Anda di halaman 1dari 5

Ekspektasi Vs Realitas, Ini Trik Minta Gaji untuk Fresh Graduate

Kebanyakan mahasiswa menempatkan prioritas tinggi pada gaji. Bagi mahasiswa yang sebentar lagi
menyandang gelar sarjana mungkin bertanya-tanya berapa tinggi nilai dari gelar Anda.

Hasil sebuah survei kepada lebih dari 3.000 mahasiswa, menunjukkan bahwa lebih dari 70% responden
menjadikan gaji pertimbangan paling penting untuk pekerjaan pasca sarjana. Namun, realitanya
kompensasi bagi lulusan baru sering tidak memenuhi harapan.

Sebuah studi lain mengungkapkan, setengah dari jumlah responden tersebut menerima gaji sesuai
dengan ekspektasi mereka.

The National Association of Colleges and Employers (NACE) melakukan survei terhadap 243 manajer
tentang tawaran gaji kepada lulusan baru. Hasilnya, manajer memberikan gaji tinggi bagi mereka yang
mengenyam kuliah pada jurusan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.

Dari survei tersebut, karyawan yang digaji paling tinggi adalah mereka yang memiliki jurusan teknik, Ilmu
komputer, dan Matematika dan Sains.

Sebaliknya, survei melaporkan jurusan dengan gaji terendah adalah jurusan berikut, Ilmu sosial,
Komunikasi, dan Humaniora. Sehingga, pilihan jurusan memberikan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan universitas yang akan Anda tuju.

Jika Anda menekuni bidang yang masuk dalam kategori tertinggi untuk permintaan karier, tentu akan
mudah untuk mendapatkan apa yang Anda harapkan untuk gaji pertama.

Jika tidak, pasti akan ada peluang untuk meningkatkan potensi penghasilan Anda dari waktu ke waktu.
Memiliki gelar sarjana adalah peluang Anda mendapatkan lebih banyak. Gaji rata-rata untuk seseorang
dengan gelar empat tahun tentunya lebih tinggi dua kali lipat dibanding seseorang yang tidak lulus dari
SMA.

Kabar baiknya, sesuai dengan penelitian dari NACE, tahun 2017 ini perusahaan mempekerjakan lulusan
baru lebih tinggi 5% dibandingkan tahun lalu. NACE juga melaporkan bahwa perusahaan
mempekerjakan lebih banyak pekerja tahun ini, yang akan memberikan kesempatan untuk lulusan baru.
Melansir thebalance, ada beberapa hal yang harus diketahui fresh graduate dalam menentukan besaran
gaji.

Persepsi vs Realita

Selain jumlah pekerja yang naik, gaji di semua kategori untuk 2017 diharapkan lebih tinggi daripada gaji
2016. Sehingga, akan membantu untuk mempersempit kesenjangan antara harapan dan kenyataan gaji
oleh para lulusan baru. The Korn Feery studi memperkirakan peningkatan gaji sebesar 3% dibandingkan
2016.

Mendapatkan informasi gaji

Hal ini penting untuk dipertimbangkan bagi Anda yang baru saja lulus ataupun sudah berpengalaman
adalah tentang informasi gaji. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin mudah dalam
bernegosiasi gaji.

Saat ini banyak sekali situs online yang menyediakan informasi tentang gaji, sehingga Anda tidak akan
kesulitan.

Mempertimbangkan kompensasi Anda

Apa yang dapat Anda lakukan jika gaji yang Anda dapatkan saat ini tidak sesuai dengan ekspektasi Anda?
Jika Anda sudah memiliki pengalaman dan keahlian, Anda mendapat hak untuk kenaikan gaji.

Sehingga, semakin dini Anda bersiap siap dengan mencari berbagai pengalaman maka semakin tinggi
gaji Anda. Pastikan untuk menyertakan semua pengalaman Anda dalam resume, sehingga manajer
dapat melihat bagaimana kualifikasi Anda.

