Metode Konstruksi 2021
Metode Konstruksi 2021
Metode pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan kegiatan berdasarkan
aktivitas, alokasi waktu dan metode kerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Dasar pertimbangan
yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya bangunan sesuai
perencanaan dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari Penyedia
mulai dari pra pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pasca pelaksanaan pekerjaan (masa
pemeliharaan) yang secara umum digunakan pada pekerjaan irigasi agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan desain, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.
Adapun metode pelaksanaan yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan
adalah sesuai dengan item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
Ketentuan-ketentuan bahan, alat dan pembuatan adukan/campuran yang digunakan
dalam metode pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat dalam Spesifikasi Teknis
pekerjaan.
Secara grafis, metode pelaksanaan pekerjaan irigasi dapat digambarkan seperti berikut:
KONTRAK
PRA PELAKSANAAN
PROGRAM K3
PENGERINGAN (DEWATERING)
KONSTRUKSI SAL. IRIGASI PASANGAN BATU KONSTRUKSI SAL. IRIGASI PIPA KONSTRUKSI BANGUNAN IRIGASI
- Pengukuran as dan pemasangan bowplank/profil - Pengukuran as dan pemasangan bowplank/profil - Pengukuran as dan pemasangan bowplank/profil
- Pekerjaan galian tanah dan pembongkaran - Pekerjaan galian tanah dan pembongkaran - Pekerjaan galian tanah dan pembongkaran
PELAKSANAAN
- Pekerjaan pembuangan bekas galian - Pekerjaan pembuangan bekas galian - Pekerjaan pembuangan bekas galian
- Pembuatan profil saluran - Pekerjaan konstruksi saluran pipa - Pembuatan profil bangunan
- Pekerjaan konstruksi saluran - Pipa Galvanis - Pekerjaan konstruksi bangunan
- Pekerjaan pasangan batu belah/kali - Pipa PVC - Pekerjaan pasangan batu belah/kali
- Pekerjaan pasangan batu muka - Pekerjaan pasangan batu muka
- Pekerjaan siaran - Pekerjaan siaran
- Pekerjaan plesteran - Pekerjaan plesteran
- Pekerjaan acian - Pekerjaan acian
- Pekerjaan besi tulangan
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan pintu
PELAPORAN
PEMELIHARAAN
a. Cetakan (Bekisting)
- Beksiting haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan
ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar atau
seperti ditetapkan Direksi Pekerjaan.
- Bekisting dapat dibuat dari logam, lembaran plywood, papan kayu yang dipress
atau dari papan yang dipress halus, dalam keadaan baik sebagaimana
dikehendaki untuk menghasilkan permukaan yang sempurna.
- Bekisting harus cukup kuat menahan beton termasuk selama berlangsungnya
pekerjaan pengecoran beton.
- Periksa dimensi beksiting sesuai dengan gambar.
b. Pengecoran
- Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan bekisting, baja tulangan beton,
pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan dan
penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada tempat
pengecoran beton, lantai kerja harus bersih dari air yang menggenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-permukaan dengan bahan-bahan yang
menyerap dengan rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
- Permukaan beton yang lebih dahulu dicor dan akan dilanjutkan dengan
pengecoran beton baru maka dibuat “construction joints” (sambungan
konstruksi). Permukaan construction joints harus bersih dan lembab ketika
ditutup dengan beton baru.
- Semua construction joints atau expansion joints harus dibersihkan seluruhnya
dari sisa-sisa beton atau material dengan menggaruk atau cara lain yang disetujui
Direksi Pekerjaan.
- Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian sehingga
beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat
pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan
perubahan nilai slump.
- Pengecoran beton dilaksanakan pada waktu Pengawas Pekerjaan serta
Pelaksana Penyedia berada di tempat kerja.
- Permukaan construction joints dimana beton baru akan dicorkan harus dilapisi
dengan penutup yang terbuat dari adukan semen (air semen) atau ditutup
dengan lapisan spesi/mortar harus mempunyai perbandingan semen dan pasir
seperti campuran beton yang bersangkutan kecuali ditentukan lain.
- Adukan harus dihamparkan merata pada permukaan yang tidak beraturan. Beton
harus segera dicor saat adukan masih baru (fresh). Dalam pengecoran beton pada
construction joints yang telah dibentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untuk
menjamin agar beton yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan
sambungan.
- Pencampuran kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang sudah mengeras
dalam hal mana pengecoran yang tepat untuk dituang/dicor harus diusahakan
agar pengangkutannya ke tempat posisi terakhir sependek mungkin. Sehingga
pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya.
- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar.
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan tertentu, sehingga
bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan
cetakan dan material yang diletakkan. Pemadatan dapat dilakukan dengan mesin
penggetar (vibrator) atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.
c. Pembongkaran Bekisting
- Pembongkaran bekisting harus dikerjakan dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada beton.
- Permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai
disetujui Direksi Pekerjaan.
