Anda di halaman 1dari 1

Nama : Kiki Gustina Ningsih

Nim : C1L019047

Kelas : Kehutanan (Ganjil)

Matkul : ISBD

Kenapa masih banyak masyarakat yang mengabaikan nilai dan norma yang ada
dimasyarakat, terkait situasi yang sekarang ini menyambut lebaran ditengah-tengah
pandemic covid 19?

Karena, sekalipun covid 19 sangat meresahkan masyarakat terkait dengan kesehatan dan
keselamatan diri, namun ikatan relasi sosial masih lebih kuat dalam perspektif masyarakat.
Peran dari perspektif interaksionis simbolik dalam sosial distancing dapat dilihat pada
perilaku masyarakat, dimana penggunaan istilah sosial distancing menjadi dilemma dalam
penerapannya. Pertama, masyarakat kesulitan menjalankan sosial distancing karena
kebiasaan dalam kebersamaan, kerja sama solidaritas dan sejenisnya sebagai bentuk dari
interaksi sosial. Kedua, bagi masyarakat awam beranggapan sosial distancing hanya menjaga
jarak, terlihat pada saat ketika berada diarea public seperti ketika melakukan antrian di
anjungan tunai mandiri (ATM).

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan pandemic virus corona sebagai bencana


nasional. Sejumlah wilayah telah menetapkan status kejadian luar biasa untuk penanganan
virus ini. Merespon perkembangan penyebaran virusnya, sejumlah pemerintah daerah
mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas persekolahan selama 14 hari. Perusahaan-
perusahaan juga dihimbau untuk meminta karyawannya bekerja di rumah. Tujuannya, untuk
menekan laju penularan virus corona dengan mengurangi kontak ditengah kerumunan atau
komunitas yang lebih besar. Masyarakat diminta mengambil jarak, lebih banyak berdiam di
rumah dan dihimbau berjarak 2 meter jika bertatap muka atau berada dalam satu lokasi.
Kementrian kesehatan mengatakan, dampak sosial distancing sangat besar untuk
mencegah, menahan atau memperlambat penularan lebih banyak virus.

Anda mungkin juga menyukai