Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA

HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP


DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN

Diza Fathamira Hamzah


Staff Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa
Email: dzdz_diza@yahoo.com

ABSTRACT

One of non medical treatment of heart hypertension complication sufferers is by


having the heart diet well for reach a normal nutritional status. The main nutrient
compositions of this diet are calory, protein, fat, carbohydrate and sodium.
This research aims to know the represent of the management of heart diet and
nutritional status of hospitalized heart hypertension complication patients in Bandung
General Hospital of Medan in 2012. The research was a descriptive study with number of
sample 35 hospitalized heart hypertension complication patients in Bandung General
Hospital of Medan, which was taken by using consecutive sampling.
The results showed that the type of indication heart has been accordance with the
standard heart diet type IV. Most of the patients have an obedience action in medium
category (94.3%) in having the heart diet which was provided from the hospital. Beside, most
of the nutritional status are normal (82.9%).
It is recommended to the Bandung General Hospital of Medan especially the
installation of nutrition to have a dietary guidelines. Beside it is good to make a hospital
policy for hospitalized patients to have the diet well.

Keywords: hypertension, heart complication, heart diet, nutritional status

PENDAHULUAN peringkat kedua dari sepuluh penyakit


Penanganan hipertensi dapat dilakukan terbesar di Kota Medan dengan jumlah
dengan cara medis dan non medis. Melalui penderita sebanyak 60.628 orang. Hal ini
cara non medis, penderita hipertensi yang menunjukkan bahwa hipertensi selalu
rawat inap dapat menjalani diet sesuai menduduki peringkat lima teratas dalam
dengan keluhan penyakit komplikasinya. hal penyakit terbesar di Kota Medan
Jenis diet diberikan sesuai dengan hasil dengan jumlah penderita yang sangat tidak
pemeriksaan dokter tentang penyakit bisa diprediksi jumlahnya (Dinkes Kota
komplikasi yang diderita oleh penderita Medan, 2011).
hipertensi rawat inap yang bertujuan untuk Fenomena yang terjadi sampai saat ini,
memenuhi status gizi, sehingga yakni rumah sakit sering sekali salah
mempercepat proses penyembuhan. menyediakan makanan untuk pasien yang
Menurut Profil Kesehatan Kota Medan rawat inap selain itu, penentuan makanan
Tahun 2011, hipertensi menduduki sering sekali tidak didasari atas kebutuhan

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017 | 71


zat gizi si pasien tersebut. Diet yang hipertensi komplikasi jantung yang rawat
diberikan pun tidak sesuai dengan diet inap di RSU Bandung Medan merupakan
yang seharusnya dikonsumsi sesuai pasien hipertensi komplikasi jantung
dengan keluhan kesehatannya. Di samping dengan keadaan ringan sehingga hanya
itu, tindakan kepatuhan pasien yang rawat diberikan makanan dalam bentuk makanan
inap juga memengaruhi keberhasilan biasa dengan garam rendah.
penatalaksanaan diet di rumah sakit. Penatalaksanaan diet jantung di RSU
Di RSU Bandung, terdapat jumlah Bandung juga dipengaruhi oleh status gizi
pasien hipertensi rawat inap yang dan tindakan kepatuhan pasien dalam
mengalami komplikasi seperti PJK, stroke, melaksanakan diet jantung di RSU
dan gangguan ginjal yang terjadi Bandung yang bertujuan untuk
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun mempercepat masa penyembuhan
2009 ada sebanyak 130 orang, tahun 2010 sehingga tidak dirawat inap lagi.
ada sebanyak 150 orang, dan meningkat
lagi pada tahun 2011 ada sebanyak 155 PERMASALAHAN
orang. Mayoritas, pasien hipertensi rawat Penatalaksanaan diet jantung dan
inap adalah penderita hipertensi dengan status gizi pasien penderita hipertensi
komplikasi penyakit jantung. Pada bulan komplikasi jantung yang rawat inap di
Januari sampai bulan Februari tahun 2012 Rumah Sakit Umum Bandung Medan.
pasien hipertensi rawat inap yang
mengalami komplikasi jantung ada TUJUAN PENELITIAN
sebanyak 30 orang (RSU Bandung Medan, Tujuan penelitian ini adalah untuk
2011). untuk mengetahui bagaimana gambaran
Penatalaksanaan diet pada penderita penatalaksanaan diet jantung dan status
hipertensi rawat inap dengan komplikasi gizi pasien penderita hipertensi komplikasi
penyakit jantung di Rumah Sakit Umum jantung yang rawat inap di Rumah Sakit
Bandung didasari atas anjuran dokter. Di Umum Bandung Medan
RSU Bandung Medan, pasien diberikan
makanan diet jantung tipe IV dalam MANFAAT PENELITIAN
bentuk makanan biasa dengan garam Penelitian dapat digunakan sebagai
rendah selama satu hari. Pemberian diet bahan pertimbangan dalam membuat
jantung tipe IV didasari atas anjuran kebijakan bagi pihak rumah sakit tentang
dokter oleh karena mayoritas pasien kepatuhan untuk melaksanakan diet

