Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

“SAWI”
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar II

Dosen pengasuh Dwi Haryati Ningsih,S.Hut.,M.Si

Disusun Oleh :

ARIKATUN NAILLAH

Kelas :

2A AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGRIBISNIS

UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan

atas segala limpahan ramhat,taufik,serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Menyelesaikan makalah sesuai waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW beserta seluruh kelurga dan sahabatnya.

Penyusun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Kimia Dasar II disemester

tahun akademik 2020/2021.

            Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang tiada hingganya kepada : Dwi Haryati Ningsih,S.Hut.,M.Si selaku

dosen pembimbing mata kuliah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat

diharapkan.

Rempung,12 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................


1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

2.1 Tinjauan pustaka........................................................................................................


BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................

3.1 Medode Penelitian......................................................................................................


BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................

4.1 Hasil .........................................................................................................................

4.2 Pembahasan...............................................................................................................

BAB V KESIMPULAN..................................................................................................

5.1 Kesimpulan...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sawi hijau Brassica juncea L. merupakan salah satu komoditas sayuran yang

penting di dunia. Walaupun sawi bukan merupakan tanaman asli Indonesia,

namun pengembangan komoditas tanaman berpola agribisnis dan agroindustri ini

dapat dikategorikan sebagai salahsatu sumber pendapatan dalam sektor pertanian

di Indonesia. Manfaat tanaman sawi adalah daunnya yang digunakan sebagai

sayur dan bijinyayang dapatdimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan

(Arief, 2000).

Tanaman sawi dikenal memiliki nilai ekonomi yang tinggi mengingat

sayuran ini merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Namun

hingga saat ini, produksi sawi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam

dan luar negeri. Hal ini diakibatkan karena rata-rata produksi sawi nasional masih

sangat rendah. Potensi hasil sawi dapat mencapai 40 ton/ha, sedangkan rata-rata

hasil sawi di Indonesia hanya 9 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2010).

Rendahnya produksi sawi di Indonesia dapat disebabkan karena beberapa

alasan, seperti penerapan teknologi budidaya yang masih sederhana, ataupun

karena lahan untuk bercocok tanam semakin berkurang.Seperti yang diketahui,

dewasa ini perkembangan industrisemakin maju pesat. Perkembangan tersebut

banyak yang menggeser lahan pertanian, terlebih di daerah sekitarperkotaan.

Akibatnya lahan pertanian semakin sempit. Untuk mengatasi hal tersebut dapat 2

ditempuh berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan cara

ini diharapkan dari lahan yang sempit dapat dihasilkan produksi yang banyak

(Said, 2009).
Di Indonesia dikenal tiga jenis sawi yaitu: sawi putih atau sawi jabung, sawi

hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. juncea L. Var. rugosa Roxb. & Prain)

memiliki batang pendek, tegap dan daun lebar berwarna hijau tua, tangkai daun

panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Sawi hijau, memiliki ciri-ciri

batang pendek, daun berwarna hijau keputih-putihan, rasanya manis, sedangkan

sawi huma memiliki ciri batang kecil-panjang dan langsing, daun panjang-sempit

berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daun panjang dan bersayap dan

sawi diperbanyak dengan generatif yaitu biji.

Asalasan saya memilih topik tentang tanaman sawi karena saya ingin

mengetahui bagaimana produktivitas suatu tanaman sawi apabila diberikan

perlakuan dengan cara yang berbeda-beda. Seperti halnya mahasiswa pertanian

,saya harus bahkan wajib mengetahui bagaimana seharusnya saya mengetahui

setiap permasalahan pada tanaman suapaya tanaman yang kita tanaman tersebut

menghasilkan nilai produktivitas yang tinggi.

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM

Agar mahasiswa mengetahui bagaimana perbandingan antara

penangkapan energi cahaya dan kimia terhadap hasil fotosintesis benih sawi yang

di tanam dalam green house maupun di luar green house.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sawi hijau Brassica juncea L

 Morfologi Sawi hijau Brassica juncea L.

