Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : A031181365
A. Pengertian Investasi
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
yang akan datang (Jones, 2000:3). Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut
investor yang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu investor individual dan investor
institusional.
Dasar pengambilan keputusan investor terdiri atas:
1. Return
Para investor termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya adalah dengan
membeli saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan kembalian
investasi yang sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Hartono, 2000:
107). Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya,
tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap
investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama
yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Alasan untuk berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Dalam konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut return.
Return yang diharapkan oleh seseorang merupakan konpensasi atas biaya
kesempatan (oportunity cost) dan resiko inflasi.
2. Risiko
Semakin besar resiko maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.
Sikap investor terhadap risiko sangat tergantung kepada preferensi investor
rasional, maka investor yang lebih berani berinvestasi akan memilih risiko
investasi yang lebih tinggi, dan diikuti oleh harapan return yang tinggi pula.
Sebaliknya, investor yang enggan menanggung risiko tidak akan mengharapkan
return yang tinggi pula. Investor jenis ini dapat disebut risk-averse investors
(Jones, 2000: 10).
3. Hubungan Return dan Tingkat Risiko
Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risk dan return, yaitu
jika risiko tinggi, maka return juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return
rendah, maka risiko juga akan rendah. Hubungan antara expected return dan
tingkat risiko (risk) merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear.
Artinya, semakin besar risiko suatu aset, maka semakin besar pula expected
return atas aset tersebut. Risk dan return merupakan kondisi yang dialami oleh
perusahaan, institusi dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian
ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntasi.
B. Proses Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (on going
process). tahapan awal dari proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan dan kebijakan
investasi. Berdasarkan gambar di atas tahapan awal dalam proses keputusan investasi adalah
penentuan tujuan dan kebijakan investasi. Pada tahapan ini ditentukan tujuan investasi yang
akan
dilakukan dan penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
Terdapat 2 (dua) jenis strategi portofolio yang dapat dilakukan (Fabozzi, 1995: 25), yaitu
strategi aktif yang meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik
peramalan untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik, dan strategi pasif yang
meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Tahapan
selanjutnya adalah pemilihan aset, yaitu pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam
portofolio. Tahapan terakhir adalah pengukuran dan evaluasi kinerja portfolio meliputi
pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan dengan hasil pengukuran kinerja portofolio
lainnya melalui proses benchmarking untuk mengetahui seberapa baik kenerja portofolio
(Archer and D’ Ambrosio, 1972: 247). Proses benchmarking dilakukan terhadap indeks
portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan
dibanding dengan portofolio lainnya (portofolio pasar).