Anda di halaman 1dari 24

KASUS

Seorang wanita berusia 35 tahun dibawa ke UGD RSKD Provinsi


Sul-Sel karena pasien mengamuk sambil membawa benda tajam,
memotong ayam tetangga, membakar-bakar barang di dalam
kamar + 3 bulan terahkir, sering bicara sendiri, menulis-nulis
dikertas kadang bicara tidak nyambung, pasien jarang
makan,dikasih makan tidak disentuh, pasien jarang tidur,pasien
menyendiri sejak ditinggal suaminya, Pasien selalu berbicara dan
mengulang-ulang topik pembicaraannya. keluarga membawa
pasien di RSKD karena tidak minum obat

Buku Panduan Praktik Klinik Profesi Keperawatan Jiwa STIK Stella Maris
FORMAT ASUHAN
KEPERAWATAN
JIWA

Nama Mahasiswa yang Mengkaji :ignasius jata NIM :

RUANG PERAWATAN : Mawar

TANGGAL DIRAWAT :

TANGGAL PENGKAJIAN :

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial : Ny ‘’n’’
Umur : 35Tahun
No RM :

II. ALASAN MASUK


Pasien masuk di UGD RSKD Provinsi Sul-Sel untuk yang
keempat kalinya karena pasien selalu membawa
parang,memotong ayam tetangga,membakar bakar barang
didalam kamar + 3 bulan terakhir, sering bicara sendiri,
menulis-nulis dikertas kadang bicara tidak nyambung, lalu
pulang kembali,pasien jarang makan,dikasih makan tidak
disentuh, pasien jarang tidur,pasien menyendiri sejak
ditinggal suaminya, Pasien selalu berbicara dan mengulang-
ulang topik pembicaraannya. keluarga membawa pasien di
RSKD karena tidak minum obat.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya □ Tidak
B. Pengobatan sebelumnya
□Berhasil Kurang berhasil □ Tidak berhasil
C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:
Korban/usia Pelaku/usia Saksi/usia
1. Aniaya fisik □ ............... □ .............. □ .............
2. Aniaya seksual □ ............... □ .............. □ .............
3. Penolakan □ ............... □ .............. □ ..............
4. Kekerasan □ .............. □ ..............
5. Tindakan kriminal □ ...............□ □ .............. □ ..............
..............

Jelaskan Point A, B dan C : Pasien pernah dirawat di RSJ tahun 2009


dengan keluhan yang sama yaitu mengamuk sambil membawa pisau.
Keluarga pasien mengatakan pasien jarang melakukan kontrol ke rumah
sakit dan jarang minum obat yang diresepkan sehingga pengobatan
menjadi kurang berhasil. Pasien mengatakan pernah mengalami aniaya
fisik pada umur 32 tahun oleh mantan suaminya, pasien mengatakan
sering dipukul saat ada permasalahan rumah tangga.
Masalah Keperawatan : Respon Pasca Trauma

D. Adakah anggota keluarga yang pernah menderita gangguan


jiwa
□ Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
................................. ............................ ……………………………………...
................................. ............................ ……………………………………...
................................. ............................ ……………………………………...
E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah dipukul oleh mantan suaminya
saat ada permasalahan rumah tangga, saat dipukul pasien
mengatakan langsung membalas dengan cara membating-
banting barang, menangis dan minta cerai kepada suaminya,
keluarga mengatakan pasien mendapatkan aniaya fisik sejak
menikah usia 31 tahun hingga usia 35 tahun baru bercerai
kurang lebih 9 bulan yang lalu.
Masalah keperawatan : Respon Pasca Trauma
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/90 mmHg Suhu : 36,5. ◦ C
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
B. Badan :
Tinggi : 160 Cm
Berat : 60 Kg
IMT : 18 Kesimpulan : Berat Badan Normal
C. Keluhan fisik :
Pasien mengatakan gatal-gatal pada tubuhnya, terlihat di kulit
pasien mengalami kemerahan dan pasien tampak mengaruk-
garuk
Masalah Keperawatan : Gangguan Integritas Kulit

