Anda di halaman 1dari 4

Bank Peserta Share Tingkat Suku Bunga

A 20.000.000.000 19%
B 10.000.000.000 20%
C 30.000.000.000 20%
D 40.000.000.000 18%
Total Dana 100.000.000.000

Pada saat pelimpahan dana (misal 30 mei 2005) dari bank peserta ke bank koordinator (Bank
A) maka dicatat oleh Bank A sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


30 mei 2005 Dr. Giro BI 80.000.000.000
Cr. Giro Bank lain-Bank B 10.000.000.000
Cr. Giro Bank lain-Bank C 30.000.000.000
Cr. Giro Bank lain-Bank D 40.000.000.000

Untuk menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada debitur bisa dihitung sebagai
berikut:

Bank Peserta Share Bobot Suku Bunga Suku Bunga


Individual Tertimbang
A 20.000.000.000 0,20 19% 3,80%
B 10.000.000.000 0,10 20% 2,00%
C 30.000.000.000 0,30 20% 6,00%
D 40.000.000.000 0,40 18% 7,20%
Jumlah 100.000.000.000 1,00 19,00%

Dengan memperhatikan perhitungan tersebut, suku bunga kredit yang dibebankan kepada
debitur adalah 19%. Tingkat suku bunga ini kemudian menjadi dasar untuk menentukan nilai
angsuran pokok dan bunga serta distribusinya bagi masing-masing bank peserta. 
Dengan asumsi realisasi kredit ini tanggal  31 Mei 2005 dan  bank mengenakan
mengenakan biaya  provisi dan administrasi Rp80.000.000,   biaya   asuransi Rp200.000.000,
bunga sliding rate  untuk  jangka waktu 2 tahun diangsur setiap akhir bulan, pencairan
langsung dikreditkan ke rekening giro PT X, maka pencatatan tanggal 31 Mei 2005 di bank A
adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
31 mei 2005 Dr. Kredit yang Diberikan 100.000.000.000
Cr. Giro PT X 99.720.000.000
Cr. Pendapatan Provisi & adm 80.000.000
Cr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000

Pendapatan provisi kredit ini perlu didistribusikan ke bank peserta sedangkan biaya asuransi
dilimpahkan ke perusahaan asuransi.  Misal 1 Juni 2005 dilimpahkan, maka catatan jurnalnya
adalah :
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 Juni 2005 Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank B 8.000.000
Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank C 24.000.000
Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank D 32.000.000
Dr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000
Cr. Giro BI 64.000.000
Cr. Giro PT. Askrindo 200.000.000

Ada kalanya pendapatan provisi dan administrasi ini dikreditkan langsung ke rekening bank
peserta.  Bila Demikian maka bank A bisa kredit ke Cr.  Giro bank bank lain (Bank Peserta) 
sebesar Rp64.000.000.

Pencatatan Alokasi Angsuran Bunga Dan Pokok Kredit Sindikasi


Angsuran kredit sindikasi oleh Bank koordinator bisa langsung didistribusikan/   
dilimpahkan ke bank peserta.     Pencatatan  angsuran bunga dan pokok harus dipisah
rekeningnya.  Untuk angsuran pertama (30 Juni 2008) yang dilakukan PT X dengan beban
giro dapat disajikan catatan jurnalnya di bank A yaitu:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

30 Juni 2008 Dr. Giro PT. X 5.750.000.000


Cr. Kredit yang diberikan 4.166.666.666,67
Cr. Pendapatan Bunga Kredit Sindikasi 1.583.333.333,33

Pelimpahan Dr. Kredit yang diberikan 3.333.333.333,33


Dr. Pendapatan Bunga Kredit Sindikasi 1.266.666.666,67
Cr. Giro Bank lain-Bank B 583.333.333,33
Cr. Giro Bank lain-Bank C 1.750.000.000,00
Cr. Giro Bank lain-Bank D 2.266.666.666,67