72 Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017


jantung yang diberikan bagi penderita HASIL DAN PEMBAHASAN
hipertensi rawat inap dan sebagai bahan Penatalaksanaan diet jantung pada
masukan bagi pihak instalasi gizi RSU penderita rawat inap dapat dilihat dari
Bandung Medan kesesuaian komposisi zat gizi diet yang
Penelitian dapat menjadi masukan dan diberikan serta tindakan kepatuhan
informasi bagi masyarakat tentang melaksanakan diet selama dirawat di
pentingnya mengatur pola hidup sehat rumah sakit.
dengan mempertahankan status gizi yang
baik untuk mencegah timbulnya gejala Kesesuaian Komposisi Zat Gizi
komplikasi hipertensi khususnya penyakit Berdasarkan hasil penelitian diketahui
jantung. bahwa seluruh pasien hipertensi
komplikasi jantung yang dirawat inap
METODE PENELITIAN merupakan hipertensi dengan komplikasi
Penelitian ini merupakan survei yang jantung ringan. Maka dari itu, pemberian
bersifat deskriptif Penelitian ini diet jantung yang tepat adalah diet jantung
dilaksanakan di di RSU Bandung, Medan IV. Diet jantung IV diberikan dalam
tahun 2012. Populasi pada penelitian ini bentuk makanan biasa seperti makanan
adalah seluruh pasien penderita hipertensi sehari-hari. Adapun komposisi zat gizi
komplikasi penyakit jantung rawat inap utama dari diet jantung yang diberikan
tahun 2012. Sampel merupakan pasien dibedakan atas zat gizi kalori, protein,
penderita hipertensi komplikasi jantung lemak, karbohidrat dan natrium (Arief,
rawat inap di Rumah Sakit Umum 2002). Penderita hipertensi dengan
Bandung Medan pada bulan Maret 2012 komplikasi jantung menjalani rawat inap
sampai dengan April 2012. Metode di 3 jenis kelas, yakni sebanyak 4 orang di
pengambilan sampel dilakukan dengan kelas I, 8 orang di kelas II, dan 23 orang di
cara consecutive sampling, yaitu kelas III. Lima jenis zat gizi utama
pengambilan sampel dengan cara tersebut dilihat dari masing-masing kelas
menentukan waktu dan kriteria sampel. rawat inap pasien.
Pengambilan sampel dilakukan sampai Kesesuaian zat gizi kalori diet jantung
jumlah sampel minimal terpenuhi yakni yang diberikan rumah sakit pada masing-
sebanyak 30 orang. masing kelas rawat inap dapat dilihat pada
tabel berikut.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017 | 73


Tabel 1 Kesesuaian Komposisi Zat Gizi yang diberikan rumah sakit adalah sebagai
Kalori Pada Diet Yang
berikut.
Diberikan RSU Bandung Medan
Kelas Standar Rata-Rata Status Zat Tabel 4 Kesesuaian Komposisi Zat Gizi
Rawat Diet Diet RS Gizi Karbohidrat Pada Diet Yang
Inap (Kkal) (Kkal) Diberikan RSU Bandung Medan
1 2023 1456 Tidak Sesuai
2 2023 1398 Tidak Sesuai Kelas Standar Rata-Rata Status Zat
3 2023 1256 Tidak Sesuai Rawat Diet (gr) Diet RS Gizi
Inap (gr)
1 329 179 Tidak Sesuai
Data kesesuaian zat gizi protein yang
2 329 165 Tidak Sesuai
diberikan dari diet rumah sakit pada 3 329 161 Tidak Sesuai