V. STATUS PSIKOSOSIAL
A. Genogram (gambar dan jelaskan isi genogram)

Jelaskan :
Pasien merupakan anak terakhir dari empat bersaudara
dimana hanya pasien berjenis kelamin perempuan. Pasien
sudah bercerai dengan suaminya 9 bulan yang lalu dan
pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, tante dari ibunya
serta kedua kakak laki-lakinya.
B. Konsep diri
1. Gambaran diri atau citra diri :
Pasien mengatakan tidak menyukai kehidupannya
sekarang, pasien mengatakan ingin suaminya kembali
bersamanya lagi
2. Identitas diri :
Pasien mengatakan pasien seorang anak perempuan dan
tinggal bersama ibunya dan pasien mengatakan berstatus
janda.

3. Peran diri : Pasien mengatakan seorang anak yang hanya


membantu ibunya di rumah untuk bersih-bersih dan
pasien juga mengatakan tidak dibolehkan ibunya keluar
rumah
4. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin seperti perempuan lainnya yang
mempunyai suami, memakai lipstik, dan berdandan
seperti perempuan lainnya
5. Harga diri :
Pasien tidak percaya diri dengan keadaan yang dia alami
sekarang.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
C. Hubungan sosial :
1. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang berarti adalah ibunya,
akan tetapi pasien merasa ibunya selalu membuatnya
marah
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan jika di rumah pasien tidak
diperbolehkan ibunya keluar rumah apalagi bergaul
dengan laki-laki, saat di rumah sakit pasien tampak
menyendiri
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan dilarang ibunya keluar rumah apalagi
dekat dengan laki- laki
Masalah keperawatan :Hambatan Interaksi Sosial
D. Spritual
1. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan menganut agama islam
2. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan selalu sholat bersama ibunya, saat di
rumah pasien juga sering mengaji sedangkan saat di
rumah sakit pasien mengatakan biasa sholat dan selalu
mengikuti baca surat-surat di pagi hari.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
□ Tidak rapih □ Pakaian tidak sesuai □ Cara berpakaian tidak
seperti biasanya

Jelaskan : Pakaian yang dikenakan pasien rapi tidak


ada masalah dalam berpenampilan

B. Pembicaraan
□ Cepat □ Keras □ Gagap □ Apatis
□ Lambat □ Inkoheren □ Membisu

□ Tidak mampu memulai Pembicaraan

Jelaskan : Pasien mampu diajak berbicara dengan


baik
C. Aktivitas Motorik
□ Lesu □ Tegang □ Gelisah □ Agitasi
□ TIK Grimasem □ Tremor □ Kompulsif

Jelaskan : Grimasem : Ekspresi wajah berubah


Saat ditanya kenapa suka marah-marah, muka pasien
langsung berubah, pandangan pasien menjadi tajam, bibir
cemberut lalu pasien mengatakan saya jengkel dan sakit hati
sama ibu saya karena sering melarang saya untuk keluar
rumah dan berteman dengan laki-laki seperti perempuan lain
D. Alam Perasaan
Sedih □ Ketakutan □ Putus asa
□ Khawatir □ Gembira
berlebihan/euforia

Jelaskan :
Pasien mengatakan sedih karena suka marah-marah dan
bikin ibunya khawatir dengan sikapnya
E. Afek
□ Datar □ Tumpul Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien saat ditanya kenapa marah-marah pada ibunya, wajah
klien langsung berubah berbicara dengan nada emosi dan
jengkel
F. Interaksi Selama Wawancara
□ Bermusuhan □ Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata kurang □Defensif □ Curiga