9 Pertanyaan Yang Sering Di Tanyakan Rekruter Pada Anak Magang

Sebelum kamu memulai magang di perusahaan yang kamu incar, pastinya Kamu melakukan wawancara
magang kamu dari si pemberi kerjaan nanti. Untuk memudahkan mendapatkan kemudahan dalam
melakukan wawancara magang, berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan untuk calon anak
magang pada saat interview magang.

1. Bagaimana Kabar Kamu?

Mungkin tidak sembaran rekruter menanyakan kabarmu seperti kesehatan kamu pada saat ini, gimana
perjalanan atau gimana perkuliahan Kamu. karena rekruter ingin tahu tentang kabar sang calon anak
magangnya.

2. Apa Kesibukan Kamu Saat ini?

Kesibukan apa yang kamu sedang jalani saat kuliah dan sebelum melamar magang. Beritahulah
kesibukan kamu semua kepada rekruter agar dia tahu apa yang kamu kerjakan selama kuliah dan
sebelum melamar magang.

3. Apa Kamu Mengikuti Organisasi atau UKM di Kampus?

Jawablah pertaanyaannya jika ada sebutkan apa organisasinya dan UKM nya karena akan mendapat nilai
tambah dimata rekruter kepada Kamu. Jika tidak jangan disebutkan, terus terang aja.

4. Apa yang Kamu Ketahui Tentang Perusahaan Ini?

Sebelum kamu melamar magang, baiknya kamu mencari tahu tentang profil dan latar belakang
perusahaan tersebut agar memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan ini. Dengan itu rekruter
akan berfikir bahwa kamu bersungguh-sungguh untuk melamar di perusahaannya. Tetapi ada juga
perusahaan yang langsung menceritakannya profil perusahaanny tanpa di minta.

5. Divisi Apa yang Kamu Ingin Tempatkan?

Rekruter akan menjelaskan tentang apa saja divisi yang ada di kantornya dan menanyakan lagi divisi apa
yang kamu ingin tempati selama magang. Kamu harus jawab dengan penuh percaya diri dan yakin divisi
yang kamu ingin tempati. Jangan menjadi labil saat ditanya rekruter karena kamu akan dipikir orang
yang tidak konsisten.

6. Apa Tujan Kamu Magang di Perusahaan Ini?

Kamu harus menjawab dengan jelas dan juga yakin apa tujuan kamu. Kamu bisa menjawabnya “ Tujuan
saya melamar magang disini adalah tugas dan perintah dari kampus saya, perusahaan ini cocok dengan
bidang saya, saya melihat perusahaan ini memiliki profil dan latar belakang yang cukup baik untuk itu
saya menimbah ilmu di perusahaan anda dan saya siap berkontribusi”

7. Bagaimana Kamu Bisa Berkontribusi di Perusahaan ini?

Kalau ditanya seperti ini kamu bisa menjawabnya dengan mengandalkan kegiatan organisasi yang kamu
ikuti dikampus seperti menjalankan tugas dan menjaga hubungan baik dengan mentor dan juga
karyawan lainnya ”

8. Apakah Kamu Bisa Masuk Fulltime atau Tidak?


Jawab sesuai dengan jadwal kuliah yang kamu bisa masuk, rekruter ingin mengetahui jadwal kuliahmu.

9. Kapan Kamu Ingin Memulai Magang Kamu?

Pertanyaan berikut bukan kemungkinan kamu akan benar-benar masuk dalam perusahaannya, tetapi
pertanyaan berikut mengarah kapan kesiapan saat kamu ingin memulai kerja. jawablah dengan sesuai
jadwal yang kamu bisa masuk perusahaannya. Jangan terlalu jauh juga Karena akan meyakinkan rekruter
tentang persiapan Kamu.

