BAB 7
2. Teori Produksi :
Teori produksi merupakan analisis mengenai bagaimana
seharusnya seorang pengusaha mengkombinasikan berbagai macam
faktor produksi pada tingkat teknologi tertentu untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu secara efisien.
a. Teori Produksi dengan Satu Input Variabel
Proses produksi pada umumnya membutuhkan berbagai macam faktor
produksi. Untuk memudahkan analisis, kita asumsikan bahwa dalam
suatu proses produksi tertentu diperlukan satu faktor produksi yang
bersifat variabel (variabel input), misalnya tenaga kerja langsung atau
bahan baku. Input variabel tersebut dikombinasikan dalam proporsi
yang berbeda-beda dengan satu faktor produksi yang bersifat tetap
(fixed input), misalnya tanah, guna menghasilkan output tertentu.
1). Input Tetap (Fixed Input) : adalah faktor produksi yang dalam
jangka pendek jumlah yang digunakan dalam proses produksi tidak
dapat diubah, bila keadaan pasar menghendaki perubahan jumlah
output. Contohnya : gedung; mesin-mesin; manajerial personel.
2). Input Variabel (Variable Input ): adalah faktor produksi dimana
jumlahnya dapat diubah-ubah dalam jangka pendek maupun dalam
3. Fungsi Produksi :
Adalah suatu skedul (tabel atau persamaan matematis) yang
menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu
set faktor produksi tertentu, pada tingkat teknologi tertentu pula.
a. Produksi Total (Total Product = TP atau Q) :
Yaitu jumlah output yang dihasilkan dari suatu set kombinasi faktor
produksi tertentu, pada tingkat teknologi tertentu.
b. Produksi Rata-Rata (Average Product = AP) :
Yaitu produksi rata-rata yang diperoleh dari Total produksi dibagi jumlah
input variabel yang digunakan misal, tenaga kerja (Labour = L). AP
=TP/L.
c. Marginal Product (MP) :
Yaitu besarnya perubahan output sebagai akibat perubahan satu unit
input variabel. (MP = TP/L)
TP
66
60
40 TP
20
0 L
1 2 3 4 5 6 7 8 9
AP,MP
15
10
AP
5
MP
0 L
1 2 3 4 5 6 7 8 9
' '
∂ AP u v - v u
= =0
mencapai maksimum bila : ∂L v2
, dimana u = f (K, L) v = L,
maka u’ = f‘ (K, L) dan v ‘ = 1. Maka AP maksimum bila tercapai
'
∂AP f (K,L) L - 1 . f ( K,L)
= =0
∂L L2 ⇒ f ’(K,L) L – 1 . f (K,L) = 0
'
Hal ini berarti f (K,L).L = f (K,L). Bila kedua ruas dibagi dengan L maka :
f ( K,L) f ( K,L)
'
f (K,L) = L '
karena f (K,L) = MP dan L = AP.
Maka saat AP mencapai maksimum MP = AP
Contoh : Diketahui fungsi produksi berbentuk TP = 15L + 6L2 – L3 dengan L
sebagai input variabel.
Buktikan ketika AP maksimum nilai AP = MP.
Jawab :
TP
=15 + 6 L - L 2
AP = L
∂ TP
=15+12 L - 3 L2
MP = ∂ L
∂AP
=0
APmax tercapai ketika ∂L atau MP = AP
15 + 12 L – 3 L2 = 15 + 6L – L2
-6L + 2L2 = 0
2 L2 = 6L
2L = 6 ⇒ L = 3
Pada L = 3, maka
AP = 15 + 6L – L2 = 15 + 6(3) – (3)2 = 24
MP = 15 + 12 L – 3 L2 = 15 + 12(3) – 3(3)2 = 24
Terbukti pada saat AP maksimum, nilai AP = MP = 24
1. Tahap-tahap Produksi
a. Tahap I belum efisien, karena pada tahap ini total produksi (TP)
masih dapat ditingkatkan. Karena pada tahap ini AP dan MP menaik
dengan semakin ditambahnya input variabel.
b. Tahap II merupakan tahap produksi yang paling efisien. Karena
pada tahap ini peningkatan produksi akan dapat mengurangi / menekan
biaya produksi per unit.
c. Tahap III merupakan tahap produksi yang tidak efisien lagi. Karena
penambahan input variabel justru akan menyebabkan penurunan Total
Produksi.
