Anda di halaman 1dari 23

Yang harus diperbaiki :

1. Lihat lagi kosakata untuk penggunaan huruf


besar dan kecil (ex: pt menjadi PT)
2. Perbaiki lagi rata kiri dan kanan/justify,
font : times new roman. Size : 12. Spasi : 1,15
3. Lihat lagi hal 18 untuk penjabaran matrik
swotnya apakah sudah mengerti ? kalo belum
pelajari dulu, gunakan contoh matrik di bawah
ini agar lebih terperinci
Contoh Matrik SWOT

STRENGTH (S) WEAKNESSES 


EFI
(Tentukan 5-10 faktor (Tentukan 5-10 faktor
EFE
kekuatan internal) kelemahan internal)

OPPORTUNITIES Strategi SO Strategi WO


(O)
Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
(Tentukan 5-10 meraih keuntungan dari kelemahan dengan
faktor peluang peluang yang ada memanfaatkan keuntungan
eksternal) dari peluang yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

(Tentukan 5-10 Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil


faktor ancaman menghindari ancaman kelemahan dan menghindari
eksternal) ancaman

1
MAKALAH
ANALISIS SWOT PT HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA TBK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas:Manajemen strategi

Dosen pengajar : Nur Rizka Kurnia Fitra,SE. MM

Disusun oleh :1

1. Evansi NPM :19010131


2. Dea Ramadania NPM :19010043
3. Niki Saputra NPM :19010083
4. Reken Sudiansa NPM :19010108
5. Nurul Huda NPM :19010064
6. Abrar Afdakartoza NPM :20010230
7. Lidia Dicarpio NPM :19010076

SEKOLAH TINGI ILMU ADMINISTRASI NEGARA BENGKULU


JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

2
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ANALISIS SWOT
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Nur Rizka
Kurnia Fitra,SE. MM pad mata kulia MANAJEMEN STRATEGI. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [ANALISIS SWOT PT HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA TBK] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Rizka Kurnia Fitra,SE. MM, selaku Dosen
mata kuliah MANAJEMEN STRATEGI yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah pt hm sampoerna tbk?
2.      Apa tujuan pt hm sampoerna ?
3.      Bagaimana analisis SWOT pt hm sampoerna?

C. Tujuan penulisan

1.Untuk menjelaskan sejarah pt hm sampoerna.

2.Untuk menjelaskan visi ddan misi pt hm sampoerna.

3.Untuk menjelaskan analisis swot pad apt hm sampoerna.

4.Untuk Memenuhi tugas matakuliah Manjajemen Strategi

3
BAB I

PENDAHULUAN

Perusahaan sekarang harus mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi


baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tentunya untuk mengikuti perubahan
perubahan yang terjadi tersebut sangatlah tidak mudah.
Perusahaan yang cenderung berpikiran tradisional dan tidak mengharapkan
adanya perubahan, tentunya akan menemui banyak kesulitan dalam menghadapi
operasinya.
Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi masing-masing dalam berbisnis.
Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan tersebut.
Karena bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut tidak sesuai
dengan keadaannya, maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi
perusahaan tersebut.
Agar lebih mengerti dengan jelas mengenai strategi
strategi berbisnis suatu
perusahaan maka penulis melakukan studi penelitian terhadap PT HM Sampoerna
suatu perusahaan yang begerak dalam bidang usaha produksi Rokok. Perusahaan ini
terus menerus melakukan perluasan usahanya dengan mendirikan pabrik baru dan
lokasi pemasaran hampir seluruh wilayah Indonesia, mengingat semakin ketatnya
persaingan di dalam industri rokok.
Strategi yang akan dibahas adalah tentang perkembangan daripada perusahaan
itu sendiri dan keluaran yang dihasilkan. Hal ini tergantung tentunya pada faktor
faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan
dan kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah peluang
dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

4
BAB II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................


BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1Latar Blakang Masalah....................................................................
1.2Rumusan Masalah............................................................................
1.3Tujuan Penulisan..............................................................................

BAB II DAFTAR ISI

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil perusahaan hm sampoerna..............................................................

3.2 Sejarah sampoerna.....................................................................................

3.3 Visi dan Misi pt hm sampoerna.................................................................

3.4 Analisis Swot pt hm sampoerna................................................................

3.5 Analisis internal perusahaan......................................................................

3.6 Diagram matrik SWOT.............................................................................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................
A.Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PROFIL PERUSAHAAN
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) didirikan di Indonesia pada
tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta
Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran
dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia
Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini
sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi
saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai
pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah
tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri
Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan
Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok
terkemuka di Indonesia. PT HM Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek
yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild,
serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari
PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok
terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman merokok
terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan
senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi
harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk.
raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.
Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia,
berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah
karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang. Sampoerna

6
mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan
rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia

3.2 SEJARAH SAMPOERNA


Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) tidak terpisahkan dari
sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang
imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di
Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama
yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti
nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti
”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan
tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di
Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan
tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna
tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah
museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu
tujuan wisata utama di Surabaya.
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan
pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan
publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan
ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan
terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu
perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris
Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran
Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI
meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI,
sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak
hampir seabad lalu.