Jelaskan :
Pasien saat dilakukan wawancara kontak mata kedepan tidak
melihat lawan biacaranya serta mudah tersinggung dan
marah ketika membahas suaminya yang sering memukulnya
G. Persepsi : Halusinasi
□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan
□ Pengecapan □ Penghiduan
Jelaskan : Ketika pengkajian tidak ditemukan persepsi
halusinasi yang muncul
H. Proses Pikir
□ Sirkumtansial □ Tangensial □ Kehilangan asosiasi
□ Flight of ideas □ Blocking □ Perseverasi

Jelaskan :
Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat
I. Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Depersonalisasi □ Pikir Magis □ Ide terkait
Waham :
□ Agama □ Somatik □ Kebesaran
□ Curiga □ Nihilistik □ Sisip pikir
□ Siar pikir □ Kontrol pikir
Jelaskan : Tidak dikaji
J. Tingkat Kesadaran
□ Bingung □ Sedasi □ Stupor
Disorientasi :
□ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan :
Tidak ada gangguan dalam tingkat kesadaran dan pasien
dapat mengetahui waktu serta tempat pasien berada
sekarang yaitu RSJ
K. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang
□ Perubahan proses pikir pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini
□ Konfabulasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan memori. Pasien saat ditanya
sejak kapan menjadi seoarang single parent atau janda
pasien menjawab bahwa sudah 9 bulan yang lalu
L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Mudah beralih


Pasien saat ditanya jika diberi orang tua uang 5000 ribu lalu
dibelikan jajan seharga 3000 uang kembaliannya ada berapa,
pasien tidak menjawab lalu pasien meminta pertanyaan lain
M. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan □ Gangguan bermakna

Jelaskan : Gangguan ringan

Saat pasien diberi pilihan jika bangun tidur apa yang pertama
kali pasien lakukan mandi atau makan dulu, pasien
menjawab makan dulu lalu saat dibenarkan bahwa sebaiknya
mandi terlebih dahulu daripada makan terlebih dahulu pasien
langsung menjawab berarti saya salah kalau makan dulu

N. Daya Tilik Diri (Insight)


□ Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya


Jelaskan :
Pasien selalu menyalahkan ibunya dengan kondisinya
sekarang, dengan kondisi tidak mempunyai seorang suami
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (Kemampuan klien


memenuhi kebutuhan sehari – hari)
Bantuan minimal Bantuan total
A. Makan □
B. BAB dan BAK □
C. Mandi □
D. Berpakian dan berhias □
E. Penggunaan obat □
F. Istrahat dan tidur

□ Tidur siang : Pasien mengatakan biasa tidur siang


selama 1 jam sekitar jam 12.00-13.00
□ Tidur malam : Pasien mengatakan biasa tidur Jam 21.00 dan
bangun jam 05.00
□ Kegiatan sebelum/setelah tidur : Pasien mengatakan
biasanya sebelum tidur terlebih dahulu minum obat dan
ketika bangun hanya terdiam ditempat tidur
G. Pemeliharaan Kesehatan
1. Perlu perawatan lanjutan Ya □ Tidak
2. Sistem pendukung Ya □ Tidak
H. Kegiatan di dalam rumah
1. Mempersiapkan makanan □ Ya Tidak
2. menjaga kebersihan rumah Ya □ Tidak
3. Mencuci pakaian □ Ya Tidak
4. Pengaturan keuangan □ Ya Tidak
I. Kegiatan di luar rumah
1. Belanja keperluan sehari-hari □ Ya Tidak
2. Transportasi □ Ya Tidak

