Anda di halaman 1dari 35

METODOLOGI DESAIN

ARSITEKTUR II

Putri Novianti 133.19.010 I Widya Sam Adawiyah R 133.19.011


TIPOLOGI
RUMAH SAKIT
1.
DEFINISI
SECARA UMUM, KEMENKES DAN WHO

3
Pengertian Rumah Sakit

 Secara umum
Rumah sakit adalah suatu organisasi kompleks yang menggunakan Perpaduan peralatan
ilmiah yang rumit dan khusus, yang difungsikan oleh kelompok tenaga terlatih dan terdidik
dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuan medic modern
untuk tujuan pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.

 Menurut kementrian kesehatan


Sarana upaya kesehatan dalam menyelanggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

4
Menurut WHO
Suatu bagian yang menyeluurh lengkap kepada
masyarakat baik kuratif maupun rehabilitative dimana
output layanannya mejangkau pelayanan keluarga dan
lingkungan rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian
biososial.

5
Tipe-tipe Rumah Sakit

1. Rumah Sakit Tipe-A


Rumah sakit tipe-A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis luas. Oleh pemerintah, Rumah Sakit Tipe-A ini telah ditetapkan sebagai tempat
pelayanan rujukan tertinggi (Top Refetral Hospital)

2. Rumah Sakit Tipe-B


Rumah Sakit Tipe-B adalah Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncanakan Rumah Sakit Tipe-B didirikan disetiap
ibukota Provinsi (Provincial Hospital) yang menampung rujukan Rumah Sakit Kabupaten.

6
Tipe-tipe Rumah Sakit

3. Rumah Sakit Tipe-C


Rumah sakit tipe-C adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kedokteran spesialis
terbatas. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis yang disediakan yaitu pelayanan
penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan
kandungan.
4. Rumah Sakit Tipe-D
Rumah Sakit Tipe-D adalah Rumah Sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan
ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Tipe-C. Pada saat ini kemampuan Rumah Sakit Tipe-D
hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi.
5. Rumah Sakit Tipe-E
Rumah Sakit Tipe-E adalah Rumah Sakit khusus (Special Hospital) yang menyelenggarakan
hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. (Azwar, 1996 : 89-90)

7
2.
FUNGSI DAN PROGRAM
KEGIATAN/AKTIVITAS

8
Tugas Rumah Sakit

Rumah Sakit secara umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta
pelaksanaan upaya rujukan.

9
FUNGSI RUMAH SAKIT

Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 159b/MenKes/Per/1998 (Wijono, 1997), Fungsi Rumah


Sakit Adalah:

1. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik, rehabilitasi,


pencegahan dan peningkatan kesehatan.

2. Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedik.

3. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.

10
FUNGSI RUMAH SAKIT

Menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit, Fungsi Rumah Sakit
Adalah:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahan bidang Kesehatan.

11
Kegiatan/Aktivitas

Dalam Upaya Pelaksanaan Fungsi Rumah Sakit, Kegiatan Rumah Sakit Dikelompokkan
Menjadi:
1. Kelompok pelayanan medis (rawat jalan, gawat darurat, dan rapat inap)
2. Kelompok pelayanan penunjang medis (ruang radiologi, farmasi, laboratorium, ruang
operasi, dan kamar melahirkan)
3. Kelompok pelayanan penunjang non-medis (bengkel, dapur, ruang cuci/laundry, ruang
steril, kamar mayat, dan pengelolaan limbah)
4. Pelayanan administrasi

12
3.
KEBUTUHAN RUANG

13
Kegiatan/Aktivitas

1. UGD / IGD (Unit / Instalasi Gawat Darurat)


UGD / IGD adalah ruangan utama di
rumah sakit yang memberi pelayanan 24 jam,
dimana kasus-kasus kegawat daruratan selama 24
jam di tangani di ruangan tersebut. Misal
kecelakaan, serangan jantung mendadak, atau
orang yang kesadarannya menurun.
Petugas yang berjaga di UGD yaitu
dokter umum, perawat bersertifikat ATLS / ACLS
(Advance Trauma Life Support and Advance Crdiac
Life Support. UGD / IGD terbagi atas Triase
Observasi, Resusitasi, Bedah kecil ( Pengangkatan
beling di anggota tubuh pasien yang lukanya
dalam).

