Anda di halaman 1dari 4

Advertorial CDB

2 halaman

Milestone Bisnis Overseas Cogindo Memasuki Usia ke-23 Tahun


Memasuki usia ke-23, PT Cogindo Daya Bersama semakin matang dan memantapkan
diri sebagai perusahaan jasa layanan operasi dan pemeliharaan (operation and
maintenance/O&M) pembangkitan yang tepercaya.
Anak usaha PT Indonesia Power ini akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23
pada 15 April 2021. Memasuki usia ke-23 tahun, sederet prestasi dan pencapaian telah
ditorehkan oleh cucu usaha PT PLN (Persero) ini.
Cogindo meraih penghargaan The Best O&M Company dalam ajang Indonesia Best
Electricity Award (IBEA) 2018, sebuah penghargaan bergengsi di bidang
ketenagalistrikan. Penghargaan ini merupakan wujud atas kinerja, kompetensi, dan
keunggulan Cogindo dalam mengelola Jasa Operasi dan Pemeliharaan berbagai jenis
pembangkit.
Tidak hanya itu, berbagai pencapaian lain mampu ditorehkannya. Belum lama ini,
Cogindo membuat milestone untuk ekspansi ke luar negeri (overseas), yaitu kontrak
proyek di Kuwait. Ekspansi bisnis ke luar negeri ini sebagai salah satu penugasan dari
Kementerian BUMN kepada Grup PLN agar Cogindo bisa menembus pasar global.
Pencapaian Cogindo memiliki arti yang sangat penting tak hanya bagi Cogindo, tetapi
juga sangat berarti bagi Indonesia Power dan PLN dalam mewujudkan dan
meningkatkan bisnis Beyond kWh di luar negeri.

TEMBUS PASAR KUWAIT


Cogindo Daya Bersama telah menandatangani kontrak operasi dan pemeliharaan
jaringan distribusi ketenagalistrikan senilai US$25,3 juta di Kementerian Listrik dan Air
Kuwait pada Kamis, 1 April 2021 di Kuwait.
Dalam penandatanganan yang disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Tri
Tharyat itu, Cogindo Daya Bersama diwakili oleh NAPCO sebagai mitra dalam proyek di
Negeri Teluk tersebut.
Tri Tharyat mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari perintah
Presiden RI dan MoU BUMN Go Global antara Kementerian Luar Negeri dan
Kementerian BUMN untuk meningkatkan outbound investment Indonesia di luar negeri.
Keberhasilan Cogindo diharapkan membuka pintu investasi BUMN dan perusahaan
indonesia sekaligus mendukung peningkatan tenaga kerja terampil dan ahli Indonesia
di Kuwait.
“Indonesia boleh berbangga atas capaian ini, karena telah mampu menunjukan daya
saing dan mendapat kepercayaan dari Kuwait. Saya berharap proyek berjalan dengan
baik yang akan menjadi catatan positif bagi Pemerintah Kuwait atas kinerja perusahaan
RI," ungkap Tri Tharyat.
Lebih lanjut Tri Tharyat menyampaikan apresiasi atas keberhasilan kepada Cogindo
yang telah resmi berekspansi, dan berharap langkah ini menjadi yang pertama dan
dapat diikuti oleh perusahaan lain di Indonesia.
Di tengah situasi perekonomian yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19, anak
perusahaan PT Indonesia Power yang fokus pada pelayanan pembangkit listrik
terintegrasi ini, mampu melakukan pengembangan bisnis ke pasar luar negeri.
Ade Hendratno, Direktur Utama PT Cogindo Daya Bersama, mengatakan bahwa Cogindo
baru saja menandatangani kontrak jasa operasi dan pemeliharaan (operation and
maintenance/O&M) jaringan transmisi dan distribusi ketenagalistrikan di seluruh
wilayah Kuwait.
“Berhasilnya Cogindo dalam memenangkan tender ini di Kuwait menunjukkan bahwa
kami dapat bersaing di overseas [pasar global]. Kontrak overseas ini menjadi sangat
prestisius karena menjadi bagian dari upaya peningkatan pendapatan di luar penjualan
listrik atau Beyond kWh PLN Group,” ujarnya.
Ade mengakui bahwa Cogindo telah membidik pasar global dalam 2 tahun terakhir,
yaitu proses inisiasi, prakualifikasi (PQ), dan proses tender. Tidak hanya Kuwait yang
akan menjadi pintu masuk Negara Teluk atau Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf
Cooperation Council/GCC), Cogindo juga membidik Vietnam sebagai pintu masuk pasar
Asean.
Cogindo merupakan anak usaha PT Indonesia Power yang menjalankan bisnis O&M
pembagkit listrik, suplai energi, jasa maintenance, repair and overhaul (MRO)
komponen pembangkit, serta pelayanan gas diesel engine.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, Cogindo akhirnya memenangkan 1 (satu)
tender jasa O&M jaringan transmisi dan distribusi di Kuwait. Cogindo mengikuti 7
tender di Kuwait pada 2020 dan dari 7 tender yang diikuti tersebut, Cogindo
mempunyai 2 kesempatan untuk memenangkan dan mendapatkan proyek tersebut,
yaitu jasa O&M jaringan transmisi dan distribusi yang hari ini telah ditanda tangani
kontraknya dan rehabilitasi boiler 12B dan 12 D di Shuwaik power plant & distillation
water. Untuk tender rehabilitasi boiler ini, Cogindo menjadi penawar terbaik dan saat
ini masih dalam proses evaluasi administrasi dan teknis.
Adapun, lingkup area pekerjaan Cogindo dalam pemeliharaan jaringan distribusi
mencakup seluruh wilayah Kuwait yang memiliki luas 17.818 km2 atau separuh dari
luas Provinsi Jawa Barat yang mencapai 35.378 km2. Durasi jasa O&M ini sekitar 36
bulan dan membutuhkan 297 tenaga kerja.
Proyek ini menjadi sangat prestisius karena proyek overseas pertama Cogindo. Selain
itu, proyek ini menjadi yang pertama melalui kontrak langsung dengan proses tender
yang dimenangkan Cogindo sebagai perusahaan Indonesia.
MILESTONE COGINDO
“Ini menjadi milestone kami. Selain itu, dengan menjadi pemenang tender di Kuwait,
kami sebagai perusahaan asal Indonesia di bidang ketenagalistrikan ternyata dapat
bersaing dengan perusahaan multinasional dari negara lain.”
Ade menceritakan proses tender di Kuwait yang sangat ketat dan kompetitif. Selain itu,
Cogindo masih akan mengikuti 5 – 6 tender lainnya di Kuwait pada tahun ini untuk
kontrak pekerjaan 2022.
Kuwait menjadi negara strategis sebagai pintu masuk negara-negara di kawasan Teluk
Persia. Hubungan bilateral dan pengalaman menyelesaikan proyek di Negara Teluk
menjadi syarat penting dalam ekspansi pasar ke Timur Tengah.
Tender proyek di Kuwait membawa nama Cogindo kendati harus menggandeng
perusahaan lokal NAPCO, karena menjadi salah satu persyaratan.
Persyaratan untuk mengerjakan proyek di Negara Teluk itu, Cogindo harus
menggandeng mitra lokal yang sudah terdaftar di Kementerian Ketenagalistrikan dan
Air (Ministry of Electricity & Water) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kuwait.
Kementerian Ketenagalistrikan dan Air Kuwait mengatur proses bisnis tentang
kelistrikan dan air.
Ade menceritakan bahwa proses tender di Kuwait sangat kompetitif diikuti oleh
perusahaan multinasional berskala besar. Dengan menangnya Cogindo, katanya,
Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk ekspansi pasar ke Kuwait.
Kuwait memiliki total kapasitas pembangkit listrik 17.080 megawatt (MW) dan fasilitas
destilasi air dengan total kapasitas 636 juta galon per hari (million imperial gallons per
day/MIGD). Negara di Timur Tengah dengan sistem pemerintahan monarki
konstitusional itu juga sedang membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas
1.400 MW dan fasilitas destilasi air berkapasitas 100 MIGD.
Negara yang memiliki kekayaan minyak dan gas bumi itu diproyeksikan akan
menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 19.500 MW dan kapasitas destilasi air
sebesar 615 MIGD hingga 2035.