Jelaskan : Pasien terlihat mampu mengatur pemberian obat


namun Pasien terlihat belum mampu melakukan pemeriksaan
kesehatannya. Sistem pendukung pasien yaitu dari keluarga,
teman, serta terapis di rumah sakit. Kegiatan dirumah, pasien
mengatakan hanya bersih-bersih rumah sedangkan
mempersiapkan makanan, mencuci pakaian serta pengaturan
keuangan, belanja keperluan sehari-hari dilakukan oleh orang
tuanya.
Masalah keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat/berlebihan
Tenik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif □ Menghindar
□ Olahraga Menciderai diri, orang
lain
□ Lain-lain
Jelaskan : Pasien mengatakan selalu marah-marah kepada ibunya
apabila keinginannya tidak terpenuhi. Keluarga pasien
mengatakan biasanya pasien mengancam ibunya menggunakan
pisau sehingga membuat ibunya ketakutan. Namun apabila pasien
merasa marah, ibunya sering mengatakan untuk tarik napas dalam
untuk meredakan amarahnya
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan :

Pasien tampak menarik diri dari kelompok


B. Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan :
Pasien mengatakan jika di rumah dilarang ibunya keluar
C. Masalah dengan pendidikan, uraikan :

Pasien mengatakan tidak ada masalah saat di sekolah dulu

D. Masalah dengan perumahan, uraikan :

Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan tempat


tinggalnya

E. Masalah dengan ekonomi, uraikan :

Pasien mengatakan suka menghabiskan uang saat dikasih


uang jajan oleh ibunya

F. Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan :


Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pelayanan
kesehatannya untuk saat ini
G. Masalah lainnya jika ada, uraikan : Tidak ada masalah lain

Masalah keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

□ Penyakit jiwa □ Obat-obatan

□ Cara penanggulangan masalah Faktor presipitasi


Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mengerti penyebab dari
kondisinya seperti sekarang ini

Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan

XI. DATA MEDIK


1. Diagnosa Medik : F.20.1 ( Skrezofernia Hefrenik )
2. Therapi Medik :

Chlorpromazine : 2 x 100 mg
Trifluoperazine : 3 x 5 mg
Trihexypnedin : 2 x 2 mg
ANALISA DATA

Nama / Umur : Ny.N/35 Tahun


Unit / Ruang :

NO DATA MASALAH
Data Subjektif : Perilaku Kekerasan
1. Pasien mengatakan mengamuk pada ibunya
karena ibunya melarang untuk keluar rumah
dan berteman dengan laki-laki, pasien juga
mengatakan saat marah pasien membanting
barang-barang yang ada sehingga membuat
ibunya ketakutan
2. Keluarga Pasien mengatakan biasanya pasien
mengamuk sambil membawa pisau dan
mengancam ibunya
3. Keluarga Pasien mengatakan apabila kemauan
pasien tidak dituruti, pasien langsung
membanting barang-barang yang ada
disekitarnya
4. Keluarga Pasien mengatakan pasien sering
dipukul oleh suaminya sejak menikah usia 31
tahun sampai usia 35 tahun sehingga pasien
minta cerai kepada suaminya

Data Objektif :
1. Pasien tampak memasang muka jengkel saat
ditanya alasan dia marah
2. Nada bicara pasien agak tinggi dan jengkel
3. Kontak mata kurang
4. Mudah tersinggung
POHON MASALAH

EFEK Mencederai diri sendiri, orang lain


serta lingkungan

CORE PROBLEM Perilaku Kekerasan

CAUSA Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/ Umur :Ny.N/ 35Tahun


Ruang/ Kamar:
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Perilaku Kekerasan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Ny.N/39
Tahun Ruang/ kamar :

Tanggal Diagnosis Keperawatan Rencana tindakan (SP)

Perilaku Kekerasan SP Pasien :


SP 1 :
1. Membina hubungan saling percaya dengan cara menjelaskan maksud dan tujuan
interaksi,Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat, beri rasa aman dan sikap
empati.
2. Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang dilakuan, akibat PK
3. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual
4. Latihan cara mengontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur dan
bantal
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

SP 2 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat

SP 3 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan minum obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu: mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal

Buku Panduan Praktik Klinik Profesi Keperawatan Jiwa STIK Stella Maris
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, minum obat dan verbal. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara spritual (Sembahyang, berdoa/ibadah)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan spiritual