Kamu harus tetap tenang dalam melakukan wawancara magang walaupun kamu baru pertama kalinya
melakukan wawancara. Karena dengan tenang, kamu dapat menjawab semua pertanyaan dari rekruter
tanpa ada kesalahan

10 Jawaban Cerdas Saat Interview Kerja

Ada 10 pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh HRD namun kita sering kali binggung untuk
menjawabnya. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda pelajari sebelum melakukan interview:

1. Bagaimana jika Anda bekerja di sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan? Banyak karyawan
kami yang tidak mendapatkan itu. Apakah Anda akan merasa frustasi?

Saya menganggap diri saya orang ambisius, tapi aku juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar
dan tumbuh dalam posisi saya, saya akan bahagia. Setiap perusahaan mempromosikan orang pada
tingkat yang berbeda, dan saya cukup yakin bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya
termotivasi dan terstimulasi untuk beberapa tahun yang akan datang.

2. Dari resume Anda, sepertinya Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?

Setelah saya sembuh dari ‘shock’ kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar
bahwa saya dipecat dua kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan ini
memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya dengan lebih banyak uang, dan saya berada di
perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi disini.

3. Berapa jam dalam seminggu Anda biasanya bekerja, dan mengapa?

Saya biasa bekerja selama berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu
ini, saya akan mencoba untuk menemukan cara guna ‘menambah nilai’ pada setiap tugas yang saya
kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari perusahaan ini, saya ingin mereka berpikir bahwa tidak ada
yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali perusahaan ini.

4. Apakah lebih penting untuk menjadi beruntung atau terampil?


Saya pikir itu lebih penting untuk menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil dapat
membantu untuk menciptakan lebih banyak peluang.

5. Kapan Anda berpikir Anda akan mencapai puncaknya dalam karir Anda?

Saya seorang yang sehat, kuat, bermental untuk selalu aktif, jadi saya tidak pernah berpikir soal
mencapai puncak dalam karir saya. Saya pikir yang penting adalah seberapa pengetahuan yang ada
dalam diri saya.

6. Apakah Anda menganggap diri seorang pemimpin?

Oh, ya, tentu saja. Saya memiliki semua kualitas seorang kepemimpinan. Saya seorang yang ekstrover,
tapi saya juga bisa menjadi pendengar yang hebat. Saya menganggap diri saya sebagai seorang yang
mempunyai ide yang besar, tetapi saya juga bisa keras kepala dan praktis bila diperlukan.

7. Dapatkah Anda menjelaskan pekerjaan apa yang menjadi impian Anda?

Ini adalah pekerjaan impian saya dan itulah sebabnya saya berada disini.

8. Apakah Anda lebih suka mendapatkan izin dari atasan Anda sebelum melakukan sebuah proyek baru?

Selama minggu pertama saya di tempat kerja, saya akan bertanya atasan saya bagaimana dia akan
memilih saya untuk menangani proyek. Jika dia bilang dia ingin saya untuk menjalankan ide yang
pertama, saya akan mematuhi. Saya pikir tantangan yang nyata adalah mampu beradaptasi dengan
lingkungan kerja Anda, dan saya orang yang fleksibel.

9. Apakah Anda akan bersedia untuk memulainya dari posisi entry-level lagi?

Kadang-kadang Anda perlu mengambil langkah mundur untuk memindahkan karir Anda ke depan.
Dimulai pada peran entry-level akan memungkinkan saya untuk mempelajari bisnis Anda dari bawah ke
atas.

10. Apakah sebuah perusahaan membutuhkan pekerja B (kedua)? Atau lebih baik hanya memiliki
pekerja A (utama) pada level staf, dan mengapa?

J: Saya percaya bahwa perusahaan perlu keduanya yaitu pekerja A dan B. Ketika Anda melempar bisnis
baru, Anda ingin pekerja A di lini depan. Namun di balik pekerja A ini, Anda memerlukan yang B yang
bisa menuntaskan rincian proyek dan menyerahkan tongkat pekerjaan sehari-harinya kepada mereka.
Memiliki terlalu banyak pekerja di tim A akan mengarah pada bentrok ego dan tidak teratur.

Anda mungkin juga menyukai