Anda di halaman 1dari 2

ASMA BRONKIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh Kepala UPTD dr. H.Bonbon Sahroni
Puskesmas DTP Manonjaya NIP. 1981042 201001 1 016

Asma bronkial atau disebut juga bengek adalah suatu penyakit kronis


yang ditandai dengan adanya peningkatan kepekaan saluran napas
Definisi terhadap berbagai rangsang dari luar (debu, serbuk bunga, udara dingin,
makanan dll) yang menyebabkan penyempitan saluran napas yang meluas
dan dapat sembuh spontan atau dengan pengobatan.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Alergi Adanya riwayat atopi pada anggota keluarganya, hipersensitif
Penyebab saluran nafas, jenis kelamin, ras atau etnik, Faktor lingkungan dan obat
obatan
Pasien datang karena:
Sesak napas yang episodik.
Anamnesis
Batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada malam dan pagi hari
menjelang subuh. Batuk biasanya terjadi kronik.
Mengi.
Tanda Patognomonis
Sesak napas.
Pemeriksaan Fisik
Mengi pada auskultasi.
Pada serangan berat digunakan otot bantu napas (retraksi supraklavikula,
interkostal, dan epigastrium).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang a. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
b. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
Diagnosis pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan≥15 % rasio APE
sebelum dan sesudah pemberian inhalasi salbutamol
Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan faktor
pencetusnya.
Penatalaksanaan Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang
serta menetapkan pengobatan pada serangan akut sesuai tabel di bawah
ini.
Penatalaksanaan asma berdasarkan beratnya keluhan
a. Memberikan informasi kepada individu dan keluarga mengenai seluk
beluk penyakit, sifatpenyakit, perubahan penyakit (apakah membaik
atau memburuk), jenis dan mekanisme kerja obat-obatan dan
mengetahui kapan harus meminta pertolongan dokter.
b. Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor berat asma
Konseling dan Edukasi
secara berkala (asthma control test/ ACT)
c. Polahidupsehat.
d. Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
e. Menghindari setiap pencetus.
f. Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan
exercise untuk mencegah exercise induced asthma.

Anda mungkin juga menyukai