14
Kegiatan/Aktivitas

2. Intensive Care Unit (ICU)


Pasien yang di rawat di ruangan ini adalah
pasien yang kondisi kesadarannya rendah / perlu di
observasi secara ketat. Dimana seluruh pasien
menggunakan Bedside Monitor / Patient monitor yang
tersambung ke Central Monitoring (ICU Nurse Station)
sehingga bila terjadi perubahan tanda vital pada
pasien, bisa segera dilakukan tindakan, kebanyakan
pasien ICU juga menggunakan Ventilator untuk
membantu nafas pasien. Perawat di ICU juga sudah
terlatih untuk kasus-kasus pasien kritis.

15
Kegiatan/Aktivitas
3. Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)
Ruangan ini hampir sama dengan ICU, hanya
ICCU adalah ruangan khusus untuk pasien penyakit
jantung. Alat-alat yg tersedia sama dengan ICU
.
4. PICU / NICU / Perinatologi (Perina)
• PICU/Pediatric Intensive Care Unit adalah ICU untuk
anak-anak.
• NICU/Neonatal Intensive Care Unit adalah ICU untuk
bayi baru lahir dengan kondisi lemah, seperti : cacat
bawaan (belum terbentuknya organ secara sempurna),
gangguan pernafasan berat (menggunakan
ventilator) dan bayi berat bedan rendah.
• Perina adalah perawatan bayi yang kondisinya kurang
baik seperti paru-paru belum matang (biasanya
diberikan Bubble CPAP) dan memerlukan observasi
lebih lanjut, namun tingkat perina lebih rendah dari
pada PICU.
16
Kegiatan/Aktivitas

5. HCU (High Care Unit)


Ruangan ini sama seperti ICU, hanya
pasien yg dirawat di HCU kondisinya lebih baik dari
pasien ICU (tdk pakai ventilator) namun tetap dgn
pengawasan ketat.

6. Ruang Bersalin / VK (Verlos Kamer)


Ruang Bersalin adalah ruangan yang
digunakan untuk persalinan normal.

7. Ruang Operasi / OK (Operatie Kamer)


Ruang Operasi di rumah sakit biasa di
bagi menjadi dua, yaitu ruang operasi major dan
minor. Di ruang operasi juga tersedia ruang recovery
(pemulihan) dan CSSD (Central Sterile Supply Dept)
untuk mensterilkan alat-alat/ instrumen operasi.

17
Kegiatan/Aktivitas

8. Ruang Rawat Inap


Ruang perawatan di RS biasanya dibagi
menjadi 5 yaitu, VVIP,VIP,Kelas 1,2,3. Perbedaannya
adalah jumlah pasien dalam satu kamar dan fasilitas
tambahan, seperti : Di ruang VVIP dan VIP bed pasien
elektrik sedangkan kelas 1,2,3 manual (diputar) dan di
Ruang VVIP/VIP terdapat sofa untuk penunggu pasien.

9. Ruang Radiologi
Ruang Radiologi memiliki alat untuk memeriksa
bagian dalam anggota organ pasien. Cth radiologi : X-Ray
Rontgen, CT-SCAN / MSCT-SCAN, MRI.

18
Kegiatan/Aktivitas

10. Laboratorium
Laboratorium digunakan untuk memeriksa
keadaan pasien yang dilalukan dengan pengambilan
sampel darah, urin, tinja, sperma dll.

11. Poli Spesialis


Poli Spesialis merupakan pembagian poli
berdasarkan spesialis dokter.