masing-masing kelas rawat inap dapat Zat gizi terakhir yang memegang
dilihat dari tabel di bawah ini: peranan penting dalam diet jantung IV
adalah natrium. Kesesuaian natrium dapat
Tabel 2 Kesesuaian Komposisi Zat Gizi dilihat pada tabel di bawah ini:
Protein Pada Diet Yang
Diberikan RSU Bandung Medan
Tabel 5 Kesesuaian Komposisi Zat Gizi
Kelas Standar Rata-Rata Status Zat
Rawat Diet Diet RS Gizi
Natrium Pada Diet Yang
Inap (gr) (gr) Diberikan RSU Bandung Medan
1 67 60 Tidak Sesuai
2 67 54 Tidak Sesuai Kelas Standar Rata-Rata Status Zat
3 67 34 Tidak Sesuai Rawat Diet Diet RS Gizi
Inap (mg) (mg)
1 172 643 Tidak Sesuai
Kesesuaian zat gizi lemak diet jantung 2 172 295 Tidak Sesuai
yang diberikan oleh rumah sakit pada 3 172 310 Tidak Sesuai

masing-masing kelas rawat inap dilihat Menurut Almatsier (2004), diet


dari tabel di bawah ini: jantung yang diberikan kepada pasien
hipertensi komplikasi jantung, haruslah
Tabel 3 Kesesuaian Komposisi Zat Gizi
Lemak Pada Diet Yang Diberikan sesuai dengan standar diet dalam hal
RSU Bandung Medan pemberian diet maupun komposisi zat
Kelas Standar Rata-Rata Status Zat
gizinya yang meliputi kalori, protein,
Rawat Diet Diet RS Gizi
Inap (gr) (gr) lemak, karbohidrat dan natrium.
1 51 56 Tidak Sesuai
2 51 58 Tidak Sesuai Berdasarkan hasil penelitian didapat
3 51 53 Tidak Sesuai
bahwa komposisi zat gizi utama penyusun
Selain lemak, karbohidrat juga diet jantung IV yang diberikan pihak
berperan penting dalam diet jantung IV. rumah sakit kepada pasien hipertensi
Kesesuaian zat gizi karbohidrat dari diet komplikasi jantung dengan masing-masing
kelas I, II dan III, tidaklah sesuai dengan

74 Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017


standar diet yang ditentukan. yang diberikan rumah sakit, merupakan
Ketidaksesuaian tersebut didasari oleh faktor penentu yang cukup penting dalam
adanya penetapan porsi makanan yang mempercepat masa penyembuhan penyakit
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi pasien pasien tersebut.
tersebut. Sehingga ada zat gizi yang Tabel 6 Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani
Diet Yang Diberikan RSU Bandung
nilainya berlebih dan ada pula yang kurang
Medan
dari nilai yang seharusnya.
Kepatuhan n %
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baik 0 0
nilai kalori yang terkandung dari diet yang Kurang 2 5,7
Sedang 33 94,3
diberikan rumah sakit adalah kurang, hal
ini juga dikarenakan oleh sedikitnya bahan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
makanan kaya energy yang diberikan. Di sebagian besar kepatuhan pasien dalam
samping itu, komposisi nilai protein juga menjalani diet jantung IV di RSU
dinilai kurang, karena bahan makanan Bandung, memiliki tingkat kepatuhan yang
yang diberikan sedikit kaya akan protein sedang. Kepatuhan dengan kategori sedang
serta makanan cemilan yang diberikan yang dimiliki oleh pasien tidak terlepas
juga sedikit mengandung protein, begitu dari stimulus (pengetahuan) pasien tentang
juga dengan komposisi karbohidrat. hal-hal apa saja yang harus diperhatikan
Adapun komposisi lemak dan natrium dalam menjalani diet yang diberikan dan
yang melebihi dari nilai yang seharusnya. bagaimana aturan makan yang baik.
Hal ini dikarenakan oleh kecendrungan
pihak rumah sakit yang sering menyajikan Status Gizi Penderita Hipertensi
makanan yang digoreng, sehingga Komplikasi Jantung

komposisi lemak melebihi dari yang Menurut Supariasa (2001), Status gizi

seharusnya. merupakan keadaan kesehatan yang


dilibatkan oleh karena interaksi antara

Kepatuhan Pasien Menjalani Diet makanan dan lingkungan hidup manusia.