8. Pekerjaan Pintu
Metode pelaksanaan pekerjaan pintu:
- Sebelum dipasang, pintu harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
- Penyedia memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada gambar kerja yang
disetujui atau atas petunjuk Pengawas Pekerjaan di tempat pekerjaan, termasuk
semua alat-alat pelengkap seperti baut jangkar, penahan, seal (penguat) dan
sebagainya.
- Semua bagian yang ditanam dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan
diteliti/tepat sebelum dan selama pengecoran.
9. Pekerjaan Pipa Galvanis (Pipa GI)
a. Pemasangan Pipa Galvanis
▪ Pemeriksaan sebelum pemasangan
- Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan
kerusakan pada saat berada di atas bagian sesaat sebelum dipasang pada
posisi akhir.
- Setiap ujung pipa harus diperiksa secara khusus, karena bagian ini paling
mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa (fitting) yang rusak
harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi yang menentukan
perbaikan yang diperlukan atau menolaknya.
- Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering
sampai bersih bebas dari minyak dan lemak sebelum dipasang.
▪ Perletakan Pipa
- Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke
dalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur.
- Selama berlangsungnya perletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain
ataupun benda-benda lain yang ditempatkan dalam pipa.
- Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan
pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan penempatannya
dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian
yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan
untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
- Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang
disetujui oleh direksi.
b. Pemotongan Pipa
- Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan
lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapi
dan baik tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung
dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap
sumbu pipa.
- Pemotongan harus dijaga agar tidak sampai merusak lapisan pelindung luar
maupun dalam pipa. Ujung potongan pipa tersebut harus dipotong serong
(beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam
spesifikasi.
c. Penyambungan Pipa Galvaniz
Penyambungan pipa dalam pekerjaan ini menggunakan 2 jenis penyambungan
sistem mekanikal, yaitu:
1. Penyambungan dengan sok (socket)
- Sebelum pipa di sambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa
harus dibersihkan dari kotoran-kotoran.
- Setelah pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukkan secara hati-
hati pada sok dan putar sampai kencang.
- Penyambungan pipa galvanis dengan sok digunakan pada pipa dengan
diameter 4” ke bawah.
2. Penyambungan flange
- Flange dipasang dengan di las pada ujung-ujung pipa yang akan disambung.
Tata cara pengelasan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Las sambungan pipa dengan flange harus dibersihkan sedemikian rupa.
- Pasang karet pada setiap permukaan flange yang akan disambungkan.
- Pasang baut dan kencangkan sambungan sehingga tidak dimungkinkan terjadi
kebocoran pada sambungan flange.
10. Pekerjaan Pipa PVC
a. Pemasangan Pipa
- Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke
dalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur.
- Selama berlangsungnya perletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain
ataupun benda-benda lain yang ditempatkan dalam pipa.
- Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan
segala macam jenis kotoran.
- Setiap pipa yang sudah dimasukan ke dalam parit galian harus langsung dipasang
dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan yang
disetujui Direksi Pekerjaan serta dipadatkan dengan sempurna.
- Semua ujung pipa yang pada saat pemasangannya terhenti, harus ditutup
sehingga kotoran maupun air buangan tidak masuk ke dalam pipa. Cara-cara
penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Tikungan/belokan vertikal dan horisontal tanpa elbow/bend dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih
besar dari yang diizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, atau sesuai
dengan petunjuk/persetujuan Direksi Pekerjaan.
- Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan) harus dilaksanakan dengan
penyambung bend/elbow yang sesuai. Begitu pula untuk percabangan harus
dengan tee atau tee cross (sesuai dengan kebutuhannya).
- Membengkokan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak
diperbolehkan baik secara mekanis maupun dengan cara pemanasan tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan.
- Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus
diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan oleh Direksi
Pekerjaan.
- Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai
kedudukan pipa agar pipa yang dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang
benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang
memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.
- Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering,
tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
- Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam
kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat untuk mencegah
masuknya kotoran/benda-benda asing/air kotor ke dalam pipa.
- Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas
dari minyak/oli, aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.
b. Pemotongan Pipa
- Pemotongan pipa dapat dilakukan Penyedia dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis
atau bahan pipa yang dipasang.
- Agar benar-benar terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-
syarat teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan.
- Ujung-ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat-alat yang sesuai
misalnya gerinda.
c. Penyambungan Pipa
- Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan
pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari
Direksi Pekerjaan.
- Penyedia tidak boleh memulai pelaksanaan pekerjaan sebelum alat-alat bantu
yang diperlukan sudah tersedia di lapangan. Pipa harus dipasangkan sesuai
gambar-gambar, kecuali bila Direksi Pekerjaan menunjukan lain.
C. PELAPORAN
a. Sistem pelaporan
Sistem pelaporan harus praktis, cepat, tepat dan akurat dengan demikian tindakan yang
mendasari langkah-langkah selanjutnya dapat mencapai hasil pekerjaan yang sebaik-
baiknya.
c. Laporan harian
Terdiri dari pencatatan rutin sehari-hari dan pencatatan permasalahan sehari-hari.
Laporan Harian ditanda tangani oleh Pengawas Lapangan dan Pelaksana Penyedia.