Menurut Tindall(2009), tanaman sawi hijau Brassica juncea L. merupakan terna

anual, dengan daun tunggal berbentuk lonjong, dengan panjangdaun20 –30 cm atau

lebih, berwarna hijau tua, dan berkerut. Sawi hijau Brassica juncea L. memiliki urat

daun utama lebar dan berwarna putih. Pola pertumbuhan daun mirip tanaman kubis,

dimana daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun yang tumbuh kemudian

hingga membentuk kropbulat panjang yang berwarna putih(Sunarjono,2004).

Menurut Ananda(2005),sawi hijau Brassica juncea L.merupakan tumbuhan

berbatang basah (herbaceus), dimana batangnya lunak berair. Batang tanaman sawi

pendek sehingga hampir tidak kelihatan. Sistem perakaran tanaman sawi memiliki

akar tunggang dan cabang-cabang akar yang menyebar kesemua arah dengan

kedalaman antara 30-50 cm (Heru dan Yovita, 2003).

Stuktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang dan

bercabang banyak. Bunga merupakan bunga banci, mahkota bunganya berwarna

kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae), benang sarinya6 mengelilingi satu

putik.Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang(Cahyono, 2003).

Morfologi sawi hijau Brassica junceaL.(Muliatama, 2012).Menurut Margiyanto

(2008), benih sawi berbentuk bulat kecil, permukaannya licin mengkilap dan agak

keras. Warna kulit benih berwarna coklat kehitaman. Biji sawi yang diameternya 1

mm berpotensi menghasilkan minyak karena di kawasan sub tropis, sawi lebih banyak

menghasilkan biji daripada daun.


 Syarat Tumbuh Sawi

Sawi bukan tanaman asli Indonesia,tetapi berasal dari Asia. Dikembangkan di

Indonesia karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya.

Tanaman sawi dapat tumbuh baik ditempat yang bersuhupanas maupun dingin.

Meskipunpada kenyataannya,hasil yang diperoleh lebih baik tumbuh di dataran

tinggi.Daerah penanaman yang cocok untuk sawi adalah mulai dari ketinggian 5 meter

sampai dengan 1.200 meter dpl.Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang

mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Sawi dapattumbuhdengan baik

pada suhu rata-rata 15-3007C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per haridan

kelembapan 60-100% (Lestari, 2009).

Pertumbuhan sawi, membutuhkan hawa yang sejuk dan lebih cepat tumbuh apabila

ditanam dalam suasana lembab.Akan tetapi,tanaman ini tidak senang pada air yang

menggenang. Dengan demikian tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim

penghujan. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah

antara pH 6 sampai pH 7 (Haryantoet.al., 2007).

Pertumbuhan sawi juga dipengaruhi oleh penggunaan benih. Benih yang akan

digunakan harus mempunyai kualitas yang baik. Apabila benih sawi yang digunakan dari

hasil penanaman, maka perlu diperhatikan kualitas benih, misalnya tanaman yang akan

diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari (Margiyanto, 2008).

 Potensi sawi di Indonesia

Pengembangan berbagai tanaman hortikultura, khususnya penanaman sawi dapat

ditingkatkan, namun masih belum seimbang dengan permintaanpasar.Keadaan ini

dimungkinkan antara lain sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, perbaikan

pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat.Konsekuensi dari kebutuhan


yang demikian menyebabkan permintaan beberapa jenis sayuran seperti sawi

meningkat (Pabinru, 2008).