3.3 Visi dan Misi Sampoerna


Visi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”.
Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di
dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan

7
mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna
untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:
1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa,
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang
wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif
untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina
hubungan baik dengan mitra usaha.Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi,
lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun
motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga
berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk
mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan
mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas.
Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam
memberikan sumbangsih, PT HM Sampoerna Tbk memfokuskan pada kegiatan pengentasan
kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial
karyawan.
3.4 ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA TBK
1.    Strength
a.     Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan
sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang
garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
b.    Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok Indonesia
dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga
Djarum 20,4 %.
c.      Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas
perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui
jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah
yang menjadi dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder yang terbukti menjadi
poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
d.    Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d’corps sampoerna. Dalam
kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga

8
kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik
maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.
e.      Nilai capital yang besar
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital
yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa
dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan
strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.
2.    Weaknes
a.        Harga yang cukup mahal
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat
terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini berskala dari biaya promosi yang besar dan
bahan baku yang mahal.
b.       Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional.
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang
diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok
putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.
c.         Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing.
Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari
para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser
kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan
promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion.
d.       Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan
Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu
event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga,
COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event
tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya.
Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar
e.        Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution.
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi
yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun,
akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution
yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok
Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring
berjalannya waktu.

3. Opportunity
a       Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis

9
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia,
memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan
perusahaan Philip Morris

b      Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia.
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak
hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan
tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok.
Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda
yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa
mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain
dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran
kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren
memungkinkan perubahan trend pada industri rokok.
c      Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru.
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan
meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu
dikenal dan diingat customer.
d       Kemungkinan produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,
memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.
e     Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna.
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG
dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat
tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki
kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.
                                                                                                                
4. Threats
a  Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi
disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.
b  Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar
rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang

10
Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam
Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa
pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut
meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki
peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di
Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.
c  Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang
baru dalam persaingan industry rokok mild.
d Tingginya pajak rokok
Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga
terjadi penurunan permintaan rokok.
e Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang
mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya
event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat
perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat
awareness akan berkurang.
3.5 ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN
Faktor Intern Strength / Weakness
BAHAN BAKU + Kualiatas
Kualitas Bahan Baku yang bagus  dan sudah terpercaya
-
Harga cukup mahal

PEMASARAN + Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan


menguasai pangsa
pasar rokok Indonesia
-
Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
-
Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di
Internasional
KEUANGAN + Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan
tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok
raksasa dunia
-
Modal yang cukup besar untuk mengadakan event
berkala.

11
BUDAYA + Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi
PERUSAHAAN spirit d’corps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari
+ Kredibilitas perusahaan yang terpercaya

                       Kuesioner Internal Factor Analysis Kekuatan (Strength)


Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
Kualiatas Kualitas Bahan Baku yang 4 0.3 3 1.2
bagus  dan sudah terpercaya
Menguasai Pangsa Pasar Rokok 3 0.4 3 1.6
Indonesia
Sampoerna memiliki capital yang 2 0.2 3 0.6
cukup
besar
Budaya perusahaan dalam tubuh 1 0.1 2 0.2
sampoerna
sudah menjadi spirit d’corps
sampoerna.
  TOTAL 10 1 11 4.6

Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

Ukuran Rating
Kekuatan :
1 = Sedikit Kuat
2 = Agak Kuat
3 = Kuat
4 = Sangat Kuat

                   Kuesioner Internal Factor Analysis Kelemahan (Weaknes)


Faktor
Nilai Bobot Rating Skor
strategis
Harga
3 0.3 -2 0.6
cukup mahal
Kalahnya
pangsa pasar SKM filtered dari para 2 0.2 -2 0.4
pesaing
Kurang diminatinya 2 0.2 -1 0.2

12
produk rokok kretek mild di
Internasional
Modal yang
cukup besar untuk mengadakan 3 0.3 -3 0.9
event berkala
TOTAL 10 1 -8 2.1

Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
Ukuran Rating
Kekuatan :
-1 = Sedikit Lemah
-2 = Agak Lemah
-3 = Lemah
-4 = Sangat Lemah
             
                       Kuesioner External Factor Analysis Peluang (Opportunity)
Ukuran Pembobotan :
Faktor Nilai Bobot Rating Skor
strategis
Masuknya
3 0.23 3 0.69
Philip Moris sebagai mitra bisnis
Trend Pasar
positif untuk rokok Low Tar Low 3 0.23 3 0.69
Nicotine (LTLN) di Indonesia
Banyak spot
pada event untuk promosi produk 3 0.23 4 0.92
baru
Beralihnya customer
rokok competitor ke rokok LTLN 4 0.30 3 0.9
Sampoerna
13 0.99 13 3.2
TOTAL

Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

Ukuran Rating
Peluang :

13
1 = Sedikit Berpeluang
2 = Agak Berpeluang
3 = Berpeluang
4 = Sangat Berpeluang

                    Kuesioner External Factor Analysis Ancaman (Threats)

Faktor Nilai Bobot Rating Skor


strategis
Regulasi
2 0.16 -3 -0.48
dan Perda mengenai anti-rokok
Kompetitor
3 0.25 -3 -0.75
dari rokok jenis Mild
Tingginya
4 0.33 -2 -0.66
Pajak Rokok
Berkurangnya
Event yang disponsori perusahaan 3 0.25 -3 -0.75
rokok
12 0.99 -11 -2.64
TOTAL

Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

Ukuran Rating
Ancaman :
-1 = Sedikit Mengancam
-2 = Agak Mengancam
-3 =  Mengancam
-4 = Sangat Mengancam
Analisis Matrik SWOT
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti
dituliskan di atas,  hasilnya dapat  dirangkum  sebagai berikut:
1. Skor Total Kekuatan    = 4.6
2. Skor Total Kelemahan  = -2.1
3. Skor Total Peluang      = 3.2
4. Skor Total Ancaman    = -2.64

14
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya  memerlukan
penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun
peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal
ini mengakibatkan, skor total kekuatan tetap 4.6, skor total kelemahan menjadi –2.1 sedangkan
skor total peluang 3.2, dan skor total  ancaman menjadi –2.64.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan
pengaruh dari faktor peluang sedikit lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi
Hanjaya Mandala Sampoerna berada pada kwadran 1 yang berarti pada 
posisi PERTUMBUHAN, dimana hal ini menunjukkan kondisi intern PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk yang KUAT, dengan lingkungan  yang  sedikit MENGANCAM.
Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
•Koordinat  Analisis  Internal
(Skor  total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 4.6 – 2.1 ) : 2 = 1.25
•Koordinat  Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (3.2 – 2.64) : 2 = 0.28
•Jadi  titik koordinatnya terletak  pada (1.25 ; 0,28)
berikutnya, hasil koordinat tersebut disajikan pada diagram matrik swot untuk mengetahui posisi
perusahaan.
3.6 DIAGRAM MATRIKS SWOT
  Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha
diketahui pada kuadran  I . Hasil perhitungan dari masing-masing  kuadran dapat digambarkan
pada tabel berikut ini :
Kuadran Posisi titik Luas Ranking Prioritas
matrik Strategi

I ( 4.6 ; 3.2 ) 14.72 1 Growth

II ( 2.1 ; 3.2 ) 6.72 3 Stabilitas

III ( 2.1 ; 2.64 ) 5.54 4 Penciutan

IV ( 4.6 ; 2.64 ) 12.14 2 Kombinasi

 Keterangan :
 Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
yang ada.
 Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada
kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.

15
 Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi
setiap ancaman.
 Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Strategi Bisnis Unit
Tahapan berikutnya adalah menentukan alternatif strategi bisnis unit berdasarkan letak posisi
kuadran. berdasarkan pada diagram matrik swot diatas, PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
terletak pada posisi Kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dapat
digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:

Posisi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk terletak pada kuadran I dan menggunakan strategi
umum Penetrasi Pasar, yaitu Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu
melalui usaha pemasaran secara besar-besaran. Penjelasan alternatif strategi yang dipilih adalah
sebagai berikut :
Prioritas
Mendongkrak popularitas melalui iklan media masa
Faktor Penentu Keberhasilan
 Kualitas Bahan Baku yang terpercaya
 Pangsa Pasar yang merata di Indonesia
Output
Membuat Iklan melalui media masa (televisi) dengan tema dan konsep yang menarik dan
berbeda, yaitu dengan munculnya slogan “Gak Ada Loe Gak Rame”
Outcame
Meningkatnya Jumlah volume Penjualan
Impact
Citra Perusahaan yang semakin baik di mata pelanggan

Tabel Analisa Pesaing Sampoerna Vs Gudang Garam (Pesaing Utama)


4P Sampoerna Gudang Garam Keterangan Action Plan
Low Diversifikasi
PRODUCT Unggul Tar & Low produk dengan
Nikotine produk baru
Segmen Low
pasar Menengah Cost, high
PRICE Unggul
ke bawah Impact &
Penetrasi pasar
Hampir Mengembangkan
seluruh semua sistem distribusi
brand tersedia di langsung &
PLACE Unggul
toko-toko,kios- membangun
kios/ warung coorporate brand
Sampoerna
PROMOTION Unggul Mengadakan Inovasi
event-event tiada henti &

