Anda di halaman 1dari 8

ESSAY

BIOMEKANIKA MUSKOSKELETAL

Disusun Oleh

NAMA : Annisa Saga

NIM : 020.06.0005

BLOK : Neuromuskoskeletal 1

DOSEN : dr. Audy Hidayatullah Syahbani, Sp.OT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2021
I. LATAR BELAKANG
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupaka kombinasi dari ilmu
fisika (khususnya mekanik) dan teknik, berdasar pada biologi dan juga pengetahuan
lingkungan. Biomekanika umunya adalah bagian dari biomekanika yang berbeciara
mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik
dalam posisi diam maupun bergerak. Gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki,
menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia, (Wignjosoebrotot, 2012).
Sistm musculoskeletal merupakan sistem yang berfungsi sebagai pergerakan tubuh
dan mobilitas seseorang. Pada sistem muskuluskeletal ini terdapat beberapa alat gerak
bagi tubuh manusia yaitu, otot, tulang dan sendi.
Pada pembahasan kali ini kita akan memebahas tentang bagaimana hubungan anatara
alat gerak tubuh manusia dengan biomekanika yang merupakan salah satu disiplin
ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerak atas dasar prinsip-prinsip
mekanika menganalisis.
Perkembanagan ilmu biomekanika ini awalnya di kembangkan oleh Leornado Da
Vinci pada tahun 1452-1519, ia menyebutkan bahwa dalam menggabungkan
mekanika dengan penalaran anatomi dan fisiologi untuk menggambarkan fungsi
tubuh secara biologis. Pada tahun 1608-1679 ilmu biomekanika ini dikembvangkan
kembali oleh Givanni Alfonso Borelli, ia memodelkan tubuh manusia itu terdiri dari
struktur tulang yang dihubungkan dengan persendian dan diperkuat dengan adanya
otot yang menjembatani tulang dengan sendi. Tidak
II. PEMBAHASAN
Sistem musculoskeletal yang merupakan sistem gerak bagi tubuh yang terdiri dari
tulang, rangka, sendi, otot, dan jaringan ikat. Tulang merupakan jaringan tubuh yang
kakau terdiri dari sel-sel keras dan banyak. Dua komponen pada tulang yaitu kolagen
dan kalsium gosfat dan hal ini merupakan pembeda tulang dengan jaringan keras lain
yang terdapat pada tubuh. Rangka adalah tempat menyiman kalsium, fosfat, dan
mineral lain yang dibutuhkan neuron dan otot untuk beraksi. Mereka juga penting
dalam proses hemopoiesis atau pembentukan sel-sel darah dikarenakan semua sel-sel
darah baru akan dibentuk pada tulang. Sendi merupakan bagian tubuh bagian
oenghubung antar tulang-tulang. Otot adalah jaringan tubuh yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis
yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot akan menyebabkan pergerakan
pada tubuh maupun pergerkan dari organ dalam tubuh itu sendiri. jaringan ikat adalah
jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan melekatkan satu jaringan dengan jaringan
yang lainnya. Jaringan ikat ini berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 2 yaitu jaringan
ikat biasa dan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat pada sistem musculoskeletal ini
biasa dikenal dengan tendon yaitu penghubung antara otot dan tulang dan ligamen
yang merupakan penghubung anatar tulang dengan tulang.

Biomekanika merupakan ilmu yang mempelajari cara menentukan gaya, perubahan


dan beban mekanik pada otot, tulang dan sendi pada tubuh. Biomekanika berkaitan
erat dengan sistem muskuluskeletal pada tubuh manusia. Karena biomekanika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perubahan dan beban mekanik pada otot
tulang dan sendi yang merupakan bagian dari sistem gerak pada tubuh manusia.

Rangka pada tubuh manusia terdiri dari beberapa jenis tulang dan tulang rawan.
Tulang yang merupakan alat gerak pasif kare bersifat kaku ini membentuk bagian
terbesar pada kerangka manusia. tulang juga merupakan penunjang bagi tubuh
manusia, pembentuk postur tubuh manusia. sedangkan tulang rawan atau cartilage
hialin merupakan sejenis jaringan ikat yang berisfat elastis dan membentuk bagian
rangka tertentu seperti cartilage costalis. Banyaknya tulang an tulang rawan ini
bergantung pada usia.
Sistem rangka pada tubuh manusia dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu
rangka aksial yang terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh yang
melindungi organ-organ seperti kepala, leher, dan dada. Rangka paendikular yang
terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, tulang pectoral, dan tonjolan
pelvis yang akan menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai. Dan, persendia yang
merupakan penghubung antara tulang-tulang dan berfungsi juga sebagai penunjang
suatu gerakan pada manusia.

Sendi merupakan penghubung anatar tulang-tulang sehingga tulang dapat digerakkan.