2. Elastisitas Produksi :
ΔQ Q L 1
karena =M P L dan =AP maka = maka rumus elastisitas
ΔL L Q A PL
produksi juga dapat dituliskan sebagai :
1 M PL
εQ = M PL x = ……………...............………………………..……
A PL A P L
7.1.a
Jawab :
a. TP = 60X + 12X2 – X3
AP = TP/X = 60 + 12X – X2
3. Aspek-aspek Produksi
Untuk lebih memahami bagaimana caranya menurunkan beberapa aspek
produksi dari sebuah fungsi produksi Cobb-Douglas, dapatlah digunakan
model bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas yang umum sebagai berikut :
α β
Q = A.L .K ……………………………………………..…....……
7.2
dimana :
Q = Output
L, K = Input, dengan asumsi L sebagai input variabel
A = Konstanta yang memperlihatkan tingkat perkembangan teknologi
; = Masing-masing merupakan parameter L & K
Dari bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut diatas, dapatlah
diturunkan beberapa aspek produksi sebagai berikut :
a. Produksi batas (Marginal Product) dari faktor produksi
1). Produksi Batas dari faktor produksi L yaitu MPL
-1
β Q Q
MPL = Q/L = A L K = (A.L.K ) . L-1 = L . Karena L =
APL maka MPL = . APL.
K
Kombinasi penggunaan input L
dan K dititik A (L1 dan K10)
maupun kombinasi penggunaan
K15 B
input dititik A' (L6 dan K3) akan
menghasilkan tingkat output
A yang sama yaitu sebesar IQ.
K10
IQ4 Demikian pula halnya untuk
C1 kombinasi penggu-naan input
K5 B 1
IQ3
IQ dititik B dan B' akan
K4 2
A1 menghasilkan output sebesar
K3 IQ1 IQ2
L
0 L1 L2 L6 L9 L12
Gambar 7.3 Isoquan Produksi
6 R
Yusman,
4 SE., MM. Pengantar Mikroekonomi
2
98
300
200
100
0 L 0 L
2 4 6 8 10 12
Gambar 7.4 Bentuk Lain Kurva Isoquan
M PL K
MTRSL, K =
M PK
Apabila terjadi pergeser-an
dari P ke R, berarti tingkat K2 P
output yang sama
K1 R
diproduksi dengan meng-
gunakan L lebih banyak dan
K lebih sedikit. IQ2
IQ1
0 L
L1 L2
K
RL
Daerah produksi yang ekonomis adalah
3 daerah IQ yang dibatasi oleh Garis
2 RL tembereng (Ridge Line = RL)
1
6
IQ3
5
4 IQ2
Yusman, SE., MM. Pengantar Mikroekonomi
99
IQ1
0 L
Gambar 7.5 Daerah Produksi Yang Ekonomis
Dimana :
C = besarnya biaya untuk menghasilkan sejumlah output
r = harga dari input K per unit
w = harga dari input L per unit
K.L = masing-masing input yang digunakan
Persamaan (7.3) juga dapat dituliskan sebagai berikut :
w
K = C/r - L ……………………………………………………….....….……
r
7.4
K
C
r
w
K = C/r - r
L
0 L
C
w
⇓ ⇓
M PL
MRTSL.K = = w/r ………………………...……….....……...
M PK
7.5
2. Laba maksimum hanya dimungkin dalam jangka pendek, maka dalam jangka
panjang perusahaan mencoba mencapai
a. Output maks c. Kualitas maks
b. Nilai maks d. Minimum cost
6. Dalam teori produksi jangka pandek dikenal adanya input yang tidak
dipengaruhi oleh besar-kecilnya produksi, disebut denganinput :
a. Antara c. Variabel
b. Tetap d. Konstan
b. Tetap d. Konstan
15. Bila dalam teori produksi jangka pendek terdapat input tetap dan input variabel,
maka dalam jangka panjang semua input bersifat :
a. Antara c. Variabel
b. Tetap d. Konstan
23. Suatu fungsi produksi Cobb – Douglas berbentuk Q = 50 K 0,6 L0,5, dengan
kendala 25K + 20L = 220. Maka produksi maksimal tercapai pada penggunaan
input K dan L masing-masing :
a. 5 dan 5,47 c. 5 dan 5,74
b. 5 dan 4,57 d. 5 dan 4,75
1. Bahan baku, tenaga kerja langsung adalah contoh dari input tetap.
2. Dalam teori produksi jangka pendek, ketika AP maksimum, nilai MP = AP.
3. Ketika TP maksimum, nilai MP < 0.
4. Dalam teori produksi jangka panjang, keseimbangan produksi tercapai ketika IQ
bersinggungan dengan isocost.
5. Ketika AP = MP, elastisitas produksinya > 1.
6. Daerah produksi yang ekonomis adalah bidang IQ yang dibatasi oleh ridge line.
Karena pada daerah itu berlaku MRTS yang menurun.
7. Jalur ekspansi produksi adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik
keseimbangan produksi pada berbagai kombinasi tingkat input.
8. Syarat keseimbang produksi (produksi yang maksimal) adalah MPL/MPK = r/w
9. Suatu fungsi produksi Cobb – Douglas berbentuk Q = 50 K0,6 L0,5, dengan
kendala 25K + 20L = 240. Maka produksi maksimal tercapai pada penggunaan
input K = 5,6 dan L = 5 :
10. Nilai MRTSXY pada titik keseimbangan soal nomor 9 adalah : 0,125
oooooOooooo