Anda di halaman 1dari 4

Hari ke 4 “Merasa Diawasi oleh Allah”

Hal yang patut diperhatikan di bulan Ramadhan ini terkait dengan amal ibadah yang
Allah SWT syariatkan didalamnya pada ibadah ibadah tersebut apakah itu terkait dengan
puasa, solat, membaca Al Quran dan selainnya, seorang hamba membangun jiwanya
mendidik hatinya untuk selalu diawasi oleh Allah SWT. Sebagian ulama berkata puasa itu
adalah sebuah rahasia antara seorang hamba dengan Allah SWT dia menyembunyikannya
merasa dirinya diawasi oleh Allah didalamnya dan berusha untuk menegakan amalan
tersebut dengan sebaik mungkin. Didalam puasaperhatikan seorang hamba dari sisi hatinya,
amalan amalannya ketika menunaikan ibadah tersebut sehingga orang yang puasa tapi tidak
meninggalkan ucapan dusta sia sia perkara yang mungkar tidak mendapatkan kecuali lapar
dahaga saja.
Merasa diawasi oleh Allah SWT hal ini sangat penting didalam ibadah daripada yang
menyempurnakan ibadah tersebut bahkan jenjang yang sangat agung didalam ibadah,
dengan amalan hati sebagai tiang yang menegakan kehambaan Allah SWT. Rasulullah SAW
ditanya oleh malaikat Jibril : apakah itu ikhsan? Maka Rasulullah SAW menjawab: ikhsan
adalah engkau beribadah kepada Allah seakan akan engkau melihatnya kalau engkau tidak
mampu melihatnya ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Itulah jenjang muroqobah dari Allah
SWT. Kata muroqobah asal dari makna atau dari kata rokoba yurokibu yang bermakna
pengawasan, jadi sesuatu atau seseorang yang tegak yang memperhatikan dan menjaga
sebuah perkara disebut pengawasan atau muroqobah. Dia menjaga melihatnya
memperhatikannya dan mengawasinya. Dan hakikat muroqobah ini dari istilah deifinisikan
para ulama diantaranya ada yang dikatakan engkau selalu mengetahui bahwa Allah tidak
pernah luput dari suatu apapun yang terjadi pada dirimu. Dan ibnu mubaroq rubiakumullah
menafsirkan muroqobah beliau berkata: jadilah engkau selamanya selalu seakan akan
melihat Allah Azza wazala. Ibnu al Qayyim rubiakumutaala memberikan definisi muroqobah:
seorang hamba terus menerus mengetahui dan meyakini bahwa Allah SWT mengetahui dan
menyaksikan segala yang ia lakukan lahir maupun batin, seorang hamba yang terus menerus
mengetahui ini dan meyakini ini itulah disebut muroqobah, dan muroqobah ini adalah buah
pengetahuan seorang hamba bahwa Allah selalu mengawasinya melihat kepadanya
mendengar ucapannya memperhatikan segala amalannya pada segala waktu, kesempatan,
nafas dan sudut pandang mata.
Dan ini adalah amalan yang sangat agung diterangkan didalam Al Quran berbagai
fadilah akan syariat dari ibadah ini. Allah berfirman: sesungguhnya Allah itu tidak ada
sesuatu pun dilangit dan dibumi yang tesembunyi terhadapNya. Allah berfirman: Dan Dialah
Allah yang bersama kalian dimanapun kalian berada. Dan Allah mengetahui apa saja yang
kalian lakukan. Allah berfirman: Allah mengetahui pengkhianatan mati. Seakan akan mata
memandang ke depan padahal dia curi pandang pada sesuatu yang diharamkan hal yang
tidak diperbolehkan. Allah mengetahui pengkhianatan mata dan yang tersembunyi didalam
dada. Allah berfirman: ketahuilah bahwa Allah mengetahui didalam diri diri kalian dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Halim. Allah berfirman: dan Dialah
Allah Maha Memperhatikan Mengawasi segala sesuatu dan Allah berfirman: tidakkah dia
mengetahui bahwa Allah melihat ia. Demikian pula didalam hadist hadist Rasulullah SAW
telah disebutkan keutamaan dari muroqobah ini diawasi oleh Allah diantaranya 7 golongan
