24% 76% 8 26
Plagiarism Unique Plagiarized Unique Sentences
Sentences
Content Checked For Plagiarism
sangat tergantung pada penurunan tekanan reservoir. Parameter yang menyatakan produktivitas formasi adalah
Index Produktivitas (PI) dan Inflow Performance Relationship (IPR).
3.2.1 Index Produktivitas
Index Produktivitas (PI) merupakan index yang digunakan untuk menyatakan kemampuan suatu sumur untuk
berproduksi pada suatu beda tekanan tertentu atau merupakan perbandingan antara laju produksi yang
dihasilkan oleh suatu sumur pada suatu harga tekanan alir dasar sumur tertentu dengan perbedaan tekanan
dasar sumur saat kondisi statis (Ps) dan saat terjadi aliran (Pwf). Secara matematis dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan :
(3-1)
dimana :
J = Produktivity index, Bbl/d/psi
q = Laju produksi, STB/d
Ps = Tekanan statik, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
Untuk menentukan harga PI secara langsung adalah sewaktu sumur tersebut flowing. Kemudian dicatat harga
Pwf dan q sumur tersebut. Berdasarkan pengalamannya, Kermitz E Brown (1967) telah mencoba memberikan
batasan terhadap besarnya produktivitas sumur, yaitu sebagai berikut:
a. PI rendah jika besarnya kurang dari 0,5
b. PI sedang jika besarnya berkisar antara 0,5 sampai 1,5
c. PI tinggi jika lebih dari 1,5
3.2.2 Inflow Performance Relationship (IPR)
Inflow performance relationship (IPR) merupakan pernyataan PI secara grafis yang menggambarkan perubahan-
perubahan dari harga tekanan alir dasar sumur (Pwf) versus laju alir (q) yang dihasilkan karena terjadinya
perubahan tekanan alir dasar sumur tersebut.
IPR menunjukan produktivitas sumur/lapisan produktif. Jika hubungan tersebut di-plot dalam bentuk grafik,
maka kurva yang dihasilkan disebut sebagai kurva IPR. Kurva IPR merupakan kurva plot antara laju alir (q)
dengan tekanan alir dasar sumur (Pwf). Dari kurva plot ini kita dapat menentukan PI (Productivity Index).
A. Kurva IPR Satu Fasa
Dasar dari aliran fluida pada media berpori diambil dari teori “Darcy (1856), dengan persamaan :
(3-2)
Gambar 3.1 Kurva IPR Satu Fasa (Brown, Kermit E., 1984) 3)
Persamaan tersebut mencakup beberapa anggapan diantaranya adalah :
a. Aliran mantap
b. Fluida yang mengalir satu fasa
c. Tidak terjadi reaksi antara batuan dengan fluidannya
d. Fluida bersifat incompressible
d. Fluida bersifat incompressible
e. Viskositas fluida yang mengalir konstan
f. Kondisi aliran Isotermal
g. Formasi homogen dan arah aliran horisontal
Persamaan diatas selanjutnya dikembangkan untuk kondisi aliran radial, dimana dalam suatu lapangan
persamaan tersebut berbentuk :
(3-3)
dimana :
Pe = Tekanan formasi pada jarak re dari sumur, psi
Pwf = Tekanan aliran dasar sumur, psi
q = Laju produksi, stb/psi
μo = Viskositas, cp
Bo = Faktor volume formasi (FVF), bbl/stb
k = Permeabilitas efektif minyak, md
h = Ketebalan formasi produktif, ft
re = Jari-jari pengurasan sumur, ft
rw = Jari-jaris sumur, ft
Prosedur dalam membuat kurva IPR untuk aliran satu fasa adalah sebagai berikut :
1. Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi yaitu ; tekanan reservoir (Ps), tekanan alir dasar sumur (Pwf), dan
laju produksi (q).
