Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ariandini Dwi Her Puspita

No.absen : 06

Kelas : 9E

Tergantung Isinya

Ada seorang perempuan bernama Riyanti,ia memiliki kebiasaan suka membicarakan kejelekan
orang lain.Riyanti merasa dirinya tidak berharga,banyak orang yang menjauhinya dan ia berpikir
bahwa semua itu terjadi karena ia miskin.Setiap hari,ia mengeluh bahwa ia bosan menjadi
orang miskin dan ingin menjadi orang kaya agar dihargai oleh orang lain.Suatu hari,keluhan
Riyanti itu didengar oleh seorang kakek tua yang kaya dan bijaksana.Kakek itu menawarkan
kepada Riyanti untuk bertukar posisi,Riyanti tinggal di rumah sang kakek dan sang kakek tinggal
di rumah Riyanti.

Setelah beberapa hari tinggal di rumah sang kakek,Riyanti merasa tak ada perubahan yang
terjadi pada dirinya.Semuanya masih sama saja.Semua orang masih menjauhinya.

Riyanti belum mengerti apa maksud semua ini.

“Bukankah kekayaan mencerminkan mutu seseorang? Tapi,kenapa semua orang masih saja
menjauhiku,padahal kini aku sudah kaya?” katanya dalam hati.

Beberapa hari kemudian,sang kakek mendatangi Riyanti dan bertanya apakah harapannya
untuk dihargai orang lain sudah terwujud dan Riyanti menjawab jika semua itu belum terwujud.

Sang kakek menjelaskan bahwa kekayaan bukanlah ukuran mutu seseorang.Pada


dasarnya,semua manusia itu sama.Ibarat botol yang diisi air got,botol itu tidak berharga sama
sekali.Namun,bila diisi minyak wangi terkenal,harganya jutaan.Botol yang sama bisa berbeda
harganya,semua itu tergantung isinya.Begitu juga dengan manusia,yang membedakan manusia
yang satu dengan yang lain bukanlah kekayaan,tetapi akhlak.Akhlak yang baik mencerminkan
mutu yang baik pula dari seseorang.

Kini,Riyanti sadar akan semua kekeliruannya.Ia menyadari bahwa orang lain menjauhinya
bukan karena ia miskin,tetapi karena akhlak buruknya yang suka membicarakan kejelekan
orang lain.

Dalam hidup ini,semua manusia pada dasarnya sama.Yang membedakan manusia di mata
Tuhan bukanlah fisik maupun kekayaannya,tetapi keimanan,kejujuran,kemuliaan,ke-baikan
dengan manusia lain.Hal baik di mata Tuhan pasti juga baik di mata manusia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai