Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“TREN DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA”


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan
Dosen Pengampu: Mareyke Y.L.Sepang, S.kep.,Ners.,M.kep

Disusun Oleh:
1. MYRALDA POLII 5. RAFLI RAMBI
2. NATSYA ARINA 6. RAISA KUHU
3. NENSI AGOW 7. RAYNALDO RUMONDOR
4. OSTRI MAYORE

TINGKAT I
AKADEMI KEPERAWATAN GUNUNG MARIA TOMOHON

20
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dan juga semua
pihak yang terkait dengan Tren dan Isu Keperawatan Keluarga.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tomohon , 01 Oktober 2019

20
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang .........................................................4


 B. Tujuan Penulisan ......................................................5
 C. Manfaat Penulisan ....................................................6

BAB II PEMBAHASAN

 A. Definisi Keluarga .....................................................7


 B. Pengertian Tren dan Isu Dalam Keperawatan ..........8
 C. Bentuk-bentuk Tren dan Isu Dalam Keperawatan ...12
 D. Manfaat Tren dan Isu Keperawatan .........................14
 E. Faktor-faktor ............................................................15
 F. Peran Perawat Terhadap Tren dan Isu ......................18

BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan .............................................................19
 B. Saran ........................................................................20

20
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktek
keperawatan keluarga belum lengkap, tapi berkembang secara
mengesankan. Teori-teori keperawatan sangat menjanjikan apabila
diterapkan dalam keluarga. Teori-teori tersebut menguraikan dan
menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit,
melainkan juga menguraikan peran perawat dalam pengkajian dan
intervensi. Teori-teori keluarga memiliki gambaran yang jauh lebih
lengkap dan memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang
perilaku keluarga (teori sosial ilmu keluarga) dan intervensi
keluarga (teori terapi keluarga), tapi perlu dirumskan ulang atau di
adaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan
perspektif keperawatan.

Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan


adalah teori Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman
merupakan intregrasi dan teori sistem, teori perkembangan
keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama
yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga.
Diagnosa keperawatan keluarga dan strategi interfensi di dasarkan

20
pada identifikasi data, sosial kultural, perkembangan, struktural,
fungsional, dan pengkajian stress serta koping

Sedangkan dalam teori struktural fingsional keluarga dipandang


sebagai sistem sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil dari pada
proses, yang lebih merupakan karakteristik teori sistem. Perspektif
struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat
kemprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga
dan lingkungan eksternal dan internal.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Utama
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan yaitu tentang tren dan isu komunikasi dan
pelayanan keperawatan

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend
dan
isue dalam keperawatan.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang bentuk-
bentuk trend dan isue dalam keperawatan.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manfaat
trend dan isue dalam keperawatan.
d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang faktor
yang mempengaruhi trend dan isue dalam keperawatan.

20
e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang peran
perawat dalam keperawatan.
f. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend
dan
isue komunikasi dalam pelayanan keperawatan.

C. MANFAAT PENULISAN

1.     Bagi Kelompok
Sebagai tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu
kesehatan mengenai trend dan issu komunikasi dalam pelayanan
keperawatan.
2.    Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada
mahasiswa lain dan kepada masyarakat tentang trend dan issu
komunikasi dalam pelayanan keperawatan.

20
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KELUARGA

Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan


perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan
pengertian keluarga.
1.Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain.
2.Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan
oleh iktan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan
fisik,mental, emosional dan sosial dari tiap anggota .
3.Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan
4.Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau

20
hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota
berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai
kebiasaan atau kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi
mempunyai keunikan tersendiri
5.Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manusia yang
tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan
hubungan yang erat.

B. PENGERTIAN TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN


1.Trend
      Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai
dan digandrungi oleh orang banyak dan sesuai
dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah mana
pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang
sama-sama dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan
hal yang sangat mendasar dalam pendekatan analisa dan merupakan salah
satu gambaran ataupun informasi yang terjadi saat ini yang biasanya
sedang populer di kalangan masyarakat.
2. Isue                                 
    Isue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan
terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu
yang sedang di bicarakan banyak orang tetapi masih belum jelas fakta
atau buktinya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue
keperawatan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang

20
tentang peraktek ataupun mengenai keperawatan baik itu berdasarkan
fakta atau tidak, trend dan isue keperawatan tentunya menyangkut aspek
legal dan etis dalam dunia keperawatan.(Nasir, 2009)
 Beberapa issue, keperawatan pada saat ini, Euthanasia adalah
membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan
legal yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun
ada beragam jenisnya. Secara umum, kematian adalah suatu topik yang
sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam dunia
kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian
tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian
dapat dilegalisir menjadi sesuatu yang dapat dipastikan tanggal
kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat
dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya
menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan
keperawatan professional.  Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam
bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :

20
1.     Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2.     Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
3.     Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat
dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan)
lewat email
4.     Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman atau legal
aspek.
Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di
kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
    Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.

