Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1

STATIS

LAPORAN PRAKTIKUM
FTI 114 -Praktikum Dasar

Nama : Bintang Karamoy


NIM : 201704530076
Shift/Kelompok : I(B)/Kelompok (3)
Tanggal Praktikum : 6 Maret 2018
Asisten : Yosua Parlindungan

LABORATORIUM MEKANIKA EKSPERIMENTAL


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2018

MF -3
STATIS

I. TUJUAN
1. Mempelajari Kesetimbangan Sistem Dawai.
2. Menganalisis “unknown force” dalam kesetimbangan sistem
dawai.
3. Menganalisis “unknown mass” dalam kesetimbangan sistem
dawai.
4. Menentukan konstanta pegas dengan prinsip kesetimbangan
sistem dawai

II. TEORI DASAR


Keseimbangan sistem dawai dapat dicapai bila resultan
vektor dari semua gaya eksternal yang bekerja pada sistem tersebut
sama dengan nol. Berdasarkan prinsip tersebut, maka besarnya gaya
yang tidak diketahui (unknownforce) ataupun massa yang tidak
diketahui (unknownmass) dapat dihitung pada saat sistem berada
dalam keseimbangan.
Menurut Hukum I Newton yang berbunyi bila resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang
mula-mula berada dalam keadaan diam akan tetap diam atau benda
yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak tanpa
mengalami perubahan kecepatan. Secara matematis, pernyataan di
atas dapat dinyatakan dengan:
(1)
Di mana ∑F adalah resultan dari semua gaya yang diaplikasikan ke
suatu benda.

Hukum III Newton yang berbunyi bila benda pertama mengerjakan


suatu gaya pada benda kedua maka gaya yang dikeluarkan oleh
benda pertama akan sama dengan gaya yang diterima oleh kedua
benda, namun hanya arahnya saja yang berkebalikan atau secara
matematis dapat dinyatakan dengan:
(2)

Berdasarkan Hukum Newton, partikel dapat diasumsikan berada


dalam kondisi keseimbangan statik (static equilibrium).
Untuk kasus sistem dawai, setiap nodal dapat dianggap sebagai
partikel yang berada dalam keseimbangan statik, sehingga
persamaan untuk tiga buah gaya yang bekerja pada satu buah
titik adalah sebagai berikut:

(3)

Gambar 3.2.1 Gaya pada


Sistem Dawai Dimana:
F1: gaya tegangan tali 1 (N)
F2: gaya tegangan tali 2 (N)
F3: gaya berat dari benda yang digantung (N)

Untuk vektor gaya, dapat direalisasikan sebagai berikut:

(4)

ᶿ (5)
Gambar 3.2.2 Vektor Gaya
Hukum Hooke adalah hukum dalam bidang ilmu fisika yang
membahas mengenai gaya yang terjadi karena elastisitas dari sebuah
pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding
lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau
lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
(6)

Di mana: F adalah gaya (N) k adalah


konstanta pegas (N/m) x adalah jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya
(m)

Energi potensial pegas merupakan salah satu jenis energi


potensial yang berhubungan dengan bahan-bahan elastis. Misalnya
saja sebuah pegas sederhana akan mempunyai energi potensial ketika
ditekan (atau diregangkan), karena ketika dilepaskan, pegas itu dapat
melakukan kerja pada sebuah bola seperti yang ditunjukkan oleh
gambar dibawah.

Gambar 3.2.3 Energi Potensial dari Pegas.

Gambar 3.2.4 Gaya Pegas


Pada sebuah pegas yang teregang Gambar 3.2.4(b), gaya FP
tidak konstan tetapi berubah-ubah sepanjang jarak S (secara linier
berubah-ubah dari nol pada posisi tidak teregang sampai kx ketika
terentang sepanjang x). Jika FP diasumsikan sebagai gaya rata-
ratanya, maka:

(7)
Maka usaha yang dilakukan oleh pegas adalah:

(8)
Dimana x adalah panjang tekanan atau rentangan pegas yang
diukur dari posisi normal (posisi acuan x= 0). Sehingga diperoleh
energi potensial pegas atau disebut sebagai energi potensial elastik
berbanding lurus dengan kuadrat panjang rentangannya, yaitu:

(9)

III. PERALATAN PERCOBAAN


1. 1 buah busur derajat
2. Untaian kawat
3. 3 buah katrol plastik
4. 1 set beban
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Gambar 3.4.1 Rangkaian Sistem Dawai

1. Rangkailah sistem dawai seperti pada gambar diatas.


2. Pasanglah beban-beban yang telah ditetapkan sesuai dengan
letaknya.
3. Kemudian ukurlah sudut-sudut dan pertambahan panjang pegas
yang terbentuk akibat beban yang diberikan pada lembar data.
4. Ulangilah langkah 2 – 3 untuk masing-masing beban yang telah
ditetapkan.

