Anda di halaman 1dari 2

DELIRIUM

Definisi
Delirium adalah suatu gejala akut yang menunjukkan adanya gangguan kesadaran,
gejala kebingungan (confusion), dan kognisi. Dapat disebabkan oleh kondisi medis
umum maupun diinduksi oleh zat tertentu.

Epidemiologi
 Penyakit yang sering pada usia lanjut (30-40% usia di atas 65 tahun pada
pasien rawat inap)
 Pada panti jompo usia di atas 75 tahun, 60% memiliki episode berulang
delirium
 Jenis kelamin laki-laki
 Meningkatkan resiko mortalitas

Faktor Predisposisi
 Karakteristik demografis
o Usia 65 tahun ke atas
o Jenis kelamin laki-laki
 Status kognitif
o Demensia
o Gangguan kognitif
o Riwayat delirium
o Depresi
 Status fungsi
o Ketergantungan fungsional
o Imobilitas
o Riwayat jatuh
o Aktivitas rendah
 Gangguan sensori
o Pendengaran
o Visual
 Penurunan asupan oral
o Dehidrasi
o Malnutrisi
 Obat
o Pengobatan dengan obat psikoaktif
o Pengobatan dengan obat antikolinergik
o Alkohol
 Penyakit medis yang sudah ada
o Penyakit berat
o Gangguan ginjal atau hepar kronis
o Stroke
o Penyakit saraf
o Gangguan metabolic
o Infeksi dengan HIV
o Fraktur atau trauma
o Penyakit terminal
Faktor Presipitasi
 Obat
 Primary neurologic disease
 Intercurrent illness
 Surgery
 Environmental

Etiologi
Berdasarkan penyebab:
 Gangguan medis (infeksi -- CNS: epilepsi; sistemik: gagal jantung)
 Akibat zat atau withdrawal obat (kokain, opioid, PCP)
 Penyebab multipel (trauma kepala, penyakit ginjal)
 Penyebab lain (kurang tidur, mediasi)

Manifestasi Klinis
Cukup beragam, dapat timbul kelelahan, cemas, iritabel, gangguan tidur, kesadaran
berkabut, hiperaktivitas maupun hipoaktivitas, gangguan pemusatan perhatian,
gangguan orientasi, terganggunya daya ingat dan fungsi kognitif, halusinasi visual dan
auditorik, fluktuasi mood yang tidak beralasan, dan gejala neurologis

Pedoman Diagnostik (PPDGJ-III)


 Gangguan pemusatan, pertahanan, dan pengalihan pikiran
 Gangguan fungsi kognitif dengan atau tanpa waham, disertai hendaya daya
ingat segera dan jangka pendek, serta disorientasi waktu, tempat, dan orang
 Timbul gangguan psikomotor baik hipoaktivitas maupun hiperaktivitas
 Gangguan siklus tidur-bangun, insomnia, mengantuk pada siang hari, mimpi
yang mengganggu
 Gangguan emosional seperti depresi, ansietas, mudah marah, euphoria, dan
apatis
 Awitan berlangsung cepat dan keadaan tersebut berlangsung kurang dari 6
bulan

Tata Laksana
Terapi farmakologis hanya diberikan pada kasus delirium tipe hiperaktif yang
membahayakan diri sendiri dan lingkungannya atau adanya kegagalan dalam terapi
non-farmakologis (psikoterapi). Pemberian terapi dimulai dengan obat antipsikotik
dosis rendah per oral, yaitu:
 Haloperidol 0,5 mg tiap 4-6 jam per oral, dapat ditingkatkan sampai maksimal
10 mg per hari
o Pada lansia, dosis maksimal 3 mg per hari
 Risperidon 2 x 0,5 mg dosis maksimal 4 mg (untuk dewasa) atau 1 mg (untuk
lansia)
 Pada agitasi berat atau kondisi tidak memungkinkan pemberian per oral dapat
diberikan injeksi Haloperidol 2,5 mg intramuscular, dapat diulang setelah 30
menit. Dosis maksimal pemberian untuk dewasa 10 mg/hari, bagi lansia 5
mg/hari

Anda mungkin juga menyukai