SP 5 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, minum obat, verbal, dan spritual. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah PK terkontrol

SP Keluarga :

SP 1 :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian,tanda dan gejala, dan proses terjadinya PK (gunakan
booklet)
3. Jelaskan cara merawat PK
4. Latih satu cara merawat pasien PK dengan melakukan kegiatan fisik: tarik
nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

SP 2 :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien secara fisik. Beri
pujian
2. Jelaskan 6 benar cara membimbing minum obat
3. Latih cara memberikan/membimbing minum obat
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

Buku Panduan Praktik Klinik Profesi Keperawatan Jiwa STIK Stella Maris
SP 3 :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien secara fisik dan
memberikan obat. Beri pujian
2. Latih cara membimbing: cara bicara yang baik
3. Latih cara membimbing kegiatan spiritual
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien secara fisik,
memberikan obat, latihan bicara yang baik dan kegiatan spritual. Beri pujian
2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

SP 5 :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien secara fisik,


memberikan obat, latihan bicara yang baik dan kegiatan spritual dan follow
up. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Perilaku kekerasan 1. Pasien mampu membina hubunganSetelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan: SP1P
saling percaya 1. Pasien mampu mengenal perilaku 1. Mengidentifikasi penyebab PK
kekerasan yang dialami yang dialami 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
2. Pasien mampu mengenal perilaku
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
kekerasan yang dialami yang dialami 2. Pasien mampu mengontrol perilaku
4. Mengidentifikasi akibat PK
kekerasan dengan cara menghardik
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
3. Pasien mampu mengontrol perilaku
6. Membantu pasien mempraktekkan latihan
kekerasan dengan cara menghardik
cara mengontrol PK secara fisik
4. Pasien mampu mengontrol perilaku 7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
kekerasan sesuai dengan jadwal kegiatan harian
kegiatan harian.
Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan: SP2P
1. Pasien mampu mengontrol perilaku 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
kekerasan dengan cara minum obat 2. Melatih pasien mengontrol PK dengan
2. Pasien mampu mengontrol perilaku minum obat
kekerasan sesuai dengan jadwal kegiatan 3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam
harian jadwal kegiatan harian

Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan: SP3P


1. Pasien mampu mengontrol perilaku 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
kekerasan dengan cara menghardik 2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara
2. Pasien mampu mengontrol perilaku fisik 2
kekerasan sesuai dengan jadwal kegiatan 3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam
harian. jadwal kegiatan harian

Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan: SP4P


1. Pasien mampu mengontrol perilaku 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
kekerasan dengan cara verbal 2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara
2. Pasien mampu mengontrol perilaku verbal
kekerasan sesuai dengan jadwal kegiatan 3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam
harian. jadwal kegiatan harian

Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan: SP5P


1. Pasien mampu mengontrol perilaku 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
kekerasan dengan cara spiritual 2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara
2. Pasien mampu mengontrol perilaku spiritual
kekerasan sesuai dengan jadwal kegiatan 3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam
harian. jadwal kegiatan harian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Perilaku kekerasan
SP1P S:
1. Mengidentifikasi penyebab PK
- Pasien mengatakan sudah mampu melakukan cara mengontrol
Hasil : klien mengatakan penyebab klien pk adanya perilaku kekerasan dengan cara tekhnik nafas dalam
permasalahan dalam keluarga dimana pasien
O:
sudah bercerai dengan suaminya
- Pasien tampak kooperative, pasien tampak melakukan tekhnik nafas
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
dalam
Hasil : klien mengatakan tanda dan gejala pk yaitu
A : resiko perilaku kekerasan
sering marah dan melempar barang-barang
P:
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
- Evaluasi Sp1 mengontrol PK secara fisik 1
Hasil : klien mengatakan sering berkata dengan nada
- Sp2P : Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara
yang tinggi, melemparkan barang, dan
fisik 2
mengancam orang disekitarnya
4. Mengidentifikasi akibat PK

