Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

Pekerjaan Jasa Konsultansi


Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kota Cimahi Tahun Anggaran 2012

1. LATAR BELAKANG

Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cimahi telah
menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat, meskipun dalam
beberapa hal masih terdapat isu-isu lingkungan yang terus-menerus menjadi perhatian
untuk dapat diatasi secara optimal. Melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan
diimplementasikan. Pada pasal (15), disebutkan, instrumen Kajian Lingkungan Hidup
Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib diintegrasikan ke


dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana
rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, termasuk
memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses untuk menelaah suatu dampak
Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan. Atau sebaliknya menalaah
kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian menyarankan Kebijakan,
Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan pertimbangan
lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu kebijakan, rencana
atau program dimana output KLHS adalah suatu dokumen telaah (assessment document)
yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan, rencana atau program tergantung pada
kedudukan dan sasaran penyelenggraan KLHS. Kedudukan ini perlu ditegaskan karena
apa yang disebut kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka kedudukan dalam
berbagai tingkat. Misalnya di tingkat Kota/Kabupaten ada Kebijakan dan Rencana
pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah, ada juga Kebijakan,
Rencana dan Program Walikota yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Kedudukan
inilah yang menentukan bagaimana proses penyelenggaraan KLHS, siapa yang harus
dilibatkan dan dimana serta bagaimana bentuk keterlibatannya tersebut.

Dalam pelaksanaan kajian ini perlu dianalisis daya dukung dan daya tampung baik itu
secara kuantitatif ataupun kualitatif yang menjadi dasar keterdukungan dan
ketertampungan Kota Cimahi dalam mengambil kebijakan/program. Secara sederhana
daya dukung diartikan bahwa persediaan sumberdaya alam lebih besar dari kebutuhan.
Sedang daya tampung diartikan sebagai kemampuan alam untuk menyerap buangan
lebih besar dari apa yang dibuang. Dalam kehidupan manusia yang begitu kompleks dan
dinamika tinggi kebutuhan dan apa yang dibuang bisa berubah dan berkembang. Disisi
lain manusia juga mempunyai kemampuan mengatur dan menerapkan teknologi untuk
merubah dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung tersebut. Terkait dengan hal
ini, maka dalam kajian yang akan dilaksanakan, dilakukan pula kajian penentuan daya
dukung dan daya tampung dari 4 (empat) sungai yang ada/melintasi di Kota Cimahi,
yang merupakan anak Sungai Citarum. Adapun sungai dimaksud adalah Sungai Cibabat,
Sungai Cibaligo, Sungai Cibeureum, dan Sungai Cisangkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 09
Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis, kegiatan
yang harus dilaksanakan pasca terselenggaranya Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) adalah melaksanakan publikasi laporan KLHS. Adapun dokumen pelaksanaan
KLHS merupakan dokumen publik yang harus dapat diakses oleh setiap orang. Dalam
kasus tertentu, pembuat kebijakan dapat mengadakan konferensi pers atau pengumuman
hasil kegiatan KLHS. Pengumuman ini dapat berupa penyelenggaraan sosialisasi, yang
dapat ditangggapi oleh publik. Ada baiknya, kegiatan ini dalam format diskusi yang
konstruktif melalui dialog intensif. Dalam hal pemantauan dan/atau evaluasi terhadap
implementasi kebijakan, rencana, dan/atau program yang telah melalui proses KLHS,
dilakukan sesuai prosedur pemantauan dan/atau evaluasi masing – masing kebijakan,
rencana, dan/atau program.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan dokumen Kajian


Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Cimahi.
Sedangkan tujuan utama penyusunan KLHS Kota Cimahi adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh rumusan Kebijakan, Rencana dan Program pembangunan terhadap lingkungan
hidup dan kemudian mengintegrasikan temuan-temuan proses pelaksanaan KLHS untuk
memperbaiki rumusan kebijakan, rencana maupun program di dalam Rencana
Pembangunan Kota Cimahi. Proses dan hasil pelaksanaan KLHS akan memberi
kontribusi perbaikan materi Rencana Tata Ruang ataupun Rencana Pembangunan melalui:

 Penelaahan dan evaluasi pengaruh rumusan kebijakan dan rencana pembangunan


terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
 Pengintegrasian konsep-konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen
Rencana Pembangunan Kota Cimahi;
 Penyelenggaraan rangkaian forum dialog kelompok masyarakat Kota Cimahi untuk
mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan serta alternatif pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.

3. SASARAN

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang Kota Cimahi;
 Pembaharuan informasi biogeofisik, demografi dan sosek, serta kerawanan
Kota Cimahi;
 Inventarisasi potensi sumberdaya alam;
 Inventarisasi dan kajian tentang dokumen perencanaan pada tingkat lokal (RPJMD,
RPJPD, Renstra OPD, dll) dan tinjauan dokumen perencanaan pada tingkat regional
dan provinsi
 Inventarisasi isu lingkungan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam
dan pengembangan wilayah Kota Cimahi;
 Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar lingkungan hidup di Kota
Cimahi terutama yang mempengaruhi pencemaran air dan sumber air.
 Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah Kota Cimahi dan dalam
pengembangan konteks regional;
 Rekomendasi kebijakan penggunaan sumber daya dan kebijakan pengembangan
wilayah Kota Cimahi.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN

Organisasi pengguna jasa adalah Seksi Pencegahan Pencemaran Lingkungan,


Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi.