Jurnal pelimpahan ini hanya mengkredit ke masing-masing rekening bank peserta yang ada di
bank A.  Bila bank  peserta (B, C dan D) menarik dana di Bank A, maka solusinya melalui
kliring, sehingga bank akan mendebet rekening Giro Bank-bank lain dan mengkredit
rekening Giro BI
Penghitungan alokasi pokok kredit dan bunga untuk angsuran/ cicilan pertama adalah:
Bank Bobot Cicilan Pokok Suku OSC bulan ke_1 Alokasi Bunga Angsuran Total
Peserta (Rp) Bunga (Rp) (Rp) (Rp)
A 0,20 833,333,333.33 19% 20,000,000,000.00 316,666,666.67 1,150,000,000.00
B 0,10 416,666,666.67 20% 10,000,000,000.00 166,666,666.67 583,333,333.33
C 0,30 1,250,000,000.00 20% 30,000,000,000.00 500,000,000.00 1,750,000,000.00
D 0,40 1,666,666,666.67 18% 40,000,000,000.00 600,000,000.00 2,266,666,666.67
4,166,666,666.67 1,583,333,333.33 5,750,000,000.00

Caranya: misal untuk Bank A angsuran pokoknya Rp4.166.666.666,67 × 0,20 =


Rp833.333.333,33. Untuk alokasi bunga = Rp20.000.000.000 × (19% / 12) =
Rp316.666.666,67. Jadi angsuran totalnya = Rp1.150.000.000,00. Angsuran total untuk
seluruh outstanding credit per 30 Juni 2005 adalah Rp5.750.000.000 (bisa dicocokan dengan
daftar angsuran bunganya). Untuk perhitungan alokasi cicilan pokok dan bunga bulan kedua
adalah:

Bank Bobot Cicilan Pokok Suku OSC bulan ke_1 Alokasi Bunga Angsuran Total
Peserta (Rp) Bunga (Rp) (Rp) (Rp)
A 0,20 833,333,333.33 19% 19,166,666,666.67 303,472,222.22 1,136,805,555.56
B 0,10 416,666,666.67 20% 9,583,333,333.33 159,722,222.22 576,388,888.89
C 0,30 1,250,000,000.00 20% 28,750,000,000.00 479,166,666.67 1,729,166,666.67
D 0,40 1,666,666,666.67 18% 38,333,333,333.33 575,000,000.00 2,241,666,666.67
4,166,666,666.67 95,833,333,333.33 1,517,361,111.11 5,684,027,777.78

Untuk OSC bank A = 0,20 × Rp95.833.333.333,33 = 19.166.666.666,67, yang lain caranya


sama.

Jurnal angsuran kedua dan seterusnya cara sama. Sedangkan perhitungan bunga kredit
sindikasi dan daftar angsurannya adalah sebagai berikut:

Bulan Bulan Outstanding Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Total Saldo Pokok
ke Credit (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 30-jun-05 100.000.000.0004,166,666,666.67 1,583,333,333.33 5,750,000,000.00 95,833,333,333.33
2 31-jul-05 95.833.333.3334,166,666,666.67 1,517,361,111.11 5,684,027,777.78 91,666,666,666.67
3 31-aug-05 91.666.666.6674,166,666,666.67 1,451,388,888.89 5,618,055,555.56 87,500,000,000.00
4 30-sep-05 87.500.000.0004,166,666,666.67 1,385,416,666.67 5,552,083,333.33 83,333,333,333.33
5 31-oct-05 83.333.333.3334,166,666,666.67 1,319,444,444.44 5,486,111,111.11 79,166,666,666.67
6 30-nov-05 79.166.666.6664,166,666,666.67 1,253,472,222.22 5,420,138,888.89 75,000,000,000.00
7 31-dec-05 75.000.000.0004,166,666,666.67 1,187,500,000.00 5,354,166,666.67 70,833,333,333.33
8 31-jan-06 70.833.333.3334,166,666,666.67 1,121,527,777.78 5,288,194,444.44 66,666,666,666.67
9 28-feb-06 66.666.666.6674,166,666,666.67 1,055,555,555.56 5,222,222,222.22 62,500,000,000.00
10 31-mar-06 62.500.000.0004,166,666,666.67 989,583,333.33 5,156,250,000.00 58,333,333,333.33
11 30-apr-06 58.333.333.3334,166,666,666.67 923,611,111.11 5,090,277,777.78 54,166,666,666.67
12 31-may-06 54.166.666.6674,166,666,666.67 857,638,888.89 5,024,305,555.56 50,000,000,000.00
13 30-jun-06 50.000.000.0004,166,666,666.67 791,666,666.67 4,958,333,333.33 45,833,333,333.33
14 31-jul-06 45.833.333.3334,166,666,666.67 725,694,444.44 4,892,361,111.11 41,666,666,666.67
15 31-aug-06 41.666.666.6674,166,666,666.67 659,722,222.22 4,826,388,888.89 37,500,000,000.00
16 30-sep-06 37.500.000.0004,166,666,666.67 593,750,000.00 4,760,416,666.67 33,333,333,333.33
17 31-oct-06 33.333.333.3334,166,666,666.67 527,777,777.78 4,694,444,444.44 29,166,666,666.67
18 30-nov-06 29.166.666.6674,166,666,666.67 461,805,555.56 4,628,472,222.22 25,000,000,000.00
19 31-dec-06 25.000.000.0004,166,666,666.67 395,833,333.33 4,562,500,000.00 20,833,333,333.33
20 31-jan-07 20.833.333.3334,166,666,666.67 329,861,111.11 4,496,527,777.78 16,666,666,666.67
21 28-feb-07 16.666.666.6674,166,666,666.67 263,888,888.89 4,430,555,555.56 12,500,000,000.00
22 31-mar-07 12.500.000.0004,166,666,666.67 197,916,666.67 4,364,583,333.33 8,333,333,333.33
23 30-apr-07 8.333.333.3334,166,666,666.67 131,944,444.44 4,298,611,111.11 4,166,666,666.67
24 31-may-07 4.166.666.6674,166,666,666.67 65,972,222.22 4,232,638,888.89 (0.00)
F. Restrukturisasi Kredit
Proses penilaian pemberian kredit sering tidak mengcover semua kemungkinan risiko
yang akan terjadi   akibat ada faktor yang tidak terdeteksi sebelumnya.   Kemungkinan kredit
bermasalah selalu ada. Persoalannya adalah Bagaimana menghadapi kredit yang bermasalah
tanpa membunuh usaha debitur sekaligus memberikan solusi terbaik bagi bank maupun
debitur itu sendiri.  Restrukturisasi kredit memungkinkan usaha debitur terus berjalan dan
dana perbankan bisa diselamatkan.  Solusi ini dianggap terbaik saat ini sebab disamping
menyelamatkan dana perbankan dan menyelamatkan usaha debitur juga memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya karena penyelamatan kredit  dapat ikut mendukung recovery
ekonomi nasional.  
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya  yang dapat dilakukan antara
lain melalui penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan
pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit penambahan fasilitas kredit, 
pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan konversi kredit
menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.  Penyertaan modal adalah
penyertaan sementara pada perusahaan debitur untuk mengatasi akibat kegagalan kredit. 
Dengan demikian usaha restrukturisasi bisa dilakukan salah satu maupun kombinasi dari cara
yang ada.
Perlu diketahui bahwa tidak semua debitur yang bermasalah dapat direstrukturisasi
kreditnya. Bank harus melihat prospek usaha debitur. Bank dapat melakukan   restrukturisasi
kredit bila debitur memiliki prospek baik dan telah atau  diperkirakan akan mengalami
kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit.  Sementara untuk  debitur yang tidak
memiliki prospek yang baik dapat saja dilikuidasi.  Disamping itu program restrukturisasi
tidak diperkenankan bila tidak diperkenankan bila program tersebut hanyalah untuk
menghindari  penurunan penggolongan kualitas kredit, atau Pembentukan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP)  yang lebih besar, atau penghentian  pengakuan
pendapatan bunga secara akrual.

G. Perlakuan Akuntansi Restrukturisasi Kredit


Perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit pada prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK)  nomor 54 tentang Akuntansi  Hutang
Bermasalah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Nilai buku kredit setelah   restrukturisasi kredit (  new  net book Carrying value) 
dihitung dengan  menggunakan metode  Berdasarkan urutan  prioritas sebagai berikut:
a. Nilai tunai ( present value)  penerimaan kas masa depan (expected future cash flow)
sesuai dengan nilai kredit yang di restrukturisasi dengan menggunakan tingkat
diskonto, atau
b. Nilai pasar dari kredit yang direstrukturisasi sepanjang nilai dimaksud dapat
diperoleh, misalnya dari badan khusus dalam rangka penyehatan perbankan, atau
c. Nilai agunan dengan cara penilaian berdasarkan ketentuan Pembentukan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP),  apabila pengembalian kredit sangat
tergantung pada agunan.
2. Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan kas masa depan atas kredit yang
direstrukturisasi, bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari kredit sebelum
restrukturisasi sebagai tingkat diskonto. Dalam hal akad kredit sebelum

Anda mungkin juga menyukai