12. Apotik
Apotik di rumah sakit melayani untuk
Rawat Jalan dan Rawat Inap dan mempunyai stok
obat yang memadahi

19
4.
STANDAR DAN KRITERIA
PERANCANGAN

20
PERSYARATAN UMUM PERANCANGAN

1. Memudahkan gerak petugas medis.


2. Meminimalisasi kemungkinan kontaminasi/pencemaran.
3. Memaksimalkan efisiensi keseluruhan.
4. Jarak tempuh staf runah sakit dan transportasi dengan pasien antara unit
diminimalisasikan.
5. Bangunan menyediakan kebutuhan ruang berat : radiology & ruang operasi.
6. Bangunan menyediakan ruang untuk kabel khusus, plumbing, pengelolaan &
pembuangan limbah.
7. Perubahan utama dari system bangsal menjadi ruang individual.

21
PERSYARATAN UMUM PERANCANGAN

8. Menghindari penyediaan balkon untuk menghindari kesempatan bagi pasien untuk


bunuh diri.
9. Pencahayaan matahari harus dimaksimalkan dan efektif dalam mengurangi depresi.
10. Pemondokan berdasarkan kelamin memastikan pasien dirawat dengan privasi dan
bermartabat.
11. Pemandangan ke alam dan taman-taman meningkatkan mood pasien dan mengurangi
tekanan darah dan tingkat stress.
12. Menghilangkan koridor panjang untuk mengurangi kelelahan dan efesiensi waktu.
13. Kebutuhan luas lantai
• RS pendidikan >= 110m2 per Kasur
• RS non pendidikan 80m2 – 110 m2 per kasur

22
Proses Perancangan

Dalam Merancang Rumah Sakit Harus Melihat Fungsi dan Kegiatan dari Rumah Sakit
Tersebut
1. Kegiatan tiap unit/bagian
2. Jumlah pasien, peralatan yang diperlukan, ketenangan untuk melayani pasien dan
mengoperasikan alat
3. Kebutuhan ruang di tiap unit
4. Tata letak masing-masing unit sesuai kebutuhan pelayanan pasien, peralatan &
ketenangan
5. Kegiatan tak terpisahkan dengan pelayan di RS seperti pendidikan / latihan,, penelitian,
dll.

23
Pembagian Zonasi

Berdasarkan Resiko Terjadinya Penularan Penyakit

Rendah Kantor dan Ruang Kepala Rumah sakit

Sedang Ruang rawat inap non-menular, Rawat jalan

Ruang isolasi, ICU, pemulasaraan mayat, ruang bedah mayat, ruang


Tinggi
radiodiagnostik

Sangat Tinggi Ruang bedah, IGD, ruang bersalin, ruang patologi

24
Pembagian Zonasi

Berdasarkan Privesi

Publik Semi Publik Privat

Poliklinik Laboratorium Ruang Rawat Inap

IGD Ruang Rehabilitas ICU

Apotek Radiologi Ruang Operasi/Bedah

Instalansi Kebidanan

25
Pembagian Zonasi

Berdasarkan Pelayanan

Zona Pelayanan
Zona Pelayanan
Umum dan
Medis
Administrasi

Zona Pelayanan
Penunjang dan
Operasional

26
5.
Preseden

27
Ruamh Sakit CiptaMangunkusumo

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto


Mangunkusumo (disingkat RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo atau RSCM) adalah sebuah
rumah sakit pemerintah yang terletak di
Jakarta Pusat, Indonesia. Selain menjadi RS
pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai RS
pendidikan, salah satunya adalah Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Nama
rumah sakit ini diambil dari nama Dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo, seorang tokoh
perjuangan Indonesia pada masa kolonial.

28
Di RSCM ribuan dokter dan tenaga medis bersama-sama melayani ribuan pasien dari seluruh Indonesia
yang setiap hari berkunjung ke RS ini. RSCM merupakan pusat rujukan nasional rumah sakit pemerintah dan merupakan
tempat pendidikan dokter umum, dokter spesialis I dan subspesialis, perawat serta tenaga kesehatan lainnya.
Pada tahun 2008 diresmikan oleh Presiden Ri gedung perawatan baru dengan ketinggian 8 lantai yaitu Unit
Rawat Inap Terpadu Gedung A. Gedung ini merupakan gedung rawat inap utama RSCM dengan kapasitas hampir 700
tempat tidur.

