Anemia Defisiensi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh Kepala UPTD dr. H.Bonbon Sahroni
Puskesmas DTP Manonjaya NIP. 1981042 201001 1 016

Penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan kadar


oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan
Definisi
berbagai keluhan (sindrom anemia)yang disebabkan karena kekurangan
zat besi (Fe)
Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Penyebab Kekurangan zat besi (Fe)
Pasien datang ke dokter dengan keluhan lemah, lesu, letih, lelah,
Anamnesis
penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging dan penurunan
konsentrasi.
 Faktor Risiko
a. Ibu hamil
b. Remaja putri
c. Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang
d. Status gizi kurang
Faktor resiko
e. Faktor ekonomi kurang
 Faktor Predisposisi
a. Infeksi kronik
b. Keganasan
c. Pola makan (Vegetarian)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
a. Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik, sianotik, atrofi
papil lidah (anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia
(anemia defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia
Pemeriksaan Fisik
(anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam,
vitiligo (anemia pernisiosa).
b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
d. Mata: konjungtiva pucat.
Pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit,
Pemeriksaan penunjang trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi),
MCV, MCH, MCHC, retikulosit.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
hasil pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari kadar Hb
normal. Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
Diagnosis
 Laki-laki: > 13 g/dl
 Perempuan: > 12 g/dl
 Perempuan hamil: > 11 g/dl

1/2
Atasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal:
anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.
Pada anemia defisiensi besi:
a. Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50
– 65 mg
1. Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi
elemental, 195; 39).
Penatalaksanaan
2. Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
3. Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual,
muntah, heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
c. Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut
maka dilakukan koreksi parenteral segera.
a. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%).
Kriteria Rujukan
b. Untuk anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.
Prinsip konseling pada anemia adalah memberikan pengertian kepada
Konseling dan Edukasi pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.

2/2

Anda mungkin juga menyukai