5. SUMBER PENDANAAN

Biaya Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Cimahi ini bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi, tahun anggaran 2012 sebesar
Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA


ALIH PENGETAHUAN

Lingkup Kegiatan

 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan


kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait utamanya
adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya;
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan Kegiatan/Rencana/Program
memberi kesempatan untuk memasukkan aspek LH dalam proses perencanaan pada
tahap sangat awal sehingga dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan
potensial, termasuk yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;
 Forum Group Discussion dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak KRP
pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan SKPD dan
staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji publik
terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba melakukan
sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi materi;
 Dalam pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan
menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud
penyusunan KLHS ini.
 Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam proses
pengambilan keputusan di Kota Cimahi;
 Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota Cimahi baik itu melalui pendekatan
kuantitatif ataupun kualitatif;
 Identifikasi, inventarisasi sumber pencemar air dan badan air penerima, serta
melakukan perhitungan beban pencemaran pada DAS Citarum yang mengalir di Kota
Cimahi.
 Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung dari 4 (empat) sungai yang
melintasi Kota Cimahi, diantaranya : Sungai Cibabat, Sungai Cisangkan, Sungai
Cibaligo, dan Sungai Cibeureum;
 Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan untuk
melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultan ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, tepatnya di wilayah Kota Cimahi.
Data dan fasilitas Penunjang
1). Penyediaan oleh Pengguna Anggaran: Data dan Fasilitas yang disediakan oleh
Pengguna Anggaran yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a). Kumpulan data hasil sampling laboratorium yang diperlukan dalam kegiatan
disediakan oleh Kantor Lingkungan Hidup.
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri.
c). Staf Pengawas/Pendamping
(Pengguna Anggaran/ Pengguna Anggaran akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas (apabila diperlukan).
2). Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Antara lain peralatan
penunjang pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
1. Komputer/Notebook minimal 10 unit
2. Printer minimal 2 unit
3. Kendaraan Bermotor roda empat minimal 2 unit
4. Kendaraan bermotor roda dua minimal 6 unit.
5. Kamera minimal 1 Unit
6. GPS minimal 5 Unit
Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran, maka penyedia jasa harus
mengadakan ekspose/ pemaparan hasil kajian, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan
organisasi Pengguna Anggaran.

7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Metodologi yang digunakan adalah:


 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan
kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait utamanya
adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya;
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan Kegiatan/Rencana/Program
memberi kesempatan untuk memasukkan aspek LH dalam proses perencanaan pada
tahap sangat awal sehingga dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan
potensial, termasuk yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;
 Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak
KRP pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan SKPD
dan staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji
publik terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba melakukan
sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi materi;
 Dalam pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan
menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud
penyusunan KLHS ini.
 Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam proses
pengambilan keputusan di Kota Cimahi;
 Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota Cimahi baik itu melalui pendekatan
kuantitatif ataupun kualitatif;
 Identifikasi, inventarisasi sumber pencemar air dan badan air penerima, serta
melakukan perhitungan beban pencemaran pada DAS Citarum yang mengalir di
Kota Cimahi.
 Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung dari 4 (empat) sungai yang
melintasi Kota Cimahi, diantaranya : Sungai Cibabat, Sungai Cisangkan, Sungai
Cibaligo, dan Sungai Cibeureum;
 Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan untuk
melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 4,5 (empat setengah) bulan
atau 135 hari kalender.

9. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh sebuah
team lintas keahlian yang dilakukan selama 4.5 (Empat Setengah) bulan. Diharapkan
tenaga ahli yang diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu sebagaimana
yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan ini
 Team leader harus mempunyai latar belakang pendidikan Ilmu Lingkungan/ Teknik
Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam dengan degree Strata 2 dan mempunyai
pengalaman minimal 6 tahun atau Tenaga ahli berserifikat keahlian ahli dengan
pendidikan Strata 2 ilmu lingkungan/Teknik Lingkungan/Ekologi Sumber Daya
alam.. Adapun masa kerja Team Leader dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah
selama 4.5 (Empat Setengah) bulan;
 Tenaga ahli Planalogi, dengan kualifikasi Strata Teknik 1 Teknik planalogi yang
memiliki pengetahuan mendalam dalam Urban Environmental Management,
pengalaman minimal 4 untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan tahun Atau
Tenaga Ahli bersertifikat ahli muda dengan Pendidikan Strara 1. Adapun masa kerja
Tenaga Ahli Planologi dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4.5 (Empat
setengah ) bulan;
 Ahli Ilmu Lingkungan, dengan kualifikasi Strata 2 Teknik Lingkungan/Ilmu
Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam/Evaluasi Sumber Daya Alam dengan
pengalaman minimal 4 tahun dengan pekerjaan yang serupa. Adapun masa kerja Ahli
Ilmu Lingkungan dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4.5 (Empat
Setengah) bulan;
 Ahli Teknik Lingkungan yang diperlukan sebanyak 2 orang dengan pengalaman
kerja 4 tahun dan memiliki latar belakang Teknik Lingkungan minimum Starata 1
serta memiliki kemampuan menganalisis daya dukung dan daya tampung Atau tenaga
ahli dengan sertifikat keahlian ahli muda dengan pendidikan Strata 1. Adapun masa
kerja ahli Teknik Lingkungan dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4.5
(empat setengah) bulan;
 Tenaga ahli Geodesi/geografi dengan memiliki pengetahuan tentang kebumian serta
kemampuan dalam bidang GIS dengan latar belakang Teknik Geodesi/geografi dan
pengalaman minimal 4 tahun. Adapun masa kerja Ahli Ilmu Teknik Geodesi/geografi
dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 2.5 (dua setengah) bulan;
 Tenaga ahli Hidrologi yang memiliki kemampuan analisis sumber daya air dengan
latar belakang pendidikan Teknik Sipil/ Teknik Lingkungan minimum Strata 1
dengan pengalaman minimal 4 tahun atau tenaga ahli bersertifikasi keahlian ahli
muda dengan pendidikan minimum Strata 1. Masa kerja tenaga ahli Hidrologi adalah
selama 3 (tiga) bulan.
 Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya yang memiliki kemampuan fasilitasi dalam
proses FGD, serta mampu melakukan analisis sektor ekonomi, sosial dan budaya
dengan latar belakang pendidikan sosial/ekonomi dengan pengalaman minimal 4
tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan . Adapun masa kerja Tenaga
ahli Sosial Ekonomi Budaya dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3
(tiga) bulan
 Tenaga ahli Biologi yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sektor
biologi/ pertanian/ dan pertenakan terhadap lingkungan dengan latar belakang Strata
1 Biologi/Pertanian/Peternakan dengan pengalaman mengerjakan minimal 4 tahun
untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan. Adapun masa kerja tenaga ahli
Biologi adalah 2.5 (dua setengah) bulan.
 Tenaga ahli Hukum atau Institutional yang memiliki kemampuan menganalisa
kebijakan secara lokal maupun regional, dengan latar belakang Strata 1 Ilmu Hukum
dan pengalaman minimal 4 tahun. Adapun masa kerja ahli Hukum dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama 2.5 (dua setengah) bulan;
 Asisten tenaga ahli, mempunyai pengalaman serupa minimum 2 tahun sangat
diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal strata 1 teknik
lingkungan/ilmu lingkungan/teknik sipil hidrologi jumlah tenaga asisten sebanyak 4
(Empat) orang. Adapun masa kerja asisten tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan
KLHS adalah selama 4.5 (Empat Setengah) bulan.

10. KELUARAN

Hasil yang diharapkan dari penerapan KLHS Kota Cimahi adalah tersusunnya laporan
pelaksanaan KLHS yang memuat rekomendasi mitigasi dampak negatif kebijakan
dan/atau rencana pembangunan terhadap lingkungan hidup disertai dengan serta kajian
daya dukung dan daya tampung sungai di Cimahi yang dilengkapi dengan data hasil
identifikasi dan inventarisasi sumber pencemar air dan badan air. Laporan KLHS Kota
Cimahi bersifat interaktif yang dapat dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh SKPD terkait.
Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah
ataupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah Kota Cimahi
berikutnya agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Dokumen-dokumen perencanaan dan lingkungan seperti halnya tata ruang, rencana
pembangunan dan status lingkungan hidup Kota Cimahi merupakan referensi utama yang
dapat dijadikan baseline bagi analisis KLHS ini.

11. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran adalah laporan pendahuluan,
Laporan interim, laporan akhir,dan executive summary dalam bentuk buku laporan KLHS Kota
Cimahi Tahun 2012 sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dan dalam bentuk Compact Disk/DVD
sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.
12. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, melalui tahapan :
Bulan Ke
Kegiatan
1 2 3 4 5
Penandatanganan SPK
Inventarisasi data
Laporan Pendahuluan
Rapat Persiapan /Rapat Koordinasi
(1 kali)
Forum Group Discussion

Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan

Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota


Cimahi baik itu melalui pendekatan kuantitatif
ataupun kualitatif
Rapat pembahasan

Melakukan workshop dalam rangka uji publik


terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak
Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan

Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan

Kepala Kantor Lingkungan Hidup


Kota Cimahi
Selaku
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen,

MARIA FITRIANA,S.Sos, MM.


Pembina Tingkat I
NIP 19681221 199403 2 007

Anda mungkin juga menyukai