Hasil : klien mengatakan barang-barang dirumah


ibunya hancur
5. Menyebutkan cara mengontrol PK

Hasil : pasien mengatakan cara mengontrol pk dengan


cara ibadah
6. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara
mengontrol PK secara fisik 1

Hasil : pasien kooperatif melakukan tekhnik nafas


dalam
7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian

Hasil : pasien setuju untuk memasukkan kedalam


jadwal harian
Tahap Orientasi :
“Selamat Pagi ibu,saya mahasiswa Keperawatan dari Stikes
stela maris makssar. Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
Evaluasi validasi :
‘’Bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Tahap Kontrak :
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang
perasaan marah ibu” .“Berapa lama ibu mau kita berbincang-
bincang?” Bagaimana kalau 10 menit?
Tahap Kerja :
”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, ibu. Salah
satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik
disalurkan rasa marah. ”Ada beberapa cara, bagaimana kalau
kita belajar satu cara dulu?”. ”Begini bu, kalau tanda-tanda
marah tadi sudah ibu rasakan maka ibu segera berdiri, lalu tarik
napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –
lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba
lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut.
Nah, lakukan 5 kali.
Tahap Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan ibu?”.”Iya jadi ada 2 penyebab ibu marah ........
(sebutkan) dan yang ibu rasakan ........ (sebutkan) dan yang ibu
lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan).”Coba
selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah ibu
yang lalu, apa yang ibu lakukan kalau marah yang belum kita
bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya bu. ‘Sekarang
kita buat jadwal latihannya ya bu, berapa kali sehari ibu mau
latihan napas dalam?, jam berapa saja bu?”
SP2P S:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Pasien mengatakan sudah mampu mengulangi cara mengontrol
Hasil : Pasien mampu melakukan kegiatan marah dengan cara spiritual dan klien mampu mengontrol marah
sebelumnya dengan cara minum obat
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan minum obat
O:
Hasil : Pasien mampu minum obat secara teratur - Pasien cooperative, klien tampak melakukan cara mengontrol
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kekerasan secara spiritual dan klien tampak minum obat yang
kegiatan harian disediakan

Hasil : Pasien setuju untuk memasukkan minum obat A : Perilaku kekerasan


sebagai jadwal harian
P:
Tahap Orientasi :
- Evaluasi Sp1,2,3,4,dan 5P mengontrol PK secara fisik 1, fisik 2,
“Selamat Pagi bu, sesuai dengan janji saya tadi, sekarang kita
secara verbal, secara spiritual dan minum obat
ketemu lagi” . “Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik
napas dalam?
Evaluasi validasi :
apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?
Tahap Kontrak :
“Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara
minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”.
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
tempat kemarin?”. “Berapa lama ibu mau kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau 15 menit”
Tahap Kerja :
“bu sudah dapat obat dari dokter?”. Berapa macam obat yang
ibu minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa ibu minum?
Bagus!. “Obatnya ada tiga macam bu, yang warnanya orange
namanya CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini
namanya THP agar rileks dan tegang, dan yang merah jambu ini
namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang.
Semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat mulut
ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa
mengisap-isap es batu”.“Bila terasa mata berkunang-kunang,
ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu”. “Nanti di
ruangan sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak
obat apakah benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga
apakah nama obatnya sudah benar? Di sini minta obatnya pada
suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya!”.“Jangan
pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan
dokter ya bu, karena dapat terjadi kekambuhan.” “Sekarang kita
masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya bu.”
Tahap Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang
cara minum obat yang benar?”. “Coba ibu sebutkan lagi jenis
obat yang ibu minum! Bagaimana cara minum obat yang
benar?”. “Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah
yang kita pelajari?. Sekarang kita tambahkan jadual kegiatannya
dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan
teratur ya”.

Anda mungkin juga menyukai