Lokasi Denah

29
Pelayanan
a. Pelayanan Specialis Klinik b. Rehabilitasi Medik ( Fisio Terapi, Terapi c. Pelayanan Rawat Inap:
Wicara, Okupasi Terapi, dan lain sebagainya )
• Anak • Kelas III
• Akupuntur
• Bedah • Geriatri • Kelas II
• Radioterapi
• Kebidanan dan Kandungan • Bedah Plastik • Kelas I
• Penyakit Dalam • Urologi
• Psikiatri • Kelas Utama
• Gigi dan Mulut • Forensik Klinik • VIP
• Tim Penguji Kesehatan
• Syaraf
• ICU
• Bedah Syaraf
• ICCU
• THT
• NICU
• Paru
• PICU
• Kulit dan Kelamin
• Khusus Stroke dan Cerebrospinal
• Jantung
• IGD
• Bedah Tulang
• Mata
• Alergi 30
Pelayanan

d. Pelayanan Penunjang e. Pelayanan Bedah sehari-hari

• Laboratorium Patologi Klinik


• Laboratorium Patalogi Anatomi • Bedah plstik
• X-Ray
• CT-Scan • Bedah Tumor
• MRI
• USG • Beda Mata
• Endoskopi
• ESWL • Prpstartrom
• Angiografi
• Bedah / Laser
• ECG / Treadmill
• EEG
• TUR
• Laparoskopi
• Konsultan Gizi
• Hemodialisa
• Farmasi
• Kamar Bedah

31
Pars Hospital
Data Proyek

 Arsitek : New Wave Architecture


 Luas bangunan : 30.000 m2
 Tahun peresmian : 2016
 Klien : Teb Zst Bonyan
 Kontraktor : Latoum co
 Negara : Irak

The Pars Hospital merupakan salah satu


rumah sakit swasta, desain kreatif bertujuan
untuk memotivasi dan menarik pengguna.
Menurut Lida Almassian dan Shanin Heidari
selaku lead architects, pengguna dianggap
sebagai turis berharga bagi rumah sakit
dengan memberikan kualitas pelayanan dan
bangunan yang baik.
32
Pars Hospital
Konsep desain lantai dasar berasal
dari ruang yang luas dengan
mengkombinasi ruang diagnostik,
bagian darurat dan klinik rawat
jalan. Memainkan peran penting
dari penggabungan bagian
bangunan menjadi satu kesatuan
dan akting sebagai Lorong untuk
jalan kaki.
Pars Hospital dibangun secara
keseluruhan 30.000 meter persegi
dengan hampir 160 tempat tidur,
terletak berdekatan dengan salah
satu jalan paling ramai di kota
Rasht. Untuk mengurangi dan
menghindari polusi suara, maka
didesain dengan memberikan jarak
dari jalan.
33
Pars Hospital

Jalan masuk ke rumah sakit dibagi dalam tiga jenis pintu


masuk utama di sisi selatan dan pintu darurat di sisi timur
bangunan dan akhirnya ada helipad di atap yang
mempersiapkan akses vertikal bangunan. Semua akses
yang terhubung dalam atrium dan kemudian dihasilkan
melalui bagian bangunan.

Ruang dan bangunan dirancang untuk semaksimal


mungkin menghasilkan cahaya matahri pada siang hari
agar ruangan terang dan warna yang memberikan rasa
tenang bagi pasien. Titik lain yang mempengaruhi
desainnya adalah tentang merancang dengan cara yang
berbeda.

34
Daftar Pustaka

• http://a4creatio.blogspot.com/2017/01/tipologi-bangunan-rumah-sakit-einstein_25.html
• http://aldyrizkia.blogspot.com/2017/01/tipologi-rumah-sakit-umum.html
• https://rizkavita.wordpress.com/2017/01/22/tipologi-bangunan-rumah-sakit/

35

Anda mungkin juga menyukai