Anda di halaman 1dari 4

DASAR HUKUM HAM

a.) Undang-undang Dasar 1945

Undang-undang Dasar 1945 dalam penjelasannya menyebutkan bahwa negara


Indonesia berdasarkan atas hukum bukan berdasarkan atas kekuasaan. Pengertian
negara hukum yang kita miliki mengandung makna yang luas dan mendalam yang
membuat prinsip-prinsip tertib hukum serta kesadaran untuk menjunjung tinggi hukum.
Prinsip-prinsip tersebut bilamana diterapkan sungguh-sungguh akan mencakup tidak saja
segi legalitas tindakan negara atau pemerintah dengan adanya peradilan yang bebas
tetapi juga mencakup penghargaan dan perlindungan hak-hak asasi manusia. Oleh
karena itu setiap penegakan hukum haruslah diartikan tidak saja untuk mewujudkan
kepastian hukum dan keadilan tetapi juga termasuk didalamnya tujuan perlindungan hak
asasi manusia (Santoso dkk.,2019).

Didalam pembukaan dan beberapa pasal dalam undang-undang Dasar 1945


(setelah amandemen keempat) permasalahan yang berhubungan dengan hak asasi
manusia dapat disajikan sebagai berikut (Santoso dkk.,2019).

1. Pembukaan undang-undang Dasar 1945, hak untuk menentukan nasib sendiri

2. Pasal 28 sebelum diamandemen hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

setelah diamandemen menjadi bab XA tentang hak asasi manusia yang memuat
substansi sebagai berikut (Santoso dkk.,2019).

a. hak hidup serta mempertahankan kehidupan.

b. hak untuk membentuk keluarga dan perlindungan dari kekerasan dan


diskriminasi.

c. hak memperoleh pendidikan dan memperjuangkan haknya secara kolektif.

d. hak mendapat perlindungan dan kepastian hukum hak bebas memeluk agama
dan kepercayaan masing-masing.
e. hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi .

f. hak atas perlindungan diri pribadi keluarga Kehormatan dan harta benda dan
memperoleh Suaka Politik dari negara lain.

g. hak untuk hidup sejahtera lahir batin.

h. hak untuk hidup tidak disiksa hak kemerdekaan pikiran.

i. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya Setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain (Santoso dkk.,2019).

3. Selain itu masih terdapat pasal-pasal lain yang berhubungan dengan


perlindungan hak asasi manusia yaitu pasal 29 hak kebebasan beragama pasal
30 hak ikut serta dalam pertahanan keamanan negara pasal 31 hak akan
memperoleh pendidikan pasal 33 hak atas perekonomian dan pasal 34 hak atas
Kesejahteraan Sosial (Santoso dkk.,2019).

b.) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi


manusia yang mulai diundangkan pada tanggal 23 september 1999 terdiri dari XI bab dan
106 pasal yang esensinya dapat dirumuskan sebagai berikut (Santoso dkk.,2019).

1. manusia sebagai ciptaan tuhan yang maha esa

 hak untuk hidup

 hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

 hak mengembangkan diri


2. manusia sebagai makhluk sosial

 hak atas kebebasan pribadi

 hak atas kesejahteraan

3. manusia sebagai warga Negara

 hak memperoleh keadilan

 hak atas rasa aman

 hak turut serta dalam pemerintahan

c.) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang Nomor 1 Tahun 1999

Peraturan pemerintah pengganti undang-undang Nomor 1 Tahun 1999 tentang


pengadilan hak asasi manusia yang mulai diundangkan pada tanggal 8 Oktober 1999
(Santoso dkk.,2019).

4. hak asasi manusia dalam hukum internasional

Landasan hukum internasional tentang hak asasi manusia dalam deklarasi


universal tentang hak-hak asasi manusia atau Universal Declaration of Human Rights
deklarasi tersebut lahir pada 10 Desember 1948 yaitu pada waktu majelis umum
Perserikatan Bangsa Bangsa menerima dan memproklamirkan deklarasi universal
tentang hak-hak asasi manusia, setelah kejadian yang bersejarah ini majelis umum
meminta kepada semua negara anggota perserikatan bangsa-bangsa untuk mengumum
kan teks pernyataan tersebut dan berusaha untuk menyebarkannya mempertunjukkan
nya membuatnya dibaca dan diterangkan terutama di sekolah-sekolah dan badan-badan
pendidikan yang lain dengan tidak mengadakan perbedaan berdasarkan status politik
dari negara atau wilayah, bangsa Indonesia sebagai anggota perserikatan bangsa-bangsa
mempunyai tanggung jawab moral untuk menghormati ketentuan yang tercantum dalam
deklarasi tersebut (Santoso dkk.,2019).
Santoso, S., Suswanto, B., Soeprapto,H., Prayitno,K.P., Brata,T., Ahzar,C.,dkk.2019.Buku Ajar
Pendidikan Kewarganegaraan.Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.h 25-
30.

Anda mungkin juga menyukai