Pasandaran dan Hadi (2009) melaporkan bahwa konsumen sayuran, khususnya

sawisebagian besar adalah masyarakat perkotaan, dimana rata-rata konsumsi sayuran

masyarakat kota perkapita adalah 6,9% lebih tinggi dari pada masyarakat desa, yaitu

mencapai 29-32 kg/kapita/tahun dari anjuran 60 kg/kapita/tahun. Dengan demikian

pengeluaran untuk pangan di pedesaan lebih kecil dari pada perkotaan. Kondisi ini

memberikan prospek bagi pengembangan usahatani sayuran di daerah pedesaandi

Indonesiayang memiliki nilai ekonomis serta memiliki orientasi pasar (Gatoet dan

Arifin, 2006).

Diantara bermacam-macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan, sawi

merupakan jenis sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup

baik. Di Sulawesi Selatan sendiri, luas panen sawi adalah 1.949 ha dengan produksi

10.560 ton dan produktivitas sebesar 5,42 ton/ha. Data ini menunjukkan bahwa

potensi sawi di Sulawesi Selatan cukup baik untuk dikembangkan (Badan Pusat

Statistik, 2010).Menurut Rukmana (2008), kelayakan pengembangan budidaya sawi

antara lain ditunjukkan oleh adanya keunggulan komparatif kondisi wilayah tropis

Indonesia yang sangat cocok untuk komoditas sawi, disamping itu, umur panen sawi

relatif pendek yakni 40-50 hari setelah tanam dan hasilnya memberikan keuntungan

yang memadai.
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Alat-alat

Alat –alat yang digunakan dalam penelitian antara lain:

Wadah plastik ukuran 32,5 x 24

Bor

Paranet

Penggaris

Alat tulis

Papan nama dan tiang papan nama

Tiang paranet dari bambu 6 buah

2. Bahan –bahan

Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

Bibit tanaman sawi

Tanah

3. Waktu/hari dan tempat praktikum

 Waktu dan hari

Sabtu,10,april,2021 pukul 09:00

 Praktikum dilaksanakan di green house universitas gunung rinjani


4. Langkah kerja

a. Lubangi wadah menggunakan bor

b. Siapkan tanah dalam wadah,kemudian ukur menggunakan penggaris

dengan jarak 5x5

c. Sebelum ditaruh bibit siram tanah tersebut terlebih dahalu

d. Setelah itu masukkan setiap bibit kedalam wadah yang sudah diukur

e. Setelah penanaman tutup bibit dengan tanah sekitar 0,5 cm ,kemudian

tutup kembali menggunakan daun pepaya

f. Pasarang paranet untuk melindungi tanaman dari berbagai parasit


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari pengamatan sawi selama 2 minggu sawi yang di luar green house

maupun di dalam green house adalah,tanaman sawi yang di dular green house

tumbuh tingga cm dan memiliki jumlah daun helai. Sedangkan di dalam green

house tanaman sawi tumbuh tinggal cm dan memiliki jumlah dauh helai. Rata

–rata tanaman sawi perduaminggu menurut pengamatan saya diluar green

house cm,jumlah daun helai dan di dalam green house cm,jumlah dauh helai

4.2 Pembahasan

NO HARI/TANGGAL TINGGI TANAMAN JUMLAH DAUN


LUAR DALAM LUAR DALAM
1 Selasa,13 April 2021 2 cm 2 cm 2 helai 2 helai
2
3
4
5
6
Hasil pengamatan saya menunjukkan bahwa. Tanaman sawi yang di luar

greenhouse layu dan kurang segar atau subur di bandingkan dengan tanaman

di dalam greenhose. Menurut pengamatan saya penyebabnya di karenakan

tanaman yang di luar greenhouse terlalu terkana sinar matahari(cahaya) dan

suhunya kurang maksimal serta pertumbuhannya lumayan lambat dapat di

lihat dari tabel pengamatan.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa,pertumbuhan tanaman sawi di dalam

greenhouse lebih baik di bandingkan di luar greenhouse disebabkan karena

suhu di dalam greenhouse lebih terkendali dan senantiasa berada di dalam

teleransi pertumbuhan sawi (wardana,2006).

Anda mungkin juga menyukai