V. TUGAS DAN PERTANYAAN


Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan statis dan
kesetimbangan dinamis?
Kesetimbangan statis adalah benda yang diam akan tetap diam.
Kesetimbangan dinamis adalah benda yang bergerak akan teap
bergerak
2. Jelaskan pengaruh beban yang diberikan terhadap sudut yang
terbentuk!
Semakin berat beban yang diberikan, sudut yang terbentuk akan
lebih kecil
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi nilai konstanta pegas!
Semakin besar gaya, semakin besar konstanta pegasnya. Semakin
besar jarak pergerakan pegas (x) semakin kecil konstanta
pegasnya
Jelaskan pengaruh sudut terhadap nilai konstanta pegas dalam percobaan
ini!
VI. LEMBARDATA, PERHITUNGAN DAN ANALISIS
6.1 Lembar Data
Gambar 6.1.1 lembar data
6.2 Perhituhan
1. Hitunglah besar gaya (Fc) serta bandingkan nilai F yang
terukur pada pegas!
Diketahui :
S ∆ x=0,0005 m
Sm=0,0005 kg
SF=0,05

Fa=Ma. g=0,05 x 9,8=0,49


Fb=Mb . g=0,05 x 9,8=0,49
Fc=√ F a2 + F b 2−2 ( Fa ) ( Fb ) cos γ
¿ √ 0,492 +0,492−2 ( 0,49 ) ( 0,49 ) cos 99=0,745 N

2. Hitunglah besar konstanta pegas beserta dengan ralat absolut dan


relatifnya!
F 0,7 N
k= = =51,851
∆ x 0,0135 m

1 2 −F 2
Sk=
√( )
x ( )
S F 2+ 2 S x 2

2
x
2
1
√ 0,0135 0,0135 ) 0,0005 =4,17199
¿ ( ) 0,05 +
( −0,7
2
2
2

Sk 4,17199
Srelatif = x 100% = x 100 %=0,08046 %
k 51,851
Sabsolut=k ± Sk
Skmax=k +Sk =51,851+0,08046=51,93146
Skmin=k + Sk =51,851−0,08046=51,77054

3. Hitunglah energi potensial yang bekerja pada pegas!


1 1
Ep= k x 2= x 51,851 x 0,0135 2=4,72492 x 10−3
2 2

4. Bandingkanlah konstanta pegas percobaan 1&2


Table 6.2.1 perbandingan k 1&2
Konstanta 1 Konstanta 2
52.38095 51.85185

Gaya dan jarak pergerakan pegas berprngaruh pada hasil konstanta

6.3 Analisis
Pada data yang ada di atas, perhitungan untuk mencari Fc adalah x a . a yang ada
di persamaan itu diganti dengan gravitasi
Tabel 6.3.1 perbandingan Fc1 & Fc2
Fc1 Fc2
0,05047 0,745

Sesuai dengan data di table 6.3.1, perhitungan dari F tidak berbeda jauh dari
pengukuran memakai neraca pegas newton. Hal ini menunjukkan adanya
kesalahan dari praktikan selama proses praktikum maupun prses perhitungan.
Table 6.3.2 perbandingan k1 dan k2
Konstanta 1 Konstanta 2
52.38095 51.85185

Table 6.3.2 menunjukkan bahwa Semakin besar gaya, semakin besar


konstanta pegasnya. Semakin besar jarak pergerakan pegas (x) semakin kecil
konstanta pegasnya,

Table 6.3.3 perbandingan prsentase kesalahan k1 & k2


Sk1 Sk2
0.55% 0,08%

Dari data yang ada di table 6.3.3, presentase kesalahan menunjukkan bahwa
praktikan tidak sepenuhnya benar selama praktikum. Sedangkan selama
praktikum, Sk1 memiliki prsentase kesalahan yang lebih besar dari Sk2 yang
menunjukkan perhitungan Sk2 lebih akurat dari Sk1
VII. SIMPULAN
 Semakin besar F, semakin besar konstanta pegas
 Semakin besar x, semakin kecil konstana pegas
 Kesalahan membuat hasil praktikan tidak akurat

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Resnick, H. (1985). Fisika Jilid I. Edisi ketiga. Hal. 415-430.
Jakarta: Erlangga.
2. Tipler, P.A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga:
jilid 1. Hal. 317331. Jakarta: Erlangga.
3. Hibbeler, R.C. (2012). Engineering Mechanics: Statics. New
Jersey: Prentice Hall.
IX. LAMPIRAN

Gambar 9.1 Katrol Plastik

Gambar 9.2 Beban

Anda mungkin juga menyukai