di dalam DTB akan ditentukan oleh KPEI
pada setiap Hari Bursa dan dicantumkan dalam DHK.
2. DHK dalam bentuk data elektronik wajib disediakan oleh KPEI paling
lambat pukul 13.00.00 WIB untuk perdagangan sesi I, pukul 19.30.00 WIB
untuk perdagangan sesi II dan dalam bentuk tercetak paling lambat pukul
09.00.00 WIB pada Hari Bursa berikutnya.
3. Untuk pemenuhan hak Nasabah Anggota Kliring dari Anggota Kliring,
KPEI melakukan pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang
dari Rekening Serah Terima Anggota Kliring ke Sub Rekening Efek
Jaminan Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan selambat -lambatnya
pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK.
4. Anggota kliring atau anggota bursa dengan posisi buy wajib menyerahkan
uang ke Rekening Serah Terima Anggota Kliring selambat-lambatnya
pukul 12.15 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Daftar
hasil kliring.
5. Dalam hal Anggota Kliring Gagal Bayar, maka KPEI berhak melakukan
hal-hal sebagai berikut yakni menjual Efek yang berada dalam Rekening
Jaminan Anggota Kliring dan memberikan konfirmasi kepada
Anggota Kliring yang bersangkutan mengenai hasil penjualan Efek
dimaksud; selanjutnya dapat mencairkan dan atau menjual Agunan yang di
jaminkan Anggota Kliring yang bersangkutan kepada KPEI.
Dan juga carry forward atau offsetting
hak/kewajiban hari berikutnya, hal ini tercantum pada Peraturan KPEI
No.2-5 poin 4.
6. Dalam hal Anggota Kliring Gagal serah, atau tidak dapat memenuhi
sebagian atau seluruh kewajiban
7. serah Efek Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan kewajiban Anggota Kliring
kepada KPEI, Anggota Kliring wajib mengganti kewajiban serah Efek
Bersifat Ekuitas yang tidak dipenuhinya
8. menjadi kewajiban serah uang pengganti (Alternate cash settlement)
kepada KPEI sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari harga
tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama di pasar reguler dan
negosiasi di hari penyelesaian saham tersebut atau pada sesi I pasar reguler
di hari penyelesaian saham tersebut.

Bagi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)


1. Setelah netting DHK yang dilakukan KPEI, maka KSEI akan melakukan
penyelesaian kewajiban dan hak dari nasabah, KSEI akan
memindahbukukan efek dari penjual ke rekening efek pembeli dan akan
memutasi dana dari pihak pembeli ke pihak penjual. hal ini sesuai dengan
Lampiran Keputusan Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor:
KEP-0013/DIR/KSEI/0612

Anda mungkin juga menyukai