Sendi ini berfungsi untuk menghubungkan tulang satu dengan yang lainnya sehingga
tubuh dapat bergerak. Sendi ini juga berfungsi sebagai fleksibilitas gerakan hal ini lah
yang membuat sendi ini tidak kalah pentingnya dengan tulang dan otot. Jadi bisa
dikatakan bahwa tanpa adanya stuktur penghubung ini yang dikenal dengan sendi
maka tubuh manusia tidak dapat bergerak. Sendi pada tubuh manusia dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu sinarthrosis, amphiartrosis, dan diarthrosis.
1. Sinarthrosis ini dikenal dengan sendi mati yaitu sendi yang tidak bisa digerakkan.
Hal ini dikarenakan sendi ini hanya menghubungkan dua tulang secara kuat. Sendi
mati atau sinartrosis ini dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu sinarthrosi sinifibrosis
dan sinarthrosis sinkordrosis. Contohnya sendi yang terdapat tulang tengkorak.
2. Amphiarthrosis atau yang dikenal juga sendi kaku, yaitu sendi yangmasih bisa
digerakkan, tetapi gerakan pada sendi ini terbatas. Amphiartrosis ini memliki
bagian lagi yang disebut dengan simfisis sindesmosis. Contoh sendi ini ialah sendi
pada tulang rusuk, tulang panggul dan pada ruasa-ruang tulang vertebra.
3. Diarthrosis atau yang dikenal juga sebagai sendi gerak, sendi ini merupakan sendi
yang gerakannnya tidak terbatas. Pada ujung sendi diarthrosis ini dilapisi tulang
rawan yang berfungsi untuk mencegah benturan antar tulang yang saling
terhubung. Sendi gerak atau diarthrosis ini juga mengandung caira sinovial yang
berfungsi sebagai pelumas bagi sendi. Contoh dari sendi ialah sendi pada
pergelangan tangan, siku, dan lutut.

Jaringan ikat merupakan komponen penyongkong yang berperan dalam membentuk


dan menyokong tubuh. Jaringan ikat ini terdiri dari tulang rawan seperti hyalin, elstin,
dan fibrosa. Selain tulang rawan jaringan ikat ini juga terdiri dari tulang keras yang
tersusun dari sel osteosit yang terdiri dari tulang kompak dan tulang berongga. Selain
jaringan ikat yang telah disebutkan terdapat jaringan ikat lain yang menunjang sistem
gerak pada tubuh manusia, yaitu ligament dan tendon.
Ligamen adalah jaringan yang berserat, kuat, tebal dan elastis. Ligamen ini
mengandung kolagen serta dapat ditemukan pada persendian sistem gerak. Ligamen
dibentuk oleh sel gelendong yang dikenal dengan fibrosit. Ligamen ini memiliki
kompenen yang berstuktur gel karena itu ligamen ini berbentuk seperti tali elastis
yang saling bersilangan untuk tempat melekatnya tulang. Meskipun ligament ini
terdapat pada setiap persendian pada sistem gerak, tetapi jaringan ikat ini tidak dapat
mempengaruhi persendian agar dapat bergerak bebas semua seperti diarthrosis.

Tendon merupakan jaringan berserat tebal dan berwarna putih terang serta
mengandung kolagen. Tendon tersebar pada seluruh tubuh sebagai penunjang sistem
gerak. Meskipun tendon ini merupakan jaringan yang keras, tetapi tendon ini cukup
fleksibel untuk menghubungkan otot dengan tulang. Tendon ini terletak pada setiap
ujung otot agar dapat menghubungkan tulang dengan tulang. Ukuran dan bentuk
tendon ini bergantung pada tempat melekatnya dengan otot, di mana otot yang
memiliki kerja lebih besar maka ukuran tendon akan menjadi kebih pendek dan juga
lebar dan begitupun sebaliknya.

Otot merupakan alat gerak aktif pada sistem gerak manusia dan sebagin besar otot ini
melekat pada tulang. Otot yang merupakan kumpulan jaringan otot yang akan
berkontraksi untuk menghasilkan suatu gerakan pada tubuh manusia. Otot terdiri dari
serabut sel otot yang dilapisi oleh jaringan pelindung. Otot dapat diklafikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.

Otot dan tulang sangat berkaitan erat dalam melaksankan tugasnya untuk
menggerakan tubuh. Otot yang merupakan alat gera aktif memerlukan tulang yang
merupakan alat gerak pasif untuk memberikan suatu gerakan bagi tubuh dengan
adanya kontraksi dari otot dan juga bantuan dari sendi, ligament dan juga tendon. Otot
ini melekat pada tulang karena dihubungkan oleh tendon. Tulang pada sistem gerak
yang berfungsi sebagi pengungkit atau lever, masing-masing dari tulang akan
dihubungkan oleh sendi-sendi yang pada hal ini sendi merupakan titik tumpu atau
fulcrum bagi sistem gerak dan otot yang berperan sebagai usaha atau effort dalam
menggerakan tubuh. Oleh karena itu, tanpa adanya hal-hal tersebut gerakan pada
tubuh manusia tidak dapat bergerak dengan adanya bantuan saraf sekalipun jika
sistem gerak ini tidak berfungsi dengan baik.

Otot pada tubuh manusia biasanya hanya dapat melewatu satu sendi saja untuk setiap
satu otot untuk melekat pada tulang yang membentuk sendi tersebut. Seperti yang
sudah dibahas sebelumnya otot ini mampu melekat pada tulang karena adanya tendon.
Otot yang melekat pada tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, origio yaitu
otot yang melekat pada tulang yang diam dan insersi yaitu otot yang melekat pada
tulang yang dapat bergerak. Otot pada tubuh diinervasi oleh adanya motor neuron
yang berbeda untuk setiap otot. Satu motor neuron akan menginervasi serabut otot
yang disebut dengan motor unit. Pada kontraksi yang lemah hanya ada satu atau
beberapa motor unit saja yang berperan. Namun, pada kontraksi yang kuat maka akan
terdapat banyak motor unit yang berperan di dalam mekanisme kontraksi otot tersebut
dan mekanisme ini dikenal dengan motor unit recruitment.

Tegangan atau tension pada otot bergantung pada jumlah serabut otot yang ikut
berkontraksi dan tension pada setiap serabut otot yang berkontraksi juga dapat
mempengaruhi tension pada otot ini. faktor yang dimaksud adalah frekuensi stimulasi,
panjang serabut otot waktu kontraksi, kelelahan otot, dan ketebalan pada serabut otot
itu sendiri. biasanya kontraksi yang lebih lama dan besar akan tercapai dengan adanya
bantuan stimulasi yang berualang.

kontraksi otot terjadi karena beberapa faktor seperti adanya interaksi jembatan silang
antara aksin dan miosin, adanya potensial aksi, dan sumber Ca2+ yang secara fisik
mereposisis troponin dan tropomyosin agar dapat terjadinya jembatan silang. Interaksi
jembatan silang anatar aktin dan miosin menyebabkan kontraksi otot melalui
mekanisme penyebaran filamen. Sewaktu kontraksi terjadi, filamen tipis pada
sarkomer akan bergeser ke filamen tebal menuju pita A. Saat terjadinya pergeseran
filamen tipis akan menarik garis-garis Z tempat filamen melekat. Ketika seluruh
sarkomer Panjang otot memendek secara bersamaan maka seluruh serat otot akan
memendek, peristiwa ini yang dikenal dengan mekanisme pergeseran filamen pada
kontraksi otot.

Aktivitas jembatan silang menarik masuk filamen titpis relatif terhadap filamen tebal
yang diam. Sewaktu kontraksi dengan ttropomiosin dan troponin digeser oleh Ca2+
maka jembatan silang miosin dari filamen tebal dapat berikatan dengan molekul aktin
di filamen tipis sekitarnya. Kedua kepala miosin pada masing-masing molekul ini
bekerja secara independent dengan satu kepala melekat pada aktin dan berkontak
dengan jembatan silang. Jembatan silang ini akan menarik masuk filamen-filamen
tipis yang melekat ke jembatan sialng tersebut. Pada akhir satu jembatan silang, ikatan
antara miosin dan aktin akan terputus. Jembatan silang kembali ke bentuk semula dan
berikatan dengan molekul aktin berikutnya di belakang mitra aktin pertama. Jembatan
silang akan kembali menekuk untuk menarik filamen tipis yang lebih jauh, kemudian
melepas untuk mengulangi siklus.

Otot rangka akan dirangsang untuk berkontraksi melalui pelepasan asetilkollin di taut
neuromuscular antara neuron motorik dan serat otot. Ingakatan asetilkollin dengan
motor and plate suatu serat otot yang menyebabkan perubahan permiabilitas di serat
otot yang menghasilkan potensial aksi untuk dihantarkan ke seluruh permukaan
membrane otot. Dua struktur membranosa di dalam serat otot berberan penting dalam
menghubungkan eksitasi ke kontraksi yaitu tubulus transversus dan reticulum
sarkoplasma.
III. KESIMPULAN
Biomekanika merupakan ilmu yang mempelajari cara menentukan gaya, perubahan
dan beban mekanik pada otot, tulang dan sendi pada tubuh. Biomekanika berkaitan
erat dengan sistem muskuluskeletal pada tubuh manusia. Karena biomekanika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perubahan dan beban mekanik pada otot
tulang dan sendi yang merupakan bagian dari sistem gerak pada tubuh manusia.
Pada biomekanika sistem musculoskeletal ini maka dapat dipahami bahwa bagaimana
suatu gerakan itu dapat terjadi. Sistem gerak pada tubuh yang tersusun oleh otot,
tulang, sendi, dan jaringan ikat ini akan bekerja dengan bersamaan untuk meciptaakan
suatu gerakan. Pada saat bergerak pun bukan hanya sistem gerak yang terlibat yang
pastinya juga adanya impuls saraf yang diberikan melalui motor unit untuk
menginformasikan tubuh sedang membutuhkan gerakan seperti apa. Setalah adanya
impuls yang tersamoaikan tersebut maka otot akan berkontraksi dengan memanjang
dan memendek untuk menggerakan tulang sehingga tubuh dapat bergerak.

DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, L., 2012, Fisiologi Manusisa : dari sel ke sistem , Edisi 6
Hall John E, 2011, Guyton and Hall Text Book Of Medical physiologi, Edisi 12

Anda mungkin juga menyukai