2. Hitung indeks produktivitas (PI) dengan persamaan 3-1
3. Pilih tekanan alir dasar sumur (Pwf) anggapan
4. Hitung laju aliran (qo) pada tiap harga Pwf tersebut dengan menggunakan persamaan 3-3.
5. plot qo terhadap Pwf yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 pada kertas grafik kartesian, dengan qo sebagai
sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu tegak. Hasil plot ini akan membentuk garis yang linier.
B. Kurva IPR Dua Fasa
Jarang fluida berada dalam kondisi satu fasa, selanjutnya untuk membuat kurva IPR dimana fluida yang mengalir
dua fasa, Vogel mengembangkan persamaan hasil regresi yang sederhana dan mudah pemakaiannya, yaitu :
(3-4)
dimana :
Qo = Laju alir, bpd.
Qmax = Laju alir maksimum, bpd
Gambar 3.2 Kurva IPR Dua Fasa (Brown, Kermit E., 1984) 3)
Grafik IPR yang dihasilkan dari reservoir simulator akan melengkung dan model reservoir yang disimulasikan
merupakan reservoir hipotesis dengan tenaga dorong gas terlarut. Selain itu dalam pengembangannya
dilakukan anggapan :
1. Reservoir bertenaga dorong gas terlarut.
2. Harga skin disekitar lubang bor sama dengan nol.
3. Tekanan reservoir dibawah tekanan saturasi (Pb).
Prosedur pembuatan kurva IPR untuk aliran dua fasa dari Vogel adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan data-data penunjang meliputi ; tekanan reservoir/tekanan statis (Ps), tekanan alir dasar sumur
(Pwf), laju produksi minyak (qo).
2. Menghitung harga (Pwf/Ps).
3. Mensubtitusikan harga (Pwf/Ps) dari langkah 1 dan harga laju produksi (qo) ke dalam persamaan 3-4, dan
menghitung harga laju produksi maksimum (qo max).
4. Untuk membentuk kurva IPR, gunakan beberapa nilai anggapan Pwf dan menghitung harga qo dari
persamaan 3-4.
5. Memplot qo terhadap Pwf pada kertas grafik linier. Kurva yang diperoleh adalah kurva kinerja aliran fluida dari
formasi ke lubang sumur. Bentuk kurva tersebut akan melengkung.
C. Kurva IPR Tiga Fasa
Dalam metode Pudjo Sukarno membuat persamaan sebagai berikut:
(3-5)
dimana :
1. An (n = 0, 1 dan 2) adalah konstanta persamaan, yang harganya berbeda untuk water cut yang berbeda.
2. An = Co + C1 (watercut) + C2 (watercut)2
3. Cn (n = 0, 1, dan 2) untuk masing-masing harga An ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Konstanta Cn untuk masing-masing An
An
C0
C0
C1
C2
A0
0.980321
-0.115661 x 10-1
0.17905 x 10-4
A1
-0.414360
0.392799 x 10-2
0.237075 x 10-5
A2
-0.564870
0.762080 x 10-2
-0.202079 x 10-4
Seperti yang diketahui sebelumnya, harga water cut berubah sesuai dengan perubahan tekanan alir dasar sumur
pada satu harga tekanan reservoir, maka perlu dibuat hubungan antara tekanan alir dasar sumur dengan water
cut. Hubungan ini dinyatakan sebagai : Pwf/Pr terhadap WC/(WC @Pwf = Pr) ditentukan dari sumber simulator,
untuk kelima harga water cut. Analisa regresi terhadap titik-titik data menghasilkan persamaan sebagai berikut :
Sources Similarity
Proposalku 2
parameter yang menyatakan produktivitas formasi adalah index produktivitas (pi) dan inflow performance
relationship (ipr). index produktivitas (pi) merupakan index yang digunakan untuk menyatakan kemampuan 25%
suatu formasi untuk berproduksi pada suatu beda tekanan tertentu. wf s p...
https://www.scribd.com/doc/99879196/Proposalku-2