Tulisan Geothermal
Tulisan Geothermal
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah membentuk holding BUMN
Panas Bumi (Geothermal). Rencananya holding tersebut akan diisi oleh tiga perusahaan
plat merah yang selama ini menggarap bidang pengembangan dan pengoperasian
Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).
Geo Dipa aktif mengembangkan geothermal, melalui pengembangan PLTP Patuha-2 dan
PLTP Dieng-2. Geo Dipa juga melakukan inisiasi pengembangan dan kerja sama joint
venture pengembangan Candradimuka dan binary Dieng dengan PLN, kerja sama
dengan Bank Dunia terkait government drilling. Memiliki rencana penngembangan
PLTP sepanjang 2020—2022, termasuk pengembangan Dieng-3 dan Patuha-3 yang
ditargetkan dimulai pada 2025 serta PLTP Arjuno dan PLTP Umbul.
Produksi listrik geothermal terus meningkat mencapai total 754 GWh sepanjang 2019
dari PLTP Patuha dan PLTP Dieng. Dari sisi kinerja keuangan, Geo Dipa membukukan
laba bersih pada 2019 sebesar Rp143 miliar.
Holding
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury mengungkapkan bahwa
pemerintah berencana untuk membentuk holding BUMN geothermal, yaitu PT
Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PT PLN Gas
dan Geothermal.
"Kami memang memiliki rencana untuk menggabungkan aset geothermal dari
ketiganya. Institusi gabungan nanti akan dimiliki bersama Pertamina, PLN dan
pemerintah sehingga bisa diperoleh sinergi yang optimal," kata Pahala.
Dia menilai melalui holding akan ada integrasi dari keunggulan pengembangan
(drilling), transmisi energi ke pengguna, maupun dari sisi pendanaan. Lebih lanjut,
Pahala mengklaim bahwa holding ini akan menjadi perusahaan dengan kepemilikan
kapasitas PLTP terbesar di dunia.
"Gabungan perusahaan geothermal akan menjadi terbesar di dunia dalam installed
capacity pembangkit geothermal. Ini merupakan inisiatif pengembangan baru dan
terbarukan," sambung Pahala.