16
promosi & menciptakan
kegiatan live Brand Image
show seperti
musik & olah
raga

Tabel Analisa Pesaing Sampoerna Dengan Produk Pengganti


4P Permen Sisha Keterangan Action
Mengancam Memaksimalkan
jika setiap orang Teknologi dalam
mulai berhenti penggunaan filter
Lebih Bervariatif &
PRODUCT merokok dan & meminimalisir
Bervariatif Non Nikotine
beralih ke kadar nikotin
produk sekecil
pengganti mungkin
Harga Promosi
permen lebih harga,
kompetitif di discount,event,
PRICE Lebih Murah Lebih Mahal
masyarakat bonus, dsb untuk
meningkatkan
loyalitas pelanggan
Hampir Memprioritaskan
seluruh pelayanan &
masyarakat kerjasama dengan
PLACE Unggul
Indonesia distributor serta
menyukai display yang
permen menarik
Iklan Mengefektifkan
lebih bervariatif iklan Produk yang
PROMOTION Unggul diberbagai ada
media masa &
jejaring sosial

Strategi yang dapat digunakan


SO Strategy
(S1,O4) Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara
(S4,O1) Berusaha untuk mencari investor,dibawah naungan Philip morris memudahkan

17
sampoerna untuk mencari modal.
(S5,03) Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi bisnis.
(S3,05) melakukan strategi merebut customer
(S2,O2)Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini
OW Strategy
(W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui bantuan
perusahaan Philip Morris
(W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild sebagai tren saat ini
(W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih.
(W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest Quality tersebut
melalui media promosi.
(W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-besaran untuk
meningkatkan awareness customer.
SO Strategy
(S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness
(S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild.
(S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu
(S5,T4) adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah.
(S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest
Quality
OW Strategy
(W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal,
tingkatkan penawaran dalam negeri.
(W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter
(W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok.
(T4, W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri.
(W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk.

Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna


1. Market Driven Strategy
PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat
Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para
customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer
harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi
produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara
memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa produk yang
kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui. Memahami customer dapat
18
diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita juga harus
dapat memberikan nilai tambah (value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari
pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga
harus memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan
pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan produk
A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy
dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang
rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya
‘Taste of the Future’ yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa
tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.
2. Blue Ocean Strategy.
Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan
diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama
industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik,
yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu,
yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin
(SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah
kategori baru, yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi
produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah
nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0
mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild
dengan mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan
waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark
produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya berbagai
survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya
dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan
How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk
berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena
penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54
juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik.
Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total
penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total
rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna
dengan penguasaan pasar sekitar 50%.
3. Memberi “Customer Value” Pada Produknya

19
Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition
pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada
produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna
memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa
dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat
apa ada bikini’, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi
terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition
A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup
rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.
4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-
beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi
produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang
sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi
produk ditujukan:
• untuk membuat produk tahan lebih lama,
• mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
• memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
• memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah,
pendapatan dan lain sebagainya.
Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan
penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM
SAMPOERNA Tbk. antara lain :
I. PT Sampoerna – rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava
  PT Sampoerna Printpack – percetakan kemasan
Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung dalam Kelompok
Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung , Jakarta
Timur

20
Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori
single business. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi, yaitu:
1. Functional – area Strategies
Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan
dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi, dan
bahkan model bisnis.
Ø Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian karyawan di
tahun 1960-an
Ø Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam Soe
ditahun 1920-an
Ø Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun corporate
brand “HM Sampoerna,” dan pembenahan proses di fasilitas produksi Sukorejo. Dan yang tak
boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi “raksasa” berupa perubahan model bisnis Sampoerna
dari “manufacturing-driven company” menjadi “market-driven company,” pada awal tahun
1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional perusahaan.
2. Business Strategy
Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam inovasi,
antara lain :
Ø Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia dengan
inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok dewasa,
yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Ø Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.
3. Operating Strategies
Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan pengendalian
operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM
Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi
persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara
statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan usaha
perubahan budaya supaya posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan
daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif dan fleksibel
untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara unik
dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin
terhadap data, fakta dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki
dan menanamkan kembali proses bisnis.

21
BAB IV

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna


1. Market Driven Strategy
PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy
harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya.

2. Blue Ocean Strategy.


Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan
diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama
industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik,
yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu,
yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin
(SPM)

3. Memberi “Customer Value” Pada Produknya


Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition
pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild.

B.SARAN

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempurnaan.

Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmusicdance.blogspot.com/2014/11/manajemen-strategik.html#comment-

formhttps://docplayer.info/130209375-Analisis-swot-pada-pt-hm-sampoerna-strategi-
perubahan-bisnis-mahrawati-stie-palangka-raya.html

23

Anda mungkin juga menyukai