2. Nilai komitmen moral


Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters
(1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan
integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. Aspek moral yang
harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :

20
Benefience : selalu mengutamakan keputusan dibuat bedasarkan
keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien (Jonstone
1994)
Fair : tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama,ras, sosial
budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memperlakukan klien
sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang
dimiliki.
Fidelity : berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin
membantu) selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang
memadahi , komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual
klien.
Non-Malefience : tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau
cidera bagi orang lain.
Kejujuran : kejujuran adalah bearti dengan penuh dengan keberanian
nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan
bahwa klien sangat berarti
Altruisme : merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan
kesejahteraan orang lain. Sikap dari nilai alturalisme yang ditampilkan
perawat meliputi pemberian perhatian,
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan
tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian
kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali
terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian

20
mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap
tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap
sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan
untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung
jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung
jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.

C. BENTUK-BENTUK TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN

1. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia


Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi
dalam berbagai bidang yang meliputi:
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak
jauh) adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada
jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara
beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya
kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi
kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit
kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis
multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini
justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien
dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara
holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan

20
dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan
teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang
masih belum memadai.
2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-
masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-
masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan
berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional
maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam
keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut :
a.        Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
b.        Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
c.         Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
d.        Kecenderungan situasi di era global
e.         Kecenderungan penyakit jiwa
f.               Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
g.        Kecenderungan penyakit jiwa
3. Trend dan issue keperawatan komunitas
  Pengaruh politik terhadap keperawatan professional. Keterlibatan
perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan
Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang
nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita
telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan
komunitas.

20
  Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk
memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil
yang diinginkan (Rogge,1987).
  Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat
adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih
besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat
perawtan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan
semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-
council,1991).
  Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi,
memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat
pelayanan kesehatan.

D.MANFAAT TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN

Pemanfaatan teknologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan


keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan
dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta
pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara
langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan
keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang
dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan
kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah

20
Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan
telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan
hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan
perilaku.
Peluang Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue Jurnal. Perawat
sangat berpeluang dalam menerapkan teknologi Telenursing ini dimana
perawat dapat memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga
pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Telenursing
adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan
perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan
kepada klien. Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang
magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi
suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi
jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan
atau computer. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare.
Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan
antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan
data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk
dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TREN DAN ISU


KEPERAWATAN
1.Faktor agama dan adat istiadat.
  Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama
dalam membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk

20
memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang
dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses. Semakin tua
dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal
siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.Indonesia merupakan
negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat.
2. Faktor sosial.
  Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan
etis. Faktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan.
Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem
kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada
program medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan
pendekatan tim kesehatan.
3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
  Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia
pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai
bidang.
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas
hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai
mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-
obatan baru. Misalnya, Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat
diganti dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan etika.
4. Faktor legislasi dan keputusan juridis.

20
  Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap
perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang
merupakan reaksi perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan
tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai
hukum dapat menimbulkan konflik.
  Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi
permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak
dibicarakan. Hukum kesehatan telah menjadi suatu bidang ilmu, dan
perundang-undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan
perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi perkembangan
permasalahan hukum kesehatan.
5. Faktor dana atau keuangan.
  Dana atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan
dapat menimbulkan konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan mengadakan
berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6. Faktor pekerjaan.
  Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam
pembuatan suatu keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat
dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan keputusan/aturan
tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan kepentingan pribadi
sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai
konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin
kehilangan pekerjaan.
7. Faktor Kode etik keperawatan.

20
  Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode
etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti
penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi.
Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari
masyarakat telah diterima oleh profesi.
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap
masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba
menganalisis permasalahan-permasalahan etis.
8. Faktor Hak-hak pasien.
  Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak
manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari
interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.Pernyataan hak-
hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum
dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut
Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk
dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan
perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak untuk mengetahui
nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai
pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat,
hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi
terhadap cedera yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas
(kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan bangga.

F. PERAN PERAWAT TERHADAP TREN DAN ISU

20
Peran perawat dalam penerapan trend isue pada yaitu dapat
melakukan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan Care
giver dengan lebih baik. Pemberian asuhan keperawatan akan lebih baik
dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang berbasis teknologi.
Dengan adanya teknologi nursing ini perawat hendaknya dapat
melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Perawat
juga dapat sebagai motivator dalam kesehatan kepada klien agar dapat
mempertahankan kesehatannya dan lebih menigkatkan lagi kesehatannya.
Perawat juga harus berlaku jujur kepada pasien terhadap apa yang terjadi
pada diri pasien. Dan berlaku adil kepada pasien tidak membedakan
pasien satu dengan yang lainnya, tidak membedakan ras, agama, dan
kedudukannya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi


aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada
penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan
informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan
secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan
memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan

20
kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat ini
semakin berkembang pesat di banyak Negara.

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai


tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan
sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan
sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi:
pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

B. SARAN

Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai


perawat dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan agar tidak terjadinya kelalaian atau malpraktek.

20
DAFTAR PUSTAKA

HARMOKO, S.Kep., Ns./ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.


Penerbit: Pustaka pelajar Celeban Timur

Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit :


Salemba Medika. Jakarta.

https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-
dan-issue/.

http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-
keperawatan-komunitas.html.

20
http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-
keperawatan-komunitas.html.

20

Anda mungkin juga menyukai