Menurut BPOM RI (2006) Dalam penelitian ini, pengukuran status

keberhasilan penatalaksanaan diet bagi gizi dilakukan secara lansgsung dengan

pasien hipertensi rawat inap dipengaruhi mengukur indeks massa tubuh. Indeks

oleh kepatuhan pasien dalam menjalani massa tubuh (IMT) berkorelasi langsung

diet yang diberikan rumah sakit. dengan tekanan darah terutama tekanan

Kepatuhan pasien dalam menjalani diet darah sistolik. Risiko relatif menderita
hipertensi lebih besar pada orang yang

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017 | 75


kelebihan berat badan tingkat ringan adalah kalori, protein, lemak,
maupun tingkat berat. Kelebihan berat karbohidrat, dan natrium.
badan tingkat berat memiliki risiko lima 2. Penatalaksanaan diet jantung di RSU
kali lebih tinggi dibandingkan orang yang Bandung Medan tidak didasari atas
memiliki indeks massa tubuh yang normal kebutuhan gizi pasien.
(Anonim, 2010b). 3. Sebagian besar kepatuhan pasien
Hasil penelitian mengenai status gizi dalam menjalani diet di rumah sakit
pasien hipertensi komplikasi jantung dapat berada dalam kategori sedang
dilihat pada tabel di bawah ini. (94,3%). Hal ini dipengaruhi oleh cita
rasa makanan yang disajikan pihak
Tabel 7 Status Gizi Pasien Hipertensi
Komplikasi Jantung di RSU rumah sakit, kurang disukai oleh
Bandung Medan pasien. Selain itu, tidak adanya
Status Gizi n % kebijakan dari pihak rumah sakit
Kurus 2 5,7 untuk mematuhi setiap diet yang
Normal 29 82,9 diberikan.
Gemuk 4 11,4 4. Mayoritas pasien tergolong pada
status gizi normal (82,9%).
Status gizi pasien hipertensi
komplikasi jantung di RSU Bandung
SARAN
dilakukan dengan menggunakan kategori
1. Sebaiknya pihak rumah sakit
ambang batas indeks massa tubuh untuk
khususnya bagian instalasi gizi
orang Indonesia. Berdasarkan hasil
memiliki pedoman diet dan
penelitian diketahui bahwa mayoritas
menyajikan makanan sesuai dengan
pasien tergolong pada status gizi yang
komposisi zat gizi yang seharusnya.
normal.
2. Cita rasa makanan hendaknya
ditingkatkan agar pasien patuh
KESIMPULAN DAN SARAN
menjalani diet yang diberikan
KESIMPULAN
1. Penatalaksanaan diet jantung di RSU 3. Perlunya kebijakan kepatuhan dalam
Bandung Medan belum memenuhi melaksanakan diet yang diberikan
standar komposisi zat gizi utama yang 4. Perlunya promosi gizi tentang diet
terkandung pada diet jantung IV. yang diberikan sewaktu makanan
Komposisi zat gizi tersebut antara lain diantar ke ruangan pasien oleh petugas
gizi. Hal ini diakukan agar

76 Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017


pengetahuan dan kesadaran pasien
dalam menjaga kesehatan khususnya
dari segi makanan yang dikonsumsi
dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet. PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anonim, 2010b. Faktor Risiko Hipertensi


YangDapatDikontrol.www.smallcra
b.com/kesehatan/511-faktor-risiko-
hipertensi-yang-dapat-dikontrol
diakses tanggal 6 Februari 2012.

Arief, M. 2002. Kapita Selekta


Kedokteran: Diet Pada Kelainan
Jantung Jilid I Edisi 3. FK UI,
Jakarta.

BPOM RI. 2006. Faktor Penting Dalam


KeberhasilanTerapi.perpustakaan.po
m.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/0
506.pdf diakses tanggal 15 Maret
2012

Dinkes Kota Medan. 2011. Profil


Kesehatan Kota Medan Tahun 2010.
Medan

RSU Bandung Medan. 2011. Data Rekam


Medik Pasien Hipertensi di RSU
Bandung Medan Tahun 2011. RSU
Bandung, Medan.

Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status


Gizi. Penerbit Buku Kedokteran,
EGC

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 1, Mei 2017 | 77

Anda mungkin juga menyukai