yang diteduhi oleh Allah pada hari kiamat dibahwa teduhan Arsy Nya hari tidak ada teduhan
keculai teduhan Allah SWT diantaranya disebutkan. Seorang lelaki yang dipanggil oleh
perempuan yang memiliki kecantikan dan kedudukan untuk berbuat keji tapi dia berkata
saya takut kepada Allah ia merasa ada Allah yang mengawasinya sehingga ia takut kepada
Nya. Seorang lelakui yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri maka menetes lah
berlinang lah kedua air matanya dia punya rasa takut kepada Rabnya merasa diawasi
sehingga itu memberikan pengaruh indah didalam jiwanya ia menangis karena takut keapda
Allah SWT dan mengharap karunia dan rahmatnya. Muroqobah disebutkan didalam
jawaban Nabi kepada Jibril memiliki dua tingkatan yaitu masudi dan semua di pembahasan
ikhsan Nabi SAW ditanya oleh Jibril apa ikhsan itu? Nabi menjawab dibagi menjadi dua
ikhsan ikhsan pertama engkau ibadah kepada Allah seakan akan melihatnya jenjang yang
paling tinggi sebab ia hadirkan didalam dirinya seakan akan melihat Allah. Rasulullah
bersabda: Ketahuilah bahwa kalian tidak mampu melihat Rab kalian sampai kalian
meninggal. dan sepakat para ulama bahwa siapa yang melihat Allah dengan mata terjaga di
dunia maka itu dianggap kafir keluar dari Islam. Jadi, dia seakan akan melihat Allah dari
kekuatan ilmunya dari pengetahuannya terhadap kebesaran Allah dan keagungannya dari
pemahamannya terhadap nama-nama Allah dan sifat sifatnya asmaul husna dan sifat sifat
Allah yang Maha Tinggi dari tauhidnya yang sangat agung didalam jiwa ini memberikan
kepada dirinya jenjang yang paling tinggi ia beribadah seakan akan melihat Allah. Kalau
kalian sampai ke jenjang tersebut ada jenjang lagi dibawahnya kalau engkau tidak mampu
melihatnya maka ketahuilah bahwa Allah melihatmu.
Manfaat dari muroqobah ini dan kebaikannya adalah:
1. sumber keimanan yang membuat seorang hamba berkembang imannya semakin kuat
dan bersemangat mengerjakan amalan amalan keimanan apabila ia selalu merasa
diawasi oleh Allah dirinya malu berada diatas suatu kegiatan yang Allah tidak
mencintainya, diatas suatu perbuatan yang dibenci oleh Allah padahal ia tidak luput
dari pandangan dan pengawasan dari Allah SWT. Maka ini adalah sebab pokok dan
dasar didalam keimanan dan menjauhkan dari maksiat memalingkannya dari dosa.
Karena dengan ia merasa diawasi oleh Allah SWT ada didalam hatinya suatu
kekhawatiran harapan dan rasa cinta selalu diawasi oleh Allah SWT maka berpengaruh
didalam kegiatan badannya kearah dari ketaatan jauh dari kemaksiatan.
2. membawa seorang hamba untuk mempercantik ibadahnya, memperindah ibadahnya
dan menunaikannya diatas bentuk yang paling sempurna. Karena itu kata sebagian
ulama: Siapa yang merasa diawasi oleh Allah dia akan memperbaiki amalannya.
Wasiat dari asy yaraf beribadahlah engkau kepada Allah seakan akan engkau
melihatnya dan hitunglah diri engkau tergolong orang orang yang meninggal atau
akan meninggal. Hal ini membawa seorang hamba membangun jiwanya kepada
keindahan ibadah dan menyempurnakan ibadah karena Allah SWT.
3. mewariskan keikhlasan. Ketika ia beramal ia selalu periksa ini amalan untuk siapa.
Allah menyaksikannya dan Allah tidak menyenangi ada amalan ibadah diserahkan
kepada selainnya. Kata hasalal basri: semoga Allah merahmati seorang hamba dia
selalu berhenti ketika berniat dia perhatikan apa yang akan ia lakukan kalo ia niat
untuk Allah ia meneruskan kalau dia periksa niatnya ternyata untuk selain Allah maka
dia mundur dari hal tersebut.