STRATEGI BISNIS
Sementara itu, Direktur Bisnis Cogindo Daya Bersama R. Triyono Budi P. menuturkan
bahwa strategi bisnis Cogindo untuk mendapatkan pasar di luar PLN Group adalah
dengan melakukan penetrasi pasar yaitu memperluas cakupan pasar di luar PLN Group
baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami memasukkan dokumen tender berikutnya mulai Maret 2020. Akibat pandemi
Covid-19, proses tender mundur, sampai akhirnya diumumkan pada Februari 2021,
Cogindo memenangkan tender jasa O&M jaringan distribusi di Kuwait,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu strategi bisnis Cogindo untuk memperluas pasar di luar PLN
Group, termasuk pasar luar negeri. “Sejak 2019, kami mulai mencanangkan untuk
mendapatkan bisnis di luar PLN Group. Kami mencoba melakukan perubahan pada
market yang ada di Cogindo. Hal ini bertujuan agar Cogindo tidak selalu bergantung
pada [proyek] PLN Group.”
Triyono menjelaskan pada 2019 pendapatan Cogindo dari proyek di luar PLN Group
hanya sekitar 3%, kemudian naik menjadi 7% pada 2020. Cogindo, katanya,
menargetkan pendapatan dari proyek di luar PLN Group pada 2021 sekitar 14%.
Tidak hanya di Kuwait, Cogindo sedang membidik pasar Arab Saudi melalui proyek
Saudi Electric Company.
“Ini menjadi pintu awal kami masuk ke pasar Timur Tengah. Cogindo adalah satu-
satunya perusahaan Indonesia yang tercatat sebagai kontraktor resmi di Kuwait. Saat
pandemi seperti ini, kami justru mampu meraih kontrak di overseas. Dengan nilai
proyek Rp373 miliar atau US$25,3 juta [nilai proyek jasa O&M jaringan distribusi
Kuwait].”
Memasuki usia ke-23, Cogindo Daya Bersama membuat sebuah milestone dengan
menembus pasar overseas, yaitu Kuwait, sebuah pencapaian prestisius untuk PLN
Group.

Anda mungkin juga menyukai