4. Mewariskan diri kepada kesucian dan penjagaan diri. Seperti kisah tiga orang yang
terkurung didalam sebuah gua salah satu doa yang berada disitu dia sebutkan dari
amalan shalehnya dia dulu pernah jatuh cinta kepada putri pamannya kemudian dia
menginginkan diri perempuan tersebut untuknya, maka suatu hari perempuan itu
ditimpa keadaan yang susah maka orang ini memberinya 120 dinar dengan syarat dia
dibiarkan dirinya dan diri perempuan tersebut ketika akan terjadi sebagaimana
layaknya suami istri, perempuan ini berkata kepadanya: bertaqwalah engkau kepada
Allah dan jangan engkau memecah cincin itu kecuali dengan haknya. Maka orang
inipun langsung meninggalkan perempuan tersebut dengan uang sebesar itu dia
tinggalkan karena takut kepada Allah SWT. Lalu dia didalam doanya “ya Allah kalau
memang benar ini adalah amalan yang shaleh saya lakukan karena engkau maka
bukakan lah dari musibah yang menimpa kami” maka terbukalah sebagian dari mulut
gua itu. Allah kabulkan doanya dan dimaklumi bahwa ini kisah 3 orang semuanya
menyebut dari amalan shalehnya setiap orang berdoa dan dibukakan sebagian dari
pintu gua tersebut.
5. Berbuah kepada surga. Ini adalah tujuan yang paling tinggi yang diinginkan seorang
hamba. Allah SWT berfirman: sesungguhnya orang orang yang takut kepada Nya
dimasa ghaib walaupun tidak ada orang dia selau merasa diawasi oleh Allah untuknya
pengampunan dan pahala yang sangat besar.
6. Sebab seorang itu memperoleh kesejukan hati dan kebahagiaan. Kaliamat ini
dibahasakan oleh para ulama bahwa dia memperoleh kebahagiaan dan kesejukan hati
siapa yang masuk didalamnya dan membiasakan dirinya muroqobah ini dia akan
merasakan sesuatu kesejukan keadaan keadaan yang sangat indah didalamnya.
7. Mewariskan ketenangan, rasa malu, kecintaan kepada Allah, rasa khusyuk, rasa takut,
harapan, tawakal. Dari buahnya adalah menjaga waktu dari seseorang tidak terlantar
padahal tidak bermanfaat dia selalu merasa diawasi oleh Allah dia malu kalau ada
waktu dari kehidupannya bukan padahal yang dicintai oleh Allah SWT.
8. Membuat dia lebih mendahulukan apa yang dicintai oleh Allah apa yang diagungkan
disisi Allah dan dia akan menghinakan meremehkan apa yang remeh dan hina disisi
Allah SWT.

Ini adalah ibadah yang agung didalam memunculkan muroqobah ada sebab-sebab
yang bisa ditempuh untuk seorang hamba bagaiman dia memunculkan dalam dirinya selau
diawasi oleh Allah:
1. Diantara sebab tersebut ini adalah sebab yang paling pokok sebab yang paling kuat
adalah dia memperhatikan nama nama Allah SWT dari asmaul husan dan dari sifat
sifatnya yang agung diantara nama Allah nama al hafiq Maha Menjaga diantara nama
Allah Al Alim yang Maha Mengetahui diantara nama Allah Al Qhabir yang Maha
Mengetahui sampai ke hal hal yang tersembunyi di dalam sesuatu itu, Asy Syahid yang
Maha Menyaksikan Al Muhiq yang Maha Melingkup segala sesuatu Al Laqif yang
sampai ke suatu yang kadang tidak disangka.
2. seorang hendaknya selalu mengkaji dari nama nama Allah dan dari sifat sifat Nya.
Kemudian dari sebab dari muroqobah adalah seseorang mempertajam pada dirinya
makna dari tauhid makna dari penghambaan sehingga dia mengikhlaskan ibadah itu
hanya untuk Allah, cinta untuk selalu berada diatas keadaan dicintai oleh Allah dan
diantara hal yang membantu seorang bisa menegakan muroqobah didalam hatinya dia
mengingat bahwa tingkatan ikhsan itu adalah tingkatan yang paling tinggi dan
semuanya tercakup didalam bahasan muroqobah merasa diawasi oleh Allah.
3. banyak berdizikir kepada Allah dengan lisan dan hatinya.
4. Dia selalu menghisab dirinya selalu menghisab perhitungannya menghisab dari amalan
amalannya agar supaya kedepan lebih baik lebih mendekati hal yang dicintai oleh
Allah SWT dan memanfaatkan dari sisa sisa kehidupan yang Allah SWT berikan
kepadanya. Kata bilal bin saat: janganlah engkau melihat keapda kecilnya dosa tapi
lihatlah kepada keagungan Allah Yang Maha Besar yang kepadanya engkau berdosa.

Anda mungkin juga menyukai